Anda di halaman 1dari 31

TUGAS AKHIR

KARYA KOMPETENSI PROFESI


ANALISIS PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PRESTASI AKADEMIK
MAHASISWA UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

Disusun untuk sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar


Sarjana Terapan Pariwisata (S. Tr.Par.)
Universitas Pelita Harapan

Oleh:
NAMA: NIM:
Steven Elroy 0154118
Tania Tanujaya 01541180087
Ulung Pratama 0154118
William Figo 0154118

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN PERHOTELAN


FAKULTAS PARIWISATA
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
TANGGERANG
2019

ANALISIS PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PRESTASI AKADEMIK


MAHASISWA UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
Abstrak

Mulai dari sini…250-300 kata max


kata kunci:

Abstract

Start from here…250-300 words max


Key words:

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat yang telah diberikan kepada Peneliti
sehingga Tugas Akhir dalam bentuk Karya Kompetensi Profesi ini dapat diselesaikan.

Karya Kompetensi Profesi dengan judul ANALISIS PENGARUH SOSIAL MEDIA


TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA UNIVERSITAS PELITA HARAPAN ini
disusun untuk memenuhi persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Terapan Pariwisata
(S. Tr.Par.). program Studi Pengelolaan Perhotelan Universitas Pelita Harapan – Tangerang, Banten.

Peneliti menyadari bahwa Karya Kompetensi Profesi ini tidak akan dapat diselesaikan tanpa
bimbingan, bantuan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu, yaitu kepada:

1. Bapak Dr. Rudyanto, selaku pembimbing Tugas Akhir Karya Kompetensi Profesi
2. ….
3. ….

Akhir kata, peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam Karya
Kompetensi Profesi ini. Oleh sebab itu, kritik dan saran dari pembaca akan sangat bermanfaat,
semoga karya Kompetensi Profesi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membacanya.

Karawaci, … … 2019

Tim Peneliti
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................i
DAFTAR TABEL...............................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah................................................................................................................1
C. Batasan Masalah......................................................................................................................1
D. Perumusan Masalah................................................................................................................1
E. Tujuan Penelitian.....................................................................................................................1
F. Manfaat Penelitian...................................................................................................................2
G. Sistematika Penulisan..........................................................................................................2

BAB II TELAAH TEORITIS


A. Paparan Teoritis......................................................................................................................3
B. Hasil Penelitian Teoritis yang Relevan...................................................................................3
C. Rerangka Teoritis....................................................................................................................3
D. Hipotesis...................................................................................................................................3

BAB III METODE PENELITIAN


A. Rancangan Penelitian..............................................................................................................4
B. Gambaran Umum Objek Penelitian.......................................................................................4
C. Metode Penentuan Sampel (Responden)................................................................................4
D. Metode pengumpulan Data.....................................................................................................4
E. Pengukuran Variabel..............................................................................................................4
F. Metode Analisis Data...............................................................................................................4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Analisis Deskriptif...................................................................................................................5
B. Analisis Hipotesis.....................................................................................................................5
C. Hasil Akhir Model Penelitian..................................................................................................5
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan...................................................................................................................................6
B. Saran.........................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................7
LAMPIRAN
CV

ii
DAFTAR TABEL
NO KETERANGAN Halaman
DAFTAR GAMBAR
NO KETERANGAN Halaman

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring berjalannya waktu, setiap orang dapat dengan mudah mengakses internet
dengan berbagai cara seperti melalui telepon genggam, komputer, atau perangkat-perangkat
lain yang dilengkapi dengan berbagai macam fitur koneksi internet. Faktanya, banyak
mahasiswa yang menggunakan internet hanya untuk kepentingan aktivitas yang berbasis
leisure activities dari pada sebagai media untuk mendapatkan informasi (information utility),
transaksi (transactions), ataupun komunikasi (communications) source.

Gambar 1

sumber: We Are Social, 2019

Berdasarkan bukti data yang diberikan oleh wearesosial Hootsuite, penggunaan


internet di Indonesia pada awal tahun 2019 telah mencapai 150 juta penduduk dengan
presentase 56% dari total populasi (Orenzi, 2019). Kenaikan pengguna internet yang
meningkat 7 juta penduduk dari tahun 2018 ini, juga memiliki tingkat pengguna media sosial
yang cukup tinggi. Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein, media sosial adalah
sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar teknologi web 2.0 dan
ideologi yang memungkinkan adanya penciptaan dan pertukaran “user-generated content”.
Faktanya, layanan sosial media adalah salah satu bukti perkembangan internet yang dapat kita
nikmati, dan tentunya diminati oleh para pengguna internet. Hal itu dapat dibuktikan dari data
yang diberikan oleh wearesosial Hootsuite pada Gambar 1, dimana pengguna aktif sosial
media telah mencapai angka 150 juta penduduk dan pengguna mobile media sosial telah
mencapai 130 juta penduduk (Databoks, 2019).

1
Selain dari pada itu, kemudahan untuk mengakses sosial media ini juga memberikan
kesempatan bagi banyak orang untuk berinteraksi, berpartisipasi, dan berbagi informasi
dengan mudah tanpa biaya yang mahal meskipun mereka berada di dua belahan dunia yang
berbeda source. Tidak hanya itu, sosial media juga memudahkan proses sosialisasi, bahkan
tidak menutup kemungkinan seseorang melakukan suatu komunikasi mengenai bisnis dengan
rekannya melalui media sosial, sehingga sosial media juga menjadi suatu sarana
meningkatkan perekonomian. Selain itu, sosial media juga dapat menjadi sarana untuk
menggali potensi, sebagai contoh menggali potensi di bidang tertentu, sosial media
menyediakan banyak informasi mengenai banyak bidang seperti seni, olahraga dan lain
sebagainya, yang dapat menambah wawasan bagi orang yang mengaksesnya. Secara garis
besar, terdapat 6 jenis sosial media yang dapat di bedakan oleh tingkat eksposur masing-
masing user, antara lain collaborative project: Wikipedia, Blog and microblogs: Twitter,
content communities: YouTube, Social networking sites: Facebook, Virtual games world:
World of Warcraft, Virtual social world: Second Life (Juliano, 2011).

Media sosial mempunyai sifat menghubungkan, berbagi dan kolaborasi source.


Karakter media sosial seperti diatas memberikan keuntungan yautu menambah komunikasi
yang baik antara dosen dan mahasiswa, peluang untuk melakukan diskusi dan kolaborasi
dalam penyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan bersama kelompok, dan meningkatkan rasa
partisipasi serta keterlibatan pembelajar dalam berbagai program di universitas (Yanti, 2014).
Di masa sekarang ini, kegiatan pembelajaran secara online sudah tidak asing lagi. Kemudahan
yang ditawarkan oleh sosial media dapat mempersingkat waktu dan membantu kegiatan
pembelajaran menjadi lebih praktis. Sosial media menawarkan kita kemudahan untuk saling
berdiskusi mengenai tugas kelompok dan juga informasi-informasi lainnya. Tidak hanya itu,
dengan sosial media, mahasiswa dapat mendapatkan ilmu dan wawasan yang luas.

Dampak positif dari adanya situs media sosial adalah media untuk bersosialisasi,
membangun adanya komunitas belajar, menambah pertemanan dengan banyak orang,
mendapat informasi terbaru secara cepat, sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan
dan sosial sebagai media promosi dalam bisnis, media untuk pertukaran data, media
komunikasi, dan sebagai media penyebaran info secara akurat (Abdussalam, 2015).

Namun, sisi negatif dari adanya situs jejaring sosial ini adalah mengalami depresi,
tidak bisa mengontrol diri, ketergantungan terhadap media sosial, semakin banyak penipuan,
pencemaran nama baik, perjudian, jadi males belajar, apatis, dan dapat mengancam kesehatan
(Abdussalam, 2015).

2
Salah satu dampak utama negatif dari penggunaan sosial media yang berlebihan
terhadap mahasiswa adalah penurunan prestasi belajar atau nilai akademik mahasiswa di
sebuah universitas, sedangkan prestasi belajar merupakan salah satu indikator adanya derajat
perubahan tingkah laku mahasiswa. Oleh karena itu, penulis dapat menyimpulkan bahwa hasil
belajar merupakan hasil yang di peroleh mahasiswa setelah terjadi proses pembelajaran yang
ditunjukan dengan nilai akademis mahasiswa.

Faktanya, Mahasiswa adalah salah satu mayoritas kelompok yang terlibat lebih rentan
terhadap ketergantungan pada sosial media dibandingkan dengan golongan kelompok lainnya.
Alasan ini didukung dengan fakta yang membuktikan bahwa mayoritas anak mahasiswa
berada pada fase emerging adulthood, dimana masa transisi dan dinamika psikilogis dari
masa remaja menuju ke dewasa terjadi source. Dalam fase ini, mahasiswa sedang berproses
untuk membentuk identitas diri, dan berusaha untuk hidup melepaskan diri dari dominasi
ataupun pengaruh orang tua. Oleh karena itu, ketidakstabilan pada pertumbuhan emosional
seseorang sering sekali menjadi alasan utama mahasiswa untuk menggunakan internet untuk
memperluas dan memperkuat jaringan sosial mereka.

Gambar 2

sumber: BOC Orenzi, 2019

Berdasarkan data yang diberikan oleh wearesosial Hootsuite, tingkat platform sosial
media yang paling sering digunakan oleh kelompok anak muda pada tahun 2019 adalah
Facebook dengan banyak pengguna 113 juta penduduk remaja. Di ikuti dengan Snapchat
dengan banyak pengguna remaja sebanyak 66.9 juta penduduk dan Instagram sebanyak 52.9
juta penduduk. Dari hasil riset yang diberikan oleh wearesosial Hootsuite telah ditemukan
bahwa Twitter telah menduduki peringkat ke empat dengan jumlah pengguna remaja
sebanyak 20.2 juta penduduk. Source

3
Gambar 3

Sumber: We are social, 2018

Berdasarkan riset yang di lakukan oleh We are social hootsuite terhadap sosial media
yang paling sering digunakan oleh mahasiswa di Indonesia adalah Youtube di peringkat
pertama dengan angka 43% diikuti oleh Facebook di peringkat ke 2 dengan angka 41%
diikuti oleh Whatsapp di peringkat 3 dengan angka 40% diikuti oleh Instagram di peringkat
ke 4 dengan angka 38% diikuti oleh Line di peringkat ke 5 dengan angka 33% diikuti oleh
Black berry messenger dengan angka 28% diikuti oleh Twitter di peringkat ke 7 dengan
angka pemakaian 27% diikuti oleh Google + di peringkat ke 8 dengan angka pemakaian 25%
diikuti oleh Fb messenger di peringkat ke 9 dengan angka pemakaian 24% diikuti oleh
Linkedin di peringkat ke 10 dengan angka pemakaian 18% diikuti oleh skype di peringkat ke
11 dengan angka pemakaian 15% dan diikuti oleh we chat di peringkat ke 12 dengan angka
pemakaian 14% . Bisa di simpulkan bahwa youtube memiliki persentase terbesar sebagai
sosial media yang paling sering di akses berarti youtube adalah pilihan utama para mahasiswa
untuk bersosial media. source

4
pengguna internet di Indonesia pada tahun 2019

Pada tahun 2015 pengguna internet di Indonesia baru mencapai 110,2 juta dan naik
drastis di tahun 2016 menjadi 132,7 juta pengguna. Pada saat tahun 2017 pengguna internet di
Indonesia tercatat sebanyak 143,26 juta jiwa. Dimana angka populasi penduduk saat tahun
2017 sebanyak 262 juta jiwa, sehingga pengguna internet tercatat 54,68%. source

pada tahun 2018, pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan sebesar


10,12% berdasarkan hasil polling Indonesia yang bekerja sama dengan Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Hasil survey ini melibatkan 5900 sampel
dengan margin of error 1,28%. Jumlah penduduk di Indonesia 264 juta jiwa penduduk ada
171,17 juta jiwa atau sekitar 64,8% yang sudah terhubung dengan internet. Setiap tahun
pengguna internet semakin bertambah. Sedangkan pada tahun 2019 pengguna internet sudah
mencapai 60% dari penduduk di seluruh Indonesia. source

Pulau Jawa menjadi wilayah dengan kontribusi pengguna internet terbesar dengan
55%. Provinsi Jawa Barat berkontribusi 16,6%, Jawa Tengah 14,3%, Jawa Timur 13,5%. DKI
Jakarta dan Banten sebesar 4,7% dan Yogyakarta sebesar 1,5%. Semantara Pulau Sumatera
berada diposisi kedua dengan kontribusi sebesar 21%. Sementara itu, wilayah Sulawesi -
Maluku - Papua penggunaan internet tertinggi kontribusinya dari Sulawesi Selatan sebesar
3,7%, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara sebanyak 1,3% serta Maluku 1,2%. Provinsi
terendah dari Papua barat, Gorontalo dan Sulawesi Barat sebesar 0,3% (No name, 2016) .

Pengguna internet di Indonesia akan terus meningkat dengan adanya pembangunan


infrastruktur jaringan telekomunikasi. Di Era digital ini pembangunan jaringan
telekomunikasi sangat krusial untuk menghubungkan akses internet kepada orang - orang
yang belum menggunakan internet.

5
Hasil Survey APJII (Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia) menyebutkan
bahwa masyarakat Indonesia kini tidak bisa lepas dari internet. Segala kebutuhan seperti
transportasi, antar barang, informasi dan komunikasi tersedia secara online. Masyarakat
Indonesia menggunakan internet untuk berbagai hal, misalnya untuk menonton film, belanja
online, mengakses berita dan media sosial. Hasil survei APJII menyebut, masyarakat
Indonesia memakai internet untuk menonton film atau video dengan persentase 45,3 persen,
bermain gim 17,1 persen, mendengarkan musik 14,6 persen, menonton pertandingan 5,9
persen, karaoke 1,6 persen, hingga mendengarkan radio 0,9 persen. Media sosial juga menjadi
salah satu platform yang sering dikunjungi masyarakat Indonesia. Media Sosial yang
dikunjungi antara lain adalah Facebook dengan persentase cukup besar yaitu 50,7%.
Instagram juga cukuo banyak dikunjungi oleh masyarakat Indonesia, persentasenya adalah
17,8%. Media Sosial seperti twitter juga dikunjungi pengguna internet dengan persentasi
1,7%. Diikuti dengam jejaring sosial profesional Linkedln yang dikunjungi 0,4% responden.
Youtube juga merupakan salah satu media sosial untuk menonton video yang sering
dikunjungi oleh pengguna internet di Indonesia dengan persentase 15,1% (No name, 2019) .

Masyarakat Indonesia mengakses internet untuk tujuan komersil seperti belanja


online, Online shop yang sering dikunjungi masyarakat Indonesia antara lain adalah Shoppe
dengan persentase 11,2%. Bukalapak sebesar 8,4%. Lazada sebesar 6.7%, hingga Tokopedia
sebesar4,3%. Laman komersil lain yang juga dibuka oleh masyarakat Indonesia antara lain
adalah Traveloka, OLX, Gojek, Gramedia, Amazin, Blibli, dan lain-lain.

6
berapa kalangan usia pengguna internet di Indonesia
Di Indonesia ada 171,17 juta pengguna internet, data ini diperoleh pada tahun 2018
bila dilakukan survey maka hasil yang didapat adalah mayoritas pengguna internet di
Indonesia adalah kebanyakan kaum milenial yaitu remaja yang di dominasi oleh mahasiswa.
APJII adalah asosiasi penyelenggara jasa internet Indonesia yang setiap tahunnya merilis
angka jumlah pengguna internet di Indonesia. Kalau dari segmen umur yang paling banyak
menggunakan internet adalah kalangan umur 15 sampai 19 tahun yang isinya adalah
kebanyakan pelajar atau mahasiswa, diketahui milenial adalah kelompok orang orang yang
lahir pada awal tahun 1980an hingga tahun 2000an, usia milenial lainnya yang cukup banyak
menggunakan internet adalah 20 sampai 24 tahun dengan angka penetrasi 88,5%, lalu disusul
dengan kelompok umur 25 sampai 29 tahun dengan penetrasi 82,7%, lalu dibawahnya lagi
ada kelompok umur 30 sampai 34 tahun dengan penetrasi 76,5 %, dan kelompok umur 35
sampai 39 dengan penetrasi 68,5%. Dilihat dari populasi orang Indonesia yang ada ternyata
ada 171,17 juta penduduk yang terhubung dengan jaringan internet indonesia dan
dibandingkan tahun sebelumnya ada pertumbuhan sekitar 27,9 juta pengguna internet pada
tahun 2018 (Haryanto, 2018) .

7
Metode pengambilan data yang dipakai adalah survey dengan menggunakan data
lapangan 9 maret sampai 14 April 2019 dengan menggunakan sampling yaitu probability
sampling yang diambil secara acak atau random sampling, jumlah sample yang diambil 5900
sample margin of eror 1,28% dengan tingkat kepercayaan 95%.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas maka dapat diperoleh beberapa masalah yang
berkaitan yaitu sebagai berikut:

1. Apakah media sosial dapat mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa Universitas


Pelita Harapan?

C. Batasan Masalah

Sehubung adanya keterbatasan waktu dan luasnya referensi, penelitian ini hanya akan
dibatasi pada masalah-masalah, yaitu:

1. Bagaimana penggunaan social media terhadap kehidupan perkuliahan sehari-hari?


2. Pengaruh/hambatan apa saja yang diberikan social media kepada mahasiswa dalam proses
akademis?

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, perumusan masalah yang akan
diteliti yaitu:
1. Apakah sosial media berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa Universitas
Pelita Harapan?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan. Tujuan-tujuan tersebut


yaitu:
1. Menganalisa pengaruh social media terhadap prestasi akademik mahasiswa Universitas
Pelita Harapan

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat teoritis dan manfaat praktik, antara lain:
1. Membantu menunjang perkembangan ilmu pengetahuan sebagai suatu karya ilmiah
2. Membantu penelitian berikutnya yang berkaitan

8
G. Sistematika Penulisan

Penelitian akan disajikan dalam bentuk laporan tertulis yang sistematika penyajiannya
dibagi dalam lima bab, yaitu sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan latar belakang masalah penelitian, identifikasi masalah, Batasan
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.

BAB II TELAAH TEORITIS


Bab ini menjabarkan teori-teori yang dipakai sebagai landasan dalam melakukan
penelitian dan pembahasan, pembahasan singkat mengenai penelitian sebelumnya
yang relevan, rerangka pemikiran, hipotesis, dan model penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Pada bab ini dipaparkan rancangan penelitian obyek penelitian, metode penentuan
sampel atau responden, metode pengumpulan data, pengukuran variabel, dan metode
Analisa data.
BAB IV ANALISIS DATA
Bab ini berisi pemaparan dan data hasil penelitian yang diperoleh.
BAB V SIMPULAN
Bab ini berisi simpulan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan.
Selain itu terdapat pula saran-saran yang di anggap berguna bagi pihak-pihak yang
berkaitan dengan penelitian.

9
BAB II

TELAAH TEORITIS

A. Paparan Teoritis
1. Media Sosial

Media sosial adalah label bagi teknologi digital yang memungkinkan orang untuk
berhubungan, berinteraksi, memproduksi, dan berbagi isi pesan (Lewis, 2010). Sosial
media adalah istilah yang tidak hanya mencakup berbagai platform Media baru Tetapi juga
menyiratkan dimasukannya system seperti FriendFeed, Facebook, dan lain lain yang pada
umumnya dianggap sebagai jejaring sosial. Idenya adalah bahwa berbagai platform media
yang memiliki komponen sosial dan berbagai media komunikasi publik (Hopkins, 2008)

Media sosial adalah sebuah istilah yang menggambarkan bermacam-macam teknologi


yang digunakan untuk mengikat orang-orang ke dalam suatu kolaborasi, saling bertukar
informasi, dan berinteraksi melalui isi pesan yang berbasis web. Dikarenakan internet
Selalu mengalami perubahan. Hal ini menjadikan media sosial lebih hypernym
disbandingkan sebuah referensi khusus terhadap berbagai penggunaan media sosial (Cross,
2013). Media sosial adalah platform internet yang memungkinkan bagi individu untuk
Berbagi secara segera dan berkomunikasi secara terus menerus dengan komunitasnya
(Valenza, 2014).

2. Prestasi Akademik
Prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku, ataupun
Kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses
pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar (Sahputra, 2009).

Prestasi akademik merujuk pada apa yang mampu dilakukan oleh seseorang dan
seberapa baik ia melakukannya dalam menguasai bahan-bahan dan materi yang telah
Diajarkan (Azwar, 2002).

Prestasi akademik adalah isitilah untuk menunjukan suatu pencapain tingkat


keberhasilan tentang suatu tujuan karena suatu usaha belajar telah dilakukan oleh
seseorang secara optimal (Setiawan, 2006).

Prestasi akademik adalah suatu istilah yang menunjukan derajat keberhasilan


siswa Mencapai tujuan belajar setelah mengikuti proses belajar dari satu program yang
telah ditentukan (Muryono, 2000).

10
B. Hasil Penelitian Teoritis yang Relevan
Penelitian mengenai pengaruh media sosial terhadap prestasi akademik mahasiswa
Telah didukung oleh beberapa peneliti sebelumnya sebagai berikut:
1. Menurut Rizal Fauzi (2010)

Rizal Fauzi (2010) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Internet


Terhadap Prestasi belajar IPS Sejarah Kelas X semester II SMAN 1 Bandar Kabupaten
Batang Tahun Ajaran 2009/2010“ memiliki kesimpulan menyatakan ada pengaruh yang
positif dan signifikan antara pemanfaatan internet dengan prestasi belajar siswa .

2. Menurut Dhias Anggarafni Nurmihasti (2012)

Dhias Anggarafni Nurmihasti (2012) dalam skripsinya “Dampak kegiatan


mengakses Facebook terhadap prestasi belajar siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Jasa
Boga SMKNegeri 3 Wonosari“ dapat disimpulkan tidak terdapat dampak antara kegiatan
mengakses Facebook terhadap prestasi belajar siswa kelas XI kompetensi Keahlian Jasa
Boga SMK Negeri 3 Wonosari.

C. Rerangka Teoritis
Berdasarkan teori dan hasil teoritis yang telah dipaparkan terbentuk rerangka pemikiran
yang menyangkut variabel-variabel yang menjadi pokok pembahasan penelitian ini yaitu
Media sosial dan Prestasi akademik. Rerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai:

GAMBAR
Rerangka Pemikiran

MEDIA PRESTASI
SOSIAL AKADEMIK

11
D. Hipotesis
Menurut Sekaran dan Bougie (2016) hipotesis adalah pernyataan tentative, namun dapat
diuji, data empiris. Menurut Dantes (2012) hipotesis diartikan sebagai praduga atau asumsi
yang harus diuji melalui data atau fakta yang diperoleh dengan jalan penelitian.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas, hipotesis adalah pendapat atau pernyataan
yang bersifat sementara, sehingga perlu pengujian lebih lanjut menggunakan penelitian Ilmiah
untuk mencari tahu kebenaran dari pernyataan atau pendapat tersebut.

Hipotesa nihil (H0):


Tidak ada pengaruh yang signifikan tentang media sosial terhadap nilai akademik mahasiswa
Universitas Pelita Harapan pada taraf signifikan 0,05

Hipothesa kerja (H1):


Adanya pengaruh yang signifikan tentang media sosial terhadap nilai akademik mahasiswa
Universitas Pelita Harapan pada taraf signifikan 0,05

12
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Menurut Sekaran dan Bougie (2016, hal. 95), rancangan penelitian adalah penelitian
dalam bentuk pengumpulan, pengukuran, analisis data, yang dibuat untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diartikan bahwa rancangan
penelitian adalah cetak biru atau rencana untuk pengumpulan, pengukuran, dan analisis data,
yang dibuat untuk menjawab pertanyaan penelitian. Menurut Sekaran dan Bougie (2016, hal.
96),

kualitas rancangan penelitian tergantung pada seberapa hati-hatinya dalam memilih


alternative desain yang tepat, dengan mempertimbangkan tujuan spesifik, pertanyaan
penelitian, kendala dalam proyek, seperti akses ke data, waktu dan/atau uang.

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah Apakah sosial media berpengaruh
terhadap prestasi akademik mahasiswa Universitas Pelita Harapan?. Dari Gambar 6 dapat
dilihat bahwa research strategies yang digunakan oleh peneliti adalah survey research.
Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah interview, kuesioner, dan kajian
pustaka. Menurut Sekaran dan Bougie (2016, hal. 96) research strategy akan membantu untuk
memenuhi tujuan penelitian dan untuk menjawab pertanyaan dari penelitian yang
dilakukan.

Extend of researcher interference yang digunakan adalah minimal interference, dan


desain sampel yang digunakan adalah probability. Menurut Sekaran dan Bougie (2016, hal.

13
99) extended of interference by the researcher memiliki hubungan langsung dengan studi
yang dilakukan untuk mengetahui apakah korelasional atau kasual.

GAMBAR 1
Research Design

Research Extend of Unit of analysis Time


researcher Study stetting (population to
Strategies horizon
interface be studied)
Minimal One-shot
Survey
studying Non-contrived individuals (cross-
Research
events as sectional)

they
DATA ANALYSIS
normally
occur
Problem statement

1. Feel for data

2. Goodness of data

3. Hypothesis testing

Data
Sampling Measurement
Collection
design and Measures
method

Operational
Interviews Probability 14
definition
Observation sample size
items
Questionaries (n)
(measure)
Extend of researcher interference yang digunakan adalah minimal interference, dan
desain sampel yang digunakan adalah probability dan sample size. Menerut Sekaran dan
Bougie (2016, hal 99), extend of interference by the researcher memiliki hubungan langsung
dengan studi yang dilakukan utuk mengetahui apakah korelasional atau kasual.

Study setting yang digunakan adalah noncontrived, dan untuk measurement and
measures yang digunakan adalah definisi operasional, item (measures), penskalaan,
pengkategorian, dan coding. Dapat dilihat juga pada Gambar 2 bahwa unit of analysis
(population to be studied) yang digunakan adalah individu. Menurut Sekaran dan Bougie
(2016, hal. 102), unit analysis mengacu pada tingkat agregasi data yang dikumpulkan selama
tahap analisis data.

Time horizon yang digunakan adalah one-shot (cross-sectional). Menurut Sekaran


dan Bougie (2016, hal 104), sebuah penelitian dapat dilakukan di mana data dikumpulkan hanya
sekali, beberapa hari, minggu atau bulan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian
semacam itu disebut one-shot atau cross-sectional.

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Seiring berjalannya waktu, setiap orang dapat dengan mudah mengakses internet
dengan berbagai cara seperti melalui telepon genggam, komputer, atau perangkat-perangkat
lain yang dilengkapi dengan berbagai macam fitur koneksi internet. Faktanya, banyak
mahasiswa yang menggunakan internet hanya untuk kepentingan aktivitas yang berbasis
leisure activities dari pada sebagai media untuk mendapatkan informasi (information utility),
transaksi (transactions), ataupun komunikasi (communications).

Selain dari pada itu, kemudahan untuk mengakses sosial media ini juga memberikan
kesempatan bagi banyak orang untuk berinteraksi, berpartisipasi, dan berbagi informasi
dengan mudah tanpa biaya yang mahal meskipun mereka berada di dua belahan dunia yang
berbeda. Tidak hanya itu, sosial media juga memudahkan proses sosialisasi, bahkan tidak
menutup kemungkinan seseorang melakukan suatu komunikasi mengenai bisnis dengan
rekannya melalui media sosial, sehingga sosial media juga menjadi suatu sarana

15
meningkatkan perekonomian. Selain itu, sosial media juga dapat menjadi sarana untuk
menggali potensi, sebagai contoh menggali potensi di bidang tertentu, sosial media
menyediakan banyak informasi mengenai banyak bidang seperti seni, olahraga dan lain
sebagainya, yang dapat menambah wawasan bagi orang yang mengaksesnya. Secara garis
besar, terdapat 6 jenis sosial media yang dapat di bedakan oleh tingkat eksposur masing-
masing user, antara lain collaborative project: Wikipedia, Blog and microblogs: Twitter,
content communities: YouTube, Social networking sites: Facebook, Virtual games world:
World of Warcraft, Virtual social world: Second Life (Juliano, 2011).

Media sosial mempunyai sifat menghubungkan, berbagi dan kolaborasi. Karakter


media sosial seperti diatas memberikan keuntungan yautu menambah komunikasi yang baik
antara dosen dan mahasiswa, peluang untuk melakukan diskusi dan kolaborasi dalam
penyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan bersama kelompok, dan meningkatkan rasa
partisipasi serta keterlibatan pembelajar dalam berbagai program di universitas (Yanti, 2014).
Di masa sekarang ini, kegiatan pembelajaran secara online sudah tidak asing lagi. Kemudahan
yang ditawarkan oleh sosial media dapat mempersingkat waktu dan membantu kegiatan
pembelajaran menjadi lebih praktis. Sosial media menawarkan kita kemudahan untuk saling
berdiskusi mengenai tugas kelompok dan juga informasi-informasi lainnya. Tidak hanya itu,
dengan sosial media, mahasiswa dapat mendapatkan ilmu dan wawasan yang luas.

C. Metode Penentuan Sampel (Responden)


Menurut Sekaran dan Bougie (2016, hal. 250), populasi merupakan suatu kelompok
orang-orang, kejadian atau segala hal yang ingin diteliti dan akan dibuat simpulannya.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Pelita Harapan
kelas 4b Program Studi Pengelolaan Perhotelan angkatan 2018 yang menggunakan sosial
media dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti menggunakan sample random sampling dari
anggota kelas 4b yang beranggotakan 29 mahasiswa. Waktu yang dibutuhkan untuk
pengumpulan tidak memakan waktu yang lama, pengambilan sampel dijalankan secara acak
tanpa memperhatikan strata dan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih
menjadi sampel.

Sampel merupakan bagian dari suatu polusi yang terdiri dari beberapa orang yang
dipilih (Sekaran dan Bougie, 2016). Metode sampling digunakan karena sampel dapat
memberikan hasil yang lebih dapat diandalkan dan dapat menghemat dari sisi waktu, biaya,
dan tenaga kerja yang diperlukan. Dalam penelitian ini, yang menjadi sampel adalah orang-
orang yang menggunakan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Teknik dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik


probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang kepada

16
setiap unsur untuk dipilih sebagai sampel dalam penelitian. Jenis probability sampling yang
dighunakan adalah metode simple random sampling. Dikatakan random karena setiap unsur
dinpopulasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai subyek untuk menjadi
sampel penelitian.

Menurut Sekaran dan Bougie (2016, hal. 264), untuk menentukan jumlah sampel
dapat menggunakan metode dimana jumlah variable yang digunakan dikali dengan 10.
Dengan demikian sampel dalam penelitian ini akan didapat sebanyak 120 responden (jumlah
variabel 12 x 10). Jumlah responden akan digenapkan menjadi 29 responden yang terdiri dari
anggota kelas 4b yang menggunakan sosial media dalam kehidupan sehari-hari. Pembagian
kuesioner dilakukan di kota Tangerang pada rentang waktu tanggal …-… September 2019.

D. Metode pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui beberapa metode, yaitu:

1. Kuesioner

Kuesioner adalah sebuah kumpulan pertanyaan tertulis yang telah diformulasikan


sebelumnya dan ditunjukan kepada responden di mana responden dapat mencatat jawaban
mereka (Sekaran dan Bougie, 2016, hal. 142). Pada umunya kuesioner diterapkan untuk
mengumpulkan data kuantitaif dalam jumlah banyak. Pada penelitian ini penyebaran
kuesioner dilakukan secara langsung dan melalui online.

2. Kajian Pustaka

Kajian pustaka dilakukan untuk mendapatkan data-data sekunder. Pada penelitian ini,
kajian pustaka dilakukan menggunakan sumber buku, jurnal, dan lain-lain.

B. Pengukuran Variabel

Penelitian mengenai pengaruh sosial media terhadap prestasi akademik memiliki 2


variabel . Variabel pertama adalah media sosial dan variabel kedua adalah prestasi
akademik .

Kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrument
yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif hingga sangat
negative, sebagai contoh:

1= Sangat Tidak Setuju (STS)

2= Tidak Setuju (TS)

17
3= Cenderung Tidak Setuju (CTS)

4= Cenderung Setuju (CS)

5= Setuju (S)

6= Sangat Setuju (ST)

NO SS S KS T
S
1
2
3
4
5
6
7
8
19
10
11
12
13
14
15

18
C. Metode Analisis Data

Menurut Sekaran dan Bougie (2016, hal.24), analisis data didefinisikan sebagai:

In the data analysis step, the data gathered are statistically analysed
to see if the hypothesis that were generated have been supported.

Metode analisis data adalah proses dimana data yang dikumpulkan akan diuji untuk melihat
kebenaran dari pernyataan yang dibuat dapat mendukung hipotesis yang ada. Berikut
metode yang digunakan dalam penelitian:

1. Analisis Deskriptif

Menurut Sekaran dan Bougie (2016, hal. 287), analisis deskriptif digunakan untuk
memberikan gambaran data yang didapati dari responden. Analisis deskriptif dilakukan
dengan bantuan perangkat lunak SPSS, dengan data statistic seperti nilai maksimum, nilai
minimum, standar deviasi, rata-rata, dan varian.

2. Analisis Kuantitatif

Menurut Sekaran dan Bougie (2016, hal. 300), analisis kuantitatif digunakan untuk
menguji hipotesis penelitian yang dirumuskan. Analisis didasarkan pada variabel-variabel
media sosial dan prestasi akademik . Data yang dianalisis menggunakan skala likert
dengan 6 poin (1=Sangat Tidak Setuju, 2=Tidak Setuju, 3=Cenderung Tidak Setuju,
4=Cenderung Setuju, 5=Setuju, 6=Sangat Setuju) untuk semua pertanyaan dari variabel
produk wisata, promosi, dan keputusan berkunjung, dari 100 sampel atau responden.
Analisis kuantitatif akan dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS ver 25.

a. Uji Validitas

Menurut Sekaran dan Bougie (2016, hal. 292), validitas adalah:

Convergent validity can be established when there is a high degreeof


correlation between two different sources responding to the same measure (e.g., both
supervisors and subordinates respond similarly to a perceived reward system
measure administered to them).

Pengujian validitas adalah tes tentang seberapa baik instrument yang dikembangkan
mengukur konsep tertentu yang akan diukur. Convergenet validity digunakan untuk
mengetahui tiingkat korelasi antara dua variabel terhadap konseo yang sama. Pengambilan
keputusan untuk mengukur validitas yaitu kuesioner dianggap valid jika rhitung > rtabel
dan kuesioner dianggap tidak valid jika rhotung < rtabel.

19
b. Uji reliabilitas

Menurut Sekaran dan Bougie (2016, hal. 223). Reliabilitas adalah:

The reliability of measure indicate the extent to which it is without bias


(error free) and hence ensures consistent measurement across time and across the
various items in the instrument.

Pengujian reliabilitas digunakan untuk melihat sejauh mana hasil dari pengukuran
memnunjukan stabilitas dan konsistensi, apabila pengukuran dilakukan lebih dari dua kali
atau lebih dalam waktu yang berbeda. Pengukuran uji realibilitas menggunakan
cronbach’s alpha. Kuesioner dikatakan reliabel bila jawaban bersifat konsisten dan dengan
nilai cronbach’s alpha di atas 0,6 (Sekaran dan Bougie 2016, hal. 293).

c. Analisis Korelasi

menurut Sakaran dan Bougie (2016, hal. 390), analisis korelasi adalah:

Correlation matrix will indicate the direction, strength, and significance of


the bivariate relationship among all the variables that were measured at an interval or
ratio level.

Analisis Korelasi digunakan untuk menguji kekuatan dan signifikansi hubungan hipotesis
dengan semua variabel yang akan duigunakan dan menentukan apakah hipotesis tersebut
akan dilanjutkan atau tidak.

Rumus analisis korelasi: r = n Σ XiYi−( ∑ Xi)(∑ Yi)


¿¿

Hipotesis 1

X= variabel media sosial

Y= variabel prestasi akademik

XY= Jumlah hasil kali antara variabel media sosial (X) dengan variabel prestasi akademik
(Y) .

TABEL 1

Interpretasi Nilai Koefisien

Korelasi antara X & Y Interpretasi


0,00-0,199 Korelasi sangat rendah
0,20-0,399 Korelasi rendah
0,40-0,599 Korelasi sedang

20
0,60-0,799 Korelasi kuat
0,80-1,000 Korelasi sangat kuat
Sumber: Sekaran dan Bougie (2014, hal. 257)

d. Analisis Regresi

Menurut Sekaran dan Bougie (2016, hal. 312), analisis regresi adalah:

Multiple regression analysis provides a means of objectively


assessing the degree and the character of the relationship between the
independent variable and the dependent variable: the regression coefficients
indicate the relative importance of each of the independent variables in the
prediction of the depenent variable.

Analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisa seberapa besar hubungan sebab
akibat suatu variabel independent (produk wisata atau promosi) berpengaruh terhadap
variabel lainya (keputusan berkunjung).

Rumus analisis regresi: Y 1=β 0+ β 1 X 1i+ β 2 X 2 i+ β 3 X 3 i+ e

Y1= keputusan …

β 0= konstanta …

X1= …

X2= …

β 1 , β 2= koefisien regresi masing-masing variabel

e. Uji Koefisien Determinasi (R^2) benerin jadi pangkat 2

21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif

B. Analisis Hipotesis

C. Hasil Akhir Model Penelitian

22
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan

B. Saran

23
DAFTAR PUSTAKA
https://www.boc.web.id/statistik-pengguna-digital-dan-internet-indonesia-2019/

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/02/08/berapa-pengguna-media-
sosial-indonesia

http://www.168solution.com/news-info/media-sosial-jejaring-sosial-social-media-
social-network

https://garputriani.wordpress.com/2011/12/08/media-sosial-menurut-kaplan-dan-
haenlein/

24

Anda mungkin juga menyukai