Secara etimologis, kata moral berasal dari kata mos dalam bahasa Latin, bentuk
jamaknya mores, yang artinya adalah tata-cara atau adat-istiadat. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, moral diartikan sebagai akhlak, budi pekerti, atau susila. Secara terminologis,
terdapat berbagai rumusan pengertian moral, yang dari segi substantif materiilnya tidak ada
perbedaan, akan tetapi bentuk formalnya berbeda. Widjaja (1985: 154) menyatakan bahwa
moral adalah ajaran baik dan buruk tentang perbuatan dan kelakuan (akhlak). Al-Ghazali
(1994: 31) mengemukakan pengertian akhlak, sebagai padanan kata moral, sebagai perangai
(watak, tabiat) yang menetap kuat dalam jiwa manusia dan merupakan sumber timbulnya
perbuatan tertentu dari dirinya secara mudah dan ringan, tanpa perlu dipikirkan dan
direncanakan sebelumnya. Moral merupakan norma-norma yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Perbedaan etika dengan moralitas,
bahwa moralitas adalah pandangan tentang kebaikan atau kebenaran dalam masyarakat.
(Bartens, 2005)
ETIKA
Etika adalah suatu ilmu, bukan merupakan suatu ajaran. Ilmu tentang apa yang baik dan
apa yang buruk. Etika adalah sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma
moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. Etika sangat erat kaitannya dengan
moral. Secara etimologi, moral mempunyai arti yang hampir sama dengan etika, meskipun
bahasa asal katanya berbeda. Menurut Bertens ada dua pengertian etika: sebagai praktis dan
sebagai refleksi. Sebagai praktis, etika berarti nilai- nilai dan norma-norma moral yang baik
yang dipraktikkan atau justru tidak dipraktikkan, walaupun seharusnya dipraktikkan. Etika
sebagai praktis sama artinya dengan moral atau moralitas yaitu apa yang harus dilakukan, tidak
boleh dilakukan, pantas dilakukan, dan sebgainya. Etika sebagai refleksi adalah pemikiran
moral (Bartens, 2005).
BIOETIKA
Menurut F. Abel, Bioetika adalah studi interdisipliner tentang masalah-masalah yang
ditimbulkanoleh perkembangan biologi dan kedokteran, tidak hanya memperhatikan masalah-
masalah yangterjadi pada masa sekarang, tetapi juga memperhitungkan timbulnya masalah
pada masa yang akandatang.Bioetika berasal dari kata bios yang berati kehidupan dan ethos
yang berarti norma-norma atau nilai-nilai moral. Bioetika merupakan studi interdisipliner
tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran
baik skala mikro maupun makro, masa kini danmasa mendatang. Bioetika adalah studi disiplin
yang berkaitan dengan moralitas pelayanankesehatan, yang menyangkut dokter, pasien,
institusi pelayanan kesehatan, dan kebijakan pelayanan kesehatan. Bioetika merupakan studi
interdisiplin tentang masalah-masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan biologi dan
kedokteran, baik dalam skala mikro, serta dampaknya pada masyarakat sistem nilai kini dan di
masa yang akan datang (Abel, 2010).
Pasal 68
Apabila dalam pemeriksaan ditemukan pelanggaran etika, Majelis Kehormatan Disiplin
Kedokteran Indonesia meneruskan pengaduan pada organisasi profesi.
Pasal 69
(1) Keputusan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia mengikat dokter, dokter
gigi, dan Konsil Kedokteran Indonesia.
(2) Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa dinyatakan tidak bersalah
atau pemberian sanksi disiplin.
(3) Sanksi disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa :
a. pemberian peringatan tertulis;
b. rekomendasi pencabutan surat tanda registrasi atau surat izin praktik; dan/atau
c. kewajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan di institusi pendidikan kedokteran atau
kedokteran gigi.
DAFTAR PUSTAKA