Anda di halaman 1dari 1

Ringkasan dan Tanggapan buku the story of philosophy halaman 33-64

Francis Bacon

Metode Induktif

Teori metode induktif Bacon yaitu bahwa, (1) sumber ilmu pengetahuan
menurut Bacon adalah pengalaman empiris, yang dihasilkan dari fenomena-fenomena
alam, sedang (2) instrument pengetahuan menurut Bacon harus menggunakan panca
indra sebagai sensation (observable and measurable). Maka (3) hakikat ilmu menurut
Bacon adalah mengetahui alam yang di ambil dari alam itu sendiri (a posteriori).
Sedang cara memperoleh pengetahuan menurut dengan menggunakan (4) metode
induksi, yaitu observasi-eksperimentasi atas fakta-fakta alam, didata dalam tabel
positif dan negatif, kualitatif terukur, dan kemudian memunculkan hipotesis, baru
diverifikasi, kemudian generalisasi untuk penetapan teori pengetahuan setelah tidak
ditemukan fakta negatif. Maka dengan ini, konsekwensi logisnya adalah, (5) bahwa
makna kebenaran menurut Bacon merupakan korespondensi, sedang validasi teori
pengetahuannya adalah (6) verifikasionisme (induksi positif) dan falsifikasionisme
(induksi negatif), sebagaiman yang telah dijelaskan atas.

Metode induktif Bacon memberikan sumbangan penting dalam menembus


metode berfikir deduktif yang dipergunakan secara berlebihan, hingga menyebabkan
dalam waktu yang lama ilmu pengetahuan mengalami kematian panjang.
Megumpulkan sebanyak mungkin fakta pengalaman (empirical brute facts) untuk
selanjutnya dianalisis, hingga menghasilkan sebuah temuan hukum baru, yang
nantinya digunakan menguasai kekuatan-kekuatan alam dengan penemuan dan
penciptaan ilmiah. Sudah saatnya meninggalkan metode deduktif dan beralih ke
induktif, semboyan Bacon. Metode induktif Bacon mendominasi atau melandasi
epistemologi modern, khususnya dalam metode keilmuan fisika, saat ini sudah
mengalami banyak perubahan seiring dengan kreativitas para ilmuan yang terus
memperbaharui teori induktif Bacon. Ada tiga objek mendasar yang dikaji, yaitu,
realitas empiris, indrawi, dan dapat dipikirkan dengan rasio.

Anda mungkin juga menyukai