Anda di halaman 1dari 2

Berikut merupakan hasil diskusi dari kelompok kami dengan beranggotakan:

1. Ika Rahma Maulida (D500181006)


2. Anisa Cahyani Aprilia (D500181078)
3. Jumini Khaerunisa (D500181079)

1. Hubungan antara pemilihan rute reaksi dan green chemistry


Penggunaan dan pemilihan katalis dalam reaksi kimia dapat memperpendek rute reaksi
karena semakin cepat proses reaksi yang terjadi akan meminimalisir limbah yang dihasilkan,
sehingga dapat mencegah pencemaran lingkungan dan mendukung dalam upaya green
chemistry.
2. Yang dimaksud dengan green chemistry
Green chemistry adalah implementasi berkelanjutan dari sains dan industry kimia dalam
kerangka ekologi industry yang berkelanjutan, aman dan tidak menimbulkan polusi serta
meminimalkan penggunaan energy dan sumber daya material yang tidak menghasilkan limbah.
Secara singkat, green chemistry merupakan desain produk dan proses kimia yang mengurangi
atau menghilangkan pengunaan dan pembentukan zat berbahaya serta dapat meminimalkan biaya
produksi.
3. Prinsip green chemistry ada 12, yaitu :
a. Pencegahan timbulnya limbah dalam proses
b. Memaksimalkan penggunaan atom ekonomi
c. Mendesign proses sintesis yang aman
d. Mendesign produk kimia yang aman
e. Menggunakan pelarut yang aman
f. Meningkatkan effiseiensi energy dalam reaksi
g. Menggunakan bahan baku yang dapat terbarukan
h. Mengurangi produk derivatisasi dan modifikasi sementara
i. Menggunakan katalis
j. Mendesign bahan kimia yang mudah terdegradasi
k. Menggunakan metode analisis secara langsung untuk mengurangi polusi
l. Meminimalisasi potensi kecelakaan
Judul TPP kelompok kami yaitu, prarancangan pabrik kimia kalsium klorida dari asam klorida
dan batuan kapur. Hal terpenting dari proses akhir pabrik ini yaitu, unit pengolahan limbah yang
bertujuan untuk mengolah limbah yang dihasilkan dalam pabrik, sehingga tidak mencemari
lingkungan sekitar. Limbah yang dihasilkan dari pabrik kalsium klorida ini secara umum
menjanjikan karena tidak hazardous dan toxic serta banyak digunakan sebagai bahan presipitan
limbah cair berbagai industri.Secara umum, limbah industri ini dibagi menjadi 3 fasa:
1. Limbah Gas
Emisi limbah gas yang dihasilkan pabrik ini adalah gas karbon dioksida (CO2) yang
termasuk ke dalam komponen gas yang tidak berbahaya. Limbah gas ini akan langsung
dibuang setelah dilakukan penyaringan gas (filter) sebelum dilepaskan ke kawasan hijau
untuk diserap sebagian oleh tumbuhansebagai bahan fotosintesis.
2. Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan pabrik ini secara umum dibagi menjadi sampah padat kota
(municipial waste) dan limbah residu padat yang mengendap pada proses sedimentasi.
limbah padat ini bersifat netral karena telah mengalami penetralan sebelumnya dalam reaktor
netralisa. Limbah padat ini tergolong dalam environemntally friendly waste.
3. Limbah Cair
Limbah cair yang dihasilkan dari pabrik sintesis CaCl2 cukup ramah lingkungan karena
hanya merupakan sludge yang berasal dari endapan hidroksida. Proses pengolahan limbah
cair ini disusun dengan 3 proses, yaitu waste pre treatment, primary treatment dan tertiary
treatment. Primary treatment bertujuan untuk mengendapkan komponen padatan dengan
densitas lebih besar untuk memurnikan limbah. Tertiary Treatment digunakan membunuh
bakteri patogen yang dapat berbahaya bagi lingkungan maupun bakteri yang tahan asam
(acid resistant bacteria). Pada proses pengolahan limbah cair ini tidak digunakan secondary
treatment karena limbah ini tidak bersifat biodegradable serta bertujuan menghemat biaya
investasi pengolahan limbah.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa prarancangan pabrik
kimia kalsium klorida dengan bahan baku asam klorida dan batuan kapur merupakan salah
satu rancangan pabrik kimia yang proses pengolahan limbahnya telah mempertimbangkan
prinsip-prinsip green chemistry.

Anda mungkin juga menyukai