Anda di halaman 1dari 114

PENGELOLAAN ANGGARAN

PUSKESMAS BLUD

Joko Christanto
HP. 081392775077/081227177711
e-Mail:jokoch2017@gmail.com
JENIS INSTANSI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

SATUAN KERJA (SATKER)

BADAN LAYANAN UMUM (BLU)


INSTAN
SI
BADAN HUKUM (NON-PROFIT)

BADAN USAHA MILIK NEGARA


(BUMN - PROFIT)

3
4
5
6
7
KARAKTERISTIK BLU
1. Berkedudukan sebagai lembaga pemerintah (bukan
kekayaan negara yang dipisahkan)
2. Menghasilkan barang/jasa yang seluruhnya/ sebagian
dijual kepada publik
3. Tidak bertujuan mencari keuntungan (laba)
4. Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi dan
produktivitas ala korporasi
5. Rencana kerja/anggaran dan pertanggung jawaban
dikonsolidasikan pada instansi induk
6. Pendapatan & sumbangan dpt digunakan langsung
7. Pegawai dapat terdiri dari PNS dan Profesional Non-
PNS
8. Bukan sebagai subyek pajak
8
TATA KELOLA PTN PK-BLU
• tunduk pada peraturan perundangan yang
berlaku pada masing-masing kementerian.
KELEMBAGAAN • Jika terjadi perubahan kelembagaan,
berpedoman pada ketentuan Menteri PAN & RB

•terdiri atas Pemimpin, Pejabat Keuangan, dan Pejabat


Teknis.
PEJABAT PENGELOLA •dapat terdiri dari PNS dan profesional non PNS
•Nomenklatur pejabat pengelola BLU disesuaikan dengan
nomenklatur yang berlaku di Instansi BLU

• Pembinaan teknis oleh Menteri


PEMBINAAN DAN
• Pembinaan keuangan oleh Menteri Keuangan
PENGAWASAN (Dalam pelaksanaannya oleh Dewan Pengawas)

• Pejabat pengelola dapat diberi remunerasi


REMUNERASI • Ditetapkan berdasarkan peraturan Menteri
Keuangan atas usul Menteri

9
TUGAS DAN FUNGSI PEJABAT PK-BLU

1 Pimpinan BLU:
a. menyiapkan rencana strategis bisnis;
b. menyiapkan rencana bisnis anggaran (RBA);
c. mengusulkan calon pejabat keuangan dan
pejabat teknis sesuai peraturan perundang-
undangan;
d. menyampaikan pertanggungjawaban kinerja
operasional dan keuangan BLU.

10
TUGAS DAN FUNGSI PEJABAT PK-BLU
2 Pejabat Keuangan:
a. mengkoordinasikan penyusunan RBA;
b. menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran;
c. melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja;
d. menyelenggarakan pengelolaan kas;
e. melakukan pengelolaan utang-piutang;
f. menyusun kebijakan pengelolaan barang, asset tetap,
dan investasi BLU;
g. menyelenggarakan system informasi manajemen
keuangan; dan
h. menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan
laporan keuangan.
11
TUGAS DAN FUNGSI PEJABAT PTN PK-BLU

3 Pejabat Teknis BLU :


1. menyusun kegiatan teknis di bidangnya;
2. melaksanakan kegiatan teknis sesuai RBA;
dan
3. mempertanggungjawabkan kinerja
operasional di bidangnya.

12
TUGAS DAN FUNGSI PEJABAT PK-BLU

4 Satuan Pengawas Internal :


Melaksanakan pemeriksaan intern
Berkedudukan langsung di bawah Pimpinan
BLU
Dalam melaksanakan tugas berkoordinasi
dengan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
(APIP) Kemdikbud

13
TUGAS DAN FUNGSI PEJABAT PK-BLU
5 DEWAN PENGAWAS
 Tugas
melakukan pengawasan terhadap PT PK-BLU yang dilakukan oleh Pejabat
Pengelola PT PK-BLU Rencana Strategis Bisnis dan Rencana Bisnis dan
Anggaran serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
 Kewajiban:
1. memberikan pendapat dan saran kepada Menteri dan Menteri Keuangan mengenai
Rencana Strategis Bisnis dan Rencana Bisnis dan Anggaran yang diusulkan
Pejabat Pengelola PT PK-BLU;
2. melaporkan kepada Menteri dan Menteri Keuangan apabila terjadi gejala
penurunan kinerja PT PK-BLU;
3. mengikuti perkembangan kegiatan PT PK-BLU, termasuk perkembangan kegiatan
akademik melalui laporan rutin yang disusun Senat
4. memberikan nasihat kepada Pimpinan PT PK-BLU dalam melaksanakan
pengelolaan BLU;
5. memberikan pendapat dan saran kepada Menteri dan Menteri Keuangan mengenai
setiap masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan PT PK-BLU; dan
6. memberikan masukan, saran, atau tanggapan atas laporan keuangan dan laporan
kinerja PT PK-BLU kepada Pejabat PT PK-BLU.
14
TUGAS DAN FUNGSI PEJABAT PTN PK-BLU

DEWAN PENGAWAS
(lanjutan)
• Dalam melaksanakan kewajibannya, Dewan Pengawas:
 mengadakan pertemuan dengan Pimpinan PT PK-BLU paling sedikit 1
(satu) kali dalam 3 (tiga) bulan, atau sewaktu-waktu apabila
diperlukan;
 menganalisis laporan keuangan triwulanan dan laporan kinerja
semesteran PT PK-BLU;
 menganalisis laporan rencana dan realisasi investasi, hutang piutang,
dan hal-hal lain yang berdampak signifikan terhadap kondisi keuangan
PT PK-BLU;
 menelaah dan memberikan persetujuan RBA, usulan tarif, dan usulan
standar biaya yang diusulkan.
• Dewan Pengawas melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Menteri dan
Menteri Keuangan secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1
(satu) semester atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
15
SUSUNAN KEANGGOTAAN
DEWAN PENGAWAS PK-BLU

Ketua • Dipilih dari anggota melalui rapat Dewas

• Masa jabatan (lima) 5 tahun


Anggota • Dapat dipilih untuk 1 (satu) kali masa
jabatan berikutnya

• Dipimpin oleh seorang Sekretaris


• Berasal dari PTN dan diangkat oleh
Sekretariat Pimpinan PTN dengan persetujuan
Dewas

16
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA) PK-BLU

1. RBA berfungsi sebagai dokumen penganggaran serta


dasar pelaksanaan kegiatan BLU.
2. BLU menyusun RBA tahunan dengan mengacu kepada
rencana strategis bisnis.
3. RBA memuat seluruh program, kegiatan, anggaran
penerimaan/pendapatan, anggaran pengeluaran/
belanja, estimasi saldo awal kas, dan estimasi saldo
akhir kas BLU.
4. RBA disusun berdasarkan:
a. basis kinerja dan perhitungan akuntansi biaya;
b. kebutuhan dan kemampuan pendapatan dan
c. basis akrual.
5. RBA menganut Pola Anggaran Fleksibel (flexible
budget) dengan suatu Persentase Ambang Batas
17
SUMBER PENDAPATAN PK-BLU

1. Pendapatan dari layanan


2. Hibah tidak terikat dan/atau hibah
terikat
3. Hasil kerja sama BLU dengan pihak
lain dan/atau hasil usaha lainnya
(hasil usaha lainnya a.l.pendapatan
jasa lembaga keuangan, hasil
penjualan aset tetap, dan pendapatan
sewa)
18
BELANJA PTN PK-BLU

1. Terdiri dari unsur biaya sesuai struktur biaya dalam RBA


definitif
2. Diselenggarakan secara fleksibel mengikuti praktek bisnis
yang sehat
3. Fleksibilitas pengelolaan belanja berlaku dalam ambang
batas yang ditetapkan dalam RBA
4. Belanja melebihi pagu DIPA BLU namun masih dalam
ambang batas dapat dilakukan mendahului revisi DIPA BLU.
5. Belanja melebihi ambang batas harus mendapat
persetujuan Menkeu atas usulan pimpinan K/L (revisi DIPA).
6. Belanja BLU dilaporkan sebagai belanja barang dan jasa
K/L

19
SURPLUS ANGGARAN PADA PTN PK-BLU

1. Surplus anggaran BLU dapat digunakan dalam tahun


anggaran berikutnya, kecuali atas perintah Menkeu,
sesuai dengan kewenangannya, disetorkan sebagian
atau seluruhnya ke Kas Umum Negara.
2. Surplus tersebut diestimasikan dalam RBA tahun
anggaran berikutnya untuk disetujui penggunaannya
3. Surplus BLU adalah selisih lebih antara pendapatan
dan belanja BLU yang dihitung berdasarkan laporan
keuangan operasional berbasis akrual pada suatu
periode anggaran
4. Penggunaan saldo awal kas BLU:
a. Menambah pagu belanja pada DlPA BLU (melalui revisi DIPA
BLU).
b. Menutup selisih (mismatch) antara jumlah kas yang
tersedia ditambah dengan aliran kas masuk yang
diharapkan dengan jumlah pengeluaran yang
diproyeksikan. 20
PENGESAHAN PENDAPATAN DAN
BELANJA PTN PK-BLU

1. Penggunaan dana yg bersumber dari pendapatan BLU dapat


digunakan langsung dan dipertanggungjawabkan dengan SP3B.
2. SP3B diajukan kepada KPPN setiap triwulan selambat-lambatnya
tanggal 10 setelah akhir triwulan. (paling kurang 1 kali dalam 1
triwulan.
3. Untuk SP3B Triwulan IV, pengajuannya mengikuti ketentuan yang
mengatur tentang Langkah-Langkah Akhir Tahun Anggaran.
4. SP3B dilampiri Surat Pernyataan Tanggung Jawab (SPTJ).
5. Berdasarkan SP3B tersebut, KPPN menerbitkan SP2B sebagai
dasar realisasi penggunaan dana yang bersumber dari
pendapatan BLU.

21
REKENING PADA PTN PK-BLU
SATKER PK BLU

REKENING PENERIMAAN REKENING LAINNYA REKENING PENGELUARAN

REKENING
REKENING OPERASIONAL REKENING
PENGELOLAAN BLU DANA KELOLAAN
KAS BLU
REKENING PENGELOLAAN KAS REKENING OPERASIONAL REKENING DANA KELOLAAN
Untuk penempatan idle cash 1. Dipergunakan untuk 1. Dipergunakan untuk
pada Bank umum yg terkait menampung seluruh menampung dana yang tidak
dengan pengelolaan kas BLU penerimaan dan dapat dimasukkan ke dalam
a. dapat dibuka mendahului per- membayar seluruh Rekening Operasional BLU dan
setujuan dari Kuasa BUN Pusat pengeluaran BLU yang Rekening Pengelolaan Kas
b.pembukaan rekening dananya bersumber dari BLU, antara lain menampung :
dilaporkan paling lambat 3 hari PNBP BLU pada Bank a. Dana bergulir, dan/atau
sejak tanggal pembukaan Umum. b. dan yang belum menjadi
untuk mendapatkan persetu- 2. Pembukaan rekening hak BLU
juan kepada Kuasa BUN Pusat. harus mendapat 2. Pembukaan rekening harus
c. jika Kuasa BUN Pusat tidak persetujuan dari Kuasa mendapat persetujuan dari
setuju, rekening tersebut BUN Pusat dan diajukan Kuasa BUN Pusat dan diajukan
22
harus ditutup melalui K/L melalui K/L
SISTEM AKUNTANSI PK-BLU

1. SISTEM AKUNTANSI : Serangkaian prosedur


manual maupun terkomputerisasi mulai dari proses
pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran
sampai pelaporan posisi keuangan dan operasi
keuangan
2. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN : Prinsip
akuntansi yg ditetapkan oleh Ikatan Profesi Akuntan
Indonesia dalam menyusun dan menyajikan
laporan keuangan suatu entitas usaha
3. STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH : Prinsip
akuntansi yg ditetapkan dalam menyusun dan
menyajikan laporan keuangan pemerintah
23
SISTEM AKUNTANSI PK-BLU

Transaksi Cetak LK
sesuai SAK

Sistem
Akuntansi
Pembuatan
Berbasis SAK
SP3B /SP2B &
LK
Data untuk MP
SAP
Konsolidasi

Data untuk
konsolidasi
ADK

24
LAPORAN KEUANGAN BLU

LAPORAN KEUANGAN BLU LAPORAN KEUANGAN KL

Bagian tidak terpisahkan dari


Laporan Keuangan Utama BLU Laporan Pertanggungjawaban
Keuangan Kementerian
1 1

Standar Akuntansi Keuangan Standar Akuntansi


Pemerintahan
2 2

Accrual Basis Accrual Basis


3 3
Sistem Akuntansi dibuat
SAI dan BAS
sendiri oleh BLU 25
LAPORAN KEUANGAN BLU
...komponen Laporan Keuangan sesuai dengan SAK...

• Laporan perasional menyajikan informasi tentang


Laporan
operasi BLU mengenai sumber, alokasi, dan pemakaian
Operasional sumber daya ekonomi yang dikelola oleh BLU.
• Basis accrual

Menyediakan informasi tentang posisi keuangan


Neraca
BLU meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas pada
tanggal tertentu

Menyediakan informasi mengenai sumber, penggunaan,


Laporan Arus Kas perubahan kas dan setara kas selama periode akuntansi
serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan

Memberikan penjelasan dan analisis atas informasi yang ada


Catatan atas laporan operasional, neraca, laporan arus kas, dan informasi
Laporan Keuangan tambahan lainnya sehingga para pengguna mendapatkan
pemahaman yang paripurna atas laporan keuangan BLU

26
LAPORAN KEUANGAN BLU
...komponen Laporan Keuangan sesuai dengan SAP...

• LRA menyajikan informasi tentang anggaran dan


Laporan Realisasi realisasi anggaran BLU secara tersanding dengan
Anggaran tingkat capaian targetnya
• Berbasis Accrual

Menyediakan informasi tentang posisi keuangan


Neraca BLU meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas pada
tanggal tertentu

Memberikan penjelasan dan analisis atas informasi yang ada di


Catatan atas Laporan LRA, neraca, laporan arus kas, dan informasi tambahan lainnya
Keuangan sehingga para pengguna mendapatkan pemahaman yang
paripurna atas laporan keuangan BLU

27
SISTEM AKUNTANSI PK-BLU
1 Sistem akuntansi BLU memproses semua pendapatan BLU dan belanja
yang bersumber dari APBN maupun dari Pendapatan BLU.  LK yang
dihasilkan mencakup semua transaksi keuangan.
2 BLU harus memiliki sistem akuntansi yang dapat menghasilkan :
a. LK untuk tujuan pertanggungjawaban berdasarkan SAK
b. LK untuk tujuan konsolidasi berdasarkan SAP.
c. Untuk tujuan konsolidasi diharapkan juga dapat menghasilkan data
elektronis (berupa file Buku Besar/ADK) yang dapat digabungkan oleh
UAPPA-E1 dengan aplikasi SAI tingkat Eselon l. Sehingga laporan
keuangan yang dihasilkan ditingkat Eselon I sudah mencakup LK-BLU.
d. Data untuk keperluan Pengesahan Pendapatan dan Belanja (SP3B)
setiap triwulan, agar transaksi keuangan BLU yang bersumber dari
Pendapatan BLU juga tercatat di KPPN.
3 SP3B menjadi dasar bagi KPPN untuk menerbitkan SP2B BLU, sehingga
KPPN dapat membukukan transaksi keuangan BLU yang bersumber dari
Pendapatan BLU. Dengan SP3B ini BLU akan mencatat Pendapatan BLU
yang diterimanya dan belanja operasionalnya yang telah dibelanjakan
28
selama 1 triwulan.
LK PK-BLU UNTUK KONSOLIDASI DENGAN
LKKL
1. BLU selaku pengelola kekayaan negara yang tidak dipisahkan adalah
entitas akuntansi dan wajib menyusun laporan keuangan.
2. Laporan Keuangan BLU merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Laporan Keuangan kementerian negara/lembaga.
3. Laporan Keuangan BLU untuk konsolidasi disusun berdasarkan Standar
Akuntansi Pemerintahan.
4. Laporan keuangan BLU untuk konsolidasi terdiri dari :
a. Neraca;
b. Laporan Realisasi Anggaran;
c. Catatan atas Laporan Keuangan.
5. Laporan keuangan BLU untuk Konsolidasi dimaksudkan untuk
penyusunan Laporan Keuangan K/L.
6. LK untuk konsolidasi disampaikan oleh entitas akuntansi ke entitas
pelaporan secara periodik dan berjenjang.

29
LK PK-BLU UNTUK KONSOLIDASI DENGAN
LKKL
7. BLU menggunakan sistem akuntansi yg dapat menghasilkan
Laporan Keuangan berdasarkan SAK dan SAP serta ADK.
8. Sistem akuntansi yang digunakan diserahkan sepenuhnya
kepada BLU.
9. Laporan Realisasi Anggaran memuat pendapatan BLU, belanja
yang bersumber dari APBN, dan belanja yang bersumber dari
pendapatan BLU.
10. Dokumen sumber untuk membukukan pendapatan BLU dan
belanja BLU yang bersumber dari pendapatan BLU dalam
rangka menghasilkan LK adalah SPM Pengesahan dan SP2D
pengesahan.
11. Sebagai pengguna BMN, Menteri wajib menyajikan Laporan
Barang Pengguna Semesteran/Tahunan.
12. Neraca yang dihasilkan berdasarkan konversi perkiraan Neraca
BLU sesuai SAK ke dalam Bas yang telah ditetapkan oleh
Menkeu untuk dikonsolidasikan menjadi BMN K/L 30
DIAGRAM PELAPORAN BLU
DIT. APK
10 1. BLU merekam dan memproses dokumen sumber.
2. BLU melakukan Rekonsiliasi dengan KPPN setiap Triwulan.
3. BLU kirim ADK ke UAPPA-E1 setiap bln dan LRA & Neraca setiap trwln.
4. BLU setiap triwulan mengirimkan LK berdasarkan SAK ke Ditjen Pb.Cq.
UAPA Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU.
5. BLU mengirimkan LRA dan Neraca beserta CaLK ke UAPPA-E1 dilampiri
9 Laporan Keuangan BLU berdasarkan SAK setiap semester.
6. UAPPA-E1 menggabungkan ADK seluruh UAKPA dibawahnya termasuk
UA-BLU dan membuat ringkasan Laporan Keuangan BLU.
7/8 7. UAPPA-E1 mengirimkan LRA dan Neraca setiap triwulan, dan file data
transaksi berupa ADK ke UAPA setiap bulan.
8. UAPPA-E1 mengirimkan LRA dan Neraca beserta CaLK ke UAPA dilampiri 12
UAPPA-E1 lembar muka LK-BLU berdasarkan SAK beserta ringkasannya setiap semester.
9. UAPA menggabungkan ADK seluruh UAPPA-E1 dalam lingkungannya dan
6 membuat ringkasan Laporan Keuangan BLU.
10.UAPA mengirimkan LRA dan Neraca beserta CaLK dilampiri lembar muka
(face) LK BLU berdasarkan SAK beserta ringkasannya ke Dirjen. Pb.c.q.
Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan setiap semester.
KPPN 3/5 11.UAPA mengirimkan lembar muka (face) LK BLU berdasarkan SAK beserta
ringkasannya ke Ditjen. Pb.c.q. Direktorat PPK-BLU setiap semester.
12.Direktorat Pembinaan PK-BLU setiap semester dan tahunan mengirimkan
2 Ringkasan LK-BLU kepada Direktorat APK.

DIT.
BLU 11
1 4
PPK-BLU
31
REVIU ATAS LK PK-BLU
1. Laporan Keuangan BLU direvieu terlebih dahulu
oleh satuan pengawasan intern sebelum
disampaikan kepada entitas pelaporan.
2. Dalam hal tidak terdapat satuan pengawasan
intern, maka revieu terhadap laporan keuangan
dilakukan oleh aparat pengawasan intern
kementerian negara/lembaga.
3. Reviu dilaksanakan secara bersamaan dengan
pelaksanaan anggaran dan penyusunan laporan
keuangan BLU.
4. Dewan Pengawasan mendorong perbaikan dan
koreksi sesuai rekomendasi hasil reviu dan audit
32
EVALUASI LK-BLU TA 20xx
1. Belum seluruh satker PK-BLU mengembangkan dan/atau mengimplementasikan Sistem Akuntansi serta
menyusun Tarif Layanan sesuai PP No. 23 Tahun 2005
a. Belum semua satker BLU mengembangkan dan/atau mengimplementasikan Sistem Akuntansi,
dan seluruh sistem akuntansi yang sudah ada belum mendapat persetujuan dari Mendikbud
b. Sebanyak 20 satker belum memiliki sistem akuntansi biaya serta besaran tarif layanan yang
ditetapkan melalui PMK (Hanya UNHAS yang telah ditetapkan)
2. Dana Titipan Pemda dan Penerimaan serta Realisasi Belanja dari Kerjasama/Block Grant selain
Beasiswa yang bersumber dari Dana APBN dilaporkan sebagai Realisasi Penerimaan dan Belanja dalam
LRA PTN BLU
3. Status PTN eks BHMN Belum Jelas dan Proses Konsolidasi Pendapatan dan Belanja serta Neraca PTN
eks BHMN TA 2011 ke dalam LK Kemdikbud bermasalah
a. Status pola pengelolaan keuangan PTN ex BHMN belum jelas
b. Pengesahan pendapatan dan belanja dilakukan pada akhir tahun sehingga berpotensi terjadi
kesalahan dan tidak ada pengendalian yang memadai untuk mengantisipasi kesalahan tersebut.
1) Lebih saji dan kesalahan reklasifikasi belanja:
2) Pendapatan dan belanja yang dibiayai dari DIPA satker lain (APBN) disahkan sebagai
Pendapatan dan Belanja PTN Eks BHMN
3) Mengesahkan transaksi pengalihan kas menjadi dana abadi
4) Adanya ketidakkonsistenan penggunaan Bagan Akun Standa
5) Terdapat ketidak seragaman perlakuan atas saldo awal Kas
c. Tidak mengesahkan Belanja Modal
d. Tidak seluruh akun neraca PSAK dikonsolidasikan dalam LK berdasarkan SAP
33
EVALUASI LK-BLU TA 20xx

4. PNBP BLU Belum Disahkan


5. Pencatatan dan Pengelolaan Kas belum memadai:
a. Saldo Kas pada BLU tidak mencerminkan saldo riil
b. Kelemahan dalam pengelolaan dan pengungkapan saldo Dana Lancar
BLU

6. Pengelolaan dan Pencatatan Piutang belum memadai:


a. Kemdikbud belum memiliki SOP pengelolaan piutang
b. PTN tidak menyajikan saldo piutang
c. Perlakuan Akuntansi atas piutang/uang muka kepada pihak internal
tidak seragam

34
SISTEM AKUNTANSI BLU YG HARUS DISELESAIKAN
Ditetapkan 1. Kebijakan Akuntansi
Mendikbud SISTEM AKUNTANSI
-Prinsip-Prinsip, - Dasar-dasar,
KEUANGAN - Konvensi, - peraturan dan prosedur,
Menghasilkan laporan keuangan - Penyajian Wajar, - Materialitas
pokok berdasarkan SAK & SAP
2. Sub Sistem Akuntansi
SISTEM AKUNTANSI -Penerimaan Kas - Pengeluaran Kas
- Piutang - Investasi
ASET TETAP
- Pembelian - Aplikasi
SISTEM AKUNTANSI

- Penjualan
Menghasilkan :
1. Laporan aset tetap untuk
mendukung data neraca dan 3. Prosedur Akuntansi :
keperluan manajerial • Untuk menganalisis, mencatat, mengklasifikasi,
2. Informasi tentang jenis, kuantitas, dan mengikhtisarkan informasi untuk disajikan di
nilai, mutasi, dan kondisi aset tetap laporan keuangan
milik BLU dan pihak lain yang • Mengacu pada siklus akuntansi
berada dlm pengelolaan BLU
Dapat menggunakan SIMAK-BMN 4. Bagan Akun Standar
yang ditetapkan Menkeu • Daftar perkiraan buku besar yang ditetapkan &
disusun secara sistematis utk memudahkan
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
SISTEM AKUNTANSI BIAYA anggaran, serta akuntansi & pelap. keuangan
Menghasilkan a.l.: • Untuk konsolidasi LK BLU dengan LK K/L
digunakan BAS yang telah ditetapkan MK
1. informasi biaya satuan (unit cost)
per unit layanan, harga pokok
produksi, dan analis varians KETENTUAN : 35
2. informasi yg berguna dlm 1. Masa pengembangan : 2 tahun sejak ditetapkan;
perencanaan, pengambilan 2. Sanksi : Pengurangan fleksibiltas dan remunerasi
35
keputusan, dan penentuan tarif BLU, dan penurunan status BLU
• Pendapatan BLU terdiri dari Pendapatan dari APBN,
Pendapatan dari jasa layanan dan hibah tidak terikat,
Pendapatan dari hasil kerjasama dengan pihak lain
dan/atau hasil usaha lainnya, Pendapatan dari hibah terikat
yang diperoleh dari masyarakat atau badan lain yang harus
diperlakukan sesuai dengan peruntukannya.
• Pendapatan jasa layanan adalah imbalan yang diperoleh
dari jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat.
• Pendapatan BLUD yang bersumber dari hibah dapat berupa
hibah terikat dan hibah tidak terikat.
• Seluruh pendapatan BLUD kecuali yang berasal dari hibah
terikat, dapat dikelola langsung untuk membiayai
pengeluaran BLUD sesuai RBA.
• BLU/BLUD dengan status penuh diberikan fleksibilitas pengelolaan
keuangan, antara lain dapat langsung menggunakan seluruh
pendapatan BLU yang diperolehnya, diluar dana yang bersumber
dari APBN/APBD, sesuai RBA tanpa terlebih dahulu disetorkan ke
Rekening Kas Negara/Daerah.
• BLU/BLUD dengan status bertahap dapat menggunakan langsung
pendapatan BLU/BLUD sebesar persentase tertentu sesuai dengan
Keputusan Menteri Keuangan/Kepala Daerah tentang penetapan
satker yang menerapkan PK BLU/BLUD.
• Berdasarkan Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-20/PB/2012,
biaya pada BLU dibedakan menjadi biaya langsung dan biaya tidak
langsung. Berdasarkan Permendagri Nomor 61 Tahun 2007, biaya
BLUD dibedakan menjadi biaya operasional dan biaya non
operasional.
• Dalam rangka mempertanggungjawabkan penggunaan
dana yang bersumber dari PNBP BLU, satker BLU
membuat Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan
Belanja BLU (SP3B BLU) dan disampaikan ke KPPN
setiap triwulan.
• Penyampaian SP3B BLU tersebut dapat dilakukan satu
kali atau lebih dalam satu triwulan. Dengan demikian
satker BLU dapat mengajukan SP3B BLU ke KPPN secara
mingguan, bulanan dan/ atau triwulanan disesuaikan
dengan volume/kebutuhan.
• SP3B BLU disampaikan ke KPPN pada hari kerja terakhir
setiap triwulan tersebut.
PELAKSANAAN ANGGARAN
BADAN LAYANAN UMUM
PENGELOLAAN KEUANGAN BLU

PENGERTIAN BLU
Badan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan
mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

FLEKSIBILITAS BLU, a.l.:


KARAKTERISTIK BLU 1. Pendapatan dapat digunakan langsung,
1. Berkedudukan sebagai namun tetap melakukan pengesahan ke
KPPN TUJUAN BLU
instansi pemerintah
2. Flexible budget dengan ambang batas Meningkatkan
(asetnya merupakan
3. Investasi jangka pendek untuk pelayanan
kekayaan negara yang tidak pengelolaan kas kepada
dipisahkan) 4. Melakukan utang jangka pendek masyarakat
2. Menghasilkan barang/jasa 5. Surplus digunakan pada tahun anggaran dalam rangka
yang seluruh/sebagian berikutnya dan defisit dimintakan dari memajukan
dijual kepada masyarakat APBN
kesejahteraan
3. Tidak mengutamakan 6. Pegawai dapat terdiri dari PNS dan
Profesional Non-PNS
umum dan
mencari keuntungan
7. Pengelolaan Barang dapat dikecualikan mencerdaskan
4. Dikelola secara otonom
dari aturan umum pengadaan. kehidupan
dengan prinsip efisiensi
8. Pengelolaan Kas pemanfaatan idle cash, bangsa
dan produktivitas ala
hasil untuk BLU
korporasi

40
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN SEBAGAI BLU

1. Menyusun Tarif Layanan BLU

2. Menyusun Dokumen Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran (Renstra, RBA,


RKA K/L, dan DIPA)

3. Menyusun Sistem Akuntansi

4. Menyusun dan Menyampaikan Laporan Keuangan SAK


5. Menyusun dan Menyampaikan Laporan Keuangan SAP

6. Melakukan pengesahan pendapatan dan belanja operasional ke KPPN

7. Audit Laporan Keuangan SAK oleh Pemeriksa Eksternal

8. Membentuk Dewan Pengawas


9. Menyusun SOP Pengelolaan Keuangan
10. Mengelola Rekening Lainnya BLU secara tertib

41
1. Menyusun Tarif Layanan

a. Disusun segera setelah ditetapkan menjadi BLU


b. Disusun atas dasar perhitungan biaya per unit layanan
c. Tarif layanan ditetapkan oleh Menteri Keuangan
d. Tarif layanan harus mempertimbangkan:
 kontinuitas dan pengembangan layanan;
 daya beli masyarakat;
 asas keadilan dan kepatutan;
 kompetisi yang sehat.

PP 23 Tahun 2005 jo.


PP 74 Tahun 2012 pasal 9

42
2. Menyusun Dokumen Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran
(Renstra, RBA, RKA-K/L dan DIPA)

a. BLU menyusun Renstra Bisnis lima tahunan dengan mengacu pada


Renstra K/L.
b. Rencana Bisnis Anggaran (RBA) disusun dengan mengacu pada Renstra
Bisnis BLU.
c. RBA disusun berdasarkan basis kinerja dan perhitungan akuntansi biaya,
serta kebutuhan dan kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan
diterima dari masyarakat, badan lain, dan APBN.
d. RBA yg telah disetujui Menteri/Pimpinan Lembaga/Ketua Dewan Kawasan
diajukan ke Menteri Keuangan c.q. Dtjen Anggaran untuk dibahas sebagai
bagian dari RKA K/L.
e. Setelah APBN ditetapkan, RBA disesuaikan menjadi RBA Definitif.
f. RBA Definitif digunakan sebagai acuan dalam menyusun DIPA BLU.

PP 23 Tahun 2005 jo.


PP 74 Tahun 2012 pasal 10, 11, 12

43
3. Menyusun Sistem Akuntansi

Sistem
Menghasilkan laporan
Akuntansi
keuangan pokok
Keuangan

Menghasilkan laporan aset


Sistem
SISTEM Akuntansi Aset
tetap guna mendukung
AKUNTANSI data neraca dan keperluan
Tetap
manajerial

Sistem menghasilkan a.l informasi


Ditetapkan
Akuntansi biaya satuan (unit cost) per
menteri teknis
Biaya unit layanan

PP 23 Tahun 2005 pasal 26

44
4. Menyusun dan Menyampaikan LK SAK

a. Jenis laporan:
- Neraca
- Laporan Operasional
- Laporan Arus Kas;
- CaLK; disertai
- Laporan Kinerja
b. LK SAK disusun tiap triwulan
c. Batas waktu penyampaian LK SAK ke Dit. PPK BLU :
- LK Triwulan I : tanggal 15 setelah triwulan I berakhir
- LK Semester I : tanggal 10 setelah semester berakhir
- LK Triwulan III : tanggal 15 setelah triwulan III berakhir
- LK Tahunan : tanggal 20 setelah tahun berakhir

PP 23 Tahun 2005 pasal 26 dan 27

45
5. Menyusun dan Menyampaikan LK SAP

a. LK SAP disusun dalam rangka konsolidasi laporan


keuangan BLU ke dalam laporan keuangan K/L
b. Jenis Laporan yang dikonsolidasikan:
 Neraca;
 Laporan Realisasi Anggaran;
 CaLK.
c. LK SAP disusun dan disampaikan setiap semester
dan tahun

PP 23 Tahun 2005 pasal 27


PMK-76 Tahun 2008

46
6. Melakukan Pengesahan Pendapatan & Belanja Operasional ke KPPN

Cut Off Cut Off Cut Off


Tidak ada
Cut Off
28/3 24/6 27/9

31/1
31/3 30/6 30/9
2

Realisasi Realisasi Trw. IV


Trw. I Realisasi Trw. II Realisasi Trw. III
Tgl 28/3 s.d. 23/6 Tgl 25/6 s.d. 26/9 Tgl 27/9 s.d. 31/12
Tgl 1/1 s.d.
27/3

Pengajuan SP3B Pengajuan SP3B Pengajuan SP3B Pengajuan SP3B


28/3 s.d. 31/3 24/6 s.d. 30/6 27/6 s.d. 30/9 Sesuai Langkah-
langkah akhir TA.
Cut Off Cut Off Cut Off
Tidak ada
Cut Off
28/3 24/6 27/9

31/1
31/3 30/6 30/9
29/7 2
25/8

1. SP3B BLU Pertama di TRW. III diajukan tgl. 29/7 (untuk realisasi
penerimaan dan pengeluaran BLU tgl 24/6 s.d. 28/7
Per-2/PB/2015
2. SP3B BLU Kedua di TRW. III diajukan tgl. 25/8 (untuk realisasi
penerimaan dan pengeluaran BLU tgl 29/6 s.d. 24/8

3. Dalam hal terdapat realisasi dari tgl. 25 s.d 26/9, harus menyampaikan SP3B
BLU Ketiga di TRW. III mulai tgl. 27 s.d. 30/9.
7. Audit LK SAK oleh Pemeriksa Eksternal

a. LK SAK Tahunan wajib diaudit oleh Pemeriksa


Eksternal
b. Mekanisme audit LK SAK:
 Satker BLU mengajukan permintaan kepada BPK
untuk dilakukan audit atas LK SAK; atau
 Satker BLU dapat meminta KAP untuk melakukan
audit atas LK SAK melalui mekanisme pengadaan
barang/jasa. BLU memilih KAP yang sudah ter-
registrasi di BPK.

PP 23 Tahun 2005 pasal 27 (8)

49
8. Membentuk Dewan Pengawas

a. Satker BLU yang memenuhi persyaratan dapat mempunyai


Dewas, yang ditetapkan oleh Menteri/ Pimpinan Lembaga
dengan persetujuan Menkeu
b. Persyaratan jumlah Dewas sbb:
 Nilai omset Rp 15 miliar s.d 30 miliar/th atau nilai aset
Rp 75 miliar s.d. 200 miliar  tiga Dewas.
 Nilai omset di atas Rp 30 miliar/th atau nilai aset di atas
Rp 200 miliar  tiga atau lima Dewas.
c. Unsur dewas terdiri dari unsur kementerian
negara/lembaga, Kementerian Keuangan, dan tenaga ahli.

PP 23 Tahun 2005 pasal 34 (3)

50
9. Menyusun SOP Pengelolaan Keuangan

SOP SOP SOP SOP SOP


Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pengadaan Pengelolaan
Kas Piutang Utang Barang/Jasa Barang
Inventaris

51
10. Mengelola Rekening Lainnya BLU

BLU

REKENING REKENING REKENING


PENERIMAAN LAINNYA PENGELUARAN

REKENING
PENGELOLAAN REKENING REKENING
KAS BLU OPERASIONAL BLU DANA KELOLAAN

PMK-252/PMK.05/2014
52
1. Rekening Pengelolaan Kas BLU adalah Rekening Lainnya dalam
bentuk giro dan/atau deposito milik BLU untuk penempatan idle
cash pada bank umum yang terkait dengan pengelolaan kas BLU.
2. Rekening Operasional BLU adalah Rekening Lainnya dalam
bentuk giro milik BLU yang dipergunakan untuk menampung
seluruh penerimaan atau membayar seluruh pengeluaran BLU
yang dananya bersumber dari PNBP BLU pada bank umum.
3. Rekening Dana Kelolaan adalah Rekening Lainnya dalam bentuk
giro milik BLU yang dipergunakan untuk menampung dana yang
tidak dapat dimasukkan ke dalam Rekening Operasional BLU,
Rekening Pengelolaan Kas BLU pada bank umum, untuk
menampung dana antara lain:
a. Dana bergulir; dan/atau;
b. Dana yang belum menjadi hak BLU.

53
54
Apa Perbedaan jenis Laporan
Keuangan Puskesmas BLUD dan
Puskesmas Non BLUD ?
TERIMA KASIH

114

Anda mungkin juga menyukai