PERSALINAN NORMAL
Oleh:
Pembimbing/Penguji:
i
Nama/NIM : Ida Ayu Ide Larasanthi Pratiwi (1702612165)
Putu Agus Aryanda Putra (1702612120)
Ni Putu Sri Wulandari (1702612104)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan karunia-Nya laporan PBL (Pengalaman Belajar Lapangan) ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat dalam rangka
mengikuti Kepaniteraan Klinik Madya di Departemen/KSM Obstetri dan
Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr.dr. Tjok Ggde Agung Suwardewa, Sp.OG(K), selaku Ketua
Departemen/KSM Obstetri dan Ginekologi FK Unud/RSUP Sanglah
Denpasar.
2. Dr.dr. IGN Harry Wijaya Surya, Sp.OG, selaku koordinator pendidikan
sarjana Departemen/KSM Obstetri dan Ginekologi FK Unud/RSUP
Sanglah Denpasar.
3. dr. Made Bagus Dwi Aryana, Sp.OG (K), selaku pembimbing dalam
penulisan laporan Pengalaman Belajar Lapangan ini.
4. Pasien dan keluarga yang bersedia dikunjungi pada pelaksanaan PBL
kali ini.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para
pembaca.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Sampul......................................................................................................i
Lembar Persetujuan ................................................................................................ii
iii
Kata Pengantar........................................................................................................iii
Daftar Isi.................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II LAPORAN KASUS 2
2.1 Identitas Pasien 2
2.2 Anamnesis 2
2.3 Pemeriksaan Fisik 4
2.4 Pemeriksaan Penunjang 6
2.5 Diagnosis 6
2.6. Penatalaksanaan 6
2.7. Perjalanan Persalinan 6
BAB III HASIL KUNJUNGAN 13
3.1 Daftar Permasalahan 13
3.2 Analisis Kebutuhan Pasien 13
3.3 Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 17
DENAH RUMAH 18
DOKUMENTASI KEGIATAN 19
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar yang terjadi pada kehamilan
yang cukup bulan (37–42 minggu) dengan ditandai adanya kontraksi uterus yang
menyebabkan terjadinya penipisan, dilatasi serviks, dan mendorong janin keluar
melalui jalan lahir dengan presentase belakang kepala tanpa alat atau bantuan
serta tidak ada komplikasi pada ibu dan janin1. Tiga faktor penting yang berperan
selama persalinan adalah kekuatan kontraksi uterus (his), kondisi jalan lahir, dan
janin itu sendiri2,3. Proses persalinan terdiri dari 4 kala yaitu kala I, kala II, kala
III, dan kala IV. Dari pembukaan serviks sampai dengan pengawasan selama 2
jam setelah bayi dan plasenta lahir, untuk mengamati keadaan ibu terutama
terhadap perdarahan postpartum4.
Persalinan normal merupakan harapan sebagian besar ibu hamil. Namun
terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan sekitar 20% wanita hamil memiliki
risiko tinggi mengalami komplikasi sehingga tidak semua bayi dapat dilahirkan
melalui persalinan normal1. Hal ini dapat menyebabkan tingginya Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada saat persalinan, juga
merupakan salah satu indikator untuk mencerminkan derajat kesehatan ibu dan
anak, serta cerminan dari status kesehatan suatu negara. Hasil survey demografi
dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015, AKI yaitu 305 per 100.000 kelahiran
hidup mengalami penurunan dari tahun 2012 sebanyak 359 per 100.000 kelahiran
hidup. Sedangkan AKB sendiri menurut survey penduduk antar sensus (SUPAS)
pada tahun 2015 yaitu 22,23 per 100.000 kelahiran hidup, yang artinya sudah
mencapai target MDG 2015 sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup. AKI dan AKB
di Indonesia masih tergolong tinggi pada Negara-negara di ASEAN (Association
South East Asian Nation)5.
Laporan pengalaman belajar lapangan (PBL) ini merupakan laporan
komprehensif dari riwayat kesehatan dan kehamilan pasien, persalinan pasien,
serta penilaian pasca persalinan melalui kunjungan langsung ke rumah pasien.
Faktor-faktor yang memiliki peranan terhadap kondisi kehamilan serta persalinan
pasien juga akan disampaikan.
BAB II
1
LAPORAN KASUS
2.2 Anamnesis
Keluhan Utama
Pasien ingin mengedan.
2
Riwayat Menstruasi
Pasien menstruasi pertama kali pada umur 14 tahun, dengan siklus
menstruasi secara teratur selama sekitar 28 hari dan lama satu siklusnya
adalah lama 5 hari. Pembalut dikatakan diganti sebanyak 3-4 kali dalam
sehari dengan volume sekitar 60-80 cc. Pasien mengatakan hari pertama
haid terakhir tanggal 26 Februari 2019 dengan tafsiran persalinan pada
tanggal 3 Desember 2019.
Riwayat Pernikahan
Pasien menikah satu kali sejak tahun 2015 pada saat usia pasien
berusia 19 tahun. Pernikahan pasien sudah berlangsung selama 4 tahun.
Riwayat Obstetri
1. 2016/ aterm / pspt b / laki-laki / 2700 gram
2. Hamil ini
3
Riwayat Penyakit Terdahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik seperti hipertensi,
penyakit jantung, diabetes mellitus dan asma. Pasien tidak memiliki riwayat
alergi obat maupun makanan serta riwayat kejang. Pasien tidak memilki
riwayat penyakit ginekologi. Pasien tidak pernah menjalani operasi
sebelumnya.
Status General
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterus -/-
THT : Kesan dalam batas normal
Cor : S1S2 tunggal, regular, murmur (-)
4
Pulmo : Vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing -/-
Abdomen : Sesuai status obstetri
Ekstremitas : Akral Hangat + + Edema - -
+ + - -
Status Obstetri
Pemeriksaan Luar (Rabu, 20 November 2019 pukul 12.05 WITA)
Mammae :
Inspeksi : simetris, papilla mamae hiperpigmentasi (+), putting susu
menonjol, pengeluaran(-), kebersihan cukup
Abdomen :
Inspeksi :
Tampak perut membesar ke depan dengan striae gravidarum.
Tidak tampak luka bekas operasi
Palpasi :
Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah Prosesus Xiphoideus (28 cm)
PBB berdasarkan TFU (sudah masuk PAP): (28 cm-11) x 155 =
2.635 gram
Pemeriksaan Leopold
I. Teraba bagian besar, bulat dan lunak, kesan bokong
II. Teraba tahanan keras dan memanjang pada sisi kiri, kesan
punggung. Teraba bagian kecil pada sisi kanan, kesan
ekstremitas
III. Teraba bagian bulat, keras, kesan kepala
IV. Bagian terbesar kepala sudah masuk panggul, kesan sudah
masuk pintu atas panggul (divergen)
Penurunan kepala 0/5
His (+) 4-5 x/10 menit ~ 45-50 detik
Auskultasi :
Denyut jantung janin : 140 x/ menit
5
VT (12.05 WITA) : Pembukaan serviks lengkap, ketuban (-)
Teraba kepala, ubun-ubun kecil depan, penurunan Hodge III (+),
Tidak teraba bagian kecil atau tali pusat.
2.5 Diagnosis
G2P1001 38 minggu 1 hari, Tunggal/Hidup, Persalinan Kala II, PBB 2635
gram
2.6 Penatalaksanaan
Expectative pervaginam
Monitoring : partograf WHO
KIE pasien dan keluarga tentang keadaan pasien, diagnosis dan rencana
penanganan, pengawasan lanjutan, komplikasi dan prognosisnya
6
2019.
O Status present :
- GCS: E4V5M6
- Kesadaran: compos mentis
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Laju nadi : 80 x/menit, regular, isi cukup
- Laju respirasi : 20 x/menit, regular
- Suhu aksila : 36,5oC
- Skor nyeri : VAS 3/10
Status General :
Kepala : konjungtiva anemis (-/-), cowong (-/-)
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : sesuai status obstetri
Ekstremitas : edema tidak ada pada keempat ekstremitas, akral hangat
Status Obstetri :
Tinggi fundus uteri uteri 29 cm (3 jari dibawah prcessus xiphoideus)
His (+) 4-5x/10’~40”-45”
Gerak janin (+), DJJ 140x/menit
VT:
Pembukaan serviks 10 cm, effacement 100%, selaput ketuban (+),
teraba kepala, denominator ubun-ubun kecil di sisi kiri, penurunan
kepala Hodge III, tidak teraba bagian kecil/ tali pusat
P Pimpin Persalinan
KIE cara meneran
Pukul 12.20 WITA
S Lahir bayi perempuan, berat badan 2550 gram, APGAR Score 8-9. Anus
(+), kelainan kongenital(-) , Nyeri jalan lahir (+)
O Status present :
7
- GCS: E4V5M6
- Kesadaran: compos mentis
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Laju nadi : 82 x/menit, regular, isi cukup
- Laju respirasi : 22 x/menit, regular
- Suhu aksila : 36,6oC
- Skor nyeri : VAS 3/10
Status General :
Kepala : konjungtiva anemis (-/-)
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : sesuai status obstetri
Ekstremitas : edema tidak ada pada keempat ekstremitas, akral hangat
Status Obstetri :
Abdomen :
Tinggi fundus uteri setinggi pusat, kontraksi (+) baik
Vagina
Perdarahan (-), tampak tali pusat menjulur
A P2002 partus kala III
O Status present :
- GCS: E4V5M6
- Kesadaran: compos mentis
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Laju nadi : 80 x/menit, regular, isi cukup
8
- Laju respirasi : 20 x/menit, regular
- Suhu aksila : 36,6oC
- Skor nyeri : VAS 2/10
Status General :
Kepala : mata anemis (-/-)
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : sesuai status obstetri
Ekstremitas : edema tidak ada pada keempat ekstremitas, akral hangat
Status Obstetri :
Tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat, kontraksi (+) baik
Vagina
Perdarahan aktif (-)
A P2002 partus spontan belakang kepala, post partum hari ke 0
S Nyeri jalan lahir (+), perdarahan (-), mobilisasi (+) , BAK (+)
O Status present :
- GCS: E4V5M6
- Kesadaran: compos mentis
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Laju nadi : 84 x/menit, regular, isi cukup
- Laju respirasi : 20 x/menit, regular
- Suhu aksila : 36,6oC
- Skor nyeri : VAS 2/10
9
Status General :
Kepala : konjungtiva anemis (-/-)
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : sesuai status obstetri
Ekstremitas : edema tidak ada pada keempat ekstremitas, akral hangat
Status Obstetri :
Tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat, kontraksi (+) baik
Vagina
Perdarahan aktif (-)
A P2002 Post partum spontan belakang kepala hari ke 0
10
LAPORAN PARTUS
20 November 2019
Pk. 12.10 Pasien dipimpin mengejan saat puncak his dengan posisi setengah
duduk. Saat kepala crowning dilakukan perasat Ritgen dengan
tangan kiri untuk menahan defleksi kepala bayi, dan tangan kanan
menahan perineum agar tidak terjadi robekan yang luas. Dengan
subocciput sebagai hipomoklion, lahir berturut-turut ubun-ubun
kecil, ubun-ubun besar, dahi, hidung, mulut, dagu sampai seluruh
kepala lahir. Sambil menunggu putar paksi luar, evaluasi belitan
tali pusat, tidak ada belitan. Dengan memegang kepala secara
biparietal, dilakukan tarikan curam ke bawah untuk melahirkan
bahu anterior, dan tarikan curam ke atas untuk melahirkan bahu
posterior. Dilakukan sanggah susur badan dan seluruh ekstremitas
sampai bayi lahir secara keseluruhan.
Pk 12.20 Lahir bayi perempuan, berat badan 2550 gram, panjang badan 47
cm, APGAR Score 8-9.
Anus (+), kelainan kongenital saat ini tidak ditemukan.
Dilakukan manajemen aktif kala III:
-Injeksi oksitosin 10 IU IM
-Penegangan tali pusat terkendali
-Masase fundus uteri
Pk 12.25 Plasenta lahir, kesan lengkap, kalsifikasi (-), hematoma (-)
Evaluasi:
- Abdomen : tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat, kontraksi
uterus (+) baik
- Vagina : Perdarahan aktif tidak ada
11
-Paracetamol tab 500 mg tiap 8 jam PO
-Sulfat Ferosus tab 300 mg tiap 12 jam PO
-Metilergometrin tab 0,125 mg tiap 8 jam PO
Planning monitoring:
Keluhan, kontraksi, vital sign.
Konseling, Informasi, dan Edukasi:
Pemberian ASI Esklusif
Mobilisasi dini
Vulva hygiene
12
BAB III
HASIL KUNJUNGAN
Kecukupan Gizi
Dari pengakuan pasien dalam sehari pasien mengaku makan 3 kali sehari
yaitu pada pagi hari, sore hari, dan malam hari dengan alasan untuk menjaga
produksi ASI agar tetap banyak dan lancar. Sejak pasien hamil sampai
melahirkan, pasien tidak mengalami perubahan nafsu makan.
Lingkungan
Pasien tinggal di sebuah kos - kosan yang dibangun permanen dengan luas
bangunan sekitar 10 x 20 m2. Pasien tidak mengijinkan untuk melihat kondisi
13
kamar, namun kondisi diluar kamar pasien terlihat rapi. Pasien mengatakan kamar
yang berukuran kecil dengan dihuni 3 orang yaitu pasien, suami pasien, dan
anaknya. Bangunan kos – kosan terlihat sudah lama dengan beratapkan genteng
dan tembok di cat. Akses penerangan sangat minim karena tidak ada penerangan
dari luar kecuali lampu serta ventilasi udara yang sangat minim. Di lokasi kos -
kosan pasien terdapat 2 kamar mandi yang terletak di luar kamar kos pasien.
Sumber air utama di lokasi kos - kosan pasien menggunakan air pompa sumur bor
hanya untuk mencuci dan mandi namun untuk memasak dan konsumsi air minum,
pasien tetap menggunakan air galon atau air kemasan. Penghuni kos lainnya kenal
dengan keluarga pasien dan terlihat cukup ramah serta mudah diajak berinteraksi.
Lingkungan Biologis
Pasien mengatakan makan dengan frekuensi 3 kali sehari untuk memenuhi
kebutuhan anaknya dan bertahan setelah persalinan untuk memenuhi kebutuhan
ASI untuk anaknya. Hal ini juga didukung bahwa pasien diedukasi untuk
14
mendapat nutrisi yang cukup untuk menunjang produksi ASI nya. Pasien
mengatakan BAB dan BAK tidak ada masalah dan dalam keadaan normal. Pasien
mengatakan mendapat istirahat cukup setelah kehamilan, pasien bergantian
dengan suaminya untuk menjaga anaknya di saat suami sedang di rumah.
Faktor Psikososial
Pasien mengatakan tidak ada masalah sosial sebelum dan selama
kehamilannya karena mendapat dukungan penuh dari seluruh keluarganya. Suami
pasien selalu memiliki waktu untuk mengajak pasien control selama
kehamilannya maupun setelah kelahiran anaknya. Walaupun keluarga pasien
berada jauh di Lombok, namun tetap memberikan dukungan melalui telepon.
Pasien mengatakan bahagia dengan kelahiran anaknya karena dukungan dan
perhatian dari suaminya serta dukungan dari keluarganya meskipun jauh dari
Lombok.
3.3 Saran
1. Pasien disarankan untuk tetap menjaga asupan nutrisi karena kebutuhan
nutrisi selama masa laktasi lebih tinggi. Pasien disarankan untuk
memperhatikan makanan yang dikonsumi baik dari segi kuantitas dan
kualitas (variasi) karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap
kesehatan ibu dan kualitas ASI yang diberikan kepada anaknya.
2. Pasien disarankan untuk tetap memberikan ASI kepada anaknya
meskipun ASI yang keluar pada masa awal laktasi masih sedikit serta
kekuatan menyusu pada bayi yang masih kurang. ASI disarankan
eksklusif selama enam bulan pertama karena ASI mengandung gizi yang
cukup dan sesuai untuk bayi, serta mengandung zat pelindung terhadap
infeksi sehingga menguatkan sistem kekebalan tubuh bayi. Pemberian
ASI juga mengeratkan hubungan batin antara ibu dan anak serta
mempengaruhi perkembangan jiwa anak.
3. Menyarankan agar pasien memeriksakan diri ke tempat pelayanan
kesehatan sesuai tanggal yang ditentukan serta apabila ada keluhan pasca
persalinan seperti adanya perdarahan maupun demam yang
berkepanjangan.
15
4. Menyarankan kepada pasien untuk teratur memeriksakan tumbuh
kembang bayi dan imunisasi untuk bayi di puskesmas. Tumbuh kembang
bayi perlu dipantau dengan seksama agar bayi tetap sehat. Imunisasi agar
dilakukan tepat waktu sesuai yang direkomendasikan agar bayi
terlindungi dari infeksi.
5. Menyarankan kepada pasien dan keluarga untuk memperhatikan
higienitas di lingkungan rumah, pencahayaan dan ventilasi yang baik,
sanitasi, dan higienitas makanan yang dikonsumsi karena semua faktor
tersebut berpengaruh terhadap kejadian infeksi.
6. Menyarankan pasien agar bisa menceritakan permasalahan pribadinya
kepada orang terdekat yang bisa dipercayai dan tidak memendamnya
sendiri agar tidak terjadi masalah psikologis berkepanjangan yang dapat
mempengaruhi asuhannya kepada bayinya.
16
DAFTAR PUSTAKA
14 Februari 2018).
2. Normal labor in Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Bilstrap
LC, Wenstrom KD, editors. William Obsetrics. 22nd ed. USA : The McGraw-
DENAH RUMAH
17
WC UMUM DAPUR UMUM
KAMAR 3
KAMAR 1
KAMAR 4
KAMAR 2
KAMAR 5
TEMPAT
RUANG TAMU
CUCI
PARKIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN
18
Foto tempat tinggal pasien dari luar Foto bagian dalam tempat tinggal
pasien
19