Anda di halaman 1dari 35

PENGARUH INTERNET DAN MEDIA SOSIAL BAGI PELAJAR SMA

NEGERI 10 TANGERANG

Karya Tulis
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
Mengikuti Ujian Sekolah dan
Ujian Nasional

NAMA : PRICILIA PUSPA MELATI


KELAS : XII MIA 4
NIS : 131410150

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG


UPT SMAN 10 TANGERANG
2015
LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS

Nama : PRICILIA PUSPA MELATI


NISN : 9980893582
Program : Matematika Ilmu Alam (MIA)
Judul Karya Tulis : Pengaruh Internet dan Media Sosial bagi Pelajar SMAN 10
Tangerang

Telah diperiksa dan di setujui untuk diujikan


Pada tanggal ................................................

Guru Pembimbing /Wali Kelas

Dra Eliana
NIP.19641102007012004
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis ini telah diujikan pada hari...............tanggal.........................................

TIM PENGUJI

Ketua Penguji : Purnomo,S.Pd (...........................................)


NIP. 197302022006041008

Penguji 1 : Akhmad Suja’I, S.Pd,MM (...........................................)


NIP. 197005092005011009

Penguji 2 : Soleh, S.Pd (...........................................)


NIP. 198011202011011001

Mengetahui Tangerang, ...................................


Kepala Sekolah Koordinator Kartul/Kurikulum

Drs. Lili Kusmaya Tri Winoko,M.Pd


NIP. 196206301989021001 NIP. 197202192008011086
LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Karya Tulis ini adalah karya saya sendiri.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian isi karya tulis ini bukan hasil
karya saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan Undang Undang nomor 20
tahun 2003 Bab VI pasal 25 tentang sistem pendidikan Nasional.

Tangerang,..........................

Pricilia Puspa Melati


MOTTO

“ Jika kamu tidak mengejar apa yang kamu inginkan, maka kamu tidak akan

pernah memilikinya. Jika kamu tidak bertanya, maka jawabannya adalah tidak.

Jika kamu tidak mengambil langkah maju, maka kamu selalu berada di tempat

yang sama”
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini
tepat pada waktunya. Karya Tulis yang berjudul “ Pengaruh Internet dan Media Sosial bagi
Pelajar SMAN 10 Tangerang” ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat guna mengikuti
Ujian Sekolah dan Ujian Nasional di SMA N 10 Kota Tangerang pada tahun pelajaran
2015/2016.
Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah penulis menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih kepada :
1 Drs. Lili Kusmaya selaku kepala UPT SMAN 10 Kota Tangerang.
2 Tri Winoko, M.Pd, selaku Wakasek Kurikulum SMAN 10 Kota Tangerang
3 Dra. Eliana selaku Guru pembimbing teknik
4 kedua orang tuaku yang telah memberikan motivasi dan dorongan dalam penulisan karya
tulis ilmiah ini
5 teman-teman Kelas XII MIA 4 yang telah membantu dalam penulisan karya tulis ini
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan baik
bentuk, isi, maupun teknik penyajian, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun.

Tangerang,..................2015

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN i
LEMBAR PENGESAHAN ii
LEMBAR PERNYATAAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Pembatasan Masalah
C. Perumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan Penelitian

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR


A. Landasan Teori .
1. Internet dan Media Sosial
2. Internet dan Media Sosial bagi Pelajar SMA Negeri 10 Tangerang
B. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Internet dan Media Sosial bagi Pelajar SMAN 10 Tangerang
C. Hipotesis Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Metode Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Metode Pengumpulan Data
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
B. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sosial Media kata yang tidak asing kita dengar saat ini, tahukah anda artinya ?
Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, tentu saja Sosial Media itu adalah Media
Sosial – sebuah tempat untuk melakukan aktifitas bersosialisasi – berbaur dan
bergabung dengan orang lain. Kata Sosial Media menjadi populer ketika Facebook
dan Twitter mulai dikenal oleh kalangan pengguna Internet, hal ini yang kemudian
membuat Sosial Media dan Internet menjadi tidak terpisahkan. Tidak heran, jika
mendengar kata Sosial Media maka pikiran orang orang tentu akan langsung tertuju
pada Internet – Facebook, Twitter, Blogging, youtube dan semua fasilitas fasilitas
lainnya yang menjembatani hubungan dan interaksi antar manusia. Di Indonesia
sendiri, kegiatan ber-Sosial Media sebenarnya telah ada sejak lama – dengan
bermunculannya berbagai macam forum diskusi berbasis web seperti KasKus
misalnya, hanya saja demam Sosial Media mulai terasa ketika sebuah situs
pertemanan bernama Friendster mulai naik daun – saat itu banyak orang mulai merasa
sangat penting untuk menampilkan sosok dirinya untuk dikenal orang lain. Sosial
media memiliki dampak besar pada kehidupan kita saat ini. Seseorang yang asalnya
“kecil” bisa seketika menjadi besar dengan Media sosial, begitupun sebaliknya orang
“besar” dalam sedetik bisa menjadi “kecil” dengan Media sosial. Apabila kita dapat
memnfaatkan media sosial, banyak sekali manfaat yang kita dapat, sebagai media
pemasaran, dagang, mencari koneksi, memperluas pertemanan, dll. Tapi apabila kita
yang dimanfaatkan oleh Media sosial baik secara langsung ataupun tidak langsung,
tidak sedikit pula kerugian yang akan di dapat seperti kecanduan, sulit bergaul di
dunia nyata, dan lain – lain). Orang yang pintar dapat memanfaatkan media sosial ini
untuk mempermudah hidupnya, memudahkan dia belajar, mencari kerja, mengirim
tugas, mencari informasi, berbelanja, dan lain - lain. Media sosial menambahkan
kamus baru dalam pembendaharaan kita yakni selain mengenal dunia nyata kita juga
sekarang mengenal “dunia maya”. Dunia bebas tanpa batasan yang berisi orang-orang
dari dunia nyata. Setiap orang bisa jadi apapun dan siapapun di dunia maya.
Seseorang bisa menjadi sangat berbeda kehidupannya antara didunia nyata dengan
dunia maya, hal ini terlihat terutama dalam jejaring sosial.
Dengan hadirnya internet yang merupakan pengembangan teknologi
komunikasi dan informasi, maka semakin mudah mengakses berbagai informasi
secara internasional. Internet merupakan Interconnection Networking secara global
karena merupakan jaringan komputer dalam skala internasional. Internet merupakan
salah satu sumber belajar bagi pelajar, karena dengan menggunakan internet pelajar
dapat mengakses informasi-informasi secara cepat dan mudah. Bahkan berbagai
sumber informasi dari berbagai media dapat dimodifikasi melalui internet.

Perkembangan teknologi yang semakin modern dan canggih ini bukan hanya
memberi manfaat bagi penggunanya tapi juga menimbulkan pengaruh yang negatif
bagi penggunanya, terutama bagi kalangan pelajar. Informasi-informasi atau situs-
situs yang dapat diakses dari internet ada yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan tapi ada juga yang dapat merusak mental dari kalangan pelajar yaitu
situs-situs porno. Begitu pula dengan jejaring sosial, jejaring sosial dapat
menimbulkan kurang pekanya ramaja dalam lingkungan terdekatnya karena mereka
hanya terpaku dengan apa yang ada didalam gadget mereka. Meskipun jejaring sosial
dapat menghubungkan teman atau relasi yang jaraknya jauh, tetapi kurang pekanya
pengguna jejaring sosial terhadap lingkungan terdekatnya tidak dapat dipungkiri

Dengan adanya internet dan jejaring sosial yang dapat mempengaruhi sisi
baikdan sisi jelek dari pengguna terutama dikalangan pelajar, maka dapat
menarikperhatian kami untuk membahas topik ini, sekaligus menganalisis dampak
positip dan dampak negatip internet terhadap pelajar.

B. Pembatasan Masalah
Dalam penulisan karya ilmiah ini karena keterbatasan waktu dan biaya maka
penulis membatasi masalahnya pada:
1. Penelitian hanya terfokus pada topik yaitu pengaruh internet dan media sosial bagi
pelajar SMAN 10 Tangerang

C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dibuat rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari internet dan media sosial?
2. Apa saja dampak positif dan negatif dari internet dan media sosial bagi pelajar
SMAN 10 Tangerang?
3. Apa saja solusi dari dampak negatif internet dan media sosial bagi pelajar SMAN
10 Tangerang?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian karya tulis ilmiah ini
adalah untuk mengetahui:
1. Mengetahui pengertian dari internet dan media sosial
2. Mengetahui dampak positif dan negatif dari internet dan media sosial bagi pelajar
SMAN 10 Tangerang
3. Mengetahui solusi dari dampak negatif internet dan media sosial bagi pelajar
SMAN 10 Tangerang

E. Kegunaan Penelitian
Beberapa kegunaan yang dapat diberikan oleh karya tulis ini sebagai berikut:
1. Bagi penulis : Penulisan dan penelitian ini sebagai penambah pengetahuan
secara teoritis, detail dan pengetahuan tentang beberapa manfaat dari internet
dan media sosial
2. Bagi pembaca : Menambah pengetahuan tentang internet dan media sosial,
dampak positif dan negatif internet dan media sosial dan solusinya
BAB II
LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Landasan Teori
1. Internet dan Media Sosial
a. Pengertian Internet dan Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog,
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki
merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh
masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial
adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial
menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi
dialog interaktif. (Sri Sularsih, 2010)
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial
sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas
dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan
dan pertukaran user-generated content”.
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web
page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi
informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook,
Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan
media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial
mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi
kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi
informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial
pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter
misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan
menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses
media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus
informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena
kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media
massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti
bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti
televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang
banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa
mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet bahkan yang
aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan
sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media dengan bebas
bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video,
grafis, dan berbagai model content lainnya.
Internet merupakan singkatan dari ( Interconnected Computer Networks )
atau bisa didefinisikan sebagai Jaringan Komputer yang tiada batas yang
menjadi penghubung pengguna komputer satu dengan pengguna komputer
lainnya serta dapat berhubungan dengan komputer di sebuah wilayah ke
wilayah di penjuru dunia, dimana di dalam jaringan tersebut mempunyai
berbagai macam informasi serta fasilitas layanan internet browsing atau
surfing. Istilah ini lebih dikenal dengan “online” di internet. Pekerjaan ini
bisa di ibaratkan seperti kita berjalan-jalan di tempat hiburan sembari
melihat-lihat ke toko-toko namun tidak membeli jualan tersebut. (Sri Sularsih,
2010)

Internet memberikan banyak sekali manfaat, ada yang bisa memberikan


manfaat baik dan buruk. Baik bila digunakan untuk pembelajaran informasi
dan buruk bila digunakan untuk hal yang berbau pornografi, informasi
kekerasan, dan lain-lainnya yang negatif.

b. Manfaat Internet dan Media Sosial


a) Pemanfaatan sosial media untuk usaha kecil dan menengah
Manfaat sosial media untuk usaha kecil dan menengah - penggunaan
sosial media dalam membangun branding bermanfaat dalam beberapa
cara. Perusahaan akan mendapat kesempatan konsultasi gratis melalui
jaringan sosial. Di mana orang menawarkan ide – ide pada peningkatan
produk atau jasa. Hal ini juga memungkinkan bagi perusahaan untuk
bergabung ke dalam berbagai kelompok kepentingan yang ada di sekitar
brand perusahaan. Jaringan sosial juga memungkinkan perusahaan untuk
terlibat dalam keterlibatan yang lebih berarti dengan masyarakat kerena
ada lebih banyak pengunjung ke website perusahaan.
Sosial media menyediakan banyak kesempatan untuk membangun
jaringan klien bagi usaha kecil dan menengan. Tidak seperti promosi
mulut ke mulut, sosial media menyajikan kata – kata dari mulut yang
banyak dan ribuan bahkan jutaan, yang terjadi secara bersamaan antara
pelanggan. Ini juga dikenal sebagai efek media sosial. Pelanggan
perusahaan akan memberitahu calon pelanggan lain tentang
produk perusahaan walaupun mereka belum siap untuk membeli dari
perusahaan. Hal ini juga memungkinkan perusahaan untuk menguji
market baru tanpa harus bersenggolan dengan kompetitor, menguji respon
pasar luar negeri untuk produk baru, dll.
Sosial media menyajikan banyak kesempatan bagi perusahaan dalam
penjualan dan pemasaran melalui selebriti dan tokoh terkemuka lainnya
untuk dapat menjadi brand ambassador perusahaan tanpa meminta
bayaran apapun. Usaha kecil dan menengah juga dapat membuat vedeo
perusahaan resmi dalam waktu singkat dan didistribusikan di situs
pencarian populer seperti youtube. Hal ini dapat meningkatkan penjualan
perusahaan, dan pelanggan lebih merekomendasikan brand di jaringan
sosial.
Jaringan sosial berguna untuk menciptakan publisitas dalam
membantu wartawan dalam mencari perusahaan ketika mereka
menemukan cerita menarik tentang perusahaan di dunia online . para fans
dari suatu perusahaan juga akan menawarkan layanan manajemen krisis
gratis sebelum perusahaan membuat pernyataan resmi dengan
menayangkan komentar positif di situs sosial tentang perusahaan pada saat
terjadi krisis media.
Jaringan sosial juga bermanfaat bagi usaha kecil dan menengah dalam
pengelolaan hubungan pelanggan. Perusahaan bisa mendapatkan feedback
tepat waktu pada sentimen konsumen yang berkaitan dengan inisiatif
kebijakan terbaru, sehingga dapat membuat penyesuaian yang diperlukan.
b) Pemanfaatan sosial media di bidang kesehatan
Manusia adalah makhluk sosial, dan sesuai kodratnya manusia
memiliki dorongan serta kebutuhan untuk berinteraksi dan berkomunikasi
dengan orang lain. Metode komunikasi terus berkembang dari masa ke
masa. Pada masa ini, dengan lahirnya internet, penyebaran dan
penangkapan informasi dapat dilakukan dengan cepat tanpa adanya
batasan ruang dan waktu. Periode saat ini adalah periode kejayaan media
sosial.
Perkembangan media sosial ini terlihat nyata terutama dalam bidang
kesehatan. Sekitar 61% manusia menggunakan media sosial untuk
memperoleh informasi kesehatan, karena ini adalah cara yang mudah,
cepat, dan murah.
Beberapa tahun yang lalu, sebelum teknologi internet berkembang,
seseorang yang menginginkan informasi mengenai kesehatan cukup
bertanya pada orang yang lebih berpengalaman lewat tatap muka secara
langsung. Sekarang dengan munculnya jejaring media sosial, masyarakat
dapat memanfaatkannya sebagai tempat bertanya dan berbagi
pengalaman kesehatan. Lewat media sosial, masyarakat dapat melakukan
komunikasi interaktif, dan siapa yang mempunyai persoalan, dapat
ditanggapi oleh teman ataupun narasumber.
Namun kita harus ingat bahwa selalu ada dua sisi untuk setiap situasi,
begitu juga bagi media sosial ini. Munculnya komunitas kesehatan, forum
dan kelompok dukungan telah memungkinkan pasien dari seluruh dunia
untuk berhubungan satu sama lain, dan ini sangat bermanfaat bagi
mereka yang menderita kondisi kesehatan yang langka. Melalui media
sosial pula masyarakat, baik dokter maupun pasien, dapat meningkatkan
kesadaran mengenai kondisi kesehatan yang berbeda atau bahkan produk
kesehatan yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Penyebaran
informasi yang cepat melalui media sosial memungkinkan masyarakat
untuk mendidik dirinya sendiri lebih cepat. (Sri Sularsih, 2010)
Yang harus digarisbawahi adalah seberapa jauh pun media sosial
berjalan, tidak ada yang dapat menggantikan diagnosis langsung dokter.
Memang dalam situasi kesehatan yang kurang gawat maupun darurat,
seseorang dapat bergantung pada informasi yang tersedia secara online.
Tetapi ketika seorang pasien masuk ke kelompok dukungan online,
seberapa besar informasi yang tersedia dapat diandalkan? Apakah sesuai
dengan kondisi yang dialaminya? Untuk memastikannya lagi-lagi tetap
diperlukan anamnesis langsung dan pemeriksaan fisik oleh dokter.
Sebagai kesimpulan, dapat dikatakan bahwa media sosial memang
tidak dapat digunakan sebagai pengganti metode “tradisional” dari
pengobatan atau perawatan kesehatan, tetapi dapat digunakan untuk
meningkatkan kesadaran dan menciptakan komunitas global
yang berpengetahuan luas dan mampu menyerap informasi yang terus
berkembang. Peningkatan pengetahuan dan tanggung jawab masyarakat
sebagai konsumen kesehatan serta penyedia layanan kesehatan, dan
kemampuan dokter untuk menyebarkan peningkatan kesadaran
masyarakat dengan biaya terjangkau pasti memiliki dampak yang
mendalam dan positif untuk jangka panjang, terutama jika metode
komunikasi online di sektor kesehatan dilakukan secara menyeluruh.
Berangkat dari ide manfaat yang akan didapatkan dari media sosial,
hadir pertama kali di Asia Tenggara, sebuah media sosial kesehatan,
BlablaDoctor (www.blabladoctor.com). Media sosial kesehatan ini
menyediakan sarana bagi seluruh masyarakat di seluruh dunia untuk
berbicara tentang kesehatan. Di Blabladoctor, masyarakat dapat
membentuk relasi dengan orang-orang dengan minat kesehatan yang
sama, ataupun memiliki pengalaman kesehatan yang sama. Di media
sosial kesehatan ini pula masyarakat dapat meninjau pelayanan rumah
sakit, berteman dengan orang-orang yang menggunakan rumah sakit yang
sama, dan dengan orang-orang yang menggunakan pelayanan medis yang
sama. BlaBlaDoctor juga memungkinkan masyarakat untuk membuat
topik diskusi medis seperti yang mereka inginkan. Ekspresi bebas dan
terbuka adalah ciri khas BlablaDoctor.

c) Pemanfaatan sosial media dalam pendidikan


Saat ini, siapa yang tidak mengenal istilah sosial media? Minimal
Facebook dan Twitter. Berdasarkan informasi dari situs SalingSilang,
Indonesia menempati urutan ke empat dan ke lima sebagai negara
pengguna Facebook dan Twitter di dunia.
Sebagian besar pengguna memang masih memanfaatkan sosial media
untuk sekedar bergaul. Bahkan penggunaan sosial media juga marak
dilakukan oleh mereka yang melakukan bisnis.
Akan tetapi, beberapa kalangan dari dunia pendidikan mulai giat
melakukan kegiatan belajar mengajar, dengan sosial media sebagai salah
satu medianya. Hal demikian merupakan terobosan yang penting dan
menarik. Serta dapat membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih
menyenangkan.
Ada banyak sosial media yang dapat digunakan, seperti Facebook,
Twitter, blog, plurk, linkedIn, youtube dan lain-lain. Akan tetapi
mengingat Indonesia adalah salah satu negara pengguna twitter dan
facebook terbesar di dunia, maka rasanya tidak terlalu salah jika kita
berpikir sosial media yang banyak digunakan adalah facebook dan twitter,
selain blog.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana sekolah atau kelas dapat
memanfaatkan sosial media:
1. Menyebarkan informasi yang berkaitan dengan sekolah atau kelas
melalui twitter atau facebook.
2. Guru-guru dapat membagikan bahan-bahan pelajaran dan tugas-
tugas melalui blog. Murid-murid juga dapat menuliskan tugas-
tugas mereka di blog.
3. Meningkatkan kebanggaan pada sekolah atau kelas dengan
membuat facebook page, sehingga dapat berbagi berbagai hal
seperti foto-foto kegiatan, informasi tentang sekolah atau kelas,
bahkan dapat juga menjual merchandise sekolah atau kelas secara
online.
4. Sekolah juga dapat memanfaatkan blog maupun facebook untuk
mempromosikan diri.
5. Sekolah dapat berhubungan dengan orangtua siswa melalui sosial
media, sehingga orangtua selalu mendapatkan informasi terkini.
6. Alumni sekolah dapat selalu terhubung dan kemudian berkembang,
dan lain sebagainya.
Berbagai manfaat internet bagi siswa antara lain yaitu :
a. Memperluan wawasan dan ilmu pengetahuan,
b. Sebagai sumber tambahan pelajaran yang belum di mengerti di
sekolah,
c. Membuat pelajar terbiasa dengan teknologi komputer dan
informasi,
d. Menggunakan teknologi “teleconference” (konferensi interaktif
secara on line dari jarak jauh), karena dapat menghemat waktu,
tenaga pengajar, kapasitas ruang belajar serta tidak mengenal
letak geografis,
e. Surat menyurat (e-mail), fasilitas ini sudah sering kali kita
dengar karena dengan fasilitas ini tidak hanya untuk saling
mengirim pesan yang pnjang tapi juga dapat digunakan untuk
mengirim tugas dalam proses belajar,
f. Sebagai sarana komunikasi.

c. Pengaruh Internet dan Media Sosial


Komputer merupakan salah satu media elektronik yang sangat
canggih. Di komputer terdapat program internet. Karena dengan komputer
program internet tersebut dapat dioperasikan. Bahkan hampir semua orang
menggunakan komputer sebagai sarana mengoperasikan program internet.
Internet juga tidak kalah canggihnya dengan sarananya itu sendiri. Akhir-
akhir ini justru internetlah yang lebih berkembang. Berjuta orang
menggunakan internet untuk berbagai keperluannya, mulai keperluan pribadi,
organisasi, sampai keperluan dinas, karena dinilai ineternet ini lebih praktis.
Di negara kita tercinta ini sudah mulai banyak sekolah-sekolah yang
memamfaatkan internet sebagai sarana penting dalam kegiatan pembelajaran.
(Sri Sularsih, 2010)
Dengan semakin banyaknya pengguna internet lebih-lebih dalam
penggunaan word wide web dan e mail, mereka semakin menyatu dengan
program canggih itu. Bagi mereka internet sudah termasuk bagian
kehidupannya,seperti mereka bergaul akrab dengan pakaian mereka.
Banyak manfaat yang mereka peroleh dari internet, terutama dalam proses
komunikasi dan penggalian informasi, namun tidak sedikit yang
menyalahgunakan penggunaan internet itu. Tidak sedikit remaja yang bejat
moralnya, malas belajar karena hampir semua waktunya untuk keperluan hura-
hura melalui internet.
Lebih-lebih remaja atau pelajar yang tanpa malu atau takut membuka
situs-situs porno. Mereka semua selalu menyampaikan berbagai alasan bila
ditanya. Misalnya mereka semua mempunyai rasa keingin tahuan yang tinggi
dan rasa ingin coba- coba. Selain itu mereka juga terpengaruh oleh omongan-
omongan para orang dewasa. Semua hal itu berdampak buruk bagi diri mereka
semua maupun orang lain yang berada di dekat mereka. Mereka yang sekilas
saja menyaksikan hal-hal porno akan terus menerus menyaksikannya karena
mereka ketagihan.
Tak lama kemudian sifat mereka akan berubah lebih buruk dan mereka
semua akan terlibat dalam pergaulan bebas. Dan bagi mereka yang berada di
sekitar orang-orang yang terlibat dengan hal itu akan mengalami kerugian
pula. Mereka akan khawatir atau merasa resah dengan adanya orang-orang
yang berbudi pekerti buruk seperti itu berada di dekat mereka. Sehingga hidup
mereka tidak tenang karena bertetangga dengan orang bejat.
Di balik semua dampak buruk yang timbul karena media internet, juga banyak
dampak negatif yang di timbulkan media internet. Misalnya sebagai sumber
informasi, media komunikasi, e-commerce, media promosi, pengisian dan
query data.
Internet sebagai sumber menggali infomasi. Melalui internet, kita dapat
mengakses infomasi globa baik pada lembaga internasional seperti FAO,
USDA, IMF maupun lembaga nasional seperti BPS, LIPI dan Universitas.
Barangkali infomasi yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan
internasional, nasional, maupun lokal yang berisi produk-produk mereka.
Internet sebagai media komunikasi. Melalui internet dapat dilakukan
komunikasi baik antar individu maupun antar organisasi melalui fasilitas
seperti e-mail, fax, chatting dan teleconference.
Internet sebagai e-commerce.
Perdagangan melalui internet menjadi trend yang mengglobal. Banyak
perusahaan- perusahaan baru muncul dengan berbasis internet.
Perusahaan Amazon.com yang bergerak dalam penjualan buku online disebut
juga sebagai toko buku maya adalah salah satu contoh perusahaan yang baru
muncul yang sukses memasarkan produk- produk mereka melalui internet.
Internet merupakan sarana promosi. Internet membantu suatu daerah supaya
dapat melakukan promosi tentang potensi daerah baik kepada calon investor
ataupun perusahaan yang akan membeli produk dari perusahaan lainnya.
Internet sebagai alat pengisian data dan query data. Selain media promasi
proyek LUDM memanfaatkan teknologi internet untuk pengiriman data isian
formulir sp1a, sp1b dan seterusnya maupun untuk query data oleh bagian yang
diberi wewenang untuk mengakses data tersebut.
Banyak manfaat – manfaat yang dapat diambil dari internet. Tapi itu
semua tergantung oleh orang – orang atau perusahaan – perusahaan yang
memanfaatkan media internet. Bila internet itu disalahgunakan dalam
pemanfaatannya, maka akan timbul dampak negatif yang tidak diinginkan.
Menurut data yang saya peroleh, para remaja dan pemuda di Tiongkok dengan
internet dapat memperluas cakrawala dan menambah pengetahuan umu
mereka semua. Tetapi seperti halnya di negara kita, informasi yang tidak
senonoh atau tidak baik juga terjadi di sana. Itu juga memberi dampak negatif
bagi mereka karena dapat mempengaruhi perkembangan perilaku mereka.
Namun hal itu sudah terlambat karena tak beda jauh dengan di ngara kita
bahwa sebagian dari mereka hanyut dalam dunia khayalan pada jaringan
internet.
Berbagai kalangan masyarakat dewasa dan pemerintah di Tiongkok
khawatir dengan pengaruh internet di sana ( Tiongkok ). Dan kalangan
masyarakat dewasa serta pemerintah berusaha mencari solusi untuk
menghindari dampak- dampak negatif yang tidak diinginkan terjadi. Usaha-
usaha yang mereka lakukan misalnya memperbaiki atau memperketat
pengelolaan warnet- warnet komersial yang ada di Tiongkok. Dan dengan
jelas serta tegas menetapkan bahwa warung internet komersial harus melarang
masuknya atau menyeleksi orang- orang yang akan ke warung internet
tersebut. Orang yang belum dewasa dilarang masuk ke warung internet
tersebut. Orang- orang yang belum dewasa adalah orang- orang yang usianya
belum mencapai 18 tahun. Penetapan tersebut harus di patuhi. Para remaja dan
pemuda di sana dilarang karena anak yang hanyut dalam dunia khayalan
internet akan mengganggu belajar dan itu sangat menyesalkan di akhir- akhir.
Menurut saya peraturan di Tiongkok ada dampak positif dan ada
dampak negatifnya. Dampak positifnya misalnya para remaja dan pemuda di
Tiongkok tidak terpengaruh hal- hal yang bisa merusak akal pikirannya serta
hal- hal yang dapat mengganggu belajarnya. Sedangkan dampak negatifnya
misalnya adalah jika para pelajar membutuhkan media internet untuk
mendapatkan literatur mungkin mereka akan sedikit kesulitan karena mereka
belum memiliki KTP karena mereka masih dibawah umur 18 tahun.
Akhirnya dalam tulisan yang sangat sederhana ini penulis berharap agar para
remaja dapat memanfaatkan media internet secara maksimal dalam
peningkatan kualitas diri sekaligus peningkatan sumber daya manusia
seutuhnya sebagai generasi penerus bangsa. Sebaliknya jangan sekali-kali
menyalahgunakan penggunaan internet yang dapat merusak moral remaja
sehingga kita dapat meneruskan cita-cita proklamasi bangsa Indonesia yang
telah dikumandangkan pertama kali oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa
Indonesia.

d. Dampak Negatif Internet dan Media Sosial


Beberapa ahli mengungkapkan dampak negatif dari pemaparan internet
terhadap remaja sebagai berikut :
1. Dampak pada perkembangan fisik
Interaksi remaja dengan internet banyak mengurangi aktivitas gerak
karena konsep dari internet adalah memudahkan kehidupan manusia
sehingga akan banyak mengurangi dalam bergerak. Saat ini dalam
beraktivitas para remaja sudah banyak menggunakan perantara
internet. Hal tersebut menyebabkan perkembangan fisik remaja yang
terlalu dipapar oleh internet banyak mengalami physical
decline. Contohnya problem visual seperti kelelahan mata, sakit kepala
bahkan penglihatan kabur karena remaja lebih rentan daripada orang
dewasa terhadap cahaya dan radiasi yang dipancarkan dari perangkat
internet. Selain itu obesitas juga kasus yang sering terjadi akibat
berkurangnya aktivitas fisik. Obesitas pada remaja dapat memicu
terjadinya ketidakseimbangan hormonal dan metabolisme yang akan
menggiring terjadinya serangan jantung premature.
2. Dampak pada perkembangan emosi dan sosial
Pada remaja, perkembangan emosi tidak lepas dari interaksinya
dengan lingkungan sosial. Bila lingkungan sosial yang ada di sekeliling
remaja berupa lingkungan sosial yang “virtual” dan tidak pada
kenyataannya, maka perkembangan emosi remaja juga cenderung tidak
adekuat karena umpan balik dari lingkungan virtual dapat diatur sesuai
kehendak individu sedangkan umpanbalik dari lingkungan nyata belum
tentu sesuai dengan kehendak individu. Sehingga individu harus
mengembangkan keterampilan sosial dan emosi untuk mengatasinya.
Saat ini telah dikembangkan berbagai jejaring sosial yang dapat
mendukung terciptanya suatu lingkungan sosial “virtual”. Pada remaja,
pengaruh negatif dari jejaring sosial ini dapat dilihat dari beberapa hal
sebagai berikut :
 Hilangnya privasi. Tidak seperti orang dewasa, remaja banyak yang
cenderung mencantumkan identitas real dalam jejaring sosial yang
mengakibatkan mereka dapat rentan terhadap hilangnya privasi dan
kemungkinan abuse terhadap foto atau video yang kurang
“appropriate” yang mereka posting didalam jejaring sosialnya.
 Cyber-Bullying. Para remaja belum cukup matang untuk memahami
dampak dari informasi yang dimunculkan dalam jejaring sosial
sehingga banyak terjadi kasus perkelahian yang dimulai dari
komentar atau status namun dianggap ejekan (bullying) melalui
jejaring sosial.
 Stranger-Danger. Para remaja sering masih kurang “aware”
terhadap bahaya dari orang yang tak dikenal atau yang mengenal
mereka namun memalsukan identitasnya dalam jejaring sosial.
Menurut Pew Research Center, "32% dari remaja online telah
dihubungi oleh seseorang yang tidak ada hubungannya dengan
mereka dan 7% dari remaja online tersebut mengatakan mereka
merasa takut atau tidak nyaman sebagai akibat dari kontak dengan
orang yang tak dikenal secara online. Di Indonesia bahkan kasus
remaja yang diculik dan kemudian diperkosa oleh orang tak dikenal
melalui jejaring sosial sudah banyak terjadi.
 Cyber-Stalking. Kejujuran remaja dalam jejaring sosial seperti
melakukan posting tentang bagaimana rumah mereka, dimana
sekolah mereka, menyebabkan orang asing yang berniat jahat sangat
mudah untuk membuntuti dan bahkan membujuk mereka untuk
bertemu muka dan akhirnya bisa melakukan tindakan kejahatan
kepada mereka.

Beberapa Interaksi remaja dengan internet juga dapat berdampak


pada perkembangan aspek emosi yang tidak adekuat. Bila internet
digunakan tanpa control yang baik, maka akan menyebabkan tingginya
resiko untuk menjadi ketergantungan (addiction). Beberapa kondisi emosi
yang memungkinkan untuk berkembang menjadi suatu addiction terhadap
internet, antara lain :
 Kecemasan, bila internet digunakan untuk mengalihkan perhatian dari
kecemasan maka justru akan beresiko individu untuk tidak mengatasi
kecemasannya dan setiap saat mengalihkannya pada komputer yang
dapat mengakibatkan kecanduan.
 Depresi, internet dapat mengalihkan sementara dari depresi (terutama
banyak website yang memberikan informasi tentang mengatasi
depresi) namun bila digunakan tanpa kontrol justru tanpa disadari
akan makin menyebabkan isolasi dari lingkungan yang akan
menambah depresi. Selain aspek emosi yang dapat menimbulkan
kecenderungan addiction, internet dapat berdampak pada perilaku
kurang sabar pada remaja karena internet cenderung membuat segala
sesuatu menjadi lebih mudah dan instant sehingga secara emosi para
remaja menjadi tidak terbiasa untuk bersabar.

3. Dampak pada perkembangan inteligensi


Beberapa ahli mengulas tentang pengaruh internet dalam
perkembangan inteligensi karena internet sudah tidak dapat dilepaskan
dari kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah ataupun di lingkungan
sekolah.
Remaja saat ini mungkin menggunakan otak mereka jauh berbeda
dengan remaja di generasi sebelumnya. Temuan bisa berarti bahwa
teknik pengajaran saat ini dan metode pengujian belum tentu efektif
dalam mengestimasi kecerdasan mereka.
Patricia Greenfield menelaah lebih dari 50 studi tentang dampak
internet terhadap remaja. Dia menemukan bahwa media seperti internet
dapat membatasi beberapa aspek keterampilan mental mereka, tetapi
juga membantu meningkatkan mereka dengan cara lain.
Dampak negatif dalam inteligensi dibuktikan oleh Lady Susan
Greenfield, ahli syaraf dan profesor farmakologi sinaptik pada Lincoln
College, Oxford, dan direktur Royal Institution. Beliau berpendapat
bahwa remaja yang menggunakan internet secara berlebihan akan
memiliki kecenderungan untuk mengalami hambatan dalam rentang
perhatian, kebutuhan melakukan stimulasi secara segera (tidak sabar) ,
dan "rasa kebingungan dalam identitas." Selain itu internet juga
berdampak pada penalaran kritis karena hampir semua informasi telah
tersedia sehingga para remaja menjadi kurang terampil dan cenderung
untuk berkosentrasi hanya pada satu hal untuk jangka waktu yang lama
dan menyulitkan remaja untuk memecahkan masalah yang
membutuhkan waktu pendek dan kompleks.

4. Dampak pada perkembangan moral


Dampak dalam perkembangan moral terutama terjadi karena
pemaparan pada situs-situs yang banyak mengandung unsur pornografi
dan kekerasan. Banyak kasus di Indonesia tentang kekerasan dan
kejahatan seksual pada remaja yang baik pelaku maupun korbannya
adalah remaja akibat eksposure terhadap situs-situs internet yang tidak
dikontrol oleh orangtua maupun orang dewasa lain yang
bertanggungjawab terhadap perkembangan remaja di Indonesia.
Dampak negatif dalam perkembangan moral juga dapat terjadi
karena adanya kesempatan untuk mengunduh isi situs tanpa ijin. Banyak
orangtua yang mengajarkan anak-anaknya untuk tidak mencuri bahkan
mungkin memberikan hukuman bila anaknya melakukan tindak
pencurian. Namun bila hal tersebut dilakukan dengan perangkat internet
(contohnya mengunduh secara illegal baik lagu atau film dengan
berbagai cara), maka punishment dari orangtua sering tidak diterapkan.
Secara umum efek internet terhadap perkembangan moral diulas oleh
Susan Willard dari University of Oregon melalui 4 faktor utama yang
muncul dalam interaksi remaja dengan internet, yakni :
 Lack of Affective Feedback and Remoteness from Harm. Dalam
dunia nyata, suatu perilaku memiliki konsekuensi yang akan
dirasakan langsung. Misalkan pada saat seorang remaja bertemu
remaja lain dan melontarkan komentar “kamu jelek”; maka remaja
yang mengejek akan langsung menerima konsekuensi mulai dari
jawaban “tidak aku tidak jelek” sampai dengan perlawanan fisik bila
remaja yang diejeknya merasa tersinggung. Melalui internet,
perilaku negatif seperti diatas tidak akan secara langsung dirasakan
dampaknya. Kondisi ini dapat menyebabkan remaja
mengembangkan perilaku moral yang tidak adekuat karena
konsekuensi dari perilakunya sering tidak dirasakan secara
langsung.
 Reduced Fear of Risk of Detection and Punishment. Interaksi
melalui internet dapat dilakukan secara anonim atau dengan
memalsukan identitas. Hal ini menyebabkan individu dapat
menghindar dari hukuman atau tanggungjawab atas suatu perilaku
yang dilakukannya.
 New Environment Means New Rules. Dunia maya melalui internet
tampak seperti sebuah lingkungan baru yang berbeda dengan
lingkungan nyata disekitar remaja. Oleh karena itu remaja sering
beranggapan bahwa di dunia maya mereka boleh menerapkan aturan
baru yang berbeda dengan aturan di dunia nyata yang sering
bertentangan dengan dunia nyata seperti saling mengejek dan
terkadang membuat lelucon yang tanpa disadari bisa menjadi suatu
penghinaan terhadap remaja yang lain.
 Perceptions of Social Injustice and Corruption. Adanya internet
menyebabkan individu yang merasa ketidakadilan merasa berhak
untuk memberikan perlawanan melalui internet. Mulai dari perilaku
menentang dengan mengemukakan pendapat, hacking sampai
dengan membongkar secara umum hal-hal yang dianggap rahasia
namun potensial menimbulkan ketidakadilan seperti kasus
Wikileaks yang marak akhir-akhir ini. Oleh karena itu individu
berpotensiuntuk melakukan perlawanan yang dalam dunia nyata
membutuhkan suatu aturan-aturan untuk mengemukakan
ketidaksetujuannya.

e. Dampak Positif Internet dan Media Sosial


Disamping berbagai dampak negatif dari internet terhadap perkembangan
remaja, ada pula dampak-dampak positif dari internet. Secara umum internet
mendorong tumbuhnya “rasa mampu” dan membantu remaja sebagai “alat”
untuk memecahkan masalah (problem solving). Selain itu internet juga sangat
membantu remaja untuk mendapatkan informasi yang luas. Permainan dengan
menggunakan internet berupa perangkat games juga memberikan kesempatan
pada remaja untuk mengenal prinsip dasar dalam teamwork dan berbagi serta
melatih eye-hand coordination. Namun secara mendetil dapat dijabarkan
melalui pengaruhnya terhadap berbagai aspek perkembangan sebagai berikut :
1. Dampak pada perkembangan fisik
Salah satu dampak bila internet digunakan dengan tepat adalah
adanya kemungkinan untuk melakukan aktivitas fisik tanpa dibatasi
oleh waktu dan dapat dilakukan di rumah. Seperti game yang
menggunakan dancing pad, dapat dilakukan setiap saat diwaktu yang
senggang.
Selain itu informasi tentang kesehatan juga memberikan dukungan
terhadap gaya hidup yang sehat dan pencegahan terhadap penyakit.
Namun manfaat ini tidak langsung bisa didapatkan oleh remaja karena
keterbatasan mereka dalam memahami dan menginterpretasikan
informasi kesehatan yang didapatkannya. Oleh karena itu sangat
dibutuhkan pendampingan dari orang dewasa atau orangtua agar
remaja bisa menginterpretasikan informasi yang benar tentang masalah
kesehatan yang dapat mendukung perkembangan fisiknya.
2. Dampak pada perkembangan sosial dan emosi
Banyak remaja mengembangkan sense of power and
accomplishment bila mereka mampu menggunakan internet. Bila orang
dewasa cenderung melakukan interaksi yang pertamakali dengan
internet karena alasan pekerjaan, maka umumnya remaja memulainya
karena alasan bermain. Namun dari bermain dapat pula dikembangkan
kemampuan kreatif, interaksi yang baik dengan teman yang lain,
mengembangkan kemampuan komunikasi, bahkan memperkaya
kemampuan berbahasa karena besarnya kemungkinan untuk melakukan
kontak dengan remaja dari belahan bumi yang berbeda.
Perkembangan sosial dan emosi yang mungkin didukung oleh
adanya jejaring sosial melalui internet adalah :
 Relationship building & Cultural Awareness. Situs jejaring
sosial jaringan memungkinkan remaja untuk bertemu teman
baru dari Negara lain , membantu mereka menjadi lebih
duniawi dan peka terhadap perbedaan budaya. Para remaja juga
dapat tetap berhubungan atau membina hubungan kembali
dengan teman-teman masa lalu mereka yang mungkin sudah
tinggal jauh dari lingkungan mereka.
 Identity. Para remaja dapat berbagi minat dengan remaja lain,
bergabung dengan kelompok, mengembangkan rasa
independent, dan bisa terlibatdalam ekspresi diri yang positif
dengan mempersonalisasi halaman profil dan berpartisipasi
dalam diskusi tentang topik-topik yang menarik perhatian
mereka. Hal-hal tersebut sangat dibutuhkan dalam membangun
“sense of identity” dalam diri mereka.
 Self-Esteem. Berkaitan dengan pembentukan identitas di atas,
jaringan sosial dapat membantu membangun harga diri dan
meningkatkan kepercayaan diri.
 Battling Depression. Adanya dukungan sosial dapat sangat
membantu untuk mengatasi depresi terutama pada para remaja.
Tamaryn Stevens seorang remaja 17 tahun didiagnosis dengan
penyakit ginjal ketika dia berumur 10 tahun dan kemudian
menjalani operasi transplantasi. Tamaryn menggunakan
jaringan sosial bernama LiveWIRE setiap hari untuk chatting
dengan teman online, memposting pemikiran dan bahkan meng-
upload puisi ungkapan hatinya. Dia mengatakan LiveWIRE
"sangat bermanfaat ... Apalagi bila dalam situasi sosial yang
nyata seperti sekolah anda merasa sangat tidak berharga pada
hari itu. Anda pulang dan Anda pergi ke LiveWIRE dan ada
orang untuk diajak bicara dan itu membuat hari Anda yang jauh
lebih baik.

3. Dampak pada perkembangan inteligensi


Greenfield yang telah menelaah lebih dari 50 penelitian tentang
penggunaan internet dalam perkembangan inteligensi remaja,
menunjukkan adanya peningkatan dalam visual reasoning. Hal tersebut
meliputi bagaimana individu mengindera secara visual dan
memprosesnya hingga mencapai suatu kesimpulan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa individu yang mendapatkan
pelatihan berupa simulasi melalui komputer akan menunjukkan performa
yang lebih baikdalam prakteknya di dunia nyata dibandingkan individu
yang tidak melakukan simulasi.
Remaja zaman sekarang juga lebih baik dalam melakukan
multitasking dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini tampaknya
berkaitan dengan meningkatkan informasi visual yang harus diprosesnya
pada saat bersamaan seperti saat mereka berinteraksi dengan internet.

4. Dampak pada perkembangan moral


Beberapa aksi kemanusiaan dalam menghadapi peristiwa-peristiwa
besar seperti bencana alam dapat diakses langsung oleh masyarakat luas,
termasuk juga remaja pengguna internet. Aksi tersebut sering memicu
tumbuhnya solidaritas untuk merasakan bahkan membantu individu lain
yang sedang tertimpa musibah. Hal tersebut dapat mendorong
perkembangan moral yang kuat.
3. Internet dan Media Sosial bagi Pelajar SMA Negeri 10 Tangerang
Generasi merupakan aset bangsa yang sangat berharga, karena maju
mundurnya suatu bangsa sangat bergantung pada generasi yang akan
melanjutkannya terutama di dalam sekolah kita tercinta ini, SMA Negeri 10
Tangerang. Tujuan pembangunan sekolah dapat tercapai bila didukung oleh
seluruh komponen yang ada di dalamnya, termasuk siswa siswi SMA Negeri 10
Tangerang. Mereka mempunyai peranan penting dalam menentukan masa depan
sekolah ini. Oleh karena itu bidang pendidikan mempunyai peranan penting
dalam menciptakan generasi yang cerdas agar mampu meningkatkan daya saing
bangsa. Generasi cerdas adalah generasi yang mempunyai pengetahuan luas,
potensi diri yang tinggi, mempunyai keahlian dan juga ketrampilan, serta
produktif. Sudah seharusnya siswa siswi SMA Negeri 10 Tangerang sebagai
generasi penerus bangsa harus memiliki daya saing dan daya juang agar dapat
melanjutkan pendidikan Indonesia di era globalisasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam mencipatakan generasi yang
unggul, ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
bersumber pada diri anak itu sendiri, kemauan dan kemana pun untuk
mengembangkan dirinya. Sedangkan faktor eksternal adalah orang tua,
sekolahan, dan juga lingkungan. Selain lembaga pendidikan yang bertugas untuk
mencerdaskan bangsa, orang tua juga mempunyai peranan yang sangat penting
dalam mewujudkan generasi cerdas. Hal yang perlu dilakukan sebagai orang tua
untuk mewujudkan anaknya menjadi anak yang cerdas: Membangun harga diri
anak, supaya anak bisa menghargai dan menyayangi dirinya sendiri harus dimulai
dari orang tua, karena anak-anak bisa menghargai dan mencintai dirinya jika
orang tua berhasil meyakinkan mereka bahwa oarang tuanya menghargai dan
mencintai mereka. Membangun kepercayaan diri anak, kepercayaan diri sangat
penting dalam perkembangan anak. Anak-anak akan bisa mengembangkan rasa
percaya dirinya jika orang tua lebih dulu menunjukkan kepercayaannya dan
menciptakan lingkungan yang bisa mereka prediksi dan mereka yakini.
Membangun kemandirian anak, anak-anak bisa mandiri hanya jika orang tua
mendorong perkembangan independensi mereka, latih mereka mengambil
keputusan berkenaan dengan diri mereka, dan tunjukkan kepada mereka bahwa
mereka bisa dipercaya.
Di samping pendidikan, faktor lain yang juga berperan dalam membentuk
generasi bangsa yang berkualitas adalah rasa iman dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Rasa keimanan dan ketakwaan akan membentengi seseorang dari
perbuatan-perbuatan tercela. Sebuah pepatah yang berbunyi ‘ilmu tanpa agama
adalah buta’ rasanya memang benar adanya. Setinggi apa pun ilmu yang
didapatkan tanpa diikuti kepatuhan terhadap perintah agama pasti akan binasa.
Sebagai contohnya adalah para pejabat yang terjerat kasus korupsi. Dilihat dari
tingkat pendidikannya, seorang pejabat jelas merupakan orang yang
berpendidikan tinggi. Hal ini membuktikan bahwa faktor iman dan takwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa belum tertanam dalam diri mereka. Oleh karana
itu, generasi muda hendaknya mempunyai rasa iman dan takwa, di samping juga
cerdas dan kreatif. Tuhan lah yang seharusnya kita takuti. Dengan demikian,
manusia tidak akan berani melakukan perbuatan-perbuatan keji karena Tuhan
senantiasa melihat setiap perbuatan yang kita lakukan dan setiap perbuatan akan
dimintai pertanggungjawaban. Untuk menanamkan faktor di atas kepada generasi
muda, Pemerintah Indonesia telah memasukkan materi pendidikan agama ke
dalam kurikulum pembelajaran di sekolah. Selain itu, kegiatan keagamaan seperti
majelis taklim dan peringatan hari besar agama juga merupakan solusi lain dalam
rangka menanamkan dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap
Tuhan. Dengan demikian, terbentuklah generasi penerus pilihan yang cerdas,
kreatif, berakhlak mulia, dan mengedepankan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan.

B. Kerangka Berpikir

Media sosial adalah salah satu perkembangan teknologi yang memiliki andil besar
dalam memberikan kemudahan bagi manusia untuk berkomunikasi dan bersosialisasi.
Namun terkadang komunikasi di jejaring sosial ini dapat menjadi momok menakutkan
bagi sebagian remaja. Penyalahgunaan medial sosial itulah yang menjadikan hal
tersebut bumerang dalam kehidupannya khususnya remaja.
Namun, bagaimana pun juga, media sosial tetap saja memiliki dampak positif dan
negatifnya, tergantung bagaimana kita selaku pelajar memaknai penggunaan media
sosial tersebut. Peran orang tua dan para guru di sekolah sangat diharapkan untuk
membantu remaja dalam membatasi diri dalam media sosial.
Tak bisa dipungkiri lagi, kini media sosial sudah menjadi faktor penting interaksi
antar manusia. Khususnya kaum remaja. Namun dengan adanya media sosial ini,
menjadikan seseorang terlalu terbuka akan dirinya di hadapan orang lain atau pun
dengan orang yang belum dikenalnya, khususnya para kaum remaja. Di tambah lagi
dengan munculnya smartphone yang menyediakan kebebasan bersosial media.

C. Hipotesis Penelitian

Jadi dengan ini, peneliti menduga adanya keterkaitan antara pengaruh internet
dan media sosial bagi pelajar SMA Negeri 10 Tangerang dalam berbagai bidang.
Banyak pengaruh positif yang dapat diambil, namun tidak luput dari pengaruh
negatifnya pula. Namun semuanya itu tergantung pada penggunanya. Oleh karena itu
kunci untuk menyeimbangkan efek positif dan negatif dari internet terhadap remaja
adalah justru komunikasi yang efektif antara orangtua dan remaja serta adanya
bimbingan yang tepat. Sebuah skenario win-win solution, jika orang tua mengizinkan
remaja untuk memaksimalkan manfaat internet sambil meminimalkan sisi negatif dari
internet.

Para remaja berhak mendapatkan yang terbaik dari apa yang ditawarkan oleh
internet, namun orangtua harus strategis dalam membimbing remaja untuk
menggunakan internet dalam meningkatkan pengalaman belajar dan menghasilkan
efek yang positif. Internet ada untuk membantu kehidupan manusia. Oleh karena itu
semua pihak, sebagai pemerintah, masyarakat, dan media perlu ikut bertanggung
jawab menghadapi tantangan kemudahan hidup yang ditawarkan internet di masa
depan. Karena hal tersebut akan berpengaruh dalam pembentukan generasi unggul di
masa yang akan datang.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat : Perpustakaan Kota Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan 2 Kelurahan
Cikokol Tangerang.

B. Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan penelitian
kualitatif tentang “Pengaruh Internet dan Media Sosial bagi Pelajar SMA Negeri 10
Tangerang”. Penelitian Deskriptif merupakan dasar bagi semua penelitian. Penelitian
Deskriptif dapat dilakukan secara kuantitatif agar dapat dilakukan analisis statistik.
Jenis dari metode kuantitatif yang digunakan ialah :
1. Kajian pustaka
2. Media elektronik
Jenis dari metode kualitatif yang digunakan ialah :
1. Kajian pustaka

C. Populasi dan Sample


1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalis yang terdiri atas : obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi dapat
disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan karakteristik atau sifat
yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi penelitian ini adalah SMA
Negeri 10 Tangerang. Dengan jumlah populasi x siswa.

2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar dan penelitian tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi. Pada penelitian karya tulis ini
sampel yang dipakai adalah Kajian pustaka. Menurut pendapat arikunto
(2007:12) apabila subyek lebih dari 100 maka lebih baik diambil 10%-15%
atau 10%25% sehingga sempel dapat mewakili populasi. Jadi penulis
mengambil sempel 25% dari x orang jumlah siswa SMA Negeri 10
Tangerag. Sehingga sampel dalam penelitian ini sebanyak x orang.

D. Metode Pengumpulan Data


Dalam penulisan karya tulis ini penulis memakai beberapa metode penelitian
seperti metode penelitian melalui media elektronik, kepustakaan, dan penelitian.
1. Media Elektronik
Penulis memperoleh serta mengambil sebagian informasi tentang
masalah yang dibahas pada penulisan karya tulis ini melalui media
elektronik yaitu komputer dan internet, serta penulis mengakses situs yang
dapat membantu melengkapi penulisan karya tulis ini seperti : wordpress,
wikipedia
2. Kepustakaan
Selain melalui fasilitas internet penulis juga mengumpulkan
beberapa sumber data melalui beberapa judul buku yang berkaitan dengan
internet dan media sosial.
3. Penelitian
Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang
bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis . Proses dan
makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Penelitian ini dilakukan secara langsung.

E. Instrument penelitian
Instrument penelitian berupa pengamatan dan pengujian tentang
pengaruh internet dan media sosial. Alat ukur yang digunakan dalam
pengumpulan data yang dapat dipercaya dengan melalui suatu pengujian dan
juga disertai dengan pedoman kajian pustaka.
F. Teknik analisis data
1. Distribusi frekuensi, adalah susunan data dalam bentuk tunggal atau
kelompok menurut kelas-kelas tertentu dalam sebuah data.
2. Grafik yaitu pengelompokan data yang didistribusikan dalam bentuk
grafik garis.
3. Distribusi frekuensi komulatif yaitu distribusi yang nilai frekuensinya
diperoleh dengan cara menjumlahkan frekuensi demi ferkuensi.
4. Tabulasi silang yaitu sebuah teknik statistik yang menjelaskan dua atau
lebih variabel secara bersamaan dan hasil dalam tabel mencerminkan
distribusi mencerminkan gabungan dari atau lebih variabel ayng
mempunyai kategori terbatas atau nilai yang berbeda.

Untuk keperluan analisis data dalam rangka pembuktian terhadap hipotesis


dan masalah yang diteliti, maka digunakan analisis deskriptif.
N
o Judul Buku Internet dan Media Sosial
Perkembangan teknologi saat ini membuat
internet menjadi sesuatu yang sangat penting
dalam kehidupan kita. Dengan adanya internet
banyak orang yang mendapatkan bantuan serta
manfaat secara langsung dalam berbagai bidang
1 Internet Aman dan
kehidupan. Tidak hanya terhubung dengan
1 Sehat
segelintir orang di beberapa daerah saja, namun
internet telah mencakup dunia internasional
secara global. Jika internet dihilangkan, maka
dapat terjadi kemunduran yang fatal dalam
kehidupan umat manusia.
The Shallows secara harfiah menyiratkan orang-
orang yang cara berpikirnya menjadi dangkal
The Shallows,
2 Internet setelah terlalu dimanjakan oleh internet.
2 Mendangkalkan Cara Kalangan ini lalu dicirikan sebagai orang yang
Berpikir Kita? tak sabaran, yang tak tahan lama-lama membaca
buku tebal atau artikel panjang. Yang lama dan
yang betele-tele sudah tidak mendapat tempat
lagi
Dalam buku ini dijelaskan perkembangan
internet mulai dari awal penemuannya hingga
3 Kuasai Dunia dengan sekarang. Selain itu dijelaskan pula pengetahuan
3 Internet tentang perangkat-perangkat yang digunakan
untuk mengakses internet dan pengetahuan-
pengetahuan dasar untuk mengakses internet.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.

Anda mungkin juga menyukai