PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Drosophila melanogaster merupakan objek yang sering digunakan
dalam penelitian Genetika karena mudah dikembangbiakkan dan juga mudah
didapatkan di alam bebas. Drosophila melanogaster biasanya ditemukan pada
buah-buahan yang sudah ranum. Hal ini dikarenakan makanan lalat buah
adalah jamur yang tumbuh pada buah.
Biasanya dalam melakukan pengamatan tentang Drosophila
melanogaster dibuat sebuah medium untuk pemeliharaan Drosophila tersebut.
Sehingga memudahkan melakukan pengamatan tentang lalat buah khususnya
mengenai siklus lalat buah. Karena tanpa suatu medium, setiap fase pada
siklus hidup Drosophila melanogaster sulit diamati.
Siklus hidup Drosophila melanogaster relatif singkat. Hanya sekitar 2
minggu. Siklus hidupnya dimulai dari telur, satu hari kemudian menjadi larva
dan pada tahap larva mengalami empat kali pergantian kulit (instar), tiga hari
kemudian larva akan menjadi pupa. Setelah delapan hingga sebelas hari, pupa
akan berubah menjadi imago. Imago inilah yang disebut lalat buah dewasa.
Beberapa waktu kemudian imago akan bertelur kembali. Siklus hidup
Drosophila melanogaster disebut metamorposis sempurna.
Drosophila melanogaster yang beterbangan di sekitar mediumnya ada
yang jantan dan ada yang betina. Drosophila melanogaster jantan dengan
betina dapat dibedakan dengan melihat ukuran dan ujung abdomennya.
Drosophila melanogaster jantan ukuran tubuhnya lebih kecil dibandingkan
Drosophila melanogaster betina. Ujung abdomen Drosophila melanogaster
jantan runcing sedangkan ujung abdomen Drosophila melanogaster betina
tumpul. Selain itu juga dapat dilihat dari bintik hitam pada ujung abdomen
yang dimiliki Drosophila melanogaster jantan sedangkan pada betina tidak
memiliki bintik hitam pada ujung abdomennya.
Berdasarkan uraian di atas maka diadakan sebuah percobaan untuk
mengamati siklus hidup Drosophila melanogaster. Mengamati setiap fase
hidup Drosophila melanogaster lebih mendetail. Serta mengamati perbedaan
antara morfologi Drosophila melanogaster jantan dan betina.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana mengawetkan setiap tahapan dalam metamfosis lalat buah
(Drosophila melanogaster)?
C. Tujuan
Untuk mengatahui setiap tahapan dalam metamfosis lalat buah
(Drosophila melanogaster).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Genetika adalah cabang biologi yang berurusan dengan hereditas dan variasi.
Unit-unit herediter yang ditramsmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya
(dengan kata lain diwariskan) disebut gen. Gen terletak dalam molekul-molekul
panjang asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, DNA) yang ada di dalam
semua sel. DNA, bersama dengan suatu matriks protein, membentuk nucleoprotein
dan terorganisasi menjadi struktur yang disebut kromosom yang ditemukan di dalam
nukleus atau daerah inti sel. Sebuah gen mengandung kode informasi bagi produksi
protein. Normalnya, DNA adalah molekul yang stabil dengan kapasitas bereplikasi
sendiri. Terkadang, bias terjadi perubahan spontan pada suatu DNA. Perubahan itu,
disebut mutasi, dapat menyebabkan perubahan kode DNA yang mengakibatkan
produksi protein yang salah satu tidak lengka (Stansfield, 2007).
Orang yang pertama yang menggunakan Lalat buah sebagai objek penelitian
Genetika adalah Thomas Hunt Morgan yang berhasil menemukan penemuan pautan
seks. Spesies lalat buah, Drosophila melanogaster, sejenis serangga biasa yang
umumnya tidak berbahaya yang merupakan pemakan jamur yang tumbuh pada buah.
Lalat buah adalah serangga yang mudah berkembang biak. Dari satu perkawinan saja
dapat dihasilkan ratusan keturunan, dan generasi yang baru dapat dikembangbiakkan
setiap dua minggu. Karakteristik ini menjadikan lalat buah menjadi organisme yang
cocok sekali untuk kajian-kajian genetik (Yatim, 1983).
Dalam melakukan praktikum genetika, kita semakin banyak menggunakan
Drosophila sebagai dahan pemodelan genetika. Siklus hidup dari Drosophila sangat
penting untuk diketahui karena denngan kita mengetahuinya kita dapat memberikan
perlakuan yang sesuai dalam perawatannya.selain itu, kita dapat mengetahui kondisi
yang tepatbagi masing-masing fase. Berdasarkan hal tersebut, sehingga praktikum ini
dilakukan untuk bagaimana cara pembuatan medium lalat buah, dan dapat
mengetahui perbedaan antara jantan dan betina serta siklus hidup dari Drosophila
melanogaster (Agus dan Sjafaraenan, 2013).
Drosophila melanogaster, sejenis serangga biasa yang umumnya tidak
berbahaya dan merupakan pemakan jamur yang tumbuh pada buah. Lalat buah adalah
serangga yang mudah berkembangbiak. Dari satu perkawinan saja dapat dihasilkan
ratusan keturunan, dan generasi yang baru dapat dikembangkan setiap dua minggu.
Karasteristik ini menunjukkan lalat buah organisme yang cocok sekali untuk kajian-
kajian genetik (Campbell, 2008).
B. Analisis Prosedur
Pertama yang dilakukan dalam praktikum ini adalah menyiapkan alat
dan bahan. Untuk pembuatan media agar mencamprkan semua bahan seperti
agar-agar, pisang ketip, ragi tempe, air, kemudian dimasak dan diaduk sampai
mengental. Setelah itu media agar dituang ketoples. Toples ditutup denngan
kaos stoking. Selanjutnya menaruh media agar ditempat yang terbuka.
Biarkan selama beberapa hari sampai larva lalat buah muncul di dalam media
agar. Media agar dibawa ke laboratorium untuk di ambil larva lalt buah. Larva
lalat buah diamati dibawah mikroskop, dan hasil pengamatan
didokumentasikan .
C. Pembahasan
Drosophila melanogaster merupakan jenis lalat buah yang dapat
ditemukan di buah-buahan busuk. Drosophila telah digunakan secara
bertahun-tahun dalam kajian genetika dan perilaku hewan. Berikut merupakan
klasifikasi dari Drosophila melanogaster:
Kingdom Animalia
Phyllum Arthropoda
Kelas Insecta
Ordo Diptera
Famili Drosophilidae
Genus Drosophila
Spesies Drosophila
melanogaster
Jantan Betina
1. Ukuran tubuh 1. Ukuran tubuh
lebih kecil dari lebih besar dari
betina jantan