Anda di halaman 1dari 8

Laporan Makalah Kelompok 1

“Kebijakan K3 Yang Berkaitan Dengan Keperawatan Di Indonesia”

Anggota Kelompok

Novita Triyuliandari : 18031003

Mira Sayuni : 18031009

Wahyu Praba Yudha : 18031010

Natasya Almeidra : 18031018

Ruwi Donalia Triandika S : 18031021

Ines Kurniasih : 18031027

Nila Sari : 18031029

Indria Syahfitri : 18031035

Gustri Alviani : 18031041

Program Studi Sarjana Keperawatan

STIKes Hang Tuah Pekanbaru

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-nya sehingga kami dapat berhasil menyelesaikan makalah tentang ini dengan tepat
waktu. Makalah ini berisikan tentang kebijakan K3 yang berkaitan dengan keperawatan di
indonesia. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
membutuhkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata,
kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita. Amin.

Pekanbaru, 11 Desember 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Tujuan ......................................................................................................................... 2

1.2.1 Tujuan Umum .......................................................................................................... 2

1.2.1 Tujuan Khusus ......................................................................................................... 2

1.3 Manfaat ....................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Jurnal .................................................................................................................... ...... 3

2.2 Analisa Jurnal....................................................................................................... ...... 3


BAB IVPENUTUP
3.1 Simpulan .............................................................................................................. ...... 7
3.2 Saran .................................................................................................................... ...... 7

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan pembangunan di semua sektor kegiatan industri dan jasa semakin
meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut ternyata tidak hanya
memberikan dampak positif, tetapi juga memberikan dampak negatif yaitu memberikan
pengaruh dan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan para tenaga kerjanya.
Kompetisi dan tuntunan akan standar internasional menyebabkan masalah kesehatan
dan keselamatan kerja menjadi isu global dan sangat penting. Banyak negara semakin
meningkatkan kepeduliannya terhadap masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang
dikaitkan dengan isu perlindungan tenaga kerja dan hak asasi manusia serta perlindungan
terhadap linkungan hidup. Penetapan manajemen K3 sebagai bagian dari kegiatan operasi di
perusahaan/instansi, merupakan syarat yang tidak dapat diabaikan untuk dapat mencapai
efisiensi dan produktifitas yang dibutuhkan, guna meningkatkan daya saing. Penyelenggaraan
program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah merupakan salah satu bentuk
perlindungan kepada tenaga kerja yang bertujuan untuk mewujudkan produktivitas kerja yang
optimal serta melindungi tenaga kerja dari risiko yan membahayakan kesehatan dan
keselamatannya.
Fasilitas kesehatan, termasuk di dalamnya rumah sakit, puskemas, balai kesehatan
masyarakat, klinik, laboratorium klinik, dan laboratorium kesehatan, merupakan tempat kerja
yang sangat sarat dengan potensi bahaya kesehatan dn keselamatan pekerjaannya. Risiko
terjadinya gangguan kesehatan dan kecelakaan menjadi semakin besar mengingat fasilitas
kesehatan merupakan tempat kerja yang padat tenaga kerja. Dan dar berbagai penelitian
menunukkan bahwa pravalensi anguan kesehatan yang terjadi di fasilitas kesehatan lebih
tinggi dibaningkan tempat kerja lainnya (Depkes, 2007).
Di Indonesia, data mengenai penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja di
sarana kesehatan secara umum belum tercatat dengan baik, namun menurut Depkes (2007)
diketahui bahwa resiko bahaya yang dialami oleh pekerja rumah sakit adalah inveksi HIV
(0,3%), risiko pajanan membran mukosa (1%), risiko pajanan kulit (<1%), dan sisanya
tertusuk jarum, low back paint akibat mengangkat beban yang melebihi batas, gangguan
pernapasan, dermatitis, dan hepatitis.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum


Mengetahui bagaimana kebijakan K3 yang berkaitan dengan perawat di Indonesia.

1.2.2 Tujuan Khusus


Menganalisa penelitian tentan kebijakan K3 yang berkaitan dengan perawat di
Indonesia
1.3 Manfaat
Mengetahui pentingnya kebijakan K3 dan dapat menerapkannya dengan baik saat
bertugas di RS

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jurnal

2.2 Hasil Analisa Jurnal

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Kejadian
kecelakaan kerja sering terjadi pada tenaga kesehatan khususnya perawat rumah sakit. Oleh
karena itu, diperlukan upaya pembinaan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
agar terhidar dari kecelakaan kerja.
Salah satu komponen pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah perawat, tenaga
pelayanan kesehatan yang berinteraksi dengan pasien yang intensitasnya paling tinggi
dibandingkan komponen lainnya. Perawat sebagai anggota inti tenaga kesehatan yang
jumlahnya terbesar di rumah sakit (40-60%) dan dimana pelayanan keperawatan yang
diberikan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan memiliki peran kunci dalam
mewujudkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Rumah Sakit.
Ada Kekuatan hubungan antara pelatihan dengan kejadian kecelakaan kerja yang
berarti perawat yang tidak lengkap mengikuti pelatihan berisiko 5 kali mengalami kejadian
kecelakaan kerja dibandingkan dengan perawat yang lengkap mengikuti pelatihan. Pelatihan
keselamatan dan kesehatan kerja merupakan pelatihan yang diselenggarakan dan diarahkan
untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kemampuan, produktivitas, dan
kesejahteraan tenaga kerja.
Kebutuhan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja di Rumah Sakit satu dengan
Rumah Sakit lain berbeda sesuai sifat bahaya, skala kegiatan dan kondisi petugas kesehatan
Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting mengingat kebanyakan kecelakaan
terjadi pada pekerja yang belum terbiasa bekerja secara selamat. Penyebabnya adalah
ketidaktahuan tentang bahaya atau cara mencegahnya meskipun tahu tentang adanya suatu
resiko.

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan

Salah satu kebijakan untuk memaksimalkan peran K3 adalah dengan mewajibkan


perawat untuk mengikuti sosialisasi promosi K3 secara berkala, komprehensif dan merata
agar perawat memiliki kesadaran pribadi agar pengetahuan dan keterampilan dalam
pelaksanaan tugas sesuai prosedur menjadi bagian yang terpenting bagi perawat.

3.2 Saran

Pihak RS dan kepanitiaan K3RS agar meningkatkan pengetahuan perawat mengenai


K3 melalui sosialisasi, pelatihan, rapat internal ruangan perawatan secara berkala untuk
meminimalkan kejadian-kejadian yang tidak diharapkan yang berkaitan dengan keselamatan
dan kesehatan perawat dalam bekerja serta diharapkan timbul peningkatan sikap positif
perawat tentang K3 serta timbul kesadaran pribadi dan membudayakan K3.

DAFTAR PUSTAKA
Depkes. (2007). Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di Pelayanan Kesehatan,
Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Available at: http://depkes.go.id.
Sentya P. (2018). Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kejadian
Kecelakaan Kerja Perawat Rumah Sakit. Jurnal Endurance 3(2) Juni 2018 (271-277)

Anda mungkin juga menyukai