Anda di halaman 1dari 2

Alia Putri seorang remaja berusia 16 tahun yang kini duduk dibangku kelas 11 SMAN 56

Yogyakarta. Dia seorang wanita yang periang dia juga sosok yang mandiri. Dibalik keriangannya banyak
kisah pilu yang tersimpan. Edo Putra Edy kakak dari Alia Putri seorang laki-laki yang tak pernah ia temui
selama belasan tahun.

Pada awalnya keluarganya hidup dalam kebahagian kehangatan dan keharmonisan namun pada
saat Dia berusia 2 tahun ayah dan ibunya memutuskan untuk berpisah entah permasalahan seperti apa
yang membuat mereka memutuskan berpisah, ya anak-anaknya lah yang menjadi korban dari
perpisahan itu yang pada akhirnya ke-dua kaka beradik itu terpisah untuk belasan tahun. Kakaknya pergi
bersama ibunya dan seorang bocah kecil yang masih tidak mengerti harus terpisah dri ke-dua orang
tuanya dia dirawat dan dibesarkan oleh paman dan bibinya yang kini ia sebut dengan panggilan abi dan
umi

Ingatan tentang perpisahan ke-dua orangtuanya mulai melintas lagi dengan banyaknya orang-
orang yang mengatakan bahwa ia bukanlah anak kandung dari abi dan uminya, hal itu membuat ia terus
berpikir dan berusaha mengingat kejadian 14 tahun silam hanya sedikit yang ia tahu perasaan
hancur,sedih,kecewa selalu hadir tatkala ia teringat akan hal itu. Lagi dan lagi ia harus terlihat kuat dan
tidak mengetahui apa yang terjadi sebelumnya ia menutup kesedihannya dengan senyum yang
merekah. Selama 15 tahun ia harus terpisah dari ayah,ibu dan kakak kandungnya. Ia terus bertanya
dimana mereka?,sedang apa mereka?,apakah mereka ingat akan putri kecilnya dulu?,apakah mereka
merindukan putri kecilnya itu?. Sering sekali ia memikirkan hal itu yang membuatnya rapuh kembali.
Selalu terngiang di pikirannya mengapa mereka harus berpisah?,mengapa mereka egois? Ia merasa
bahwa Tuhan tidak adil Dalam mengatur jalan hidupnya. Dan pada saat ia berusia 13 tahun ada seorang
wanita yang menghampirinya dan mengatakan “ Alia ibu mu datang”, mendengar hal itu entah dia harus
senang atau sedih, dia berharap bahwa ibunya akan datang menghampiri untuk melihat bahwa putri
kecil yang ia tinggalkan sudah beranjak besar, namun hasilnya nihil ibunya tidak pernah menemuinya
perasaanya sangat kecewa, dia berpikir apakah dia adalah penyebab perpisahan itu?!,ataukah dia anak
yang tak pernah diharapkan sebelumnya?! Pikirannya terus terbang bersama ingatan-ingatan
masalalunya, perlahan biji ratapnya menetes dari mata indahnya itu membasahi pipinya.

Ia terus melewati jalan hidupnya yang berat selama bertahun-tahun yang bisa dikatan bahwa
usianya masih sangat belia, ia harus menerima kenyataan pahit didalam hidupnya banyak kata yang
terlontar dari mulut tetangganya sanak saudaranya bahwa ia bukan anak dari abi dan uminya kata yang
mengiris hati dan membuat pikirannya bak benang kusut. Ingin sekali ia menceritakan permasalhannya
kepada seseorang namun ia tidak menemukan seseorang yang tepat ia takut jika seseorang tahu akan
cerita kehidupannya ia tidak akan diterima dilingkungannya . bertahun-tahun ia memendam
permasalahan itu seorang diri. Ketika dia telah memasuki masa SMA nya dia sudah menemukan tempat
yang tepat untuk menceritan permasalahan dalam hidupnya yakni seorang guru B.Indonesia dan guru
BK disekolahnya ia mulai membuka bagaimana kisah perjalanan hidupnya, pada suatu waktu di siang
hari aulia menemui kedua guru tersebut. Alia dengan raut muka sedih bertanya ” salah gak sih pak jika
seorang anak mencari dimana keberadaan orang tuanya?” sontak pertanyaan itu membuat beliau kaget
dan guru B.Indonesia itu bertanya apa yang sebenarnya terjadi, Alia pun menceritakan semua yang
terjadi didalam hidupnya itu mendengar akan kisahnya beliau mungkin merasakan apa yang dia rasakan
beliau mengatakan “ kamu seorang yang kuat seorang remaja yang memiliki kisah kelam didalam
kehidupannya dan menutupinya dengan keriangannya kamu hebat dan kuat”. Sedikit merasakan lega
karena sudah ada seseorang yang mau mendengar ceritanya itu alia pun kembali ke kelas dan
melanjutkan aktifitasnya.

Anda mungkin juga menyukai