Anda di halaman 1dari 9

BAB III

NILAI WAKTU UANG

A. Garis Waktu (Time Line)


Langkah pertama dalam analisis nilai waktu uang adalah membuat garis
waktu. Garis waktu merupakan suatu perwujudan grafis yang digunakan untuk
menunjukkan kapan arus kas terjadi. Contoh garis waktu sebagai berikut ini.

Keterangan:
PV (Present Value) : Ditunjukkan dengan nilai -100
FV (Future Value) : Ditunjukkan pada CF3
CF : Cash Flow
Angka 0-5 : Periode

Isi dalam garis waktu meliputi perhitungan penentuan future value (PV) dan
present value (PV). Proses perhitungan PV dan FV dijelaskan sebagai berikut.
1. Perhitungan Present Value dan Future Value dengan nilai arus kas yang sama
dalam setiap periode.
a. Present Value
Present Value yaitu nilai hari ini dari arus kas atau serangkaian arus
kas di masa depan. Persamaan Present value sabagai berikut ini.
𝐹𝑉𝑁
𝑃𝑉 =
(1 + 𝐼)𝑁

Keterangan:
PV : Present Value
FVN : Future value periode N
N : Jumlah periode di dalam analisis
I : Tingkat bunga yang diterima per tahun

b. Future Value (FV)


Future value merupakan suatu jumlah yang akan dicapai arus kas atau
serangkaian arus kas yang berkembang selama jangka waktu tertentu bila
dimajemukkan menggunakan tingkat bunga tertentu. Persamaan future value
sebagai berikut ini.

𝐹𝑉𝑁 = 𝑃𝑉(1 + 𝐼)𝑁

2. Perhitungan Present Value dan Future Value dengan nilai arus kas yang berbeda
dari periode yang satu ke periode berikutnya.
a. Present value aliran kas yang tidak sama
Persamaan PV dengan aliran kas yang tidak sama sebagai berikut ini.
𝑁
𝐶𝐹1 𝐶𝐹2 𝐶𝐹𝑁 𝐶𝐹𝑡
𝑃𝑉 = + + ⋯ + = ∑
(1 + 𝐼)1 (1 + 𝐼)2 (1 + 𝐼)𝑁 (1 + 𝐼)𝑡
𝑡=1

Keterangan:
CF : Cash flow (arus kas)

b. Future value aliran kas yang tidak sama


Persamaan FV dengan aliran kas yang tidak sama sebagai berikut ini.

𝐹𝑉 = 𝐶𝐹1 (1 + 𝐼)𝑁−1 + 𝐶𝐹2 (1 + 𝐼)𝑁−2 + ⋯ + 𝐶𝐹𝑁

B. Anuitas dan Perpepuitas


1. Anuitas
a. Pengertian Anuitas
Anuitas merupakan serangkaian pembayaran dengan jumlah yang sama
dilakukan pada interval waktu yang tetap selama jangka waktu tertentu.
b. Jenis Anuitas
Anuitas dapat dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut.
1) Anuitas Biasa (Ordinary annuity)
Anuitas biasa yaitu serangkaian pembayaran dengan jumlah yang
sama dilakukan pada interval waktu yang tetap selama jangka waktu
tertentu. Perhitungan dalam anuitas biasa sebagai berikut.
a) Present value dari anuitas biasa
Persamaan present value anuitas biasa sebagai berikut ini.

1
1−
𝑃𝑀𝑇 𝑃𝑀𝑇 𝑃𝑀𝑇 (1 + 𝐼)𝑁 |
𝑃𝑉𝐴𝑁 = 1
+ 2
+ ⋯+ 𝑁
= 𝑃𝑀𝑇 || |
(1 + 𝐼) (1 + 𝐼) (1 + 𝐼) 𝐼

Keterangan:
PVAN : Present value anuitas selama periode N
PMT : Payment
I : Tingkat bunga
N : Jumlah periode di dalam analisis

b) Future tense dari anuitas biasa


Persamaan future value anuitas biasa sebagai berikut ini.

𝐹𝑉𝐴 = 𝑃𝑀𝑇(1 + 𝐼)𝑁−1 + 𝑃𝑀𝑇(1 + 𝐼)𝑁−2 + ⋯ + 𝑃𝑀𝑇(1 + 𝐼)0

(1 + 𝐼)𝑁 − 1
𝐹𝑉𝐴𝑁 = 𝑃𝑀𝑇 | |
𝐼
Keterangan
FVAN : Future value dari suatu anuitas selama periode N

2) Anuitas jatuh tempo (Annuity Due)


Anuitas jatuh tempo yaitu anuitas yang pembayarannya dilakukan
pada awal periode. Perhitungan anuitas jatuh tempo hanya menghitung
nilai future value. Persamaan future value anuitas jatuh tempo sebagai
berikut.

𝐹𝑉渞𝑎𝑡𝑢ℎ 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑜 = 𝐹𝑉𝐴𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎 (1 + 𝐼)


2. Perpepuitas
Perpepuitas adalah serangkaian pembayaran dalam jumlah yang sama pada
jarak tertentu diharapkan akan terus berlangsung selama-lamanya. Perhitungan
perpepuitas sebagai berikut ini

𝑃𝑀𝑇
𝑃𝑉਍𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑒𝑝𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 =
𝐼

C. Soal Ujian Mandiri Time Value of Money


 Soal untuk Mahasiswa yang ber NIM Ganjil
1. Soal menghitung PV dan FV dengan arus kas yang sama setiap periodenya.
a. Suatu efek yang akan membayar Rp850.000,00 dalam waktu 5 tahun, jika efek
dengan risiko yang sama memberikan 8 persen per tahun. Tentukan nilai
present value dengan menggunakan pendekatan bertahap dan rumus?
b. Jika anda mendepositokan Rp1.000.000,00 ke suatu rekening bank yang
membayarkan bunga 6 persen per tahun. Hitunglah future value dengan
menggunakan pendekatan bertahap dan rumus setelah 3 tahun?
2. Soal menghitung present value dan future value dengan arus kas yang tidak
sama dari satu periode ke periode berikutnya
Suatu investasi akan membayar $100 pada akhir setiap tahun selama 3
tahun ke depan, $200 pada akhir tahun ke-4, $400 pada akhir tahun ke-5, dan
$600 pada akhir tahun ke-6. Jika investasi lain dengan risiko yang sama
memberikan 4 persen per tahun, berapakah nilai sekarang dan nilai masa depan
dari investasi tersebut?
3. Soal menghitung anuitas biasa dan anuitas jatuh tempo
a. Berapakah nilai masa depan (future value) dari anuitas biasa 5 persen, 4 tahun,
yang membayarkan Rp 450.000,00 setiap tahunnya? Dalam menghitung future
value menggunakan pendekatan bertahap dan rumus.
b. Berdasarkan soal point a, maka tentukan nilai future value anuitas jatuh
tempo?

 Soal untuk Mahasiswa yang ber NIM Genap


1. Soal menghitung PV dan FV dengan arus kas yang sama setiap periodenya.
a. Suatu efek yang akan membayar Rp750.000,00 dalam waktu 4 tahun, jika efek
dengan risiko yang sama memberikan 5 persen per tahun. Tentukan nilai present
value dengan menggunakan pendekatan bertahap dan rumus?
b. Jika anda mendepositokan Rp1.000.000,00 ke suatu rekening bank yang
membayarkan bunga 7 persen per tahun. Hitunglah future value dengan
menggunakan pendekatan bertahap dan rumus setelah 5 tahun?
2. Soal menghitung present value dan future value dengan arus kas yang tidak
sama dari satu periode ke periode berikutnya
Suatu investasi akan membayar $300 pada akhir setiap tahun selama 3
tahun ke depan, $400 pada akhir tahun ke-4, $500 pada akhir tahun ke-5, dan
$600 pada akhir tahun ke-6. Jika investasi lain dengan risiko yang sama
memberikan 3 persen per tahun, berapakah nilai sekarang dan nilai masa depan
dari investasi tersebut?
3. Soal menghitung anuitas biasa dan anuitas jatuh tempo
a. Berapakah nilai masa depan (future value) dari anuitas biasa 6 persen, 4 tahun,
yang membayarkan Rp 350.000,00 setiap tahunnya? Dalam menghitung future
value menggunakan pendekatan bertahap dan rumus.
b. Berdasarkan soal point a, maka tentukan nilai future value anuitas jatuh tempo?
BAB I
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

A. Definisi Laporan Keuangan


Laporan keuangan menunjukkan posisi perusahaan pada suatu titik waktu dan
kegiatan operasinya selama beberapa periode lalu. Analisis laporan keuangan
digunakan oleh beberapa pihak. Diantara pihak tersebut yaitu manajer, kreditur, dan
pemegang saham. Pertama, pihak manajer menganalisis laporan keuangan bertujuan
untuk mengetahui kinerja perusahaan. Kedua, pihak kreditur bertujuan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan tepat pada
waktunya. Terakhir, pihak pemegang saham bertujuan untuk meramalkan dividen,
laba, dan harga saham.

B. Elemen Laporan Keuangan


Elemen laporan keuangan yang terpenting dibedakan sebagai berikut.
1. Neraca
Neraca menunjukkan posisi kekayaan perusahaan, kewajiban keuangan,
dan modal sendiri perusahaan pada waktu tertentu. Kekayaan disajikan pada sisi
aktiva dan kewajiban keuangan serta modal sendiri disajikan pada sisi pasiva.
Persamaan neraca sebagai berikut ini.

Kekayaan = Kewajiban + Modal sendiri

2. Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi merupakan rangkuman pendapatan dan beban
perusahaa selama suatu periode. Selain itu, laporan ini menunjukkan laba atau
rugi yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu. Persamaan
laba/rugi sebagai berikut ini.
Laba (Rugi) = Penghasilan dari penjualan − biaya dan ongkos

C. Analisis Rasio Keuangan


Rasio keuangan dibagi sebagai berikut.
1. Rasio Likuiditas
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban keuangan yang waktunya segera jatuh tempo. Rasio likuiditas
dibedakan sebagai berikut ini.
a. Rasio lancar (Current Ratio)
Rasio lancar dapat dihitung dengan persamaan berikut ini.
Rasio Lancar = Aset Lancar/Kewajiban Lancar

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)


Rasio cepat dapat dihitung dengan persamaan berikut ini.

Aset lancar − Persediaan


Rasio cepat =
Kewajiban lancar
2. Rasio Manajemen Aset
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa efektif sebuah perusahaan
mengatur asetnya. Rasio manajemen aset dibedakan sebagai berikut ini.
a. Rasio perputaran persediaan (Inventory turnover ratio)
Rasio perputaran persediaan dapat dihitung dengan persamaan berikut ini.
Penjualan
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Persediaan

b. Jumlah Hari Piutang Belum Tertagih (Days Sales Outstanding)


Rasio jumlah hari piutang belum tertagih dapat dihitung dengan persamaan
berikut ini.
Piutang
𝐷𝑎𝑦𝑠 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑂𝑢𝑡𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 =
Penjualan Tahunan/365

c. Rasio Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover Ratio)


Rasio perputaran aset tetap dapat dihitung dengan persamaan berikut ini.
Penjualan
𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Aset Tetap Bersih

d. Rasio Perputaran Total Aset (Total Asset Turnover Ratio)


Rasio perputaran total aset dapat dihitung dengan persamaan berikut ini.
Penjualan
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Total Aset
3. Rasio Manajemen Utang (Financial Leverage)
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh perusahaan
menggunakan hutang. Rasio manajemen utang dibedakan sebagai berikut ini.
a. Total Utang Terhadap Total Aset (Debt Ratio)
Rasio total utang terhadap total aset dapat dihitung dengan persamaan berikut
ini.
Total Utang
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Total Aset

b. Rasio Kelipatan Pembayaran Bunga (Time Interest Earned-TIE)


Rasio kelipatan pembayaran bunga dapat dihitung dengan persamaan berikut
ini.
EBIT
𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑒𝑑 =
Beban Bunga

4. Rasio Profitabilitas
Rasio ini digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva
perusahaan. Rasio profitabilitas dibedakan sebagai berikut ini.
a. Margin Laba atas Penjualan (Profit Margin on Sales)
Margin laba atas penjualan dapat dihitung dengan persamaan berikut ini.
Laba Bersih
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑜𝑛 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 =
Penjualan

b. Pengembalian Atas Total Aset (Return on Total Asset-ROA)


Pengembalian atas total aset dapat dihitung dengan persamaan berikut ini.
Laba Bersih
ROA =
Total Aset

c. Rasio Kemampuan Dasar untuk Menghasilkan Laba (Basic Earning Power-


BEP)
Rasio kemampuan dasar untuk menghasilkan laba dapat dihitung dengan
persamaan berikut ini.
EBIT
𝐵𝑎𝑠𝑖𝑐 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑜𝑤𝑒𝑟 =
Total Aset
d. Pengembalian atas Ekuitas (Return on Equity-ROE)
Pengembalian atas ekuitas dapat dihitung dengan persamaan berikut ini.
Laba Bersih
ROE =
Ekuitas(Modal Sendiri)

5. Rasio Nilai Pasar (Market Value Ratio)


Rasio nilai pasar merupakan sekumpulan rasio yang menghubungkan harga
saham perusahaan dengan laba, arus kas, dan nilai buku persahamnya. Rasio nilai
pasar dibedakan sebagai berikut ini.
a. Rasio Harga/Laba (Price to Earning Ratio)
Rasio Harga/Laba dapat dihitung dengan persamaan berikut ini.
Harga per Lembar Saham
⹩𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑡𝑜 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Laba per Lembar Saham

b. Rasio Nilai Pasar/Nilai Buku (Market Book)


Rasio nilai pasar/nilai buku dapat dihitung dengan persamaan berikut ini.
Ekuitas Biasa
𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡/𝑏𝑜𝑜𝑘 =
Jumlah Saham Beredar

Anda mungkin juga menyukai