Hewan sebagai komponen biotic dari ekosistem mempunyai karakteristik
yang khas. Struktur tubuh yang sangat lentur khususnya pada hewan invertebrate memungkinkan hewan ini memiliki kemampuan mobilitas yang cukup tinggi. Dengan daya mobilitas yang tinggi, hewan tersebut dapat bergerak bebas sesuai dengan kemampuan dan nalurinya, apakah untuk mencari makan, menghindari dari predator, menjauhi keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan, mencari pasangan untuk kawin dan lain sebagainya. Taksis dapat diartikan sebagai pergerakan suatu organisme sebagai respon terhadap adanya stimulus eksternal yang mengenainya secara langsung. Pergerakan organism ini dapat berlangsung ke arah stimulus (respon positif); berupa respon menjauhi arah stimulus (respon negative) maupun bergerak kea rah tertentu dengan sudut tertentu dari stimulus. Sementara Michael (1985) mengemukakan bahwa taksis merupakan arah dari orientasi-orientasi dan gerakan-gerakan (positif dan negative) sesuai dengan rangsangan-rangsangan alam. Kikkawa (1971) menyebutkan bahwa perubahan orientasi tubuh suatu organism sebagai reaksi terhadap stimulus dan mempeertahankan posisinya sebelum melakukan pergerakan disebut respon taksis (Campbell, 2003 : 267) Dengan demikian bias dikatakan bahwa perilaaku taksis selaalu di dahului oleh suatu bentuk respon taksis dan dilanjutkan dengan suatu pergerakan menuju atau menjauhi atau ke arah tertentu dari stimulus yang diterima oleh suatu organism.berdasarkan jenis dari stimulus yang diterima oleh suatu organism daapat dibedakan menjadi: 2.3.1. Foto taksis adalah jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus berupa cahaya. 2.3.2. Kemotaksis adalah jenis taksis yang disebabkan oleh stimulus berupa zat kimia. 2.3.3. Aerotakssis adalaah jenis taksis yang disebabkan oleh aadanya stimulus berupa kadar o2 di udara. 2.3.4. Geotaksis adalah jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus berupa gaya gravitasi bumi. 2.3.5. Rhoeotaksis adalah jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus berupa daya tahan 2.3.6. Thermotaaksis adalah jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus berupa panas. 2.3.7. Tigmotaksis adalah jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus berupa sentuhan. 2.3.8. Galvanotaksis adalah jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus berupa listrik (Diah, 2011: 222)
Daftar Pustaka Campbell N. A & Hadermos, G.J. 2003. Biologi Edisi kedua. Jakarta : Erlangga Diah, Ayulina, dkk. 2011. BIOLOGY 3A for Senior High School Grade II Semester 1. Jakarta :Esis