4. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengn nyeri, diseksi otot, posisi yang
terbatas dan selang dada
Hasil yang diharapkan : klien akan memelihara mobitlitas fisik pada lengah dan
bahu, yang ditunjukkan dengan kembalinya fungsi lengah dan bahu seperti
sebelum operasi
Hasil NOC : Gerakan sendi aktif
Intervensi :
1) Posisikan klien sesuai dengan fase pemulihan dan prosedur bedah
Intrvensi NIC : Posisi
R/ : Repsosisi akan memaksimalkan ekspansi paru dan drainase dari secret,
mempromosi ventilasi dan oksigenasi dan meningkatkan rasa nyaman
a. Posisi berbaring mirin pada sisi yang tidak dioperasi dapat digunakan
hingga kesadaran pulih
R/ : Posisi mencegah aspirasi
b. Posisi semi fowler (ujung kepala rangjang dinaikkan 30-40 derajat)
direkomendasikan jika TTV telah stabil
R/ : Posisi tegak akan membantu ekspansi paru dan memfasilitasi drainase
selang dada
c. Hindari tarikan pada selang dada ketika mengubah posisi klien, periksa
adanya tekukan atau tekanan pada selang
R/ : Traksi dapat menggeser selang dada, penekukan dan penekanan akan
menganggu drainase dan menjadi tekanan negative intrapleura
2) Perlahan-lahan miringkan klien tiap 1 hingga 2 jam kecuali ada kontraindikasi
Intervensi NIC : Posisi
R/ : Sering miring akan mendorong mobilisasi dan drainase udara dan cairan
dari rongga pleura. Miring juga akan memperbaiki sirkulasi, mendorong aerasi
paru dan meningkatkan rasa nyaman
3) Anjurkan ambulasi teratur, setelah kondisi klien stabil jaga suplementasi
oksigen jika diminta
Intervensi NIC : Terapi latihan : Ambulasi
R/ : Ambulasi/mobilisasi dini memperbaiki ventilasi, sirkulasi dan moral.
Terapi oksigen digunakan untuk menghindari hipoksia.
4) Mulai latihan ROM pasif dari lengan dan bahu pada sisi yang terserang 4 jam
setelah pemulihan dari anestesi. Latihan harus dilakukan dua kali tiap 4 hingga
6 jam selama 24 jam pertama pascaoprogresi menjadi 10 hingga 20 kali tiap 2
jam.
Intervensi NIC : Promosi latihan : Gerakan sendi
R/ : Latihan ROM membantu mencegah pembentukan adhesi pada area operasi
yang dapat menyebabkan sindrom disfungsi
5) Latihan ROM aktif dimulai jika kondisi klien memungkinkan
R/ : Latihan ROM aktif akan mencegah adhesi dari lapisan otot yang diinsisi
6) Anjurkan klien untuk menggunakan lengan sisi yang terserang pada aktivitas
harian (makan, melakukan jangkauan, menyisir). Letakkan meja disampaing
tempat tidur pada sisi yang dioperasi untuk mendorong klien melakukan
jangkauan dengan sisi tersebut. Ajarkan pentingnya penggunaan lengan secara
terus-menerus setalah pulang.
R/ : penggunaan teratur dari lengan dna bahu yang terserang akan mengurangi
kemungkinana terjadinya kontraktur