Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PENGARUH TINGGINYA INTENSITAS PENGGUNAAN

TWITTER TERHADAP GAYA HIDUP

NON-PRODUKTIF REMAJA

Kelompok 7:

Eldhiya Nazlatul Ghitz

Jinda Aqila Zain

M. Rasyada Arsyadaddin Nur

M. Sobat Rasya Sembiring

Naima Syifa Hasna Al Thory

PELATIHAN ILMIAH REMAJA (PIR) BRIN

KOMUNITAS RUMAH KIR


ABSTRAK
Twitter adalah media sosial yang diluncurkan pada tahun pada tahun 2006. Pada tahun
2013, Twitter telah memiliki lebih dari 200 juta pengguna aktif yang memposting lebih dari 400
juta Tweet per hari. Pada tahun 2022, pengguna aktif Twitter mencapai angka 830 juta.
Keberhasilan Twitter ini menyebar secara global, tidak terkecuali Indonesia. Pada Januari 2022,
jumlah pengguna aktif Twitter Indonesia mencapai angka 191 juta yang menjadikan Indonesia
berada di peringkat kelima negara pengguna Twitter terbanyak di dunia.

Mayoritas kalangan pengguna Twitter di Indonesia adalah masyarakat dengan rentang


usia  16-24 tahun. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui motif yang menjadi alasan banyaknya
pengguna Twitter di Indonesia dan mengetahui apakah penggunaan Twitter bisa mengubah atau
mempengaruhi gaya hidup para pengguna, dalam hal ini gaya hidup negatif yaitu kecenderungan
gaya hidup non-produktif. Penelitian ini termasuk field research yang menggunakan pendekatan
kualitatif. Sumber penelitian ini adalah Siswa/i MAN Insan Cendekia Serpong, Siswa/i Al
Hikmah Boarding School Batu, dan peserta Pelatihan Ilmiah Remaja yang semuanya dalam
rentang usia SMP-SMA.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran survei. Proses analisis data
dilakukan dengan mereduksi data yang telah didapat, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat banyak intensitas penggunaan Twitter di
kalangan remaja di luar batas ideal. Hal itu disebabkan oleh kegiatan para remaja yang beragam
di Twitter. Penggunaan di luar batas ideal ini memberi dampak atau pengaruh pada remaja
berupa perubahan tingkat produktivitas pada dirinya.

1
ABSTRACT
Twitter is a social media that was launched in 2006. As of 2013, Twitter has more than
200 million active users who post more than 400 million Tweets per day. By 2022, Twitter's
active users will reach 830 million. Twitter's success has spread globally, and Indonesia is no
exception. In January 2022, the number of active Twitter users in Indonesia reached 191 million,
making Indonesia the fifth most Twitter user country in the world.

The majority of Twitter users in Indonesia are people with an age range of 16-24 years.
The purpose of this study is to find out the motives that are the reason for the large number of
Twitter users in Indonesia and to find out whether the use of Twitter can change or affect the
lifestyle of the users, in this case a negative lifestyle, namely the tendency of a non-productive
lifestyle. This research includes field research that uses a qualitative approach. The sources of
this research are students of MAN Insan Cendekia Serpong, students of Al Hikmah Boarding
School Batu, and participants of the Pelatihan Ilmiah Remaja who are all in the senior-high
school age range.

The method of data collection is done by distributing surveys. The process of data
analysis is done by reducing the data that has been obtained, presenting the data and drawing
conclusions. The results of this study indicate that there is a lot of intensity of Twitter use among
teenagers outside the ideal limit. This is due to the diverse activities of teenagers on Twitter. The
use outside this ideal limit has an impact or influence on adolescents in the form of changes in
the level of productivity in themselves.

2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Terima kasih atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah akhir pelatihan ilmiah remaja. Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Shalawat dan salam
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, kerabat, serta sanak
saudaranya. Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik dalam
bantuan moral maupun materil secara langsung maupun tidak langsung. Dengan segala
kerendahan hati dan penuh rasa hormat penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Pihak penyelenggara PIR BRIN atas waktu, kesempatan, bimbingan, kritik, dan saran
yang telah diberikan kepada penulis selama proses penulisan.
2. Kepala sekolah, guru-guru, serta civitas di MAN Insan Cendekia Serpong dan SMA
Boarding School Al Hikmah Batu atas seluruh bantuan moral dan materil yang tak
ternilai harganya.
3. Pak Imam selaku guru pembimbing penulis yang tanpa lelah menyumbang jasa, terima
kasih atas arahan dan nasehat berharganya.
4. Keluarga di rumah yang senantiasa mendukung, memberikan kasih sayang, doa, nasehat,
dan kesabaran luar biasa yang merupakan anugerah terbesar dalam hidup penulis.
5. Teman-teman yang turut mendukung melalui doa yang selalu mengiringi langkah penulis
untuk menyelesaikan makalah.
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, oleh
karenanya segala kritik dan saran yang membangun akan dapat menyempurnakan makalah ini
serta memberi manfaat bagi penulis dan pembaca.

3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................3

DAFTAR ISI............................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................5

A. Latar Belakang Masalah..................................................................................5


B. Rumusan Masalah...........................................................................................6
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................7
D. Metode Penelitian............................................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................8

A. Pengertian dan Sejarah Twitter.......................................................................8


B. Intensitas Penggunaan Twitter di Kalangan Remaja......................................9
C. Pengaruh Penggunaan Twitter Terhadap Gaya Hidup Non Produktif..........12

BAB III HASIL PENELITIAN............................................................................14

A. Lampiran Kuesioner......................................................................................14
B. Kesimpulan dan Saran...................................................................................21

4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Hakikatnya,
manusia diciptakan berkelompok dan membaur satu sama lain, karena manusia adalah
makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan orang lain. Seiring
dengan perkembangan globalisasi, komunikasi massa pun berkembang semakin canggih
dan kompleks. Hal ini ditandai dengan munculnya media baru. Istilah media baru telah
digunakan sejak tahun 1960-an dan telah mencakup seperangkat teknologi komunikasi
terapan yang semakin berkembang dan beragam. Menurut Denis McQuail, ciri utama
media baru adalah adanya saling keterhubungan, aksesnya terhadap khalayak sebagai
penerima maupun pengirim pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai
karakter yang terbuka dan sifatnya yang ada dimana-mana.
Kemajuan teknologi jaringan komunikasi dapat dinikmati dan dimanfaatkan
masyarakat dunia dengan mudah, termasuk di Indonesia. Perwujudan perkembangan
tersebut adalah dengan terbentuknya Internet atau yang akrab disebut sebagai dunia
maya, media komunikasi yang efektif dan efisien. Internet menyediakan media
komunikasi persebaran pesan menggunakan medium unggul tanpa tatap muka. Tanpa
batasan antara ruang dan waktu. Sehingga, para pengguna dapat kapan saja saling
berkomunikasi dan meninggalkan komentar penyaluran pendapat secara bebas tanpa rasa
khawatir.
Andianto dalam bukunya Komunikasi Massa mengungkapkan definisi internet
yaitu :21 Internet adalah perkakas sempurna untuk menyiagakan dan mengumpulkan
sejumlah besar orang secara elektronis. Informasi mengenai suatu peristiwa tertentu dapat
ditransmisikan secara langsung. Sehingga membuatnya menjadi suatu piranti meriah
yang sangat efektif. Banyak sekali forum yang tersedia untuk tujuan istimewa ini. Salah
satu medium tersebut adalah Twitter.
Twitter merupakan salah satu media sosial yang marak digunakan oleh
masyarakat Indonesia dimana mayoritas penggunanya adalah masyarakat dalam rentang
umur usia 16-24 tahun.  Penggunaaan Media Twitter seringkali disebut sebagai media

5
penyebaran informasi tercepat karena cara penggunaannya yang sangat sederhana
terlepas dari validasi informasi yang tersebar. Berdasarkan data dari Statista yang
merupakan penyedia data analisis dan riset pada tahun 2021, Indonesia menyandang
peringkat pengguna Twitter terbanyak keenam setelah Brazil dengan total 16,32 juta
pengguna.
Twitter menawarkan jejaring sosial berupa mikroblog yang banyak memberi
kemudahan sehingga membuat remaja betah untuk berlama-lama berselancar di dunia
maya. Twitter menjembatani interaksi ribuan remaja dari seluruh dunia dengan menutupi
jati diri sesuai kehendak penggunanya. Twitter dapat menjadi salah satu media yang
mempengaruhi pola kehidupan masyarakat dengan menghapus batasan-batasan dalam
bersosialisasi. Perkembangan sarana komunikasi menimbulkan banyak dampak untuk
kehidupan sosial, termasuk bagi para remaja. Menurut Kirik, Arslan, Cetinkaya, dan Gul
(2015) bahwa meningkatnya minat pada situs media sosial dapat menyebabkan
kecanduan media sosial. Berdasarkan hasil pengamatan dari fenomena-fenomena yang
terjadi, Azizan (2016) menjelaskan remaja saat ini sangat banyak yang mengalami
ketergantungan atau kecanduan media sosial. Tidak sedikit dari remaja begitu identik
dengan smartphone yang hampir 24 jam berada pada genggaman tangan dan seolah-olah
tidak pernah berhenti.
Dampak yang muncul akibat kecanduan sosial media ada bermacam-macam.
Menurut Young, Pistner, O’Mara, dan Buchanan (2000), beberapa indikator kecanduan
media sosial pada remaja antara lain menganggap media sosial sebagai jalan keluar dari
masalah pribadi, tidak dapat beradaptasi dengan kehidupan sosial, menarik diri ketika
jauh dari media sosial, insomnia, kenaikan berat badan karena penurunan tingkat
aktivitas, gangguan seperti kebiasaan makan yang tidak teratur, dan tidak dapat
mencegah diri untuk memasuki situs media sosial meskipun mereka mengetahui semua
efek yang tidak diinginkan ini. Lebih spesifiknya, dapat terlihat dalam gaya hidup remaja
yaitu banyaknya remaja yang menjadi tidak produktif karena kegiatannya mengakses
aplikasi Twitter dengan intensitas waktu yang tinggi melebihi waktu standar dan ideal
penggunaan sosial media.
1.2. Rumusan Masalah

6
Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan di atas, maka perumusan
masalahnya adalah :
a. Apa alasan seseorang menggunakan Twitter?
b. Bagaimana gaya hidup seseorang dapat dipengaruhi oleh Twitter?
c. Bagaimana cara mengatasi penurunan tingkat keproduktifan remaja yang
disebabkan oleh tingginya intensitas penggunaan Twitter?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi di atas, maka diketahuilah tujuan dari penelitian yang
dilakukan adalah untuk :
a. Mengetahui alasan seseorang menggunakan Twitter, dan hal yang terdapat di
dalamnya.
b. Mengetahui pengaruh yang diberikan Twitter pada gaya hidup seseorang.
c. Menyalurkan informasi cara mengatasi ketidak produktifan remaja karena
tingginya intensitas penggunaan Twitter.
1.4. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan
metode penyebaran survei. Kasus yang dikaji adalah kaitan penggunaan media Twitter di
kalangan remaja dan pengaruhnya terhadap gaya hidup non-produktif. Penyebaran survei 
dilakukan dengan cara menyebar kuesioner online menggunakan media Google Form
kepada siswa/i MAN Insan Cendekia Serpong, siswa/i Al-Hikmah Boarding School Batu
dan peserta Pelatihan Ilmiah Remaja pada tanggal 29 Oktober 2022 selama 3,5
jam. Survei yang disebarkan kepada pelajar SMP-SMA ini memiliki informasi terkait
intensitas penggunaan Twitter dan pengaruhnya dalam kehidupan. Pemilihan penerima
survei  dilakukan dengan pertimbangan waktu dan kondisi yang kami punya.

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian dan Sejarah Twitter
Twitter merupakan layanan jejaring sosial yang masuk kedalam
kategori microblogging. Twitter menjadi suatu wadah bagi individu atau kelompok untuk
mempublikasikan pesan pendek kepada pengguna lainnya secara gratis. Di Twitter,
pengguna yang tidak terdaftar hanya dapat membaca kicauan atau tweer pengguna lain,
sedangkan pengguna terdaftar bisa menulis, membagikan, dan menyukai kicauan melalui
user interface situs web dan aplikasi smartphone Android dan iOS. Kicauan (tweet)
diartikan ketika pengguna menulis dan membagikan tulisan. Sedangkan retweet diartikan
membagikan tulisan pengguna lain ke beranda profil kita (Dianisa 2022).

Pengguna dapat menuliskan sesuatu yang diinginkan dengan pergi ke kolom


“What’s happening ?”, kemudian ketik karakter didalamnya dan tinggal klik
tombol Tweet untuk mempublikasikannya. Twitter bertujuan untuk melayani percakapan
publik. Kekerasan, pelecehan, dan perilaku sejenis lainnya membuat orang tidak berani
mengekspresikan diri dan mencederai esensi percakapan publik secara global. Peraturan
twitter bertujuan memastikan semua orang dapat berpartisipasi dalam percakapan
publik dengan bebas dan aman.

Menurut Dianisa (2019) Twitter pertama kali digagas oleh Jack Dorsey,
mahasiswa sarjana Universitas New York ketika berdiskusi pada sebuah acara yang
diselenggarakan perusahaan podcast bernama Odeo.  Jack Dorsey mengemukakan sebuah
gagasan penggunaan pesan singkat untuk berkomunikasi. Awalnya, nama proyek ini
bernama twttr setelah diungkapkan oleh Evan Williams yang kemudian dikemukakan
oleh Noah Glass. Pengembangan proyek terinspirasi dari Flickr dan kode singkat SMS
Amerika yang jumlahnya hanya lima digit. Proyek pengembangan Twitter dimulai pada

8
tanggal 21 Maret 2006, Jack Dorsey membuat pesan singkat yang berbunyi “just setting
up my twttr”, untuk pertama kalinya pukul 9:50 PM PST. Definisi arti dari Twitter
sendiri adalah ‘a short burst of inconsequential information’ (ledakan singkat informasi
tidak penting) dan ‘chirps from birds’ (celotehan burung).
Twitter pertama kali digunakan untuk kebutuhan internal bagi karyawan Odeo,
yang akhirnya diperkenalkan ke publik pada tanggal 5 Juli 2006. Setelah mendapat
perhatian baik dari publik, Oktober 2006, Biz Stone, Evan Williams, Jack Dorsey, dan
staf Odeo membentuk perusahaan baru. Semua aset Odeo.com dan Twitter.com di
akuisisi oleh investor dan pemegang saham. Twitter mendapat titik puncak popularitas
ketika penyelenggaraan konferensi South by Southwest Interactive (SXSWi) di tahun
2007. Pengguna Twitter meningkat dari awalnya 20 ribu kicauan (tweet) per hari menjadi
60 ribu kicauan (tweet) per hari. Menariknya lagi, pesan twitter pertama kali juga
dikirimkan dari luar bumi oleh Astronaut NASA bernama T. J. Creamer tanggal 22
Januari 2010.
2.2. Intensitas Penggunaan Twitter di Kalangan Remaja
Twitter bukanlah satu-satunya media sosial yang marak digunakan, dan fungsi
Twitter sebagai media penyebaran informasi juga telah dimiliki oleh media sosial yang
lain. Twitter juga memiliki fitur direct message sebagai sarana untuk berkomunikasi
dengan cara chatting, dimana fitur tersebut juga dapat ditemukan pada media sosial yang
lain. Hal ini dibuktikan dari jawaban survei yang didapat, bahwa mereka menggunakan
media sosial lain selain Twitter. Kombinasi media sosial yang menjadi pilihan mayoritas
adalah Instagram dan Telegram, dimana Instagram memiliki fungsi utama sebagai media
penyebaran informasi dan Telegram yang menjadikan kemampuan berkomunikasi jarak
jauh atau chatting sebagai fungsi utamanya. Kedua fungsi tersebut dapat ditemukan pada
Twitter, tentu dengan kelebihan dan kekurangan yang ada. 
 Kelebihan dan kekurangan tersebut merupakan perbedaan yang menjadi ciri atau
karakteristik Twitter yang menjadi faktor pendukung seseorang memilih Twitter sebagai
salah satu media sosial yang digunakan. Banyak variasi perbedaan Twitter dengan media
sosial lain yang diutarakan oleh responden. Pertama, penyebaran informasi pada Twitter
berfokus pada penyebaran tulisan singkat. Dinyatakan sebagai tulisan singkat karena
Twitter membatasi sebuah tweet sampai 140 kata dan maksimal 2400 tweets per hari.

9
Twitter juga tidak memiliki ketentuan khusus berupa harus menyisipkan gambar, jadi
pengguna Twitter bisa menggunakan Twitter hanya dengan menggunakan kata-kata. 
Menurut Sastropoetro, salah satu syarat penyebaran informasi adalah jelas,
mantap, singkat dan mudah ditangkap. Informasi yang tersebar di Twitter memenuhi
salah satu syarat tersebut, yaitu singkat. Penyebaran informasi dalam bentuk teks singkat
ini juga memiliki kelebihan, seperti informasi dapat tersampaikan kepada sasaran yang
tidak mau membaca teks yang panjang. Kekurangan dari penyebaran informasi dengan
singkat ini adalah kemungkinan terjadinya kesalahpahaman semakin besar karena
informasi yang disampaikan kurang lengkap. Terdapat pula responden yang menyatakan
bahwa perbedaan Twitter dengan media sosial yang lain adalah Twitter terkesan lebih
bebas. 
Bebas dalam KBBI berarti lepas sama sekali yaitu tidak terhalang, terganggu, dan
sebagainya sehingga dapat bergerak, berbicara, berbuat, dan sebagainya dengan leluasa. 
Maksud responden dengan Twitter lebih bebas dibanding dengan media sosial yang lain
adalah Twitter memiliki fitur 'lindungi tweet'  yang apabila digunakan, tweet tidak bisa
dilihat oleh publik kecuali diizinkan oleh pengguna yang melindungi tweetnya. Apabila
pengguna memilih untuk menggunakan fitur tersebut, pengguna bisa bebas untuk
mengutarakan pendapat dan ceritanya, tanpa dilihat oleh publik.
Fitur yang disediakan oleh Twitter juga menjadi ciri khas dan menjadi pembeda
dengan media sosial yang lain. Twitter menyediakan banyak fitur seperti retweet, hastag
dan trending. Retweet adalah fitur yang memungkinkan penggunanya untuk memposting
kembali sebuah tweet. Fitur retweet membantu proses informasi dengan lebih cepat,
karena apabila seorang pengguna me-retweet sebuah cuitan atau sebuah tweet, maka
cuitan tersebut akan muncul pula di halaman pengikutnya. Kemudian Twitter juga
menyediakan fitur hashtag. Hashtag adalah simbol tagar (#) yang pertama kali
diperkenalkan oleh seorang web marketing specialist Twitter, yaitu Chris Messina.
Penggunaan hashtag itu muncul pada musim panas tahun 2007. Penggunaan hashtag
disarankan oleh Chris Messina sebagai penanda bagi tweets yang berhubungan pada satu
topik. Sejak saat itu, penggunaan hashtag  meluas. Adanya fitur hashtag ini
menyebabkan informasi meluas dengan semakin cepat, karena memudahkan para
penggunanya untuk mencari hashtag berupa Hashtag ini mengikat percakapan publik dari

10
semua pengguna yang berbeda apabila pengguna mengkliknya dan mengarahkannya ke
dalam satu saluran yang mengandung hashtag tersebut. 
Fitur-fitur yang ada membuat pengguna merasa nyaman saat menggunakan
Twitter. Kenyamanan ini bisa mempengaruhi intensitas penggunaan Twitter. Intensitas
waktu penggunaan media sosial maksimal  menurut Journal of Social and Clinical
Psychology (2019) setiap harinya maksimal hanya selama 30 menit. Menurut hasil survei,
16 responden menggunakan Twitter kurang dari 30 menit per hari. Terdapat 20 dari 36
responden yang menggunakan Twitter lebih dari 30 menit. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat pengguna Twitter yang melampaui batas waktu maksimal atau waktu
ideal. Tingkat intensitas penggunaan Twitter dipengaruhi oleh kegiatan apa yang mereka
lakukan di Twitter.
Dari hasil yang didapat, mayoritas responden menggunakan Twitter sebagai
sarana hiburan, dimana di Twitter bisa ditemukan berbagai literatur sederhana seperti
cerita pendek, puisi atau alternate universe yang diminati kalangan remaja saat ini.
Literatur yang ada di Twitter ini didukung dengan tampilan Twitter yang memfokuskan
media penyebaran informasinya menggunakan tulisan. Morissan (2011)  menjelaskan
bahwa program hiburan adalah segala bentuk yang bertujuan menghibur  dalam bentuk
musik, lagu, cerita dan permainan. Hiburan merupakan salah satu aspek penting dalam
kehidupan manusia, dimana hiburan dilakukan dan dicari oleh manusia untuk
memperoleh kesenangan dalam dirinya dan kehidupannya, dan karena merasa senang,
manusia bisa menjadi lupa waktu karena nyaman dengan aktivitas yang membuat dirinya
senang. Hal yang dimaksud adalah pengendalian diri. Kemampuan untuk mengendalikan
diri dalam menggunakan Twitter sangat penting.  Pengendalian diri dalam menggunakan
media sosial penting dan bisa dilakukan dengan cara menanamkan pada diri sendiri
bahwa kita hidup di dunia nyata, bukan dunia virtual. Penggunaan media sosial di atas
batas minimal dapat mengurangi intensitas interaksi sosial di dunia nyata.
Kemampuan untuk mengendalikan atau mengontrol diri ini telah dimiliki oleh
mayoritas responden. Sebanyak 26 dari 36 responden menyatakan bahwa dirinya merasa
bisa mengendalikan dirinya dalam menggunakan Twitter. Hal yang dilakukan di Twitter,
intensitas waktu penggunaan dan kemampuan pengendalian diri dapat menentukan
bermanfaat atau tidak penggunaan Twitter bagi seseorang. Sebanyak 23 dari 36

11
responden menyatakan bahwa penggunaan Twitter bermanfaat bagi dirinya, sementara 13
responden lainnya menyatakan bahwa penggunaan Twitter tidak memberikan manfaat.
Manfaat yang dimaksud responden adalah pengetahuan terhadap informasi yang beredar. 
Penggunaan Twitter juga bisa mempengaruhi tingkat produktivitas seseorang.
Produktivitas menurut KBBI edisi kelima adalah kemampuan untuk menghasilkan
sesuatu atau  daya produksi yang dimiliki seseorang. Usia produktif seseorang terletak
pada usia 15-64 tahun, sementara mayoritas pengguna Twitter berusia 16-24 tahun.
Waktu yang dimiliki masyarakat yang berada dalam usia produktif bisa teralihkan
menjadi waktu penggunaan Twitter. Rata-rata screentime atau waktu layar masyarakat
Indonesia adalah 3,2 jam per hari (Katadata, 2022). Waktu tersebut dapat digunakan
remaja yang sedang memiliki daya produktivitas tinggi untuk menggunakan waktunya
dengan lebih baik dan menghasilkan.
2.3. Pengaruh Penggunaan Twitter Terhadap Gaya Hidup Non Produktif

Sebagai sebuah media sosial, popularitas Twitter sudah tidak dapat dinafikkan
lagi. Pengaruhnya juga bukan hal kecil yang dapat diabaikan begitu saja. Karena
digunakan sebagai penyebaran informasi, pengaruhnya dalam transfer informasi adalah
hal yang paling berdampak bagi para penggunanya. Baik itu dampak positif maupun
negatif. Informasi yang tersebar dapat berupa apa saja. Hal yang paling umum adalah
pengalaman atau kejadian yang ada dalam hidup pengguna. Sering kali Twitter
digunakan sebagai sarana penyebaran informasi oleh suatu instansi dengan faktor
mudahnya penyebaran informasi. Ada juga yang menggunakan Twitter sebagai sarana
mereka untuk mengkomersilkan karya mereka melalui Twitter. Karya yang paling umum
tersebar di Twitter adalah karya tulis seperti sajak, kutipan dan tidak jarang orang yang
menyampaikan motivasi dalam bentuk kalimat-kalimat singkat. Tidak sedikit pula
mereka yang menyebarkan karya seni rupa ke dalam Twitter. 
Alasan berbagai remaja dapat berlama-lama dalam menggunakan Twitter
disebabkan oleh berbagai faktor tersebut. Baik sebagai sarana hiburan, informasi,
komunikasi, bahkan komersial. Berbagai faktor tersebut terkadang dapat menyebabkan
ketergantungan terhadpaa penggunaan media sosial. Teori ketergantungan media adalah
teori tentang komunikasi massa yang membahas ketergantungan dalam penggunaan
media. Menurut Sandra Ball Rokeach dan Melvin DeFleur Asumsi dari teori ini

12
menyatakan bahwa semakin seseorang tergantung pada suatu media untuk memenuhi
kebutuhannya, maka media tersebut menjadi semakin penting untuk orang itu. Akan
tetapi, rasio remaja yang memiliki ketergantungan terhadap penggunaan Twitter dalam
data responden kami tidak terlalu tinggi.
Dari 36 responden kami, 16 diantaranya mengaku sebagai pengguna Twitter biasa
atau tidak begitu ketergantungan. Menurut Aprilia, Sriati dan Hendrawati, terdapat 51,4%
dari 72 remaja yang tinggal dengan orang tuanya mengalami kecanduan sosial media
tingkat rendah. Sebanyak 48,6% mengalami kecanduan sosial media tingkat tinggi.
Perbedaan data kami dengan mereka adalah sosial media yang diteliti tidak dikhususkan
terhadap penggunaan Twitter namun juga sosial media lainnya seperti Instagram.
Dampak yang dirasakan individu tersebut adalah diantaranya dampak terhadap
produktivitasnya. Sebagian besar dari responden kami menjawab bahwa akibat
penggunaan Twitter dapat mengurangi produktivitas mereka. Dua puluh dari 36
responden kami memilih skala 3 atau penggunaan Twitter lumayan mengurangi
produktivitas mereka dan tujuh dari 36 responden kami merasa bahwa penggunaan
Twitter sangat mengurangi produktivitas mereka. 
Pengaruh berbagai faktor tersebut tidak hanya terhadap individual namun juga
berhubungan dengan antara seorang individu dengan lingkungan sosialnya. Disebabkan
Twitter juga memiliki fungsi sebagai sarana komunikasi, menjadikan responden memiliki
lebih banyak kenalan atau memperluas lingkungan sosialnya. Baik secara online maupun
offline. Hanya tiga dari 36 responden kami yang mengaku bahwa interaksi melalui
Twitter mengurangi aktivitas mereka di lingkungan sosial nyata atau secara offline. Sebab
alasan itu, informasi seperti gosip juga dapat dengan mudah tersebar.
Di era media sosial seperti sekarang ini, hubungan jarak jauh bukan lagi
halangan besar karena kita tetap dapat berinteraksi dengan orang lain kapan
saja walaupun dipisahkan oleh jarak yang cukup jauh. Sehingga para remaja rela
menghabiskan waktu untuk melihat berbagai aktivitas yang dilakukan orang-orang.
Ketika seseorang mengetahui sedikit informasi, dia akan cenderung untuk mencari tahu
lebih dalam mengenai informasi tersebut. Sehingga hal ini bisa menjadi hiburan tersendiri
bagi para pengguna Twitter. Karena penyebaran informasi yang terlalu cepat, validitas

13
informasi yang tersebar sangat diragukan. Ini juga merupakan faktor yang menjadikan
para pengguna Twitter terhanyut hingga terkadang melupakan waktu.

BAB III
HASIL PENELITIAN
3.1. Lampiran Kuesioner
Target responden kami adalah siswa/i yang berasal dari sekolah asal kami dan
para peserta Pelatihan Ilmiah Remaja. Kami membuka pengisian formulir ini selama 3
jam 30 menit, dan kami mendapatkan 36 responden, dengan rincian 28 responden berasal
dari MAN Insan Cendekia Serpong, 2 responden berasal dari SMA Al-Hikmah Boarding
School Batu dan 6 responden merupakan peserta Pelatihan Ilmiah Remaja.

1. Sosial media apa saja yang Anda gunakan selain Twitter?

14
Menurut rincian data yang ada, kombinasi terbanyak media sosial yang digunakan
responden selain Twitter adalah Instagram dan Telegram. Instagram merupakan salah
satu media sosial yang  memudahkan penggunanya untuk berbagi foto dan video pendek.
Kekuatan penyebaran menggunakan aplikasi Instagram adalah foto, karena slot tampilan
foto terlihat lebih besar dibandingkan slot untuk tulisan, berbeda dengan Twitter. Dan
penggunaan Telegram sebagai media chatting juga menjadi salah satu media sosial
favorit responden. Hal ini dapat menunjukkan bahwa sebenarnya para responden
pengguna Twitter ini telah menggunakan sosial media lain. Twitter bukanlah satu-
satunya media sosial yang mereka gunakan. Fungsi Instagram dan Telegram dapat
ditemukan di Twitter. Fungsi Instagram sebagai media penyebaran informasi kepada
publik dapat ditemukan di Twitter, tentu dengan beberapa perbedaan. Telegram sebagai
media chatting juga dapat ditemukan di Twitter, dengan cara menggunakan fitur Direct
Message.

2. Apa alasan Anda menggunakan Twitter?


Pertanyaan ini disajikan dalam bentuk isian singkat.
 5 responden menggunakan Twitter untuk mencari teman baru, menambah relasi 
 14 responden menggunakan Twitter karena ingin mengetahui informasi terbaru
atau ter-update dengan cepat, dan 3 dari 10 responden ini menyatakan bahwa
dibanding sosial media yang lain yaitu Instagram, penyebaran informasi di
Twitter sangatlah cepat karena adanya fitur yang memungkinkan penggunanya
melihat trending topic yang selalu diperbaharui
 4 responden menggunakan Twitter sebagai salah satu sarana hiburan
 5 responden menggunakan Twitter karena terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya
 6 responden menggunakan Twitter sebagai sarana untuk berbagi cerita

15
 2 responden menggunakan Twitter untuk mencari merch K-Pop

3. Apa yang Anda lakukan di Twitter?


Pertanyaan ini disajikan dalam bentuk pilihan ganda, dengan pilihan Berjualan,
Sebagai sumber informasi, Sebagai hiburan dan opsi lainnya, yang bisa diisi sendiri oleh
subjek.

Bisa disimpulkan bahwa responden kebanyakan menggunakan Twitter sebagai


hiburan dan apabila dilihat dari opsi lain yang dibuat sendiri oleh responden, mereka
menggunakan Twitter sebagai tempat berbagi cerita. Tidak ada yang memilih opsi
berjualan, tetapi terdapat responden yang memilih opsi berbelanja, yang merupakan
opposite dari berjualan. Karena responden yang memilih merupakan pelajar SMA dan
SMP, dapat disimpulkan bahwa Twitter tidak digunakan pelajar SMA dan SMP untuk
berjualan, melainkan berbelanja. Opsi yang responden buat lagi juga kebanyakan
menunjukkan bahwa beberapa responden menjadikan Twitter sebagai sumber
informasi. 1 responden memilih Twitter sebagai sarana komunikasi. Telah banyak media
sosial yang menjadikan komunikasi atau chatting sebagai fungsi utama, sehingga jarang
yang menjadikan Twitter sebagai sarana komunikasi utama.

4. Menurut Anda, adakah perbedaan Twitter dengan sosial media yang lain? 

16
Telah banyak media sosial yang beredar di kalangan. Tentu dengan kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Kelebihan dan kekurangan tersebut merupakan sebuah
perbedaan, yang bisa menjadi faktor pendorong responden menggunakan Twitter. 
Sebanyak 30 dari 36 responden menyatakan bahwa Twitter memiliki perbedaan dengan
sosial media yang lain.

5. Bila ada, sebutkan perbedaan Twitter dengan sosial media yang lain.
Setelah memberikan opsi adakah perbedaan Twitter dengan sosial media yang lain, 
kami memberikan pertanyaan, apakah perbedaan yang dimaksud. Pernyataan ini didapat
dari 30 dari total 36 responden yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara
Twitter dengan media sosial yang lain.
 7 responden menyatakan bahwa Twitter adalah sosial media yang berfokus pada
kekuatan penyebaran informasi dalam bentuk tulisan
  12 responden menyatakan bahwa Twitter terkesan lebih bebas  Bebas karena
terdapat fitur lindungi tweet yang apabila fitur tersebut digunakan tweet seseorang
tidak bisa dilihat orang lain kecuali setelah diizinkan sehingga pengguna yang
menggunakan fitur ini bisa bebas berekspresi, Luas karena proses penyebaran
informasi  yang sangat cepat.
 1 responden menyatakan bahwa perbedaan Twitter dengan media sosial yang lain
adalah usia penggunanya
 7 responden menyatakan bahwa Twitter memiliki banyak fitur yang tidak dimiliki
sosial media lain seperti hastag, trending, dan retweet yang mudah digunakan dan
menyebabkan informasi semakin cepat menyebar

17
 1 responden menyatakan bahwa dirinya jarang menggunakan Twitter namun saat
menggunakan Twitter responden merasa nyaman dengan fitur-fitur yang ada
apabila dibandingkan dengan saat responden menggunakan media sosial yang lain
 1 responden menyatakan bahwa media sosial lain lebih sering mengalami
gangguan sistem
 1 responden tidak menyatakan alasannya kenapa dirinya menyatakan bahwa
terdapat perbedaan antara Twitter dengan media sosial lain.

6. Berapa lama dalam sehari Anda membuka aplikasi Twitter?

Berdasarkan hasil penelitian dari University of Pennsylvania yang telah


dipublikasikan dalam Journal of Social and Clinical Psychology (2019), waktu terbaik
untuk mengakses media sosial setiap harinya maksimal hanya selama 30 menit. Dari 36
responden, didapatkan hasil jika mayoritas responden menggunakan aplikasi Twitter
kurang dari 30 menit dalam sehari. Hal tersebut sudah sesuai dengan jam ideal dalam
penggunaan sosial media.
7. Pernahkah dalam satu hari Anda tidak membuka Twitter?

Berdasar data diatas dapat diketahui jika 88,9% atau 32 dari 36 responden pernah
tidak membuka Twitter sama sekali dalam sehari. Sedangkan, untuk 4 responden lainnya

18
menyatakan tidak pernah tidak membuka Twitter. Hal ini menunjukkan bahwa 11,1%
responden merasa ketergantungan dengan Twitter. Jika dibiarkan terus menerus, dapat
menyebabkan kecanduan akan Twitter.
8. Apakah Anda merasa dapat mengontrol diri dari penggunaan Twitter?

Menurut data hasil survei, sebagian besar responden dapat mengontrol diri mereka
dalam penggunaan Twitter. Mengontrol menurut KBBI edisi ke 5 artinya merupakan
pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
(responden yang memilih opsi nomor 1 dan 2 yang berjumlah 26), responden masih bisa
mengendalikan penggunaan Twitter. Terdapat juga beberapa responden juga yang belum
dapat mengontrol penggunaan. 10 dari 36 responden merasa belum mampu mengontrol
dirinya dalam penggunaan Twitter.
9. Apakah penggunaan Twitter bermanfaat untuk Anda?

Dari hasil survei, sebagian besar responden memilih skala nomor 2 atau mereka
merasa bahwa Twitter lumayan bermanfaat bagi diri mereka. Bermanfaat dalam KBBI
edisi kelima artinya adalah memiliki manfaat, berguna atau berfaedah. Ada 19 dari 36
responden yang memilih skala nomor 2, dimana berarti responden menyatakan bahwa
penggunaan Twitter masih memiliki faedah dalam kegiatan mereka. 4 diantara 36

19
koresponden menganggap Twitter sangat bermanfaat. Terdapat 3 dari 36 koresponden
menganggap bahwa Twitter tidak membawa manfaat bagi kehidupannya.
10. Bagaimana pengaruh penggunaan Twitter terhadap tingkat produktivitas Anda?

Produktivitas menurut KBBI adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu atau


daya produksi. Menurut data hasil survei, sebagian besar responden memilih nomor 3
(sebanyak 20 dari 36 responden) yang berarti mereka merasa bahwa Twitter
mempengaruhi tingkat produktivitas mereka, yaitu menurunkan tingkat produktivitas.
Sebanyak 20 dari 36 responden memilih skala nomor 3, 1 diantara 36 menganggap
Twitter bisa menambah produktivitas, dan sebanyak 7 dari 36 responden memilih skala
nomor 4 sebab mereka menganggap Twitter sangat mengurangi tingkat produktivitas
mereka. 
11. Tipe pengguna Twitter manakah Anda?

Dengan melihat data diatas, sebanyak 16 dari 36 yang menjadi mayoritas


responden memilih nomor 1, kebanyakan mereka jarang membuka twitter dan memilih
membuka sosmed lain, tetapi sebanyak 4 dari 36 responden tidak bisa hidup tanpa twitter
di tangannya.
12. Bagaimana pengaruh penggunaan Twitter terhadap intensitas interaksi sosial Anda
di kehidupan nyata?

20
Dengan data diatas, 14 dari 36 responden memilih nomor 1 karena mereka
menganggap bahwa twitter bisa menambah interaksi sosial mereka terhadap dunia luar
namun. Sebanyak 3 dari 36 responden menganggap bahwa twitter ini dapat mengurangi
interaksi sosial mereka terhadap dunia luar.

3.2. Kesimpulan dan Saran


Penggunaan Twitter dapat memberikan dampak atau pengaruh berupa perubahan
gaya hidup non produktif tergantung pada kegiatan yang dilakukan di Twitter dan
intensitas waktu penggunaan. Intensitas penggunaan waktu di luar batas ideal dapat
menurunkan tingkat keproduktifan atau daya produksi seseorang, dalam hal ini seorang
remaja yang sedang dalam usia produktif yang dimulai dari usia 15 tahun. Pengendalian
diri dalam penggunaan Twitter juga berpengaruh terhadap dampak yang ditimbulkan.
Apabila pengguna dapat mengendalikan dirinya, Twitter dapat menjadi kegiatan yang
bermanfaat sebagai media penyebaran informasi tercepat terlepas dari benar atau
tidaknya informasi yang beredar.
Pengendalian diri sangat diperlukan dalam penggunaan Twitter, karena hal
tersebut merupakan salah satu hal yang menentukan dampak penggunaan Twitter bagi
personal. Pengendalian diri bisa dilakukan dengan cara membatasi waktu penggunaan
dan mengalihkan waktu bermain media sosial khususnya Twitter menjadi kegiatan positif
yang disukai juga produktif dan menghasilkan.

21
DAFTAR PUSTAKA
Simah Ara tentang “Pengaruh Penggunaan Jejaring Sosial (Twitter) Terhadap Sikap
Asosial pada Pelajar SMA Negeri 10 kota Tangerang” tahun 2015
https://eprints.untirta.ac.id/534/1/PENGARUH%20PENGGUNAAN%20JEJARING
%20SOSIAL%20%28TWITTER%29%20TERHADAP%20SIKAP%20ASOSIAL%20PADA
%20PELAJAR%20SMA%20NEGERI%2010%20K%20-%20Copy.pdf Diakses pada 29
Oktober 2022 pukul 22.16 WIB.
Anang Sugeng Cahyono tentang “Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial
Masyarakat di Indonesia” tahun 2011
https://journal.unita.ac.id/index.php/publiciana/article/view/79/73 Diakses pada 29 Oktober 2022
pukul 23.04 WIB.
Alifia Seftin Oktriwina tentang “Hashtag: Apa Itu, Cara Kerja, Manfaat, dan Tips
Menggunakan” tahun 2022 https://glints.com/id/lowongan/hashtag-adalah/#:~:text=Hashtag
%20adalah%20simbol%20tagar%20(%23),saat%20itu%2C%20penggunaan%20hashtag
%20meluas. Diakses pada 30 Oktober 2022 pukul 15.16 WIB
http://scholar.unand.ac.id/51741/2/BAB%20I.pdf. Diakses pada 30 Oktober 2022 pukul
16.10 WIB

22
Diandra tentang “Pentingnya Kontrol Diri dalam Menggunakan Media Sosial” tahun
2022 https://www.kompasiana.com/diandra5177/62babd11533a0d54692fde42/pentingnya-
kontrol-diri-dalam-menggunakan-media-sosial Diakses pada 30 Oktober 2022 pukul 16.23 WIB
Rizki Aprilia, Aat Sriati, Sri Hendrawati tentang “Tingkat Kecanduan Media Sosial pada
Remaja” tahun 2020 https://jurnal.unpad.ac.id/jnc/article/view/26928. Diakses pada 30 Oktober
2022 pukul 17.30

23

Anda mungkin juga menyukai