Kelompok :
Bernadino Daconcecao 171041016
Yoga Indra Pratama 171041011
Muhammad Sulthon A 171041012
1
PENGAMAN RECLOSER
Pada saat terjadi gangguan ketidak normalan pada system tenaga listrik,
misalnya adanya arus lebih, tegangan lebih, dan sebagainya, maka perlu diambil
suatu tindakan untuk mengatasi kondisi gangguan tersebut. Jika dibiarkan,
gangguan itu akan meluas keseluruh sistem sehingga bisa merusakkan semua
peralatan system tenaga listrik yang ada. Untuk mengatasi hal tersebut, mutlak
diperlukan suatu system pengaman yang andal. salah satu komponen yang penting
untuk pengaman tenaga listrik adalah relai pengaman (protective relay).
Relai pengaman adalah susunan piranti, baik elektronik maupun magnetic
yang direncanakan untuk mendeteksi suatu kondisi ketidak normalan pada
peralatan listrik yang bisa membahayakan atau tidak diinginkan. Jika bahaya itu
muncul maka relai pengaman akan secara otomatis memberikan sinyal atau
perintah untuk membuka pemutus tenaga (circuit breaker) agar bagian yang
terganggu dapat dipisahkan dari sistem yang normal. Relai pengaman dapat
mengetahui adanya gangguan pada peralatan yang perlu diamankan dengan
mengukur atau membandingkan besaran – besaran yang diterimanya, misalnya
arus, tegangan, daya sudut fase, frekuensi, impedansi, dan sebagainya sesuai
dengan besaran yang telah ditentukan.
Alat tersebut kemudian akan mengambil keputusan seketika dengan
perlambatan wakut membuka pemutus tenaga atau hanya memberikan tanda tanpa
membuka pemutus tenaga. Pemutus tenaga dalam hal ini harus mempunyai
kemampuan untuk memutus arus hubung singkat maksimum yang melewatinya
dan harus mampu menutup rangkaian dalam keadaan hubung singkat yang
kemudian membuka kembali. Di samping itu relai juga berfungsi untuk
menunjukkan lokasi dan macam gangguannya. Berdasarkan data dari relai maka
akan memudahkan kita dalam menganalisis gangguanya.
2
1.1 Pengertian Recloser
Recloser adalah pemutus balik otomatis (Automatis Circuits
Reclosers) secara fisik mempunyai kemampuan sebagai pemutus beban
yang dapat bekerja secara otomatis untuk mengamankan sistem dari
arus lebih yang diakibatkan adanya gangguan hubung singkat.
Penutup balik otomatis (PBO, automatic circuit recloser)
digunakan sebagai pelengkap untuk pengaman terhadap gangguan
temporer dan membatasi luas daerah yang padam akibat gangguan.
PBO menurut media peredam busur apinya dibedakan menjadi 3 jenis,
yaitu:
1. Media minyak
2. Vacum
3. SF6
3
1.3 Koordinasi PBO
1. Koordinasi antara OCR/GFR dengan PBO
Secara fisik PBO ini semacam PMB yang mempunyai
kemampuan sebagai pemutus arus hubung singkat yang dilengkapi
dengan alat pengindera arus gangguan dan peralatan pengatur kerja
membuka dan menutup serta mengunci bila terjadi gangguan permanen.
Untuk melakukan koordinasi antara OCR/GFR di gardu induk dengan
PBO harus dibuat sedemikian rupa sehingga setiap terjadi gangguan
setelah PBO, relai OCR/GFR tidak boleh trip sebelum PBO terkunci
(lock out). Oleh karena itu, harus dihitung terlebih dahulu waktu reset
dan putaran dari relai OCR/GFR, agar supaya PMT tidak trip. Sebelum
PBO terkunci total putaran relai OCR/GFR diusahakan kurang dari
100% pada saat PBO terkunci.
2. Koordinasi antara PBO dengan PBO
Koordinasi antara PBO dengan PBO dapat dicapai dengan :
a. Memilih nilai arus trip minimum yang berbeda antara kedua PBO
(yang menggunakan kontrol elektronik)
b. Mengatur pemakaian urutan operasi yang terbalik dari masing-
masing
PBO dengan cara mempelajari dan memilih karakteristik kerja
dari kurva arus waktu. Faktor yang penting dalam koordinasi antara
kedua bentuk kurva arus waktu dari kedua PBO adalah perbedaan
waktu antara kedua kurva untuk satu nilai arus tertentu (arus hubung
singkat) Perbedaan waktu minimum antara kedua kurva adalah untuk
mengamankan agar kedua PBO tidak beroperasi secarav bersamaan.
4
gangguan bersifat permanen, maka sesuai dengan penyetelan hitungan
(count to open) SSO. SSO membuka pada saat PBO membuka
sebelum buka tutup terakhir dan mengunci dari PBO.
4. Koordinasi antara PBO dengan PL
PBO harus dapat mendeteksi arus gangguan di daerah
pengaman PL koordinasi maksimum antara PBO dan PL dapat dicapai
dengan mengatur urutan kerja PBO dua, cepat atau lambat. Operasi
cepat pertama dan kedua untuk menghilangkan gangguan temporer
sebelum operasi ketiga, yaitu operasi lambat pertama yang
memberikan kesempatan pada PL untuk melebur (putus) lebih dahulu
sehingga gangguan dapat diisolasi.
Gambar 1.1. SUTM radial dengan tiga pemisah seksi Otomatis (PSO)
5
a. PMT di GI jatuh (trip).
b. Sesudah selang waktu t yaitu time delay dari PSO maka PSO 1, PSO 2
dan PSO 3 membuka karena tidak ada tegangan.
c. Setelah dicapai waktu penutup balik (reclosing time) maka PMT di GI
masuk kembali.
d. PSO I mendapat tegangan, setelah waktu t1 berlalu PSO 1 masuk
secara otomatis.
e. PSO 2 mendapat teganggan, setelah waktu t1 berlalu PSO 2 masuk
secara otomatis dan seksi III yang terganggu mendapat tegangan listrik.
f. Karena masih ada gangguan pada seksi III, maka PMT di GI jatuh lagi
dan setelah waktu t1 PSO 1 dan PS 0 2 terbuka lagi karena tidak
menerima tegangan. PSO 2 langsung terkunci karena dia merasakan
bahwa tegangan yang dating terlalu cepat hilang kembali, lebih kecil
daripada t2 yaitu waktu penyetelannya untuk tidak mengunci.
g. PMT di GI masuk kembali setelah dicapai waktu menutup balik
(reclosing time)
h. PSO 1 mendapat tegangan dan setelah waktu tj, PSO 1 masuk secara
otomatis. Seksi I dan seksi II mendapat tegangan kembali.
6
Gambar 1.2. Recloser Fasa Tunggal
7
maupun gangguan fasa ke tanah. Berikut ini dapat dilihat gambar
1.6 merupakan recloser tiga fasa.
8
Gambar 1.5. Tampak Atas
9
Gambar 1.8. Bagian-bagian Dari Recloser Tipe VWVE Merek Cooper.
Keterangan gambar :
1. Closing tool untuk memasukkan tongkat yang digunakan untuk mereclose
recloser secara manual.
2. Closing selenoid contactor sebagai tenaga untuk mereclose recloser secara
otomatis setelah mendapat sinyal dari kotak kontrol.
3. Fuse berfungsi untuk melindungi sistem ketika closing selenoid gagal
bekerja.
4. Insulating support sebagai penopang vaccum interrupter yang terbuat dari
fiberglass.
5. Sleet hold tempat operasi manual dan sebagi petunjuk indicator posisi.
6. Current exchange terbuat dari beryllium-cooper untuk hambatan yang
rendah dan ketahanan yang tinggi.
7. Vaccum interrupter sebagai tenaga recloser untuk trip dan sebagai media
peredam bunga api.
10
1.7 Pemasangan Recloser Pada Jaringan
11
1.8 Prinsip Kerja Relay OCR dan GFR
Apabila relay proteksi merasakan arus gangguan maka dengaan segera
kontak trip relay bekerja (yang tadinya NO menjadi NC) sehingga memberi
suplay pada tripyng coil. Tripyng coil bekerja menggerakkan mekanik open
PMT sehingga membuka kontak utama PMT. Proses ini berlangsung sangat
cepat (bebepapa detik) tujuannya segera mengisolasi daerah yang terganggu,
namun bila relay proteksi tidak bekerja maka gangguan akan meluas yang
menyebabkan kerugian.
1.9 Kesimpulan
1. Gangguan dari sistem tenaga listrik dapat diindikasikan, misalnya adanya
arus lebih, tegangan lebih, dan sebagainya, maka perlu diambil suatu
tindakan untuk mengatasi kondisi gangguan tersebut
2. Salah satu komponen yang penting untuk pengaman tenaga listrik adalah
relai pengaman (protective relay). Relai pengaman yang sering dijumpai
di sistem tenaga listrik adalah OCR (Over Current Relay) dan GFR
(Ground Fault Relay)
12
3. Recloser adalah pemutus balik otomatis (Automatis Circuits Reclosers)
secara fisik mempunyai kemampuan sebagai pemutus beban yang dapat
bekerja secara otomatis untuk mengamankan sistem dari arus lebih yang
diakibatkan adanya gangguan hubung singkat
4. Recloser pada umumnya dilengkapi dengan piranti control (Control
Device) serta terdiri dari dua peralatan relai proteksi yaitu OCR (Over
Current Relay), GFR (Ground Fault Relay)
5. Untuk menjaga nilai kontinuitas pendistribusian tenaga listrik biasanya
PBO tidak dapat berdiri sendiri melainkan sering dihubungkan /
dikoordianasikan dengan peralatan yang lain , misalnya PMT, PBO, SSO,
PL
13
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Recloser
http://atmayasakusuma.blogspot.com/2017/07/penggunaan-recloser.html
http://elektro.studentjournal.ub.ac.id/index.php/teub/article/view/397
14