Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN

PERSALINAN NORMAL

Oleh:

Ida Ayu Ide Larasanthi Pratiwi (1702612075)


Putu Agus Aryanda Putra (1702612120)
Ni Putu Sri Wulandari (1702612104)

Pembimbing/Penguji:

dr. Made Bagus Dwi Aryana, Sp.OG (K)

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA


DEPARTEMEN/KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
RSUP SANGLAH DENPASAR
2019

LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN


PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL) DOKTER MUDA
DEPARTEMEN/KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FK UNUD/ RSUP SANGLAH

i
Nama/NIM : Ida Ayu Ide Larasanthi Pratiwi (1702612165)
Putu Agus Aryanda Putra (1702612120)
Ni Putu Sri Wulandari (1702612104)

Judul : Persalinan Normal


Hari/Tanggal Presentasi : Jumat/ 29 November 2019

STATUS NAMA TANDA


TANGAN
PEMBIMBING/PENGUJI dr. Made Bagus Dwi Aryana,
Sp.OG (K)

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan karunia-Nya laporan PBL (Pengalaman Belajar Lapangan) ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat dalam rangka
mengikuti Kepaniteraan Klinik Madya di Departemen/KSM Obstetri dan
Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr.dr. Tjok Ggde Agung Suwardewa, Sp.OG(K), selaku Ketua
Departemen/KSM Obstetri dan Ginekologi FK Unud/RSUP Sanglah
Denpasar.
2. Dr.dr. IGN Harry Wijaya Surya, Sp.OG, selaku koordinator pendidikan
sarjana Departemen/KSM Obstetri dan Ginekologi FK Unud/RSUP
Sanglah Denpasar.
3. dr. Made Bagus Dwi Aryana, Sp.OG (K), selaku pembimbing dalam
penulisan laporan Pengalaman Belajar Lapangan ini.
4. Pasien dan keluarga yang bersedia dikunjungi pada pelaksanaan PBL
kali ini.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para
pembaca.

Denpasar, November 2019

Tim Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Sampul......................................................................................................i
Lembar Persetujuan ................................................................................................ii

iii
Kata Pengantar........................................................................................................iii
Daftar Isi.................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II LAPORAN KASUS 2
2.1 Identitas Pasien 2
2.2 Anamnesis 2
2.3 Pemeriksaan Fisik 4
2.4 Pemeriksaan Penunjang 6
2.5 Diagnosis 6
2.6. Penatalaksanaan 6
2.7. Perjalanan Persalinan 6
BAB III HASIL KUNJUNGAN 13
3.1 Daftar Permasalahan 13
3.2 Analisis Kebutuhan Pasien 13
3.3 Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 17
DENAH RUMAH 18
DOKUMENTASI KEGIATAN 19

iv
BAB I
PENDAHULUAN
Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar yang terjadi pada kehamilan
yang cukup bulan (37–42 minggu) dengan ditandai adanya kontraksi uterus yang
menyebabkan terjadinya penipisan, dilatasi serviks, dan mendorong janin keluar
melalui jalan lahir dengan presentase belakang kepala tanpa alat atau bantuan
serta tidak ada komplikasi pada ibu dan janin1. Tiga faktor penting yang berperan
selama persalinan adalah kekuatan kontraksi uterus (his), kondisi jalan lahir, dan
janin itu sendiri2,3. Proses persalinan terdiri dari 4 kala yaitu kala I, kala II, kala
III, dan kala IV. Dari pembukaan serviks sampai dengan pengawasan selama 2
jam setelah bayi dan plasenta lahir, untuk mengamati keadaan ibu terutama
terhadap perdarahan postpartum4.
Persalinan normal merupakan harapan sebagian besar ibu hamil. Namun
terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan sekitar 20% wanita hamil memiliki
risiko tinggi mengalami komplikasi sehingga tidak semua bayi dapat dilahirkan
melalui persalinan normal1. Hal ini dapat menyebabkan tingginya Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada saat persalinan, juga
merupakan salah satu indikator untuk mencerminkan derajat kesehatan ibu dan
anak, serta cerminan dari status kesehatan suatu negara. Hasil survey demografi
dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015, AKI yaitu 305 per 100.000 kelahiran
hidup mengalami penurunan dari tahun 2012 sebanyak 359 per 100.000 kelahiran
hidup. Sedangkan AKB sendiri menurut survey penduduk antar sensus (SUPAS)
pada tahun 2015 yaitu 22,23 per 100.000 kelahiran hidup, yang artinya sudah
mencapai target MDG 2015 sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup. AKI dan AKB
di Indonesia masih tergolong tinggi pada Negara-negara di ASEAN (Association
South East Asian Nation)5.
Laporan pengalaman belajar lapangan (PBL) ini merupakan laporan
komprehensif dari riwayat kesehatan dan kehamilan pasien, persalinan pasien,
serta penilaian pasca persalinan melalui kunjungan langsung ke rumah pasien.
Faktor-faktor yang memiliki peranan terhadap kondisi kehamilan serta persalinan
pasien juga akan disampaikan.

BAB II

1
LAPORAN KASUS

2.1 Identitas Pasien


Nama : NUR
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Cimpu, 23 Mei 1996
Umur : 23 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Nama Suami : Abdul Wahid
Alamat : Jalan Pulau Misol Gang 2 No. 21 Kamar No 20
No. CM : 19052241
Tanggal MRS : 20 November 2019

2.2 Anamnesis
Keluhan Utama
Pasien ingin mengedan.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke IGD RSUP Sanglah dengan keluhan ingin
mengedan. Selain itu pasien juga mengeluhkan sakit perut dikatakan hilang
timbul dan dirasakan pada bagian perut atas sampai ke bawah serta ke
pinggang. Sakit perut dirasakan hilang timbul sejak pukul 03.00 WITA
(20/11/2019). Sakit perut dirasakan semakin lama semakin sakit, dengan
durasi yang semakin lama, dan semakin sering terjadi.
Pasien juga mengeluh keluar air dari jalan lahir pada saat tiba di
rumah sakit. Keluhan keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir juga
dirasakan pasien sejak pukul 04.00 (20/11/2019). Gerak janin dirasakan
aktif. Gerak janin mulai dirasakan pasien sejak bulan Juni 2019.

2
Riwayat Menstruasi
Pasien menstruasi pertama kali pada umur 14 tahun, dengan siklus
menstruasi secara teratur selama sekitar 28 hari dan lama satu siklusnya
adalah lama 5 hari. Pembalut dikatakan diganti sebanyak 3-4 kali dalam
sehari dengan volume sekitar 60-80 cc. Pasien mengatakan hari pertama
haid terakhir tanggal 26 Februari 2019 dengan tafsiran persalinan pada
tanggal 3 Desember 2019.

Riwayat Pernikahan
Pasien menikah satu kali sejak tahun 2015 pada saat usia pasien
berusia 19 tahun. Pernikahan pasien sudah berlangsung selama 4 tahun.

Riwayat Pemakaian Kontrasepsi


Pasien menggunakan alat kontrasepsi berupa kondom.

Riwayat Obstetri
1. 2016/ aterm / pspt b / laki-laki / 2700 gram
2. Hamil ini

Riwayat Antenatal Care (ANC)


Pasien mengatakan sudah memeriksakan kehamilannya sebanyak 3
kali di bidan dan sebanyak 1 kali di dokter spesialis kandungan. Pasien
sudah pernah melakukan pemeriksaan USG sebanyak 1 kali di dokter
spesialis kandungan pada tanggal 14 Oktober 2019 yang dimana didapatkan
janin tunggal hidup dengan keadaan baik. Saat itu usia kehamilan ibu adalah
32 minggu. Selama pemeriksaan kehamilan, tekanan darah pasien terpantau
normal. Pasien mengatakan tidak mendapatkan imunisasi Tetanus Toxoid
(TT) selama masa kehamilannya. Pasien mengatakan terdapat peningkatan
berat badan selama kehamilannya dari 45 kg menjadi 58 kg, dengan tinggi
badan adalah 150 cm. Pada masa awal kehamilan pasien memiliki keluhan
mual muntah. Keluhan lain selama kehamilan disangkal oleh pasien.

3
Riwayat Penyakit Terdahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik seperti hipertensi,
penyakit jantung, diabetes mellitus dan asma. Pasien tidak memiliki riwayat
alergi obat maupun makanan serta riwayat kejang. Pasien tidak memilki
riwayat penyakit ginekologi. Pasien tidak pernah menjalani operasi
sebelumnya.

Riwayat Sosial dan Keluarga


Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Pasien saat ini tinggal
bersama dengan suaminya. Selama kehamilannya pasien masih tetap bisa
melakukan aktivitasnya sehari-hari. Pasien memiliki hubungan yang baik
dengan suaminya. Suami pasien bekerja sebagai pegawai di sebuah restoran
di daerah Jimbaran. Pasien menyangkal terdapat masalah psikologis ataupun
masalah kesehatan lainnya selama kehamilan Pasien menyangkal
mengkonsumsi obat-obatan saat hamil. Riwayat mengkonsumsi minuman
alkohol dan merokok disangkal oleh pasien.

2.3 Pemeriksaan Fisik (Rabu, 20 November 2019 pukul 12.00 WITA)


Status Present
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis (E4V5M6)
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit, regular, isi cukup
Respirasi : 20 x/menit, regular
Temperatur axilla : 36,7ºC
Berat badan : 58 kg
Tinggi badan : 150 cm
BMI sebelum hamil : 25,78 kg/m2

Status General
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterus -/-
THT : Kesan dalam batas normal
Cor : S1S2 tunggal, regular, murmur (-)

4
Pulmo : Vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing -/-
Abdomen : Sesuai status obstetri
Ekstremitas : Akral Hangat + + Edema - -
+ + - -
Status Obstetri
Pemeriksaan Luar (Rabu, 20 November 2019 pukul 12.05 WITA)
Mammae :
Inspeksi : simetris, papilla mamae hiperpigmentasi (+), putting susu
menonjol, pengeluaran(-), kebersihan cukup
Abdomen :
Inspeksi :
 Tampak perut membesar ke depan dengan striae gravidarum.
Tidak tampak luka bekas operasi
Palpasi :
 Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah Prosesus Xiphoideus (28 cm)
PBB berdasarkan TFU (sudah masuk PAP): (28 cm-11) x 155 =
2.635 gram
 Pemeriksaan Leopold
I. Teraba bagian besar, bulat dan lunak, kesan bokong
II. Teraba tahanan keras dan memanjang pada sisi kiri, kesan
punggung. Teraba bagian kecil pada sisi kanan, kesan
ekstremitas
III. Teraba bagian bulat, keras, kesan kepala
IV. Bagian terbesar kepala sudah masuk panggul, kesan sudah
masuk pintu atas panggul (divergen)
 Penurunan kepala 0/5
 His (+) 4-5 x/10 menit ~ 45-50 detik

Auskultasi :
 Denyut jantung janin : 140 x/ menit

Pemeriksaan Dalam (Rabu, 20 November 2019 pukul 12.05 WITA)

5
 VT (12.05 WITA) : Pembukaan serviks lengkap, ketuban (-)
Teraba kepala, ubun-ubun kecil depan, penurunan Hodge III (+),
Tidak teraba bagian kecil atau tali pusat.

2.4 Pemeriksaan Penunjang


Komponen Hasil Nilai Normal (Satuan)

HCT 35.60% 36,0 - 46,0 (%)


HGB 11.1 g/dL 12,0 - 16,0 (g/dL)
PLT 265.5× 103/μL 140 - 440 (103/μL)
WBC 14.58 × 103/μL 4,1 - 11,00 (103/μL)

2.5 Diagnosis
G2P1001 38 minggu 1 hari, Tunggal/Hidup, Persalinan Kala II, PBB 2635
gram

2.6 Penatalaksanaan
 Expectative pervaginam
 Monitoring : partograf WHO
 KIE pasien dan keluarga tentang keadaan pasien, diagnosis dan rencana
penanganan, pengawasan lanjutan, komplikasi dan prognosisnya

2.7 Perjalanan Persalinan Penderita


20 November 2019
Pukul 12.10 WITA

S Pasien datang dengan keluhan keluar cairan dari kemaluan sejak


dibawa ke rumah sakit (pukul 12.00 WITA, Rabu, 20 November 2019).
Cairan yang keluar dikatakan berwarna jernih dan tidak berbau serta tidak
bercampur darah, dan keluhan ini dirasakan muncul mendadak. Keluhan
sebelumnya pasien merasakan nyeri pada perut (pukul 04.00 WITA, Rabu,
20 Februari 2019). Keluhan nyeri perut dirasakan dibagian perut hingga
ke punggung, semakin lama semakin memberat dan sering. Keluhan
dikatakan tidak berkurang dengan perubahan posisi. Riwayat demam,
tekanan darah tinggi, nyeri kepala dan sesak disangkal oleh pasien. Gerak
janin dirasakan baik oleh pasien, pertama kali dirasakan pada bulan Juni

6
2019.

O Status present :
- GCS: E4V5M6
- Kesadaran: compos mentis
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Laju nadi : 80 x/menit, regular, isi cukup
- Laju respirasi : 20 x/menit, regular
- Suhu aksila : 36,5oC
- Skor nyeri : VAS 3/10

Status General :
Kepala : konjungtiva anemis (-/-), cowong (-/-)
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : sesuai status obstetri
Ekstremitas : edema tidak ada pada keempat ekstremitas, akral hangat

Status Obstetri :
Tinggi fundus uteri uteri 29 cm (3 jari dibawah prcessus xiphoideus)
His (+) 4-5x/10’~40”-45”
Gerak janin (+), DJJ 140x/menit

VT:
Pembukaan serviks 10 cm, effacement 100%, selaput ketuban (+),
teraba kepala, denominator ubun-ubun kecil di sisi kiri, penurunan
kepala Hodge III, tidak teraba bagian kecil/ tali pusat

A G2P1001 38 minggu 1 hari tunggal/hidup, partus kala II

P Pimpin Persalinan
KIE cara meneran
Pukul 12.20 WITA

S Lahir bayi perempuan, berat badan 2550 gram, APGAR Score 8-9. Anus
(+), kelainan kongenital(-) , Nyeri jalan lahir (+)
O Status present :

7
- GCS: E4V5M6
- Kesadaran: compos mentis
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Laju nadi : 82 x/menit, regular, isi cukup
- Laju respirasi : 22 x/menit, regular
- Suhu aksila : 36,6oC
- Skor nyeri : VAS 3/10

Status General :
Kepala : konjungtiva anemis (-/-)
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : sesuai status obstetri
Ekstremitas : edema tidak ada pada keempat ekstremitas, akral hangat

Status Obstetri :
Abdomen :
Tinggi fundus uteri setinggi pusat, kontraksi (+) baik

Vagina
Perdarahan (-), tampak tali pusat menjulur
A P2002 partus kala III

P -Manajemen aktif kala III


 Injeksi oksitosin 10 IU i.m
 Penegangan tali pusat terkendali
 Masase fundus uteri
Pukul 12.25 WITA

S Lahir plasenta kesan lengkap, hematoma(-), kalsifikasi(-), nyeri jalan lahir


(+)

O Status present :
- GCS: E4V5M6
- Kesadaran: compos mentis
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Laju nadi : 80 x/menit, regular, isi cukup

8
- Laju respirasi : 20 x/menit, regular
- Suhu aksila : 36,6oC
- Skor nyeri : VAS 2/10

Status General :
Kepala : mata anemis (-/-)
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : sesuai status obstetri
Ekstremitas : edema tidak ada pada keempat ekstremitas, akral hangat

Status Obstetri :
Tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat, kontraksi (+) baik

Vagina
Perdarahan aktif (-)
A P2002 partus spontan belakang kepala, post partum hari ke 0

P -Observasi 2 jam post partum


-Paracetamol tab 500 mg tiap 8 jam PO
-Sulfat Ferosus tab 300 mg tiap 12 jam PO
-Metilergometrin tab 0,125 mg tiap 8 jam PO
Monitoring: keluhan, kontraksi, dan vital sign

Pukul 14.25 WITA

S Nyeri jalan lahir (+), perdarahan (-), mobilisasi (+) , BAK (+)

O Status present :
- GCS: E4V5M6
- Kesadaran: compos mentis
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Laju nadi : 84 x/menit, regular, isi cukup
- Laju respirasi : 20 x/menit, regular
- Suhu aksila : 36,6oC
- Skor nyeri : VAS 2/10

9
Status General :
Kepala : konjungtiva anemis (-/-)
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : sesuai status obstetri
Ekstremitas : edema tidak ada pada keempat ekstremitas, akral hangat

Status Obstetri :
Tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat, kontraksi (+) baik

Vagina
Perdarahan aktif (-)
A P2002 Post partum spontan belakang kepala hari ke 0

P -Paracetamol tab 500 mg tiap 8 jam PO


-Sulfat Ferosus tab 300 mg tiap 12 jam PO
-Metilergometrin tab 0,125 mg tiap 8 jam PO
-Pindah Ruang Cempaka Obstetri

Tabel Pemantauan Persalinan Kala IV


Waktu TD N Tax Tinggi Kontraksi BAK Perdarahan
Fundus uterus Aktif
12.40 120/80 82 36,6 2 jari bpst + baik - -

12.55 120/80 80 36,6 2 jari bpst + baik - -

13.10 120/80 84 36,5 2 jari bpst + baik - -

13.25 120/80 80 36,6 2 jari bpst + baik - -

13.55 120/80 82 36,4 2 jari bpst + baik - -

14.25 120/80 84 36,6 2 jari bpst + baik - -

10
LAPORAN PARTUS

20 November 2019
Pk. 12.10 Pasien dipimpin mengejan saat puncak his dengan posisi setengah
duduk. Saat kepala crowning dilakukan perasat Ritgen dengan
tangan kiri untuk menahan defleksi kepala bayi, dan tangan kanan
menahan perineum agar tidak terjadi robekan yang luas. Dengan
subocciput sebagai hipomoklion, lahir berturut-turut ubun-ubun
kecil, ubun-ubun besar, dahi, hidung, mulut, dagu sampai seluruh
kepala lahir. Sambil menunggu putar paksi luar, evaluasi belitan
tali pusat, tidak ada belitan. Dengan memegang kepala secara
biparietal, dilakukan tarikan curam ke bawah untuk melahirkan
bahu anterior, dan tarikan curam ke atas untuk melahirkan bahu
posterior. Dilakukan sanggah susur badan dan seluruh ekstremitas
sampai bayi lahir secara keseluruhan.
Pk 12.20 Lahir bayi perempuan, berat badan 2550 gram, panjang badan 47
cm, APGAR Score 8-9.
Anus (+), kelainan kongenital saat ini tidak ditemukan.
Dilakukan manajemen aktif kala III:
-Injeksi oksitosin 10 IU IM
-Penegangan tali pusat terkendali
-Masase fundus uteri
Pk 12.25 Plasenta lahir, kesan lengkap, kalsifikasi (-), hematoma (-)
Evaluasi:
- Abdomen : tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat, kontraksi
uterus (+) baik
- Vagina : Perdarahan aktif tidak ada

Assessment: P2002, partus spontan belakang kepala, post partum hari ke 0


Planning diagnosis :
Tidak ada
Planning treatment :
-Observasi 2 jam

11
-Paracetamol tab 500 mg tiap 8 jam PO
-Sulfat Ferosus tab 300 mg tiap 12 jam PO
-Metilergometrin tab 0,125 mg tiap 8 jam PO
Planning monitoring:
Keluhan, kontraksi, vital sign.
Konseling, Informasi, dan Edukasi:
 Pemberian ASI Esklusif
 Mobilisasi dini
 Vulva hygiene

12
BAB III
HASIL KUNJUNGAN

3.1 Daftar Permasalahan


Kunjungan dilakukan ke lokasi rumah pasien di Jalan Pulau Misol Gg 2, No.
21 pada tanggal 25 November 2019 pukul 17.00 WITA. Saat kunjungan, pasien
diwawancara dan pasien menyatakan sejauh ini tidak ada keluhan pasca
persalinan. Bayi diberikan ASI secara rutin dan tidak ada gangguan produksi ASI
dari keluhan ibu. Nafsu makan pasien baik dan sudah bisa melakukan aktivitas
ringan seperti mencuci dan menyapu. Untuk kesehatan bayi, bayi pasien tampak
sehat dan tidak ada keluhan dari ibu dan konsumsi ASI yang rutin.

3.2 Analisis Kebutuhan Pasien


3.2.1 Kebutuhan Fisik Biomedis

Kecukupan Gizi
Dari pengakuan pasien dalam sehari pasien mengaku makan 3 kali sehari
yaitu pada pagi hari, sore hari, dan malam hari dengan alasan untuk menjaga
produksi ASI agar tetap banyak dan lancar. Sejak pasien hamil sampai
melahirkan, pasien tidak mengalami perubahan nafsu makan.

Akses Pelayanan Kesehatan


Akses pelayanan kesehatan pasien tergolong mudah dijangkau melihat
lokasi kediaman pasien yang masih di tengah perkotaan. Pasien bisa langsung
menuju RSUP Sanglah hanya dalam jarak tempuh 5 menit dengan menggunakan
sepeda motor. Selain itu di sekitaran wilayah lokasi tempat tinggal pasien terdapat
kimia farma dan praktek bidan. Lokasi tempat praktik bidan dapat ditempuh
dalam jarak 5 menit. Dari pengakuan pasien, pasien memeriksakan kehamilannya
di bidan sebanyak 3 kali dan 1 kali ke dokter spesialis kandungan saat usia
kehamilan 32 minggu.

Lingkungan
Pasien tinggal di sebuah kos - kosan yang dibangun permanen dengan luas
bangunan sekitar 10 x 20 m2. Pasien tidak mengijinkan untuk melihat kondisi

13
kamar, namun kondisi diluar kamar pasien terlihat rapi. Pasien mengatakan kamar
yang berukuran kecil dengan dihuni 3 orang yaitu pasien, suami pasien, dan
anaknya. Bangunan kos – kosan terlihat sudah lama dengan beratapkan genteng
dan tembok di cat. Akses penerangan sangat minim karena tidak ada penerangan
dari luar kecuali lampu serta ventilasi udara yang sangat minim. Di lokasi kos -
kosan pasien terdapat 2 kamar mandi yang terletak di luar kamar kos pasien.
Sumber air utama di lokasi kos - kosan pasien menggunakan air pompa sumur bor
hanya untuk mencuci dan mandi namun untuk memasak dan konsumsi air minum,
pasien tetap menggunakan air galon atau air kemasan. Penghuni kos lainnya kenal
dengan keluarga pasien dan terlihat cukup ramah serta mudah diajak berinteraksi.

Kebutuhan Emosi / Kasih Sayang


Pasien hanya tinggal bersama suaminya dan ini adalah anak keduanya
yang lahir hidup. Semenjak masa persalinan sampai sekarang pasien tinggal di kos
– kosan hanya bersama suaminyasaja. Pasien mengatakan suaminya mendukung
penuh kehamilannya. Pasien dibantu oleh suami untuk membantu mengurus anak
pasien. Suami pasien bekerja sebagai pelayan restoran di mana bekerja
berdasarkan shift yang setiap shift selama 8 jam. Pasien dan suami selalu
membagi waktu untuk mengurus anaknya, ketika suami pasien bekerja pasien
menjaga anaknya kurang lebih selama 8 jam hingga suami usai bekerja.
Kemudian jika suami sedang tidak bekerja anak pasien dijaga oleh suami sembari
pasien istirahat. Dikatakan pasien mendapat cukup waktu untuk istirahat dengan
kondisi jam kerja suaminya saat ini. Pasien aktif berkomunikasi dengan
lingkungan sekitar di kos - kosannya. Namun pasien mengatakan tidak ada
masalah untuk kebutuhan emosi karena keluarga dan teman-teman pasien
memperhatikannya dengan baik. Dapat disimpulkan bahwa pemenuhan kebutuhan
kasih sayang pasien sudah terpenuhi.

3.2.2 Analisis Biopsikososial

Lingkungan Biologis
Pasien mengatakan makan dengan frekuensi 3 kali sehari untuk memenuhi
kebutuhan anaknya dan bertahan setelah persalinan untuk memenuhi kebutuhan
ASI untuk anaknya. Hal ini juga didukung bahwa pasien diedukasi untuk

14
mendapat nutrisi yang cukup untuk menunjang produksi ASI nya. Pasien
mengatakan BAB dan BAK tidak ada masalah dan dalam keadaan normal. Pasien
mengatakan mendapat istirahat cukup setelah kehamilan, pasien bergantian
dengan suaminya untuk menjaga anaknya di saat suami sedang di rumah.

Faktor Psikososial
Pasien mengatakan tidak ada masalah sosial sebelum dan selama
kehamilannya karena mendapat dukungan penuh dari seluruh keluarganya. Suami
pasien selalu memiliki waktu untuk mengajak pasien control selama
kehamilannya maupun setelah kelahiran anaknya. Walaupun keluarga pasien
berada jauh di Lombok, namun tetap memberikan dukungan melalui telepon.
Pasien mengatakan bahagia dengan kelahiran anaknya karena dukungan dan
perhatian dari suaminya serta dukungan dari keluarganya meskipun jauh dari
Lombok.

3.3 Saran
1. Pasien disarankan untuk tetap menjaga asupan nutrisi karena kebutuhan
nutrisi selama masa laktasi lebih tinggi. Pasien disarankan untuk
memperhatikan makanan yang dikonsumi baik dari segi kuantitas dan
kualitas (variasi) karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap
kesehatan ibu dan kualitas ASI yang diberikan kepada anaknya.
2. Pasien disarankan untuk tetap memberikan ASI kepada anaknya
meskipun ASI yang keluar pada masa awal laktasi masih sedikit serta
kekuatan menyusu pada bayi yang masih kurang. ASI disarankan
eksklusif selama enam bulan pertama karena ASI mengandung gizi yang
cukup dan sesuai untuk bayi, serta mengandung zat pelindung terhadap
infeksi sehingga menguatkan sistem kekebalan tubuh bayi. Pemberian
ASI juga mengeratkan hubungan batin antara ibu dan anak serta
mempengaruhi perkembangan jiwa anak.
3. Menyarankan agar pasien memeriksakan diri ke tempat pelayanan
kesehatan sesuai tanggal yang ditentukan serta apabila ada keluhan pasca
persalinan seperti adanya perdarahan maupun demam yang
berkepanjangan.

15
4. Menyarankan kepada pasien untuk teratur memeriksakan tumbuh
kembang bayi dan imunisasi untuk bayi di puskesmas. Tumbuh kembang
bayi perlu dipantau dengan seksama agar bayi tetap sehat. Imunisasi agar
dilakukan tepat waktu sesuai yang direkomendasikan agar bayi
terlindungi dari infeksi.
5. Menyarankan kepada pasien dan keluarga untuk memperhatikan
higienitas di lingkungan rumah, pencahayaan dan ventilasi yang baik,
sanitasi, dan higienitas makanan yang dikonsumsi karena semua faktor
tersebut berpengaruh terhadap kejadian infeksi.
6. Menyarankan pasien agar bisa menceritakan permasalahan pribadinya
kepada orang terdekat yang bisa dipercayai dan tidak memendamnya
sendiri agar tidak terjadi masalah psikologis berkepanjangan yang dapat
mempengaruhi asuhannya kepada bayinya.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization, Maternal and Newborn Health/Safe Motherhood

Unit. Care in normal birth: a practical guide. http://www.who.int/

maternal_child_adolescent/documents/who_frh_msm_9624/en/ (Diakses pada

14 Februari 2018).
2. Normal labor in Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Bilstrap

LC, Wenstrom KD, editors. William Obsetrics. 22nd ed. USA : The McGraw-

Hills Companies, Inc ; 2005 : p. 433-450.


3. Prawiroharjo S. Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Jakarta: Bina Pusaka, 2010.
4. Sofian A. Rustam M. (2011). Fisiologi Persalinan. Pada: Sofian A. Rustam M.

Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi, Edisi 3, Jilid 1. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal:87-102.


5. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat Jenderal. Profil Kesehatan Indonesia

Tahun 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2017

DENAH RUMAH

17
WC UMUM DAPUR UMUM
KAMAR 3

KAMAR 1
KAMAR 4

KAMAR 2
KAMAR 5

TEMPAT
RUANG TAMU
CUCI

PARKIRAN

DOKUMENTASI KEGIATAN

18
Foto tempat tinggal pasien dari luar Foto bagian dalam tempat tinggal
pasien

Foto dapur umum Foto WC umum

Foto sumber air dari sumur bor Foto bersama pasien

19

Anda mungkin juga menyukai