Zat aditif adalah suatu bahan kimia yang ditambahkan ke dalam makanan dengan maksud dan tujuan tertentu. Biasanya zat aditif ditambahkan ke dalam makanan pada saat proses pengolahan.
Pengaruh Penggunaan Zat Aditif Bagi Kesehatan Tubuh Manusia
Pada sub-bab sebelumnya, saya telah membahas keuntungan dan kerugian penggunaan zat aditif secara umum. Pada sub-bab ini, saya akan membahas secara khusus pengaruh penggunaan zat aditif bagi kesehatan tubuh manusia. Terutama pengaruh penggunaan zat aditif buatan. Salah satu kerugian dari penggunaan zat aditif yang telah di sebutkan di atas adalah terdapat beberapa jenis zat aditif yang berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Untuk memperjelasnya, berikut ini adalah akibat-akibat yang ditimbulkan dari penggunaan zat aditif sintetis bagi kesehatan: a. Pewarna Sebenarnya penggunaan pewarna pada makanan tidak terlalu berpengaruh bagi kesehatan tubuh manusia, asalkan pewarna tersebut adalah jenis pewarna untuk makanan dan telah mendapatkan izin dari BPOM dan Departemen Kesehatan. Akan tetapi, akhir-akhir ini, banyak produsen makanan yang menggunakan pewarna tekstil ataupun benda untuk membuat produk mereka terlihat menarik. Zat pewarna tekstil dan benda inilah yang sebenarnya bersifat racun bagi tubuh kita. Berikut adalah dampak pengunaan zat pewarna yang tidak sesuai dengan aturan : 1. Rhodamin B (pewarna tekstil) dapat menyebabkan kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-paru, tenggorokan, hidung, dan usus. 2. Penggunaan zat pewarna dengan dosis terlalu tinggi dapat menyebabkan diare. 3. Pewarna sintetis makanan, dapat menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi. 4. Menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid. 5. Pewarna Tartazine dapat menyebabkan kanker, meningkatkan kemungkinan hyperaktif pada masa kanak-kanak. 6. Pewarna Sunset Yellow dapat menyebabkan kerusakan kromosom. 7. Pewarna Ponceau 4R dapat menyebabkan anemia dan menyebabkan kepekatan pada hemoglobin. b. Pemanis Adanya pemanis buatan sebenarnya sangat membantu untuk orang yang menderita penyakit Diabetes karena pemanis buatan tidak terlalu banyak mengandung gliserol (gula darah). Namun, jika tidak disesuaikan dengan aturan, penggunaan pemanis buatan dapat menyebabkan : 1. Kanker, terutama pada siklamat yang ternyata ditemukan adanya bahan karsinogenik (bahan yang dapat memicu timbulnya kanker). 2. Infeksi atau kanker kantung kemih (saccarin). 3. Gangguan saraf dan tumor otak (aspartan) 4. Mutagenik c. Pengawet Belakangan ini, publik diramaikan oleh berita mengenai penggunaan formalin (pengawet mayat) pada mie basah. Pengawet yang bukan merupakan pengawet khusus untuk makanan tentu memiliki efek samping yang cukup besar terhadap kesehatan. Begitu juga dengan penggunaan pengawet sintetis secara berlebihan. 1. Formalin, dapat menyebabkan kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan, penyakit jantung dan merusak sistem saraf. 2. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pengawet akan mengurangi daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai macam penyakit. 3. Boraks, dapat menimbulkan rasa mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta gangguan pada otak dan hati. 4. Natamysin, bisa menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit. 5. Kalium Asetat dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal. 6. Nitrit dan Nitrat 7. Sulfur dioksida, menyebabkan perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi. 8. Kalsium dan Natrium propionate Untuk bahan tepung terigu, dosis maksimum yang disarankan adalah 0,32% atau 3,2 gram/kg bahan. Sedangkan untuk makanan berbahan keju, dosis maksimumnya adalah 0,3% atau 3 gram/kg bahan. Penggunaaan melebihi angka maksimum tersebut bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur. 9. Natrium metasulfat, dapat menyebabkan alergi pada kulit. 10. Asam sorbat. d. Penyedap rasa dan aroma Penyedap rasa yang paling sering digunakan oleh masyarakat pada umumnya adalah mono-natrium dan monosodium glutamate (vetsin). Namun, jenis penyedap ini pula lah yang memiliki dampak yang cukup serius bagi kesehatan tubuh, yaitu : 1. Kelainan hati 2. Trauma 3. Hipertensi 4. Stress 5. Demam tinggi 6. Mempercepat proses penuaan 7. Alergi kulit 8. Mual 9. Muntah 10. Migren 11. Asma 12. Ketidakmampuan belajar 13. Depresi e. Anti-oksidan Penggunaan BHA dan BHT dapat menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi terhadap aspirin. Selain itu, penggunaan BHA jug adapt menyebabkan penyakit hati dan memicu kanker.
Dampak Penggunaan Zat Adiktif Bagi Kesehatan
Definisi narkotika sendiri dalam bahasa Yunani disebut juga narkose yang mempunyai arti yakni beku, lumpuh, dan juga dungu. Nama narkotika berasal dari bahasa Inggris yakni narcotics yang mempunyai arti obat bius. Narkotika merupakan suatu zat atau obat yang asalnya dari tumbuh-tumbuhan dan ada juga non tumbuhan, baik itu berbentuk sintetis atau pun semi sintetis yang bisa mengakibatkan proses menurunnya tingkat kesadaran, menghilangnya rasa nyeri, dan juga bisa membuat ketergantungan.
Dampak Negatif Dari Zat Adiktif
Dalam penggunan zat adiktif ataupun Psikotropika memang sangat dibutuhkan pada dunia kesehatan. Tetapi anda juga perlu mengawasinya agar tidak terjadi hal yang buruk pada diri anda. Jika menggunakan kedua zat tersebut juga akan terdapat bahayanya, meliputi: 1. Menyebabkan kanker Penyakit yang dihindari oleh orang-orang jika anda mengonsumsi zat adiktif dan prikotropika secara berlebihan 2. Menyebabkan kesulitan untuk bernafas Karena kandungan zat adiktif dan psikotropika yang mengandung sangat banyak zat kimia dan jika dikonsumsi secara berlebihan mengakibatkan kesulitan dalam bernafas. 3. Menurunkan daya ingat Hal ini akan terjadi bagi seseorang yang menggunakan zat ini secara berlebihan. Mereka akan separuh ingat dan tidak karena kandungan di dalam obat tersebut. 4. Kebingungan dan berkeringat Selain dari membuat pelupa, zat ini juga membuat pengguna yang berlebihan akan berkeringat dingin dan merasa kebingungan dalam dirinya sendiri. 5. Tekanan darah meningkat Tensi darah akan juga ikut naik tinggi jika anda terus menaikkan kadar atau kapsul saat meminum dan mengonsumsi zat adiktif dan psikotropika.