Anda di halaman 1dari 5

BIOGRAFI

Nama saya Saraswati, saya berasal dari Kabupaten Jeneponto. Tepatnya di Desa
Pabiringa Tanrusampe Timur. Saya lahir pada tanggal 20 September 2000. Nama kedua
orang tua saya bernama H. Sapa dan Hj. Ke’nang. Ayah saya lahir pada tanggal 10
Desember 1977 dan ibu saya lahir pada tanggal 10 Oktober 1975. Ayah saya bekerja
sebagai wiraswasta dan ibu saya seorang ibu rumah tangga.
Riwayat pendidikan saya, pertama saya menempuh sekolah dasar selama 6 tahun di
SDN 81 TANRUSAMPE. Kemudian saya melanjutkan pendidikan lagi di sekolah
menengah pertama selama 3 tahun di SMP NEGERI 2 BINAMU. Kemudian untuk sekolah
menengah keatas saya sekolah di SMA NEGERI 1 JENEPONTO. Dan pada tahun 2018
saya melanjutkan pendidikan saya sebagai mahasiswi UNIVERSITAS NEGERI
MAKASSAR dengan jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dari kecil saya
suka membaca buku dan menulis, saya sangat menyukai bahasa inggris. Saya suka belajar
keduanya dan saya akan terus mempelajarinya lebih dalam.
Sekarang saya tinggal di Jl. Dg. Tata 1 BTN Tabaria Blok A12, saya tinggal di sana
dengan mengekost. Saya merantau sangat jauh dari kampung untuk menggapai cita-cita
saya. Cita-cita saya adalah menjadi seorang guru. Saya ingin membalas perjuangan kedua
orang tua saya. Saya akan terus belajar demi kedua orang tua saya. Kedua orang tua saya
memiliki penghasilan yang sederhana. Ayah saya kadang keluar kota untuk menjual ikan.
Apabila cuaca mendukung, maka hasil ikan pun banyak. Dan itu untuk mencukupi
kebutuhan saya.
Ketika sekolah menengah ke atas, saya pernah menjadi sekretaris dan bendahara di
kelas saya. Saya dipilih menjadi sekretaris kelas ketika saya duduk di bangku kelas dua
SMA. Menjadi sekretaris kelas memberikan pengalaman yang cukup menarik. Semua
absen dan daftar hadir harus diisi dengan benar. Dan hal yang paling menyenangkan adalah
ketika guru menyuruh saya untuk menulis diatas papan tulis sebuah materi yang terbilang
cukup banyak. Tapi itu membuat saya senang karna saya dapat dekat dengan guru mata
pelajaran tersebut. Menjadi bendahara pun demikian, memberikan pengalaman dan
pembelajaran yang luar biasa, bahwa kejujuran itu sangat penting. Saya juga pernah
mengikuti organisasi yaitu pemusni “Pengurus Musholah Nurul Ilmi” di sana saya
bergabung pada tahun 2015, saya mendapatkan ilmu dan kajian-kajian yang bermanfaat
dari para kakak-kakak senior.
Tahun 2006,saya pertama kali memasuki sekolah dasar di SDN 81 Tanrusampe.
Dan umur saya pada saat itu adalah 6 tahun. Ketika hari pertama sekolah ibu saya
mengantar saya ke sekolah. Saya sangat ketakutan saat itu. Namun lambat laun saya mulai
terbiasa dengan keadaan di kelas. Ibu saya biasa memberi saya uang jajan sebanyak dua
ribu rupiah. Uang dua ribu rupiah tersebut sudah cukup bagi saya untuk membeli makanan
di kantin. Ibu saya juga kadang memberi saya uang sebanyak lima ribu rupiah, tapi saya
tidak menerimanya karna itu terlalu banyak. Seiring berjalannya waktu saya mulai
beranjak dari kelas satu ke kelas dua tetapi, saya belum tahu membaca dan ibu guru yang
mengajar saya, yaitu ibu Kanang mengancam saya bahwa jika saya tidak tahu membaca
saya akan tinggal kelas. Dan akhirnya saya terus belajar membaca dan akhirnya saya pun
bisa. Masa-masa SD, saya sering mendapat peringkat dan masuk ke 10 besar.
Dan pada tahun 2013, saya mulai memasuki sekolah menengah pertama di sana
saya mendapatkan ilmu yang sangat banyak, teman yang banyak, dan mendidik saya
dengan baik. Ketika saya kelas tujuh, paman saya mengantar saya untuk ke sekolah dengan
naik motor. Sekarang paman saya sudah lulus dan sudah bekerja. Saat kelas tujuh saya
mendapat peringkat dua di kelas dari tiga puluh orang siswa. Kemudian kelas delapan saya
mendapat peringkat tiga dan empat. Saya sering sakit ketika saya SMP kadang saya tidak
masuk ke sekolah karena sakit yang saya alami selama berminggu-minggu. Bahkan pada
saat itu saya sangat khawatir tidak mengikuti ujian karna saya masih sakit.
Tahun 2015 saya mulai naik ke kelas sembilan, saya bertemu dengan teman-teman
yang sangat baik dan sangat pintar. Wali kelas saya bernama ibu Erni, dia adalah wali
kelas saya dan guru Bahasa Inggris saya. Saya pernah mengikuti lomba fisika bersama
teman-teman saya. Tapi saya tidak mendapat juara. Tetapi saya terus belajar dan terus
mencoba untuk lebih baik lagi. Di kelas itu saya menjadi bendahara di kelas saya. Di kelas
sembilan saya pernah mendapat peringkat tiga dan empat lagi waktu itu. Saya pernah
mengikuti kegiatan yaitu perkemahan, gerak jalan, dan lomba personi di sekolah saya.
Untuk kegiatan yang saya lakukan ketika sampai di rumah, saya gunakan untuk
beristirahat, belajar, mengerjakan tugas, dan membantu kedua orang tua saya. Saya
memiliki tipe diri yang kurang bergaul di lingkungan sekitar saya. Karna menurut saya
tidak ada gunanya dan hanya membuang-buang waktu saja. Saya lebih memilih untuk tetap
tinggal di dalam rumah saya. Untuk acara-acara keluarga pun saya jarang mengikutinya.
Untuk keluarga saya sendiri, Alhamdulillah saya berada dalam lingkungan keluarga yang
selalu mendukung saya dan menyayangi saya. Terutama untuk kedua orang tua saya yang
tidak pernah lelah dalam mendidik saya. Dan saya akan selalu mengingat didikannya dan
tidak ingin mengecewakannya.
Orang tua yang saya anggap sebagai orang kedua orang tua saya adalah Kakek dan
Nenek saya, mereka sudah saya anggap sebagai Bapak dan Ibu saya. Mereka selalu
merawat saya ketika sakit dan selalu mendukung saya. Oleh karena itu saya tidak pernah
menolak perintahnya. Pada tahun 2017, nenek saya meninggal karena suatu penyakit yaitu
penyakit Diabetes. Saya sangat terpukul ketika nenek saya meninggal yang sudah saya
anggap sebagai kedua orang tua saya. Tepatnya pada bulan Ramadhan nenek saya pergi
menghadap sang kuasa pada tanggal 6 Juni 2017.
Di SMA saya mendapatkan pengalaman dan pembelajaran yang luar biasa di SMA
pula saya memutuskan untuk memutuskan untuk menutup aurat saya dan mulai berjilbab
pada tanggal 15 Desember 2017. Saya berfikir bahwa saya harus berubah agar menjadi
lebih baik lagi. Salah satu caranya adalah dengan menutup aurat saya. Saya memulai dari
hal-hal yang kecil, dan mulai terbiasa dengan keadaan memakai hijab. Saya berdoa kepada
Allah SWT. Semoga menguatkan keistiqomahan saya ini dan mempertahankan keyakinan
saya ini. Alhamdulillah, saya berada di lingkungan sekolah bersama dengan teman-teman
saya, yang selalu mengingat Allah SWT. saya pernah mengikuti tarbiyah bersama dengan
teman-teman yang lainnya, melalui pengkaderan memberi saya tantangan bagaimana
berkepimpinan yang baik.
Dan untuk hal yang saya tidak sukai adalah ketika ada yang membentak saya dan
tidak menghargai hasil usaha saya. Maka saya akan terus larut dalam kesedihan karna dua
hal itu dan semua orang pasti ingin di hargai hasil usahanya. Baik itu hasilnya memuaskan
atau tidak dan untuk hal yang paling saya sukai adalah ketika saya dapat bermanfaat bagi
orang lain terutama untuk diri saya sendiri. Dan saya sangat bahagia ketika saya dapat
membantu orang lain. Makanan yang saya suka adalah mie dan bakso, serta pecel yang
dibuat oleh ibu saya. Saya sangat suka makan, bahkan berat badan saya bertambah ketika
nafsu makan saya meningkat.
Negara yang paling saya ingin kunjungi adalah negara Arab, Turki, Jepang, dan
Korea. Untuk di wilayah Indonesia sendiri saya ingin berkunjung ke Bandung, Yogyakarta,
Jakarta, dan Aceh. Saya ingin mengunjungi museum bersejarah di sana dan saya berharap,
pada saat pertukaran pelajar saya dapat berkunjung ke sana, terutama pada Arab Saudi,
saya sangat ingin ke Mekah untuk bisa menginjakkan kaki saya di rumah Allah SWT. yang
sangat suci itu. Pengalaman liburan yang paling menyenangkan yaitu bersama keluarga
dan teman-teman. Untuk teman-teman saya banyak hal-hal menarik dan lucu yang saya
dapatkan dari mereka, dan untuk saat ini saya rindu mereka
Pada tahun 2018, saya mengikuti pendaftaran SNMPTN 2018, waktu itu saya
bingung memilih antara UNHAS dan UNM. Akhirnya saya memutuskan untuk memilih
UNM sebagai universitas pilihan pertama saya dengan prodi pertama yaitu Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia. Pilihan kedua saya adalah Pendidikan Ekonomi. Dan
akhirnya saya lolos di pilhan pertama saya, yaitu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Saya sangat tidak menyangka saya dapat lolos disana. Dan sujud syukur saya
panjatkan kepada Allah swt, atas nikmat yang telah dibetikan oleh saya. Ketika saya
membuka pengumuman itu, dan melihat nama saya ada di daftar itu,saya langsung
menangis saya sangat bahagia, saya bisa lolos di Universitas Negeri Makassar yang jutaan
orang, ingin masuk disana. Dan aturannya Allah memilih saya untuk bisa melanjutkan
pendidikan saya di kampus orange, Universitas Negeri Makassar. Setelah saya di yakinkan
lulus dengan melakukan pendaftaran ulang, saya dan teman teman yang lainnya harus
menunggu kurang lebih tiga bulan, untuk menunggu penyambutan mahasiswa baru UNM.
Pada tanggal 16 Agustus 2018 saya mulai mengikuti PMB tingkat universitas di
menara pinisi universitas negeri makassar. Saya bertemu dengan banyak teman yang
berasal dari berbagai daerah. Di PMB tingkat universiras itu sendiri, banyak sekali
pembelajaran yang saya dapatkan, seperti halnya bahwa kita sebagai generasi bangsa
generasi milinea harus berbebas dari narkotika, radikalisme, dan aksi terorisme. Moment
yang paling membahagiakan adalah ketika peresmian dengan pemakaian almamater, dan
saya sebagai bagian dari UNM harus menjaga nama baik almamater. Pada tanggal 18
Agustus 2018 saya mengikuti PMB tingkat Fakultas, di Fakultas Bahasa dan Sastra. Disana
saya mulai mengenal wilayah kampus, bertemu dengan bapak dosen dan ibu dosen, teman
dan lingkungan baru, serta kakak senior.
Di Fakultas bahasa dan sastra, tepatnya di kelas A Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, saya memiliki banyak seorang teman yang di dominasi oleh perempuan. Seperti
biasa saya mengikuti peraturan sebagaimana mestinya yang dilakukan oleh mahasiswa.
Bertemu dengan para bapak dan ibu dosen yang memiliki berbagai macam karakter yang
dengan ketulusannya memberi ilmunya kepada kami. Ada seketika pembelajaran di mulai,
kami dalam sekelas sangat ribut dan Bapak tidak menyukai mahasiswa yang ribut. Nama
bapak adalah Dr. Mayong maman, M.pd, Bapak adalah seorang dosen dalam pembelajaran
bahasa Indonesia. Ketika kami ribut, bapak sangat marah dan langsung memukul meja dan
mengingatkan kami agar tidak ribut. Disela- sela pembelajaran, bapak memberi saya dan
kepada mahasiswa kelas A dengan nasihat-nasihat yang sangat bermanfaat salah satunya
adalah dengan selalu mengingat Allah swt, meningkatkan ketakwaan dan imam, dan beliau
berpesan untuk tidak meninggalkan shalat sekalipun.
Impian saya yang terbesar untuk saat ini adalah, saya dapat menyelesaikan study
saya dengan baik dan ilmu yang bisa bermanfaat bagi orng lain kelak. Dan impian saya
pula adalah saya dapat membalas segala perjuangan kedua orang tua saya. Saya akan terus
berjuang karna Allah selalu bersama saya, Allah akan mendengar doa- doa saya. Dan saya
memiliki kedua orang tua yang akan selalu mendukung saya, saya berjuang karna mereka
dan saya pasti bisa demi mereka.

Anda mungkin juga menyukai