Anda di halaman 1dari 23

PENGARUH VARIASI NaOH TERHADAP Na2SiO3

TERHADAP NILAI KUAT TEKAN DRY GEOPOLIMER


MORTAR METODE DRY MIXING PADA KONDISI
RASIO ABU TERBANG TERHADAP AKTIVATOR 4:1

SKRIPSI

Oleh :

ADITYA DWI ANUGRAH


NIM. 14050724054

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL
2018
ii
iii
iv
MOTTO

Sukses itu bukan tujuan melainkan perjalanan. karena itu


langkah pertama menuju sukses adalah menentukan kemana kita
ingin pergi - Iwan Sunito

All blame is a waste of time. No matter how much fault you find with
another, and regardless of how much you blame him, it will not change
you - Wayne Dyer

Risk more than other think is safe. Care more than other think is wise.
Dream more than other think is practical. Expect more than other think
is possible - Claude T. Bissell

Selain kerja keras, hal lain yang harus diingat adalah kerja ikhlas.
Setelah itu, baru menyerahkan segala hasil kerja keras kepada
Tuhan - Chairil Tanjung

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

“ALLAH SWT”

Terima kasih kepada Allah SWT yang selalu memberikan


kesehatan serta ridho-Nya sehingga diberi kemudahan hingga dapat
menyelesaikan gelar sarjana teknik

“BAPAK ARIE WARDHONO, S.T., M.MT., M.T., Ph.D.”

Terima kasih kepada Bapak Arie atas bantuan bimbingan, arahan,


serta fasilitas yang telah diberikan

“KEDUA ORANG TUA”

Terima kasih kepada kedua orang tua saya terutama ibu saya atas
doa, semangat, serta kasih sayangnya yang begitu besar

“KELUARGA”

Terima kasih kepada keluarga yang selalu memberi semangat dan


motivasi

“TIM GEOPOLIMER”

Terima kasih kepada tim geopolimer yang telah membantu, bekerja


sama, dan saling bertukar pikiran hingga penelitian ini berhasil

“TEMAN-TEMAN TEKNIK SIPIL B 2014”

Terima kasih atas dukungan selama menjadi mahasiswa teknik


sipil. Semoga pertemanan ini berlanjut hingga tua nanti

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena rahmat serta


hidayah-Nya, skripsi berjudul “Pengaruh Variasi NaOH terhadap
Na2SiO3 terhadap Nilai Kuat Tekan Geopolimer Mortar Metode
Dry Mixing pada Kondisi Rasio Abu Terbang terhadap Aktivator
4:1” dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.

Adapun tujuan dibuatnya skripsi ini adalah sebagai tugas


akhir penelitian mengenai geopolimer mortar yang dibuat dengan
metode dry mixing guna memenuhi persyaratan kelulusan strata 1.

Dalam penyusunan laporan ini, saya menyadari


bahwa selesainya laporan ini tidak terlepas dari bantuan,
dukungan, serta bimbingan dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih antara lain
kepada:

1. Bapak Arie Wardhono, S.T., M.MT., M.T., P.hD selaku


Dosen Pembimbing.
2. Bapak Drs. H. Bambang Sabariman, S.T., M.T., selaku
Dosen Penguji.
3. Bapak Moch. Firmansyah S, S.T., M.T., M.Sc., selaku
Dosen Penguji.
4. Bapak Dr. Mochammad Cholik, M.Pd., selaku Wakil
Dekan Bidang Akademik.
5. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa dan
dukungan.
6. Semua anggota kelompok peneliti dry geopolymer mortar
Unesa.
7. Semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian
skripsi skripsi.
vii
Penyusunan skripsi ini disusun dengan sebaik-baiknya,
namun bila ada kekurangan dalam penyusunannya, saya
selaku penulis meminta maaf. Saya juga mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca serta menambah ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Surabaya, Oktober 2018

Penulis

viii
ABSTRAK

PENGARUH VARIASI NAOH TERHADAP NA2SIO3


TERHADAP NILAI KUAT TEKAN DRY GEOPOLIMER
MORTAR METODE DRY MIXING PADA KONDISI RASIO ABU
TERBANG TERHADAP AKTIVATOR 4:1

Nama : Aditya Dwi Anugrah


NIM : 14050724054
Program Studi : S1-Teknik Sipil
Jurusan : Teknik Sipil
Fakultas : Teknik
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Arie Wardhono, S.T., M.MT., M.T., Ph.D.

Perkembangan yang ilmu penelitian dan teknologi


semakin pesat membantu para peneliti menemukan terobosan
baru dalam penanganan permasalahan. Salah satunya adalah
pembuatan beton geopolimer. Geopolimer adalah metode
pembuatan beton tanpa menggunakan semen, dimana metode ini
diharapkan mengurangi kadar CO2 yang dihasilkan dari
pembuatan semen. Pada penelitian ini geopolimer menggunakan
campuran dari fly ash dengan aktivatornya yaitu NaOH yang
berfungsi sebagai aktivator ikatan geopolimerisasi ,dan Na 2SiO3
sebagai katalisator. Geopolimer memiliki 2 metode yaitu
konvensional (wet) dan dry.
Pada penelitian ini akan menggunakan benda uji berupa
mortar berukuran 5cmx5cmx5cm dengan metode dry, dimana
metode ini diharapkan lebih mudah diterapkan di lapangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari nilai kuat tekan tertinggi
pada 7,14 dan 28 hari dengan metode kering pada kondisi rasio fly
ash terhadap aktivatornya sebesar 4:1, dengan perbandingan
aktivatornya 1:1, 1:1,5, 1:2, 1:2,5, 1:3, dan 1:3,5.
Hasil yang didapat dari pengujian kuat tekan, kekuatan
tertinggi berada pada mix desain 3 atau perbandingan aktivator
1:3, dengan kuat tekan rata-rata pada 28 hari sebesar 17,40 MPa.
Untuk uji ikat awal, mix desain 3 dengan perbandingan 1:3.

ix
Kata Kunci: Geopolimer, Dry Mixing, kuat tekan, aktivator
kering.

x
ABSTRACT

Developments in the science of research and technology have


increasingly helped researchers find new breakthroughs in handling
problems. One of them is the manufacture of geopolymer concrete.
Geopolymers are a method of making concrete without using cement,
where this method is expected to reduce the levels of CO2 produced from
making cement. In this study geopolymers used a mixture of fly ash with
activators namely NaOH which functions as an activator of
geopolymerization bonds, and Na2SiO3 as a catalyst. Geopolymers have 2
methods namely conventional (wet) and dry.
In this study will use a test object in the form of a mortar
measuring 5cmx5cmx5cm with the dry method, where this method is
expected to be easier to apply in the field. This study aims to find the
highest compressive strength at 7.14 and 28 days with the dry method in
the condition of the fly ash ratio of the activator is 4: 1, with a ratio of
activators 1: 1, 1: 1.5, 1: 2, 1: 2.5, 1: 3, and 1: 3.5.
The results obtained from the compressive strength test, the
highest strength is in mix design 3 or 1: 3 activator ratio, with an average
compressive strength at 28 days of 17.40 MPa. For the initial binding test,
mix design 3 with a ratio of 1: 3.

Keywords: Geopolymers, Dry Mixing, compressive strength, dry


activator.

xi
DAFTAR ISI

Halaman Judul ..............................................................................i

Halaman Pengesahan ................................................................. ii

Kata Pengantar ........................................................................... iii

Daftar Isi ........................................................................................ v

Daftar Gambar ........................................................................... vii

Daftar Tabel ............................................................................... viii

Daftar Pustaka ............................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................ 4
C. Tujuan .................................................................................... 4
D. Batasan Masalah ................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ............................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Beton Geopolimer ................................................................ 7


B. Bahan Penyusun Beton Geopolimer .................................. 8
1. Fly Ash ........................................................................... 8
2. Aktivator ..................................................................... 11
3. Sodium Silikat (NASiO3) ............................................ 12
4. Sodium Hidroksida (NaOH) ...................................... 13
5. Agregat .......................................................................... 13
xii
6. Air ................................................................................... 18
C. Mortar ................................................................................. 19
D. Prosedur Pembuatan Mortar ............................................ 22
E. Kuat Tekan Mortar ............................................................. 23
F. Metode Dry Mixing ............................................................ 26
G. Penelitian yang Pernah Dilakukan .................................. 26

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian ..................... 29
B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................... 29
C. Populasi dan Sampel ......................................................... 31
D. Lingkup Penelitian ............................................................. 31
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................ 33
F. Metode Eksperimen ........................................................... 35
G. Instrumen Penelitian.......................................................... 37
H. Prosedur Penelitian ............................................................ 37
I. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 40

BAB IV PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................... 43
1. Tahap Persiapan ............................................................. 43
2. Pengujian Bahan ............................................................. 51
3. Tahap Pembuatan Benda Uji ........................................ 58
B. Hasil Pengujian................................................................... 72
1. Uji Kuat Tekan ................................................................ 72
2. Uji Waktu Pengikatan Awal ......................................... 94
C. Pembahasan ...................................................................... 103
1. Berat isi berbanding dengan kuat tekan ................... 103
2. Korelasi laju pertumbuhan kuat tekan dengan
umur mortar.................................................................. 104
3. Hubungan antar setting time dengan kuat tekan ..... 107
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
xiii
A. Simpulan ...................................................................... 111
B. Saran ............................................................................. 112

xiv
DAFTAR GAMBAR

2.1 Proses polikondensasi oleh alkali menjadi poli


(sialate-siloxo) ......................................................................... 7
2.2 Konfigurasi tumbukan alat pemadat benda uji ............... 23
3.1. Flow chart penelitian ............................................................ 36
3.2.Persentase lolos ayakan pasir berdasarkan
penelitian sebelumnya....... ................................................. ..34
4.1 (a) Sodium Silikat (Na2SiO3), (b) Fly Ash,
(c) Air Aquades, (d) Sodium Hidroksida (NaOH),
dan (e) Pasir Lumajang ......................................................... 44
4.2 Percobaan Pra Lab Pertama dengan w/c=0,18 ................. 45
4.3 Percobaan Pra Lab Kedua dengan w/c=0,485 .................. 46
4.4 Percobaan Pra Lab Ketiga dengan w/c=0,30 .................... 47
4.5 Percobaan Pra Lab Pertama dengan w/c=0,40 ................. 48
4.6 Percobaan Pra Lab Pertama dengan w/c=0,45 ................. 49
4.7 polythene curing pada mortar................................................ 50
4.8 Uji kuat tekan mortar geopolimer....................................... 50
4.9 Pembuatan benda uji mortar geopolimer .......................... 51
4.10. Grafik gradasi pasir lumajang .......................................... 55
4.11. Gradasi pasir yang digunakan ......................................... 56
4.12 Gelas ukur ............................................................................ 60
4.13 Cawan ................................................................................... 61
4.14 Mesin penggiling ................................................................. 61
4.15 Alu ......................................................................................... 62
4.16 Mixer pengaduk ................................................................... 62
4.17 Cetakan ................................................................................. 63
4.18 Timbangan ........................................................................... 63
4.19 Ayakan Pasir ........................................................................ 64
4.20 Nampan ................................................................................ 64
4.21 Karung .................................................................................. 65
xv
4.22 Cetok Semen ........................................................................ 65
4.23 Jangka Sorong ...................................................................... 66
4.24 Oli, kuas, dan baskom ........................................................ 66
4.25 Mesin UTM .......................................................................... 67
4.26 Pasir yang diangin-anginkan ............................................. 67
4.27 Mengayak material pasir lumajang .................................. 68
4.28 Menimbang material ........................................................... 68
4.29 Pasir yang telah dipilah-pilah ........................................... 69
4.30 Pasir diaduk dengan mixer ................................................. 69
4.31 Mortar setelah pengadukan ............................................... 70
4.32 Mengolesi cetakan dengan oli ........................................... 70
4.33 Mortar yang telah dicetak .................................................. 71
4.34 Melepas mortar dari cetakan ............................................. 71
4.35 Polyethene curing .................................................................. 72
4.36 Grafik hubungan umur dengan kuat tekan mortar
ss/sh = 1/1 dan w/c = 0,485 .............................................. 74
4.37. Grafik hubungan umur dengan kuat tekan mortar
ss/sh = 1/1 dan w/c = 0,3 ................................................. .76
4.38. Grafik hubungan umur dengan kuat tekan mortar
ss/sh = 1/1 dan w/c = 0,4....... ....................................... ....77
4.39. Grafik hubungan umur dengan kuat tekan mortar
ss/sh = 1/1 dan w/c = 0,45 ............................................ ....79
4.40. Grafik hubungan umur dengan kuat tekan mortar
ss/sh = 1/2 dan w/c = 0,4 .................................................. 80
4.41. Grafik hubungan umur dengan kuat tekan mortar
ss/sh = 1/2 dan w/c = 0,35 ................................................ 82
4.42. Grafik hubungan umur dengan kuat tekan
mortar kontrol PC ............................................................... .83
4.43. Grafik hubungan umur dengan kuat tekan
mortar kontrol geopolimer konvensional 12
molar....... ........................................................................... ..85
4.44 Grafik hubungan umur dengan kuat tekan mortar
xvi
Mix desain 1 ......................................................................... 86
4.45. Grafik hubungan umur dengan kuat tekan mortar
Mix desain 2 ......................................................................... 88
4.46. Grafik hubungan umur dengan kuat tekan mortar
mix desain 3 ......................................................................... 90
4.47. Grafik hubungan umur dengan kuat tekan mortar
mix desain 4 ........................................................................ .91
4.48. Grafik hubungan umur dengan kuat tekan mortar
Mix desain 5....... ............................................................... ..93
4.49 Grafik hubungan umur dengan kuat tekan mortar
mix desain 6 .......................................................................... 94
4.50 Grafik Hasil uji vicat mix desain 1 .................................... 95
4.51 Grafik Hasil uji vicat mix desain 2 .................................... 95
4.52 Grafik Hasil uji vicat mix desain 3 .................................... 95
4.53 Grafik Hasil uji vicat mix desain 4 .................................... 95
4.54 Grafik Hasil uji vicat mix desain 5 .................................... 95
4.55 Grafik Hasil uji vicat mix desain 6 .................................... 95
4.56. Grafik ikat awal seluruh variabel mix desain dry
geopolimer ......................................................................... 102
4.57. Grafik berat isi mortar terhadap umur mortar ........... 103
4.58. Grafik Hubungan massa aktivator dengan kuat
tekan .................................................................................. .106
4.59. Grafik hubungan kuat tekan mortar terhadap
setting time ......................................................................... 111

xvii
DAFTAR TABEL

2.1 Kandungan unsur pada fly ash ............................................ 9


2.2. Persyaratan mutu Fly ash .................................................... 11
2.3. Gradasi Agregat Halus ....................................................... 14
2.4. Batas Gradasi Agregat Halus ........................................... .15
3.1. Alokasi Waktu Penelitian.................................................. ..30
3.2 Rancangan Mix Desain ....... ............................................... ..32
3.3. Presentase Lolos Ayakan Pasir Berdasarkan Penelitian
Sebelumnya ....... ................................................................. ..33
4.1 Analisa Ayakan Pasir.......................................................... ..54
4.2. Batas Gradasi Ayakan Agregat Halus ............................... 54
4.3. Persentase lolos ayakan pasir berdasarkan
penelitian sebelumnya ......................................................... 55
4.4. Hasil XRF Fly Ash ................................................................ .57
4.5. Hasil XRF Portland Cement...... .......................................... ..58
4.6. Rancangan mix desain...... ................................................. ..59
4.7. Kuat Tekan Benda Uji dengan ss/sh = 1/1
dan w/c = 0,485 .................................................................. ..73
4.8 Kuat tekan rata-rata dan berat isi rata-rata ss/sh =
1/1 dan w/c = 0,485........................................................... ..74
4.9. Kuat Tekan Benda Uji dengan ss/sh = 1/1
dan w/c = 0,3 ....... ............................................................. ..75
4.10 Kuat tekan rata-rata dan berat isi rata-rata ss/sh
= 1/1 dan w/c = 0,3 ............................................................ 75
4.11. Kuat tekan rata-rata dan berat isi rata-rata ss/sh
= 1/1 dan w/c = 0,4 ......................................................... 76
4.12. Kuat tekan rata-rata dan berat isi rata-rata ss/sh
= 1/1 dan w/c = 0,4 ........................................................... 77
4.13. Kuat Tekan Benda Uji dengan ss/sh = 1/1 dan
w/c = 0,45........................................................................... .78
xviii
4.14. Kuat tekan rata-rata dan berat isi rata-rata ss/sh
= 1/1 dan w/c = 0,45....... ................................................ ..78
4.15. Kuat tekan rata-rata dan berat isi rata-rata ss/sh
= 1/1 dan w/c = 0,45....... ................................................ ..79
4.16. Kuat tekan rata-rata dan berat isi rata-rata ss/sh
= 1/2 dan w/c = 0,4....... .................................................. ..80
4.17 Kuat Tekan Benda Uji dengan ss/sh = 1/2 dan
w/c = 0,35....... .................................................................... ..81
4.18. Kuat tekan rata-rata dan berat isi rata-rata ss/sh
= 1/2 dan w/c = 0,35 ......................................................... 81
4.19 Kuat Tekan Portland Cement ............................................... 82
4.20. Kuat tekan rata-rata dan berat isi rata-rata
variabel kontrol PC ............................................................ 83
4.21. Kuat Tekan geopolimer konvensional 12 Molar ............ 84
4.22. Kuat tekan rata-rata dan berat isi rata-rata
variabel kontrol geopolimer konvensional 12 molar ... .84
4.23. Kuat Tekan Mix desain 1 (1:1)....... ................................. ..85
4.24. Kuat tekan rata-rata dan berat isi rata-rata mix
desain 1....... ....................................................................... ..86
4.25. Mix desain 2 (1:1,5)....... .................................................... ..87
4.26. Kuat tekan rata-rata dan berat isi rata-rata
mix desain 2....... ............................................................... ..87
4.27 Hasil pengujian variabel mix desain 3 (1:2)....... .............. 89
4.28. Kuat tekan rata-rata dan berat isi rata-rata mix
desain 3....... ....................................................................... ..90
4.29. Hasil pengujian variabel mix desain 4 (1:2,5).............. . ..90
4.30. Kuat tekan rata-rata dan berat isi rata-rata mix
desain 4....... ....................................................................... ..91
4.31. Hasil pengujian variabel mix desain 5 (1:3,0) ................. 91
4.32. Kuat tekan rata-rata dan berat isi rata-rata mix
desain 5....... ...................................................................... ..92
4.33. Hasil pengujian variabel mix desain 6 (1:3,5)....... ........ ..94
xix
4.34 Kuat tekan rata-rata dan berat isi rata-rata
mix desain 6....... ................................................................. ..94
4.35. Hasil uji vicat mix desain 1....... ....................................... ..96
4.36 Hasil uji vicat mix desain 2....... ........................................ ..97
4.37 Hasil uji vicat mix desain 3....... ........................................ ..98
4.38 Hasil uji vicat mix desain 4....... ........................................ ..99
4.39. Hasil uji vicat mix desain 5....... ..................................... ..100
4.40 Hasil uji vicat mix desain 6...... ....................................... ..101
4.41 Hubungan massa aktivator dengan kuat tekan...... .... ..103
4.42 Tabel rekapitulasi rata-rata kuat tekan...... .................. ..105
4.43 Persentase dari korelasi kuat tekan dan umur
mortar...... ......................................................................... ..107
4.44 Hubungan massa aktivator dengan kuat tekan...... .... ..108
4.45 Kuat tekan rata-rata pada umur 28 hari....................... ..110
4.46 Waktu ikat awal dan akhir mix desain mortar...... ..... ..111

xx
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. M., et al, dkk. 2013. Asas Geopolimer (Teori &


Amali). Perlis: Unit Penerbitan Universiti Malaysia
Perlis

ACI parts 1 226.3R-3. 1993. Standard Practice for Selecting


Propertions for Normal, Heavy, Weight and Mass
Concrete, Washington, D.C

ASTM C 1329-03. Standard Spesificatio for Mortar Cement

ASTM C 618-03. Standard Spesification for Coal Fly Ash and


Raw or Calcined Natural Pozzolan for Use in Concrete.

Bakri, dkk. 2012. Analisis Variasi Panjang Serat Terhadap Kuat


Tarik dan Lentur pada Komposit yang Diperkuat Agave
angustifolia Haw. Jurnal Mekanikal, Vol. 3 No. 1:
Januari 2012: 240-244.

Bayuaji, Ridho, Yasin, Abdul Karim, Susanto, Tri Eddy, &


Darmawan, M. Sigit. (2017). “A Review in Geopolymer
Binder with Dry Mixing Method (Geopolumer Cement)”.
American Institute of Physics.

Davidovits, J. 1994. Properties of Geopolymer Cements.


First International Conference on Alkaline Cements
and Concretes, SRIBM, Kiev State Technical
University, Kiev, Ukraine.

xxi
Davidovits, J., 2008, Geopolymer: Chemistry and Applications,
Perancis: Geopolymer Institute.

Dipohusodo, Istimawan. 1999. Struktur Beton Bertulang.


Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Fansuri, H., Swastika, N., & Atmaja, L. (2008). Pembuatan


dan Karakterisasi Geopolimer dari Bahan Abu
Layang PLTU Paiton. Akta Kimindo, 3, 61-66.

Garcia-Loreido, I., Palomo, A. & Fernandez-Jimenez, A.


Alkali-aggregate reaction in activated fly ash
systems. Cement & Concrete Research. 2007. 37: 175-
183.

Hardjito, D., Wallah, S. E., Sumajouw, M. J., Rangan, B. V,


(2004), “Factors Infuencing The Compressive
Strength of Fly Ash-Based Geopolymer Concrete”,
Dimensi Teknik Sipil, Vol. 6, No. 2, hal. 88-93.

Mulyono, Tri. (2004). Teknologi Beton. Penerbit ANDI.


Yogyakarta

Olivia, M. 2011. Durability related properties of low calcium


fly ash based geopolymer concrete. Tesis PhD, School
of Civil and Mechanical Engineering Department of
Civil Engineering, Curtin University of Technology,
Perth, Australia.

xxii
Santoso, Widodo. 2018. Konsumsi di daerah mengerek volume
penjualan semen kuartal I-2018, (Online),
https://industri.kontan.co.id/news/konsumsi-di-
daerah-mengerek-volume-penjualan-semen-kuartal-
i-2018, diakses Oktober 2017).

SNI 03-6825-2002. “Uji Kuat Tekan Mortar”.

SNI 2460-2014. “Spesifikasi Abu Terbang Batubara dan


Pozzolan Alam Mentah atau Telah Dikalsinasi untuk
Digunakan dalam Beton”.

SNI-1970-2008. “Cara Uji Bera Jenis dan Peyerapan Air


Agregat Halus”.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan


R&D. Bandung: Alfabeta.CV

Tjokrodimuljo, K., 1996, “Teknologi Beton”, Nafiri.


Yogyakarta

Tjokrodimuljo, K., 2007, Teknologi Beton, Biro Penerbit


Teknik Sipil Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil dan
Lingkungan, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

xxiii

Anda mungkin juga menyukai