Anda di halaman 1dari 3

EPILEPSI

No. Dokumen :
No. Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Tanggal Efektif :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS
PANGKALAN KASAI ASISWANDI, Amd.Kep, SKM
NIP. 19700317 198912 1 001

1. PENGERTIAN Epilepsi adalah bangkitan kejang epilepsi berulang berselang > 24jam
2. TUJUAN Agar Dokter dan petugas bisa mengenali dan menangani Epilepsi
3. KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas No.......................... tentang
4. REFERENSI 1. Permenkes no 5 tahun 2014 tentang PANDUAN PRAKTIS KLINIS BAGI
DOKTER PELAYANAN PRIMER
2. Buku Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Pelayanan Primer edisi i 2013
5. PROSEDUR 1. Anamnesa
 Memastikan apakah kejadian yang bersifat Paroksismal adalah bangkitan
epilepsy
 Gejala sebelum,selama dan paska bangkitan
 Gejala awitan
 ( Aura, gerakan ,sensasi awal/speech arrest )
 Kondisi duduk berdiri/bangun/tidur/berkemih
 Gejala saat bangkitan
 Gerakan tonik / klonik , vokalisasi, otomatisme, inkontinensia, lidah
tergigit , pucat berkeringat, deviasi mata .
 Jumlah pola bangkitan satu atau lebih , atau terdapat perubahan pola
bangkitan
 Gangguan setelah kejadian :
Bingung , terjaga , nyeri kepala, tidur , gaduh gelisah, todd’s paresis
 Faktor pencetus : alkohol , kurang tidur , hormonal
 Apabila benar terdapat bangkitan epilepsi , maka tentukan bangkitan
tersebut bangkitan yang mana → klasifikasi ILAE 1981
Pemeriksaan Fisik
 Tidak khas
 Menemukan kelainan / gangguan yang berhubungan dengan epilepsinya
( trauma kepala , infeksi telinga atau sinus , gangguan kongenital ,
kecanduan alkohol atau obat terlarang kelainan pada kulit , kanker , defisit
neurologik fokal .
 Pada setelah bangkitan ( beberapa menit ) , todds paresis ( hemiparesis )
sesaat trans aphasic syndrome ( afasia sesaat ) yang tidak jarang dapat
menjadi petunjuk lokalisasi
 Pada beberapa waktu setelah bangkitan , sasaran utama adalah
menentukan apakah ada tanda-tanda disfungsi saraf permanen
( epilepsi simptomatik ) dan walaupun jarang apakah ada tanda-tanda
peningkatan tekanan intrakanial?
2. Pemeriksaan penunjang : EEG
3. Penatalaksanaan
 Hindari faktor pencetus
 OAE ( obat anti epilepsi ) → Monoterapi → dosis kecil ke besar
 Apabila OAE pertama tidak ada respon dan bangkitan masih ada maka
ditambahkan OAE ke II
 Apabila OAE ke II mencapai kadar terapi , OAE I dihentikan secara
tapering off ( diturunkan perlahan – lahan )
 Jika OAE I dan II tidak ada respon dan bangkitan masih ada maka bisa
dirujuk kembali ke FKTL
 Perhatikan efek samping obat
Macam – macam OAE ( obat anti epilepsi )
 Carbamazepine
 Phenytoin
 Phenobarbital
 Valproic acid
 Levetiracetam
 Gabapentin
 Lamotrigine
 Oxcarbazepine
 Topiramate
 Zonisamide
 Pregabalin
6. LANGKAH- 1. Tensimeter
LANGKAH
2. Obat OAE
7. BAGAN ALIR
8. HAL-HAL YANG
PERLU
DIPERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT 1. Petugas Pemeriksa
2. Petugas Farmasi
10.DOKUMEN 1. Rekam Medik
TERKAIT
2. Buku Register
11.REKAMAN
HISTORIS
PERUBAHAN

Anda mungkin juga menyukai