Kanker merupakan penyebab kematian terbanyak kedua di dunia setelah penyakit kardiovaskular. Setiap tahun, 12 juta orang di dunia menderita kanker dan 7,6 juta diantaranya meninggal dunia. Diperkiran pada tahun 2030 angka tersebut dapat mencapai 26 juta orang dan 17 juta diantaranya meninggal akibat kanker, terlebih untuk negara miskin dan berkembang kejadiannya akan lebih cepat. Secara nasonal, prevalensi kanker di Indonesia adalah sebesar 1,4 per 1.000 penduduk dimana kanker serviks menduduki peringkat kedua sebagai penyebab kanker terbanyak setelah kanker payudara (Saraswati et al., 2017). Tingginya prevalensi kanker serviks di Indonesia perlu dicermati dengan tindakan pencegahan dan deteksi dini yang dilakukan oleh penyedia pelayanan kesehatan. Menurut keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 796 tahun 2010 tentang Pedoman Teknis Pengendalian Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim di Indonesia telah menetapakan bahwa sebagai bentuk upaya deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan dengan metode inspeksi visual asam asetat (IVA) (Saraswati et al., 2017).. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA pada perempuan usia 30-50 tahun. Sampai pada tahun 2018, dari 4.977 puskesmas yang ada di Indonesia, terdapat 3.414 puskesmas yang telah melaksanakan program IVA (Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, 2018). Puskesmas Sidemen merupakan salah satu puskesmas di Kabupaten Karangasem yang melaksanakan kegiatan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA. Target sasarannya adalah wanita usia subur (WUS) yang memiliki usia 30-50 tahun dan sudah melakukan kontak seksual aktif (Puskesmas Sidemen, 2021). Jumlah WUS yang dilakukan deteksi dini kanker serviks di Puskesmas Sidemen tahun 2021 yang dilaporkan sebanyak 212 orang atau 4,62% dari total sebanyak 4.590 WUS. Persentase WUS ini masih sangat jauh dari target yang ditetapkan sebesar 100% (Puskesmas Sidemen, 2021). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program deteksi dini kanker serviks di Puskesmas Sidemen secara kuantitatif belum tercapai. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi belum tercapainya target pemeriksaan IVA di Puskesmas Sidemen serta menentukan upaya-upaya yang dapat dilakukan atau diperbaiki untuk meningkatkan capaian target pemeriksaan IVA di wilayah kerja Puskesmas Sidemen.