Proposal Penelitian
Oleh :
DICKY ZUHAN M.
NIM : 17240590
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan
rahmat serta inayah-Nya, yang karena-Nya, penulis diberikan kekuatan dan kesabaran untuk
menyelesaikan Proposal Penelitian yang berjudul “Analisa Penggunaan Instagram Sebagai
Media Informasi Pemilihan Presiden 2019 (Studi Deskriptif Kualitatif pada founder dan
followers @opposite6890)”.
Adapun pengajuan proposal ini ditujukan sebagai pemenuhan tugas mandiri pada mata
kuliah Metode Penelitian Kualitatif. Lewat penyusunan proposal ini tentunya penulis
mengalami beberapa hambatan, tantangan seta kesulitan, namun karena binaan dan dukungan
dari semua pihak, akhirnya semua hambatan tersebut dapat teratasi.
Melalui penyusunan proposal ini tentunya penulis sadar akan banyak ditemukan
kekurangan pada laporan ini. Baik itu dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas bahan
observasi yang penulis tampilkan.
Dengan sepenuh hati, penulis pun sadar bahwa proposal ini masih penuh dengan
kekurangan dan keterbatasan, oleh sebab itu penulis memerlukan saran serta kritik yang
membangun yang dapat menjadikan proposal ini lebih baik.
Terakhir, tentunya penulis berharap setiap bantuan yang telah diberikan oleh segenap
pihak dapat menjadi lading kebaikan. Dan semoga proposal ini dapat memberikan manfaat
dan berguna bagi masyarakat dan perkembangan media online.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................3
1. Tujuan penelitian..........................................................................................................3
2. Manfaat penelitian........................................................................................................3
A. Landasan Teori.................................................................................................................5
1. Media Sosial.................................................................................................................5
2. Instagram......................................................................................................................5
3. Komunikasi politik.......................................................................................................6
B. Kerangka Pemikiran.........................................................................................................8
A. Jenis Penelitian.................................................................................................................9
C. Unit Analisis..................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................13
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu dari sekian banyak media sosial itu adalah instagram. Instagram
merupakan sebuah aplikasi microblogging yang mempunyai fungsi utama sebagai
sarana mengunggah foto secara instan.instagram sebagai media sosial berbasis gambar
dan video tentu menjadi lahan yang sangat luas untuk dimanfaatkan sebagai berbagai
sarana. Sepanjang tahun 2015 hingga 2016 banyak di temui di instagram akun-akun
yang dimanfaatkan sebagai online shop, akun dakwah, akun hiburan, akun resmi
perusahaan, akun penyedia jasa dan lainnya, tidak hanya itu komunitas demi
komunitas di instagram-pun bermunculan, selain menjadi komoditas tertentu hal ini
menjadi trend tersendiri dalam masyarakat indonesia. Fungsi media sosial tidak lepas
dari cyberspace, gibson memperkenalkan istilah “cyberspace” untuk menjelaskan
bahwa ada tempat di mana ia tidak nyata tetapi keberadaannya dapat dirasakan bahkan
1
menjadi kenyataan dalam benak (nasrullah, 2014: 18). Hingga sekarang komunitas di
instagram semakin beragam, mulai dari komunitas pertemanan, komunitas organisasi,
komunitas hobi hingga komunitas berbasis lokasi.
Pengguna media sosial instagram pada umumnya adalah anak muda atau
pemilih pemula, yang belum memiliki loyalitas tinggi terhadap calon presiden (capres)
dan calon wakil presiden (cawapres) tertentu. Instagram merupakan bagian dari
budaya pop bagi para anak muda tersebut, sehingga capres dan cawapres sudah
sepatutnya menggunakan keberadaan instagram sebagai kesempatan untuk
menyampaikan pendidikan politik pada kalangan pemilih pemula. Apabila politisi
mampu memanfaatkan instagram dengan baik, maka bukan tidak mungkin pilihan
anak muda akan didasarkan pada informasi yang mereka dapatkan tentang capres-
cawapres melalui media sosial.
2
Media sosial mampu memberikan umpan balik dari pesan politik yang
disampaikan kepada publik, khususnya para pemilih pemula yang memiliki potensi
dengan jumlah yang cukup signifikan. Oleh karena itu, segala bentuk kegiatan
komunikasi politik, kini dikembangkan melalui media sosial.perkembangan
penggunaan kampanye di instagram dapat dikatakan mencapai puncaknya pada masa
pemilihan umum tahun 2019. Calon anggota legislatif banyak memanfaatkan
keberadaan instagram untuk menjaring suara dari pemilih. Pemanfaatan instagram
dalam kampanye politik di indonesia bahkan menjadi lebih semarak pada saat masa
kampanye pemilihan presiden di tahun 2019. Sangat menarik ketika tim kampanye
kandidat pada pilpres 2019 memanfaatkan media sosial sebagai sarana berkampanye,
karena membantu menyampaikan gagasan kandidat dan mampu berkomunikasi dua
arah dengan publik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dianalisis, maka peneliti mengajukan
rumusan masalah yaitu bagaimana instagram menjadi media informasi pemilihan
presiden 2019.
1. Tujuan penelitian
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan instagram
@opposite6890 sebagai media informasi pemilihan presiden 2019.
2. Manfaat penelitian
a. Manfaat akademis
3
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pada
pengembangan penelitian di bidang disiplin ilmu komunikasi. Serta
diharapkan mampu menjadi acuan penelitian lanjutan dan memberikan
sumbangan bagi perkembangan ilmu komunikasi.
b. Manfaat praktis
Memberikan kontribusi berupa pemanfaatan instagram sebagai
media informasi pemilihan presiden.
4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Landasan Teori
1. Media Sosial
Media sosial adalah medium di internet yang memungkinkan pengguna
merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerjasama, berbagi,
berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual
(nasrullah, 2016:11). Selaras dengan definisi media sosial yang di kemukakan
oleh nasrullah, dapat disimpulkan bahwasannya dengan media sosial,
penggunanya dapat saling berkomunikasi dan berbagi informasi dengan siapa saja
dan dimana saja, tanpa ada aspek geografis yang membatasi. Dengan media
sosial, siapapun bisa terhubung dengan para pengguna media sosial lainnya,
diseluruh dunia.
2. Instagram
Instagram secara sederhana dapat didefinisikan sebagai aplikasi mobile
berbasis ios, android dan windows phone dimana pengguna dapat membidik,
meng-edit dan mem-posting foto atau video ke halaman utama instagram dan
jejaring sosial lainnya. Foto atau video yang dibagikan nantinya akan terpampang
di feed pengguna lain yang menjadi follower anda. Sistem pertemanan di
instagram menggunakan istilah following dan follower. Following berarti anda
mengikuti pengguna, sedangkan follower berarti pengguna lain yang mengikuti
anda.
Selanjutnya setiap pengguna dapat berinteraksi dengan cara memberikan
komentar dan memberikan respon suka terhadap foto yang dibagikan. Instagram
awalnya dikembangkan oleh startup bernama burbn, inc yang dimotori oleh kevin
systrom dan mike krieger. Di tangan keduanya instagram sukses membuat raksasa
jejaring sosial facebook bertekuk lutut sehingga bersedia membelinya seharga $1
miliar, akuisisi itu terjadi pada 9 april 2012.
Instagram disukai karena kemudahan dan kecepatannya dalam berbagi foto
ditambah beberapa filter bergaya retro yang menarik. Instagram memberikan cara
5
baru berkomunikasi di jejaring sosial melalui foto (bambang, 2012: 16). Dalam hal
ini, instagram bersifat real time. Hampir setiap detik terus ribuan bahkan jutaan
foto disebarkan. Instagram dapat diakses setiap waktu, bisa setiap waktu sesuai
kehendak pengguna akun. Mengembangkan sebuah jaringan yang tidak terbatas,
dapat menyebarkan ide dan gagasan, sebagai sarana aktualisasi diri.
3. Komunikasi politik
B. Kerangka Pemikiran
Penelitian dengan judul penggunaan instagram sebagai media informasi pilpres
2019 ini muncul dari fenomena menjamurnya akun yang menyebarkan berita pilpres
di instagram. Berdasarkan hasil pra penelitian yang peneliti lakukan, banyak sekali
akun yang menggunakan instagram sebagai alat untuk mempromosikan atau
mengkampanyekan capres dan cawapresnya. Peneliti kemudian memilih akun
@opposite6890, karena followers nya pada media sosial instagram telah mencapai
angka 354k atau sekitar 354.000 per Juli 2019. Alur penelitian ini nantinya adalah,
peneliti ingin mengetahui bagaimana penggunaan instagram sebagai media informasi
yang di lakukan oleh opposite6890.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada sebuah penelitian dibutuhkan metode agar penelitian dapat dilakukan secara
sistematis, sehingga menghasilkan penjelasan yang akurat atas masalah yang diteliti. Metode
merupakan keseluruhan cara berpikir yang digunakan peneliti untuk menemukan jawaban dan
penjelasan dari masalah yang diteliti. Metode penelitian meliputi cara dan prinsip berpikir
mengenai masalah yang diteliti, pendekatan yang digunakan, dan prosedur ilmiah yang
ditempuh untuk mengumpulkan dan menganalisis data, serta menarik kesimpulan (pawito,
2008 : 83). Berikut ini adalah pemaparan metodologi penelitian, yang akan digunakan oleh
peneliti.
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah serta tujuan penelitian
yang telah dipaparkan sebelumnya, jenis penelitian yang akan digunakan peneliti
adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif hanya akan memaparkan situasi atau
peristiwa, sehingga peneliti tidak perlu mencari atau menjelaskan hubungan, serta
tidak menguji hipotesis (rakhmat, 2008 : 24). Penelitian kualitatif adalah penelitian
yang menjelaskan suatu fenomena dengan sedalam-dalamnya, melalui pengumpulan
data yang lebih mengutamakan kualitas bukan kuantitas data (kriyantono, 2006 : 58).
Alasan peneliti menggunakan metode ini karena peneliti ingin menjelaskan tentang
bagaimana instagram dimanfaatkan menjadi salah satu media informasi pilpres. Oleh
karena itu, hal tersebut harus digali secara mendalam tanpa reduksi ataupun isolasi
terhadap variable-variable tertentu, sehingga diperoleh data-data yang lengkap dan
peneliti mampu menjelaskan secara komprehensif.
9
atau yang diteliti dari subjek penelitian. Maka obyek penelitian pada penelitian ini
adalah pemanfaatan instagram sebagai media informasi pilpres.
C. Unit Analisis
Unit analisis pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh tentang situasi sosial dan objek penelitian. Unit analisis penelitian ini
meliputi tiga komponen, menurut spradly (sugiyono 2007 : 68) yaitu: pertama place
atau tempat dimana interaksi dalam penelitian berlangsung, kedua actor atau pelaku
yang sesuai dengan objek penelitian tersebut. Tiga, activity atau kegiatan yang
dilakukan actor dalam situasi sosial yang sedang berlangsung. Unit analisis membantu
untuk melakukan wawancara, sebagai bahan dalam membuat penelitian. Unit
penelitian dalam penelitian ini adalah pemanfaatan media informasi pada akun
instagram opposite6890.
2. Dokumentasi
10
Dokumentasi digunakan untuk menelusuri data histori. Sifat utama dari
data ini adalah tak terbatas ruang dan waktu, sehingga memberi peluang kepada
peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi dimasa lalu. Peneliti akan
memperoleh data sekunder dari dokumen-dokumen yang terkait dengan masalah
yang akan diteliti, baik berupa foto atau laporan tertulis.
3. Observasi
Metode ini adalah proses langsung mengamati subjek dan objek penelitian
secara langsung. Dengan metode ini, peneliti dimungkinkan melihat serta
mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku serta kejadian yang telah terjadi
sebenarnya. Pada dasarnya, melalui metode ini memungkinkan peneliti merasakan
apa yang dirasakan oleh objek penelitian pada waktu itu sehingga tidak menutup
kemingkinan apabila peneliti menjadi sumber data. Memungkinkan pembentukan
pengetahuan yang diketahui bersama, baik dari pihaknya maupun dari pihak
subjek (moleong, 2010:175).
12
DAFTAR PUSTAKA
M. Ali Ma’ruf, 2017, “Analisa Penggunaan Instagram Sebagai Media Informasi Kabupaten
Nganjuk”
Dewi Rahmawati, 2016, “Pemilihan dan Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Komunikasi
Pemasaran Online”
https://www.google.com/amp/s/pakarkomunikasi.com/komunikasi-politik/amp
13