Fertilitas diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita
atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas menyangkut banyaknya
bayi yang lahir hidup.
a. Konsep
Lahir hidup (live birth)
Menurut UN dan WHO adalah suatu kelahiran seorang bayi tanpa
memperhitungkan lamanya didalam kandungan dimana bayi
menunjukan tanda-tanda kehidupan.
Lahir mati (still birth)
Kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikt 28
minggu , tanpa menunjukan tanda-tanda kehidupan
Abortus
Kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 2
minggu. Ada 2 macam abortus yaitu disengaja (induced) dan tidak
disengaja (spontaneus)
Masa reproduksi
Masa dimana wanita mampu melahirkan , yang disebut usia subur (15-
49 tahun).
b. Sunber Data
Registrasi
Sensus
Survei
c. Ukuran Dasar
1. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR) : Banyaknya kelahiran
hidup pada suatu tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan
tahun (Mantra, 2006).
Rumus :
CBR = B x k
P
Dimana:
CBR = Crude Birth Rate atau Tingkat Kelahiran Kasar
P = Penduduk pertengahan tahun
k = Bilangan konstanta yang biasanya 1.000
B = Jumlah kelahiran pada tahun tertentu
d. Ukuran Reproduksi
Gross Reproduction Rate (GRR) :Banyaknya perempuan dilahirkan dari
wanita
Rumus :
GRR = 5. ∑ ASFR Fi
ASFR Fi = jumlah bayi wanita dari kelompok umur i
Net Reproductive Rate (NRR)
Menghitung kemungkinan bayi perempuan meninggal sebelum mencapai
masa reproduksinya
A. Mortalitas
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu diantara tiga komponen
demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk.
a. Konsep Mati
Menurut konsepnya terdapat 3 keadaan vital yang masing-masing saling
bersifat mutually exclusive. 3 keadaan vital tersebut adalah lahir hidup (live
birth), mati, lahir mati (fetal death)
b. Sumber Data
1. Sistem Registrasi Vital
Apabila sistem ini bekerja dengan baik merupakan sumber data paling
ideal. Disini kejadian kematian dilaporkan dan dicatat segera setelah
peristiwa tersebut terjadi.
2. Sensus atau Survei Penduduk
Sensus atau survei penduduk merupakan kegiatan sesaat yang bertujuan
untuk mengumpulkan data penduduk, termasuk pula data ematian.
Kejadian kematian dicatat setela sekian lama peristiwa kematian terjadi.
c. Ukuran Kematian
1. Konsep “Person Years Lived”
Konsep person years lived yaitu untuk menentukan jumlah orang yang
betul-betul exposed to risk. Perkiraan tersebut didasarkan kepada asumsi
bahwa jumlah kematian/jumlah kelahiran/jumlah orang yang berpindah
masuk atau keluar adalah sama antara sebelum dan sesudah pertengahan
periode.
Ptengah periode = ½ (Pawal periode + Pakhir periode)
2. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate=CDR)
Banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun dibagi jumlah
penduduk pada pertengahan tahun tersebut .Biasanya CDR dinyatakan
untuk tiap 1000 orang atau (0/00)
Persamaan CDR :
e. Standarisasi
Rate kematian muungkin saja dipengaruhi karakteristik lain, misalnya :
1. Komposisi menurut urban – rural
2. Komposisi pekerjaan
3. Komposisi pendapatan
4. Sex
5. Status kawin
f. Tabel Kematian
Tabel kematian merupakan alat analisis mortalitas yang paling memuaskan.
Ini merupakan suatu tabel hipotesis dari sekumpulan orang yang dilahirkan
pada waktu yang sama yang oleh karena proses kematian. Tabel kematian
biasanya mempunyai 6 kolom.
Kolom 1
Umur tepat yang di simbolkan dengan X
Kolom 2
Probabilitas kematian antara umur tepat x dan x + n yang disimbolkan nqx.
Nilai n adalah selisih atau interval antara nilai tersebut dan nilai x berikutnya.
Kolom 3
Jumlah orang yang berhasil mencapai umur tepat x diberi simbol Ix. Apabila
nqx diketahui, maka perhitungan Ix dapat dilakukan dengan rumus :
Ix+n=Ix(1-nqx)
Kolom 4
Tahun hidup yang dijalani antara umur tepat X dan X+n diberi simbol nLx.
Besarnya nilai nLx diperkirakan dengan penduduk pertengahan periode.
Sehingga dapat dilakukan dengan rumus :
nLx = n/2 (Ix + Ix+n)
Kolom 5
Total tahun orang hidup setela umur tepat x taun. Simbolnya T x. Rumusnya
adalah
Tx = ∑wx nLx
Kolom 6
Angka harapan hidup pada saat umur tepat X simbolnya adalah ex. Dapat
dirumuskan dengan : ex = Tx
Ix
B. Perkawinan
Perkawinan adalah hubungan yang sah dari dua orang yang berlainan jenis
kelamin. Sahnya hubungan tersebut berdasarkan atas hukum perdata yang
berlaku, agama atau peraturan-peraturan lain yang dianggap sah dalam negara
bersangkutan.
a. Sumber data perkawinan dan perceraian
Di Indonesia pencatatan nikah, talak, rujuk sudah ada, akan tetapi pencatatan
tersebut tidak lengkap karena hanya memberikan keterangan mengenai jumlah
saja. Pada umumnya analisis perkawinan perceraian banyak dilakukan
berdasarkan atas hasil sensus dan survey.
b. Ukuran perkawinan
Angka perkawinan kasar
̅̅̅̅= M x1000
𝑀
P
M = jumlah perkawinan dalam satu tahun
P = jumlah penduduk pertengahan tahun
Angka perkawinan umum
Mu = M x 1000
P15
c. Umur perkawinan
𝐷
1
𝑋̅ = 𝑑 + {∫ 𝑠(𝑥)𝑑𝑥 − (𝐷 − 𝑑)𝑠(𝐷)}
𝑠(𝑑) − 𝑠(𝐷)
𝑑
C. Perceraian
Berakhirnya suatu perkawinan merupakan implikasi demografi dan sosiologi.
Sedangkan akibatnya terhadap fertilitas merupakan kebalikannya, yaitu
menurunkan angka fertilitas sehingga akan mengurangi angka pertumbuhan
penduduk dan hal ini akan mengurangi pula status perkawinan . dan ‘kawin’
menjadi status ‘cerai’. Dari hasil pencatatan bias dihitung angka perceraian
kasar dengan notasi:
d = D/P*100
dimana:
D = jumlah perceraian selama 1 (Satu)tahun
P = jumlah pendudu pertengahan tahun
Perhitungan angka perceraian kasar ini tidak cukup mewakili dengan baik,
karena yang menjadi penyebutnya adalah semua penduduk yang terkena
maupun tidak atas risiko perceraian berdasarkan urnur. Dengan demikian
dapat dihitung Angka Perceraian Umum di mana yang menjadi penyebutnya
adalah penduduk berumur 15 tahun keatas atau disebut orang yang berumur
divor-ceable dengan rumusnya sebagai berikut:
d = D/P15 * 1000
dimana
d = angka perceraian umum
D = perceraian dalam 1 tahun
P15 = jumlah penduduk 15 tahun keatas