1
perempuan cukup besar, terlebih saat memasuki masa menopause.
Nyeri sendi sesungguhnya terjadi karena pe ngumpulan cytokine
yang berlebihan pada sendi, yang dipicu oleh kerusakan jaringan ikat
pada sendi. Nyeri pada persendiandapat juga disebabkan oleh
pembengkakan sendi atau artritis, ketegangan otot atau
pembengkakan kantong cairan pada sendi atau bursitis. Ketiga
gangguan ini dapat terpicu oleh kelelahan, colah posisi, influenza,
rematik, atau asam urat. Penanganan Nyeri Sendi
1. Istirahatkan sendi sesering mungkin.
2. Lakukan gerakan peregangan sendi.
3. Mandi menggunakan air hangat.
4. Pijat bagian sendi yang terasa nyeri
. 5. Konsumsi obat anti-inflamasi untuk menghilangkan rasa nyeri
dan mengatasi pembengkakan.
6. Ketika sendi terasa nyeri tanpa penyebab seperti salah gerak atau
kelelahan, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan
dokter, karena penanganannya perlu disesuaikan dengan pemicu rasa
nyeri. Hindari membiarkan rasa nyeri sendi mendera lebih dari tiga
hari.
7. Selain pengobatan secara medis, terapi fisik, perubahan gaya hidup
termasuk latihan fisik, mengontrol berat badan, dan diet juga
memainkan peranan penting dalam peng- obatan artritis dan sakit
sendi. Suplemen merupakan salah satu terapi yang sangat membantu.
Lansia dapat meng- onsumsi suplemen glucosamine dibarengi dengan
chondroitin dan methylsulfonylmethane (MSM), seperti pada
suplemen glucosamine, chondroitin, dan MSM, yang dapat
memberikan hasil yang lebih optimal.
8. Nyeri sendi pada perempuan yang memasuki masa perimenopause
atau telah mengalami menopause dapat diatasi dengan Terapi Sulih
2
Hormon, yaitu penambahan hormon estrogen, progesteron atau
kombinasi kedua hor mon tersebut.