SKRIPSI
Oleh :
NIM : 141124022
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Kedua orang tuaku Aloysius Sugiyono dan Ingrid Enduk Supriyanti untuk doa,
cinta, kasih sayang, dan dukungan jasmani maupun rohani yang selalu diberikan.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang”
(Amsal 23:18)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
From the results of this study indicate that the mean student learning
outcomes before the use of Instagram amounted to 55.81. After the treatment
using Instagram, the mean was 63.81. Viewed from the mean it means that there
is an increase in achievement after the use of Instagram as a learning media for
Catholic Religious Education. From the results of the normality test using the
Kolmogorov-Smirnov formula, the significance of pretest is 0.200 which means
normal data while the significance of posttest is 0.015, which means that the data
is not normally distributed. Then the hypothesis test performed is the Mann
Whitney Test with the results of Asymp. Sig. 005. Sig.0,005 <0.05 means that H1
is accepted and H0 is rejected. From these results it can be concluded that there
is an influence from Instagram usage in learning on the learning achievement of
Catholic Religious Education of class XI students of SMK Negeri 6 Yogyakarta.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala
rahmat, kasih dan karunia-Nya yang selalu menyertai, sehingga penulis dapat
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai berkat bantuan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu
ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Patrisius Mutiara Andalas,SJ, selaku dosen penguji III, yang telah bersedia
skripsi ini.
4. Dr.B.Agus Rukiyanto SJ, selaku Ketua Program Studi PAK, yang telah
memberikan izin bagi penulis untuk mengerjakan tugas akhir ini mulai dari
5. Kedua orang tua penulis, yang selalu memberikan doa, dukungan, cinta kasih
6. Segenap staf dosen dan karyawan Prodi PAK dan Fakultas Ilmu Pendidikan ,
9. Pihak sekolah, dan guru Agama Katolik SMK Negeri 6 Yogyakarta yang
10. Siswa-siswi kelas XI agama Katolik di SMK Negeri 6 Yogyakarta yang telah
11. Semua pihak yang telah ikut mendukung dan membantu, yang tidak dapat
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
MOTTO ............................................................................................................... v
ABSTRACK ........................................................................................................... ix
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Rumusan Masalah................................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 8
F. Manfaat Penulisan................................................................................... 9
G. Metode Penulisan ......................................................................................... 10
H. Sistematika Penulisan .................................................................................. 10
BAB II. KAJIAN TEORI ........................................................................................... 13
A. Kajian Teori ................................................................................................. 13
1. Pendidikan Agama Katolik .......................................................................... 13
a. Hakikat Pendidikan Agama Katolik di Sekolah ...................................... 13
b. Tujuan Pendidikan Agama Katolik di Sekolah ....................................... 17
c. Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Sekolah ................................. 21
2. Prestasi Belajar............................................................................................. 23
3. Jejaring Sosial Instagram ............................................................................. 29
a. Pengertian Jejaring Sosial ....................................................................... 29
b. Pengertian Instagram .............................................................................. 33
c. Fitur-fitur Instagram ............................................................................... 34
d. Cara penggunaan Instagram ................................................................... 35
e. Kelebihan dan Kekurangan Instagram.................................................... 37
B. Hubungan Media dengan Prestasi Belajar ................................................... 38
C. Penelitian yang Relevan ............................................................................... 42
D. Kerangka Pikir ............................................................................................. 44
E. Hipotesis ...................................................................................................... 45
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 46
A. Jenis Penelitian............................................................................................. 46
B. Desain Penelitian ......................................................................................... 47
C. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 48
D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................... 48
E. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................................ 49
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 50
1. Variabel Penelitian ....................................................................................... 50
a. Definisi Konseptual Variabel .................................................................. 51
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Kesimpulan.................................................................................................... 86
B. Saran .............................................................................................................. 87
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 89
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR DIAGRAM
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR SINGKATAN
Ykb : Yakobus
Kej : Kejadian
H0 : Hipotesis Nol
H1 : Hipotesis Alternatif
Sig : Significant
Std : Standart
C. Singkatan Lain
Lih. : Lihat
No : Nomor
UU : Undang-Undang
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mengikuti proses pembelajaran siswa menjadi salah satu faktor yang
biasanya akan menciptakan proses pembelajaran yang baik dan lancar, sementara
situasi siswa yang kurang mendukung akan menciptakan proses dan hasil
dengan kondusif. Siswa cenderung ribut, tidak memperhatikan pelajaran dan asyik
melakukan hal-hal yang mereka senangi seperti mengobrol dengan teman sendiri,
bermain, keluar kelas bahkan tidur. Hal-hal tersebut terjadi karena macam-macam
faktor; metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa
dengan siswa lain serta media belajar. Penggunaan media dalam pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seringkali masih kurang dikelola dengan baik oleh guru, padahal media belajar
siswa dalam proses belajar mengajar. Ketika mengikuti pelajaran siswa akan cepat
merasa bosan jika proses pembelajaran yang dikemas guru kurang menarik dan
berlangsung selama pelajaran memberi kesan dan membuat semangat belajar bagi
mereka. Pembelajaran yang disajikan secara menarik dan disukai oleh siswa pasti
akan membuat proses pembelajaran berhasil dan siswa akan merasa semangat
Saat ini telah banyak ditemukan sarana dan prasarana baru, modern dan
media yang cocok dapat dicapai salah satunya dengan pengunaan berbagai alat-
alat elektronik atau gadget jaman sekarang seperti laptop maupun smartphone
yang kini sudah banyak digunakan oleh masyarakat mulai dari orang tua, kaum
muda hingga anak-anak. Sarana tersebut dapat digunakan untuk mencari atau
mengakses hal-hal yang menarik guna mendukung proses belajar menjadi lebih
Maka dapat diketahui bahwa kaum pelajar di zaman sekarang lebih tertarik
dan berminat akan sesuatu yang menyenangkan, tidak membosankan dan dapat
hal-hal yang menarik dan baru di jaman yang semakin canggih dan berkembang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ini karena mereka senang mengikuti trend yang selalu berganti. Kaum muda saat
ini juga berusaha agar mereka dapat memiliki ataupun menggunakan apa yang
menjadi hal baru saat ini. Seperti halnya pendapat Hofmann (2000), yang
situ.
maupun kaum religius sudah masuk dalam zaman informasi yang cepat berubah.
Jejaring sosial bisa dibilang fenomena baru yang ada dalam kehidupan kita saat
ini terutama di kalangan anak-anak, kaum muda sampai dengan orang tua. Salah
satu jejaring sosial yang masih trend dikalangan kaum muda dan anak-anak
hingga saat ini adalah Instagram. Instagram merupakan sebuah aplikasi sosial
media yang berbasis Android untuk smartphone, iOS, untuk iPhone, Blackberry,
Windows Phone dan bahkan yang terbaru saat ini bisa dijalankan di komputer atau
Maret 2018, pukul 15.25 WIB). Melalui instagram, pengguna dapat melakukan
aktivitas berbagi foto dan video yang memungkinkan pengguna mengambil foto,
Instagram dapat ditempatkan sebagai sarana atau media belajar bagi mereka
dengan cara yang mereka sukai. Jejaring sosial Instagram yang siswa gunakan
tersebut nantinya bukan hanya sekedar untuk mencari hiburan semata tapi juga
bagi siswa terutama dalam meningkatkan prestasi mereka dalam suatu proses
pembelajaran.
Di kalangan peserta didik zaman ini, tentu Instagram sudah tidak asing
menggunakan jejaring sosial Instagram juga beragam, mulai dari sekedar ingin
eksis atau untuk menambah followers agar dapat menambah teman. Kenyataannya
negatif bagi peserta didik, misalnya siswa menjadi malas belajar. Siswa yang
sudah memiliki ketergantungan dengan jejaring sosial juga menjadi kurang peduli
dengan orang lain, hanya sibuk bermain dengan jejaring sosial, serta minat dan
atau menyajikan hal-hal mengenai pengetahuan atau ilmu yang berkaitan dengan
pendidikan. Selain itu pengguna Instagram juga dapat saling berbagi pengetahuan
satu sama lain melalui fitur tag dan hastag. Jadi dampak baik maupun buruknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
orang tua dan para guru di sekolah juga diharapkan membantu peserta didik
didik agar Instagram tidak hanya sekedar digunakan untuk hal-hal yang kurang
baik tujuan umum yang mencakup capaian pada tataran yang luas, berlaku secara
nasional dan jangka panjang, maupun tujuan khusus yang menyangkut perubahan
tingkah laku siswa sebagai hasil perilaku belajar pada topik atau pokok bahasan
tertentu. Tujuan PAK pada tataran yang luas dapat dirumuskan untuk
membentuk pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa,dan
(http://www.academia.edu/26712688/SEJARAH_PEMBELAJARAN_PENDIDI
KAN_AGAMA_KATOLIK_SEJAK_KURIKULUM_1075_HINGGA_KURIKU
Mata Pelajaran PAK merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang
untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
spiritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai
mengalami kemajuan saat ini, maka tidak ada salahnya jika pelajaran PAK
pembelajaran yang menarik. Penulis melihat peluang dari berbagai teknologi yang
ada saat ini dapat dimanfaatkan sebagai media belajar yang menarik bagi siswa
jejaring sosial Instagram sebagai media belajar PAK. Instagram merupakan media
PAK melihat situasi peserta didik yang senang menggunakannya. Dalam proses
pembelajaran nanti, Instagram akan diolah menjadi media belajar bagi peserta
didik yang menarik dan mampu diakses kapan saja maupun dimana saja, karena
sebagian besar pelajar saat ini sudah memiliki dan menggunakan Instagram.
Peserta didik yang tidak memiliki kuota internet yang cukup untuk mengakses
Instagram juga dapat menggunakan fasilitas internet gratis atau wifi yang sudah
disediakan oleh sekolah. Dengan Instagram inilah siswa dapat dimudahkan dalam
penggunaan Instagram sebagai sarana pengajaran PAK untuk siswa kelas XI dan
prestasi belajar mereka terhadap pelajaran PAK sesuai dengan materi yang
diberikan. Dengan begitupula pelajaran PAK juga akan lebih mudah diakses dan
dilakukan kapan maupun dimana saja, maka peneliti tertarik meneliti "Pengaruh
B. Identifikasi Masalah
menarik.
C. Batasan Masalah
prestasi belajar dalam mata pelajaran pendidikan Agama Katolik untuk siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
Negeri 6 Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah ditemukan, tujuan yang ingin dicapai
Agama katolik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para
Guru dan peserta didik dalam menggunakan jejaring sosial Instagram untuk
TIK.
karena tidak hanya terpaku pada teks tetapi bisa berupa gambar, video yang
2. Bagi Guru
10
G. Metode Penulisan
Metode yang digunakan oleh penulis dalam skripsi ini adalah deskripsi
data-data yang diperoleh berdasarkan studi pustaka dan diperkuat dengan adanya
angket. Angket yang berisi pertanyaan tersebut ditujukan bagi para siswa-siswi
dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kuantitatif dengan subyek yang
menerima dan mengikuti proses pembelajaran Agama Katolik yakni siswa kelas
XI. Artinya apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan
H. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
11
dengan judul skripsi, yaitu pengaruh penggunaan jejaring sosial Instagram dalam
yang berkaitan dengan judul skripsi yakni hakikat Pendidikan Agama Katolik,
tujuan PAK serta kurikulum dan prestasi belajar Pendidikan Agama Katolik,
mengumpulkan data-data dari angket yang telah disebar, dengan sasaran para
responden adalah siswa-siswi kelas XI SMK Negeri 6 Yogyakarta. Bab ini berisi
uraian tentang metode penelitian yang meliputi: jenis penelitian, desain penelitian,
tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik dan instrumen
12
Pada bab ini penulis menyajikan hasil penelitian dan analisis data
yang meliputi deskripsi hasil penelitian, pengujian prasyarat analisis, uji hipotesis,
penelitian.
BAB V : Penutup
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan usulan atau saran atas hasil
judul yang telah dipilih penulis untuk mengakhiri kegiatan penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
Pada bab II ini penulis akan membahas dan mendalami hal-hal yang
Agama Katolik yang terdiri dari hakikat Pendidikan Agama Katolik, tujuan PAK
serta kurikulum dan prestasi belajar Pendidikan Agama Katolik, bagian kedua
berbicara mengenai Jejaring Sosial Instagram yang terdiri dari pengertian jejaring
sosial Instagram, cara penggunaan jejaring sosial Instagram dan kelebihan serta
kekurangan Instagram. Pada bab ini penulis memaparkan kajian pustaka yang
A. Kajian Teoritis
interaksi dalam proses belajar dan mengajar antara guru dan peserta didik untuk
14
agar mampu membentuk pribadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap
dan takwa terhadap terhadap Tuhan Yang Maha Esa perlu adanya pendidikan
lingkungan keluarga, tempat dan lingkungan dimana anak mulai mengenal dan
Perkembangan iman dilakukan pula dengan bantuan pastor, katekis dan guru
agama. Salah satu bentuk dan pelaksanaan pendidikan iman adalah pendidikan
iman yang dilaksanakan secara formal dalam konteks sekolah yang disebut
dinamakan Pendidikan Agama Katolik yang merupakan salah satu realisasi tugas
dan perutusannya untuk menjadi pewarta dan saksi kabar gembira Yesus Kristus.
PAK merupakan salah satu bentuk dari katekese. Katekese dalam pandangan
Kongregasi suci untuk para klerus merupakan salah satu bentuk pelayanan sabda
dengan fungsi khas pendidikan iman. Pelayanan sabda merupakan salah satu tugas
15
orang muda dan orang dewasa dalam iman dengan tujuannya, yakni dengan
bantuan Allah mengembangkan iman yang masih berada pada tahap awal menuju
batin dan pembaharuan hidup secara langsung bagi kaum muda, baik di sekolah
negeri maupun swasta Katolik. Secara langsung maksudnya di dalam PAK iman
merupakan satu-satunya sarana pewartaan secara langsung bagi peserta didik yang
percaya kepada Kristus. Mengutip dari Jacob (1992), Dapiyanta (2011:5) juga
itu, dalam Lokakarya mengenai tempat dan peranan PAK di sekolah yang
merupakan bagian dari katekese yang berusaha membantu siswa agar dapat
dengan latar belakang keanekaan murid di dalam kelas, situasi sekolah, dan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
merupakan jalan dan sarana menuju kepenuhan dan kesejahteraan hidup, jalan
menuju kepada penghayatan iman baru yang lebih baik. Bersifat praktis juga
daripada konsep atau teori. Dengan sifatnya yang praktis, Pendidikan Agama
menerus. Yang ditekankan di dalam PAK bukan pengajaran agama tetapi proses
cinta kasih.
sekolah, PAK juga perlu memperhatikan bahasa, dunia dan warna khas hidup
dunia dan permasalahan peserta didik, maka dari itu PAK perlu memilih metode
dan menggunakan sarana yang betul-betul menyentuh hati peserta didik. Paus
pewartaan iman dapat disertai dengan penggunaan metode dan sarana baru yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
cocok, (misal: mass media, berbagai metode komunikasi, sarana lain seperti
bacaan-bacaan katekese dan katekismus). Dan yang pokok, metode tentunya harus
mampu menghormati cita rasa nilai budaya setempat, serta dapat menjawab
permasalahan dan kebutuhan peserta didik. Oleh sebab itu penting jika Pendidikan
Agama Katolik dapat dikemas sedemikian rupa dengan menggunakan sarana dan
prasarana yang cocok dengan situasi peserta sehingga peserta didik makin
bersemangat dalam mengikuti pelajaran dan pada akhirnya dapat sampai pada
bahwa hakikat PAK di sekolah yang sesungguhnya tidak hanya berhenti pada
yang merupakan salah satu bentuk dari pelayanan sabda yang dilakukan secara
dan sempit. Secara luas arah PAK ialah: memperluas pengetahuan, memperteguh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
pergulatan iman, dan memperkaya penghayatan iman dalam pelbagai bentuk serta
membantu anak menggulati hidupnya dari sudut pandang Kristen. Dengan itu ia
tujuan katekese ialah agar umat baik kelompok maupun perorangan menyerupai
Changed by the working of grace into new creature, the Christian thus
gets himself to follow Christ and learns more and more within the Church
to think like him,to act in conformity with his commandments,and to hope
as he invites us to.
Dalam konteks dunia ini tujuan katekese ialah menghantar orang sampai
merupakan salah satu bentuk pelayanan sabda yang berupa komunikasi atau
pendidikan dalam iman, bertitik tolak dari pertobatan melalui proses interaksi
antara subjek, bahan, pendekatan, dan sarana menuju kedewasaan iman dalam
hidup sebagai orang-orang Kristen, yakni hidup sesuai iman Kristiani. Pendidikan
Agama Katolik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta didik memiliki
beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
situasi dan peristiwa penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan
lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari pelbagai agama dan
kepercayaan.
bersifat holistik, menyeluruh dalam arti mencakup seluruh aspek hidup beriman
tujuan PAK di sekolah harus mencakup segi kognitif, afeksi dan praksis.
dari itu tidak dapat dipisah-pisahkan. Inilah pendidikan iman Kristiani yang
bersifat konatif, yang berarti, tujuan pendidikan di dalam iman sudah diolah dan
Terwujudnya kerajaan Allah merupakan visi dasar atau arah utama seluruh
kerajaan Allah menjadi pusat referensi (sumber acuan) bagi kita untuk
20
sebagai iman yang berkembang semakin matang secara penuh dan bersifat holistik
peserta didik secara seimbang dan integratif ketiga aspek iman tersebut.
Selanjutnya iman yang dihayati itu juga harus bersifat membebaskan. Kebebasan
simbiotik, saling mengandaikan, saling memberi dan menerima. Oleh karena itu
tujuan PAK yaitu untuk membantu dan membimbing peserta didik agar semakin
mampu memperteguh iman terhadap Tuhan Yesus Kristus sesuai dengan agama
hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus
beriman serta mendorong peserta didik supaya semakin setia dan konsisten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pada mata pelajaran saja tetapi semua aspek yang mempengaruhi pribadi siswa.
Kurikulum ini adalah pengembangan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya,
skill dan hard skill yang berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Mengingat
22
secara spesifik mengacu pada Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang sistem
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
proses, yaitu proses pemahaman, pergumulan yang diteguhkan dalam terang Kitab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
iman sehari-hari.
benar atau yang salah. Tidak ada gunanya mengetahui tetapi tidak melakukannya,
seperti dikatakan oleh Santo Yakobus : “Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah
mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati” (Ykb 2:26).
Tentu saja sikap, beragama yang utuh dan berimbang, mencakup hubungan
tanpa pembelajaran, namun hasil belajar akan tampak jelas dari aktivitas
dalam diri siswa. Dalam proses pembelajaran, hasil belajar atau prestasi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dirasakan bila terdapat kesenjangan antara stimulus yang baru muncul dengan
stimulus yang telah tercapai. Pencapaian terjadi bila aksi yang diperlukan telah
selesai dilaksanakan dengan baik. Prestasi tersebut tentu tidak lepas dari penilaian
pendidikan.
Menurut Winkel (1996:52) prestasi adalah bukti usaha yang dapat dicapai.
Hasil dari usaha pembelajaran perlu diukur secara langsung dengan menggunakan
prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan atau kemampuan seorang siswa
merupakan hasil belajar yang telah dicapai dalam mata pelajaran PAK di sekolah,
yang biasanya dinyatakan dalam bentuk angka maupun huruf. Hasil belajar siswa
pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Jadi dapat dipahami bahwa
prestasi belajar merupakan suatu hasil yang telah dicapai oleh peserta didik
25
dari proses secara umum idealnya meliputi tiga aspek yakni pengetahuan
secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah
a. Ranah kognitif
dengan hasil belajar intektual yang terdiri dari enam aspek, yakni mengingat,
taksonomi.
konsep yang telah diajarkan baik dalam bentuk lisan tertulis, maupun
26
bentuk baru yang utuh dan orisinil. Mencipta disini mengarahkan peserta
b. Ranah Afektif
3) Nilai yang dianut (Nilai Diri) yaitu kemampuan menunjukkan nilai yang
27
perusahaan.
c. Ranah Psikomotoris
kemampuan fisik. Keterampilan ini dapat diasah jika sering melakukannya. Ada
28
tingkat ketrampilan tahap yang lebih sulit. Melalui tahap ini diharapkan
komputer.
secara cepat dan tepat terhadap kejadian tak terduga tanpa merusak pola
yang ada.
dengan emosi, seperti nilai, minat, motivasi dan sikap. Aspek tersebut selaras
29
kemanusiaan.
hubungan antara pendidik dan peserta didik hanya dapat berlangsung melalui
kegiatan tatap muka, dibatasi oleh sekat ruang dan waktu, atau melalui media
cetak, ternyata saat ini telah dapat dikembangkan melalui komunikasi maupun
informasi online yang menembus sekat-sekat ruang dan waktu lewat media
internet (network).
siswa dapat mengakses secara online melalui smartphone yang mereka miliki,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
sehingga siswa tidak lagi harus menggunakan buku atau bertatap muka dengan
guru untuk belajar, namun siswa dapat belajar sekaligus mencari sumber-sumber
informasi yang telah tersedia di internet. Akses internet secara online inilah yang
dipahami dalam terminologi bidang teknologi seperti ilmu komputer yang berarti
(hardware) lainnya. Koneksi ini diperlukan karena komunikasi bisa terjadi jika
komunikasi pada beberpa dekade ini. Tidak dapat dihindari bahwa internet sudah
menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Media sosial sosial memiliki porsi
yang besar dalam transformasi ini dengan menjadi sarana berkomunikasi baru
tersebut. Media sosial memiliki karakter jaringan sosial. Media sosial terbangun
dari struktur sosial yang terbentuk di dalam jaringan atau internet. Jaringan yang
31
sendiri. Dari kegiatan konsumsi inilah pengguna dan pengguna lain membentuk
sebuah jaringan yang pada akhirnya secara sadar atau tidak bermuara pada
aktivitas media sosial adalah dua hal yang saling berseberangan. Karena sifatnya
yang dinamis dan afektif, media sosial memililiki daya tarik yang kuat bagi para
peserta didik. Oleh karena itu, media sosial dilihat cenderung mengalihkan
perhatian peserta didik dari fokus pengembangan kompetensi yang disasar melalui
seharusnya tidak bertentangan. Sifat media sosial yang dinamis, aktual, dan
afektif dapat dikaitkan dengan dunia pendidikan, misalnya para pendidik dapat
atau memnfaatkan dunia maya sebagai referensi yang kaya bagi materi
pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
yang melibatkan setiap pengguna dapat berpartisipasi dalam segala waktu, artinya
internet dapat diakses kapan saja tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Internet
pembelajaran yang dapat didengar dan dapat dilihat dapat ditampilkan melalui
internet. Dengan demikian materi pembelajaran dapat ditangkap dengan baik oleh
siswa.
sosial merupakan medium yang paling populer dalam kategori media sosial.
Medium ini merupakan sarana yang bisa digunakan pengguna untuk melakukan
hubungan sosial, termasuk konsekuensi atau efek dari hubungan sosial tersebut.
mengatakan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Situs jejaring sosial adalah media sosial yang paling populer. Media sosial
tersebut memungkinkan anggota untuk berinteraksi satu sama lain.
Interaksi terjadi tidak hanya pada pesan teks, tetapi juga termasuk foto dan
video yang mungkin menarik perhatian pengguna lain. Semua posting
(publikasi) merupakan real time, memungkinkan anggota untuk berbagi
informasi seperti apa yang terjadi.
disimpulkan bahwa jejaring sosial adalah akses internet yang digunakan secara
b. Pengertian Instagram
termasuk milik Instagram sendiri. Nama Instagram sendiri berasal dari kata
"insta" yang berarti "instan" dan “gram” yang mempunyai arti "telegram". Dari
informasi berupa foto atau gambar secara cepat melalui aplikasi yang dapat
WIB).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
berbagi foto maupun video. Di kalangan peserta didik instagram merupakan salah
satu media sosial yang telah banyak diakses dan semakin luas perkembangannya.
foto.
c. Fitur-fitur Instagram
1) Kamera
digemari oleh jutaan pengguna. Yang pertama adalah fitur kamera, dimana lewat
Instagram pengguna tidak hanya bisa mengunggah foto dari galeri. Tetapi dapat
juga langsung membidik atau merekam momen dari dalam aplikasi kemudian
2) Editor
Kedua, Instagram punya tool editor yang menjadi tempat bagi para
pengguna untuk memoles foto yang dijepret lewat kamera perangkatnya. Di sini
akan dijumpai 10 tool editor tingkat lanjut untuk mengatur kembali pencahayaan,
Instagram tidak lagi mengharuskan foto berwujud kotak, tapi sudah mendukung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
saat ingin membagikan foto dengan sudut tangkapan lensa yang lebih lebar.
tag dan hashtag yang fungsinya untuk menandai teman atau mengelompokkan
4) Caption
memberikan sepatah dua patah kata soal foto yang diunggah. Di samping tentunya
1) Instalasi
di layanan katalog aplikasi yakni Google Play Store. Di Google Play Store inilah
36
merupakan pusat untuk belanja aplikasi; pada kotak search atau pencarian ketik
kata Instagram, kemudian tekan ikon search bertanda kaca pembesar; Tampil
aplikasi Instagram, lalu pilih; setelah itu masuk bagian deskripsi aplikasi, tekan
tombol instal; masuk ke halaman permission, tekan tombol Accep & Download;
tunggu sampai selesai mengunduh dan menginstalnya hingga muncul dua menu,
2) Registrasi
Instagram; pilih dan tekan tombol Sign up untuk melakukan registrasi; isi pada
formulir data-data yang diperlukan, yakni E-mail, username, dan password; pilih
menu set profile picture, dapat dengan cara memotret langsung, mengambil dari
gambar yang sudah ada; kembali ke halaman sign up, tekan tombol sign up untuk
3) Antarmuka
Setelah selesai registrasi dan memiliki akun Instagram, kita mulai bisa
bereksplorasi dengan aplikasi ini. Ada lima menu utama semuanya terletak di
bawah yaitu : Home Page , Populer, Take Photo, News feed, dan Profile.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Media sosial Instagram mungkin sudah tidak asing lagi pada kalangan
masyarakat Indonesia. Sejak diluncurkan pada tahun 2013, salah satu media
sosial yang banyak diminati anak muda ini semakin berkembang pesat sampai
saat ini. Instagram tidak hanya dijadikan media untuk sekedar having fun namun
juga dapat dimanfaatkan oleh banyak orang untuk kebutuhan mereka masing-
masing. Seperti halnya media sosial lainnya, Instagram juga memiliki kelebihan
serta kekurangan.
menggunakan sosial media lain; bersifat privasi. Jika kita ingin orang lain
tidak bisa melihat isi instagram kita, maka kita bisa mengunci instagram
tanpa batas.
38
maksimal hanya 1 menit. Foto yang di share berukuran kecil, sehingga foto
lainnya,(http://detik.in/uncategorized/kelebihan-dan-kekuranganinstagram/diakses
Nana Sudjana (1989 : 30) mengatakan bahwa tujuan dalam proses belajar-
pada dasarnya merupakan rumusan tingkah laku dan kemampuan yang harus
belajar dalam proses pengajaran. Isi tujuan pengajaran pada hakikatnya adalah
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni
faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang luar diri siswa atau faktor
lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang
belajar yang dicapai. Clark (1981) mengemukakan bahwa hasil belajar siswa di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh
artinya masih ada faktor-faktor yang berada di luar dirinya yang dapat
menentukan atau mempengaruhi hasil yang dicapai. Hasil belajar pada hakikatnya
tersirat dalam tujuan pengajaran. Oleh sebab itu hasil belajar siswa di sekolah
dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Pendapat ini sejalan
dengan teori belajar di sekolah (Theory of School learning) dari Bloom) yang
mengatakan ada tiga variabel utama dari teori belajar di sekolah, yakni
hasil belajar siswa. Artinya, makin tinggi kemampuan siswa dan kualitas
pengajaran, makin tinggi pula hasil belajar siswa. Jika dilukiskan seperti dalam
tinggi
A2 Y2
Kemampuan siswa
A1 Y1
B1 B2 tinggi
40
kualitas pengajaran dipengaruhi juga oleh karakteristik kelas, salah satunya yakni
fasilitas dan sumber bahwa yang tersedia. Sering ditemui bahwa guru merupakan
satu-satunya sumber belajar di kelas. Situasi ini akan kurang menunjang kualitas
pengajaran, sehingga hasil belajar yang dicapai siswa kurang optimal. Kelas perlu
menyedikan berbagai sumber belajar atau sarana belajar yang ikut berperan
sebagai sumber belajar siswa. Sementara Yudi Munadi (2010: 32) juga
faktor instrumental yang berupa; kurikulum, sarana dan fasilitas, serta guru.
Faktor-faktor tersebut besar pengaruhnya pada proses dan hasil belajar. Berikut
Faktor
Internal Faktor Fisiologis
A Faktor Kurikulum
S Instrumental
Sarana dan
I Fasilitas
Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
pendidikan media dianggap menjadi alat bantu mengajar Guru. Alat bantu yang
dipakai adalah alat bantu visual, misalnya gambar,model objek dan alat-alat lain
merupakan proses, cara, dan tindakan yang mempengaruhi siswa untuk belajar.
digunakan sebagai perantara komunikasi antara seorang guru dan siswa. Nana
tersebut adalah tujuan yang akan dicapai, sifat bahan pelajaran, sumber belajar
yang tersedia, karakteristik kelas dan kemampuan guru itu sendiri. Media
42
memperhatikan siswa dalam proses belajar mengajar. Menurut teori ini, mendidik
adalah mengubah tingkah laku siswa. Perubahan tersebut harus tertanam pada diri
siswa sehingga menjadi kebiasaan. Supaya tingkah laku tersebut menjadi adat
kebiasaan setiap ada perubahan tingkah laku positif ke arah tujuan yang
tersebut betul.
mengajar juga ikut mempengaruhi hasil atau prestasi belajar siswa, salah satunya
melalui peran sarana atau media belajar. Media menjadi penting dan dirasa cukup
baik antar teman maupun guru. Selain itu media pembelajaran menyajikan hal-hal
dilakukan:
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Pantekosta
43
hasil belajar dengan cara memanfaatkan Instagram untuk berbagi foto yang
mengalami peningkatan motivasi belajar terlihat dari rata-rata yaitu 55% pada
siklus I menjadi 85% pada siklus II. (2) Hasil belajar ranah kognitif
mengalami peningkatan dari 20% pada siklus I menjadi 80% pada siklus II.
(3) Siswa mengalami peningkatan hasil belajar afektif dari 81,33% pada
siklus I menjadi 90,67% pada siklus II. Dapat disimpulkan bahwa penerapan
media Instagram dapat meningkatkan motivasi siswa pada materi aljabar dan
Siswa Muda Di Paroki Boro”. Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah
ada hubungan akses media sosial dengan minat baca anak muda di Paroki
Boro, apakah ada hubungan akses media sosial dengan intensitas menonton
televisi anak muda di Paroki Boro dan apakah ada hubungan akses media
sosial dengan perilaku konsumsi anak muda di Paroki Boro. Dari hasil
penelitian diperoleh data bahwa terdapat hubungan akses media sosial dengan
minat baca OMK St. Theresia Lisieux Boro. Hasil menunjukkan bahwa : (1)
terdapat hubungan yang sigbifikan positif antara akses media sosial dan minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
baca anak muda di Paroki Boro (ρ = 0,032 < α = 0,05); (2) terdapat hubungan
yang signifikan positif akses media sosial dan intensitas menonton televise
muda di Paroki Boro (ρ = 0,003 < α = 0,05; dan (3) terdapat hubungan yang
signifikan positif akses media sosial dan perilaku konsumsi anak muda di
hubungan antara akses media sosial dengan minat baca semakin meningkat.
Penelitian tersebut memiliki ruang lingkup dan sasaran yang hampir sama
D. Kerangka Pikir
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
Sudjana (1989 : 39) mengutip dari Clark mengatakan bahwa hasil belajar siswa di
sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh
lingkungan. Kendati demikian lingkungan tetap saja masih menjadi faktor yang
serta tujuan pendidikan tercapai, perlu adanya instrumen belajar. Salah satu
bentuk dari instumen belajar adalah alat atau media belajar. Media pembelajaran
dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Media pembelajaran tidak hanya sekedar menjadi fasilitas saja tetapi juga
menjadi sarana interaksi dan komunikasi guru dan siswa dalam proses belajar
kegiatan belajar peserta didik. Dengan data menarik dan terpercaya yang disajikan
peserta didik meningkatkan pemahamannya yang dapat dilihat dari hasil atau
proses dan hasil belajar. Maka penting untuk memanfaatkan dan mengolah media
E. Hipotesis
Yogyakarta.
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
prestasi belajar dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik kelas XI SMK
Negeri 6 Yogyakarta yang meliputi desain penelitian, jenis penelitian, tempat dan
waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik dan instrumen pengumpulan data,
A. Jenis Penelitian
angka mulai dari pengumpulan data, pengolahan data yang diperoleh, sampai pada
Menurut (Nana Sudjana dan Ibrahim, 1989 : 19), metode eksperimen dapat
mengungkap hubungan antara dua variabel atau lebih atau mencari pengaruh
mempunyai sifat prediktif. Melalui metode penelitian seperti inilah peneliti dapat
memperoleh data yang meyakinkan mengenai efek dari suatu variabel pada
variabel lain. Dengan demikian, dalam eksperimen ada dua variabel yang menjadi
47
B. Desain Penelitian
masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel
penelitian ini adalah One-Group Pretest-Posttest Design. Pada desain ini terdapat
berikut :
hasilnya. Treatment adalah sebagai variabel independen, dan hasil adalah sebagai
variabel dependen.
O1 X O2
Keterangan:
48
1. Tempat Penelitian
2. Waktu
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa Katolik kelas XI di
2. Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
49
3. Teknik Sampling
penelitian ini penulis menggunakan teknik sampling jenuh. Sugiyono (2012 : 124)
mengartikan bahwa sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan bila jumlah
populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat
generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah
sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Maka dalam penelitian
ini sampel yang digunakan sama dengan jumlah populasi yakni berjumlah 26
orang siswa.
Yogyakarta yang terdiri dari jurusan Usaha Perjalanan Wisata, Kecantikan, Tata
Agama Katolik. Berikut adalah tabel jumlah siswa berdasarkan tiap jurusan yang
ada :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2 XI Kecantikan 3
3 XI Tata Busana 4
4 XI Administrasi Perkantoran 6
5 XI Kuliner 10
TOTAL 26 Siswa
1. Variabel Penelitian
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas (independen) adalah variabel perlakuan yang akan
dinilai efeknya dan mempengaruhi variabel terikat. Pada penelitian ini yang
menjadi variabel bebas adalah jejaring sosial Instagram, yang dinyatakan dalam
bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah prestasi belajar
51
a. Definisi Konseptual
penggunanya dapat saling berkomunikasi dan berbagi informasi satu dengan yang
lain. Cara mengakses media sosial Instagram dilakukan dengan terlebih dahulu
Prestasi merupakan bukti usaha atau hasil belajar yang telah dicapai dalam
secara langsung dengan menggunakan tes ataupun evaluasi, yang bertujuan untuk
52
b. Definisi Operasional
seorang peneliti akan dapat mengetahui suatu variabel yang akan diteliti.
melalui fitur yang sudah disediakan di Instagram. Materi PAK diambil dari buku
paket sekolah kelas XI dari Kementrian Pendidikan dan kebudayaan tahun 2013,
yang kemudian di upload oleh peneliti menggunakan akun Instagram pribadi yang
sudah dimiliki. Materi disajikan dalam bentuk foto powerpoint dan juga video
singkat. Materi yang diberikan dalam penelitian ini yakni Hierarki dalam Gereja
Katolik. Dalam pembelajaran ini siswa dapat saling memberi tanggapan melalui
kolom komentar, dan tidak akan terganggu dengan akun lain yang tidak
berkepentingan karena materi hanya dibagikan untuk grup kelas yang akan diteliti,
yakni siswa Katolik kelas XI. Berikut adalah bentuk pembelajaran PAK dengan
menggunakan Instagram :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Gambar 3.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Gambar di atas merupakan beberapa contoh materi yang telah diupload melalui
Instagram
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Gambar 3.2
Gambar di atas merupakan grup teman yang beranggotakan siswa Katolik kelas
yang telah dicapai dalam mata pelajaran PAK di sekolah berdasarkan kompetensi
dasar yang telah dibuat. Aspek yang dinilai yakni mencakup nilai sikap spiritual
sosial, yang berisi pertanyaan berupa skala sikap mengenai penghayatan dan
perilaku sopan santun terhadap fungsi dan peranan Hierarki Gereja. Nilai
pengetahuan, berisi soal pertanyaan essay untuk memahami fungsi dan peranan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Hierarki Gereja Katolik, dan nilai keterampilan berisi tugas untuk melakukan
ini prestasi belajar PAK merupakan hasil dari tes yang diberikan oleh siswa
belajar dalam pelajaran PAK. Adapun kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam
dianutnya
tanggungjawab, Gereja
peduli, santun,
ramah lingkungan,
gotong royong,
kerjasama, cinta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
pro-aktif) dan
menunjukkan sikap
permasalahan bangsa
dalam berinteraksi
lingkungan sosial
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia.
pengetahuan faktual,
konseptual,
prosedural, dan
metakognitif dalam
ilmu
pengetahuan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
teknologi, seni,
budaya, dan
humaniora dengan
wawasan,
kemanusiaan
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab fenomena
menerapkan
pengetahuan
prosedural pada
spesifik sesuai
minatnya untuk
memecahkan
masalah.
59
menggunakan
metode sesuai
kaidah keilmuan.
1. Kuisioner/Penyebaran angket
Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan adalah data primer yang
bersifat kuantitatif. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari peserta
angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
2012: 199). Penyebaran angket dilakukan dengan cara memberikan angket yang
materi yang telah ditentukan. Setelah angket selesai diisi oleh responden,
60
2. Tes Tertulis
diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan
(tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes
tindakan). Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa. Dalam
pretest, yaitu tes yang dilakukan sebelum adanya perlakuan. Sedangkan tes
penelitian ini perlakuan yang dipakai adalah penggunaan jejaring sosial Instagram
H. Instrumen Penelitian
suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat mengukur apa yang
hendak diukur. Instrumen yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini berupa
tes pretest - posttest yang berisi butir-butir pertanyaan. Instrumen penelitian ini
dimaksudkan untuk mengukur prestasi belajar belajar PAK. Nana Sudjana dan
Ibrahim (1989 : 261) mengatakan bahwa dalam menilai hasil belajar, khususnya
di bidang kognitif, alat penilaian yang paling banyak digunakan adalah tes tertulis.
Dalam penilitian ini tes tertulis yang digunakan adalah soal-soal dalam bentuk
61
Instrumen :
4= selalu
3= sering
2= kadang-kadang
1= tidak pernah
Nilai Spiritual
Nomor Pernyataan
1 2 3 4
pemimpin Gereja
62
pemimpin Gereja
Instrumen:
4= selalu
3= sering
2= kadang-kadang
1= tidak pernah
Nilai
Nomor Pernyataan
1 2 3 4
63
Nilai :
10 = Kurang
11-20 = Cukup
21-30 = Baik
1) Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan.
2) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-
penskoran.
No Indikator Score
64
d. Keterampilan
3) Kisi-kisi
Instrumen
gembala umat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
diperoleh melalui hasil-hasil pengukuran (Nana Sudjana dan Ibrahim, 1989 :126).
66
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis penelitian ini menggunakan uji t. Uji t yang digunakan adalah
rata dari dua kumpulan data yang ada dimana kumpulan data tersebut berasal dari
satu kelompok obyek/responden yang sama. Artinya analisis ini berguna untuk
yang kemudian akan dibandingkan rata-rata dari sampel tersebut antara sebelum
dan sesudah treatment. Apabila suatu perlakuan tidak memberi pengaruh maka
perbedaan rata-rata adalah nol. Dalam penelitian ini akan diteliti apakah ada
PAK sebelum dan sesudah menggunakan Instagram. Dari hasil tersebut dapat
Dan
BAB IV
Bab ini berisi mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan hasil
pengujian hipotesis dan pembahasan hasil . Hasil analisis untuk instrumen yang
telah dibuat dan diisi oleh responden guna penelitian “Pengaruh Penggunaan
SPSS versi 16.0 for windows. Instrumen yang terisi secara lengkap sebagai data
sebanyak 26 buah dari jumlah yang dibagikan kepada responden yakni 26 siswa.
dari tes awal dan tes akhir tentang materi yang sudah ditentukan yakni “Hierarki
penelitian ini, peneliti memperoleh data dari hasil pretest dan posttest yang
dilakukan pada kelas yang sama atau kelompok yang sama. Pretest merupakan tes
posttest dilakukan setelah siswa mendapatkan perlakuan. Kedua test ini berfungsi
untuk mengukur hasil atau pestasi siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan/
treatment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
ringkasan tendensi sentral, disperse dan distribusi suatu variabel data skala.
Tabel 4.1
Frekuensi
No Rentang Skor Kategori Skor
N %
2. 65-72 BAIK 4 15 %
3. 57-64 CUKUP 7 27 %
4. 49-56 KURANG 7 27 %
5. 41-48 SANGAT 7 27 %
KURANG
Total 26 100 %
69
8
7
6
5
4
3
2
1
0
SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG SANGAT
KURANG
memperoleh nilai atau prestasi pada mata pelajaran PAK di SMK Negeri 6
mendapatkan nilai baik; 7 siswa dengan persentase 27% mendapatkan nilai cukup;
7 siswa dengan persentase 27% mendapatkan nilai kurang , serta 7 siswa dengan
sangat kurang. Dengan demikian dilihat dari reratanya dapat dinyatakan bahwa
pembelajaran PAK pada tes awal (pretest) tanpa menggunakan instagram di SMK
70
tendensi sentral, dispersi dan distribusi suatu data. Tendensi sentral mengukur
diantaranya rata-rata (mean), yakni nilai rata-rata terukur suatu data, nilai tengah
(median), yakni nilai tengah data setelah data tersebut diurutkan dari kecil ke
besar; serta modus yakni nilai yang sering muncul dari suatu data. Berikut tabel
statistik nilai pretest yang didapatkan dalam analisis data tes awal :
Tabel 4.3
Statistics
Pretest
N Valid 26
Missing 1
Mean 55.81
Median 53.50
Mode 68
Minimum 41
Maximum 76
Percentiles 25 48.00
50 53.50
75 63.50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
bernilai valid. Rata-rata nilai pretest yakni 55.81,nilai tengah data 53.50 dan nilai
yang sering muncul yakni 68. Nilai minimum dari pretest yakni 41 dan
maksimum 76. Dalam tabel ini juga dipaparkan mengenai persentil yakni ukuran
yang digunakan dalam statistik yang menunjukkan nilai di bawah ini yang mana
atas menunjukkan dimana persentil 25 ada pada tingkat nilai 25% siswa di bawah
48, sedangkan persentil 75 tingkat nilai 75% siswa di bawah 63.5, sementara 50%
data terletak antara persentil 25%-75%. Oleh karena itu 50% tingkat nilai atau
ringkasan tendensi sentral, disperse dan distribusi suatu variabel data skala.
72
Tabel 4.4
Frekuensi
No Rentang Skor Kategori Skor
N %
2. 65-72 BAIK 8 31 %
3. 57-64 CUKUP 2 8%
KURANG
Total 26 100 %
73
Tabel 4.5
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG SANGAT
KURANG
memperoleh nilai atau prestasi pada mata pelajaran PAK di SMK Negeri 6
8 siswa dengan persentase 31% mendapatkan nilai kurang baik, serta 5 siswa
dengan persentase 19% mendapatkan nilai sangat kurang. Mayoritas siswa dengan
PAK pada tes akhir (posttest) dengan menggunakan instagram di SMK Negeri 6
74
tendensi sentral, dispersi dan distribusi suatu data. Tendensi sentral mengukur
diantaranya rata-rata (mean), yakni nilai rata-rata terukur suatu data, nilai tengah
(median), yakni nilai tengah data setelah data tersebut diurutkan dari kecil ke
besar; serta modus yakni nilai yang sering muncul dari suatu data. Berikut tabel
statistik nilai posttest yang didapatkan dalam analisis data tes awal :
Tabel 4.6
Statistics
posttest
N Valid 26
Missing 1
Mean 63.81
Median 62.50
Mode 56
Minimum 46
Maximum 80
Percentiles 25 54.75
50 62.50
75 75.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
bernilai valid. Rata-rata nilai posttest yakni 63.81, nilai tengah data 62.50 dan
nilai yang sering muncul yakni 56. Nilai minimum dari posttest yakni 46 dan
maksimum 80. Dalam tabel ini juga dipaparkan mengenai persentil yakni ukuran
yang digunakan dalam statistik yang menunjukkan nilai di bawah ini yang mana
atas menunjukkan dimana persentil 25 ada pada tingkat nilai 25% siswa di bawah
54.75, sedangkan persentil 75 tingkat nilai 75% siswa di bawah 75, sementara
50% data terletak antara persentil 25%-75%. Oleh karena itu 50% tingkat nilai
Prasyarat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji
1. Uji Normalitas
mengetahui normal tidaknya adalah jika sig > 0,05 maka normal dan jika sig <
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
0,05 dapat dikatakan tidak normal. Hasil perhitungan yang diperoleh sebagai
berikut:
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
pretest .118 26 .200* .959 26 .365
posttest .192 26 .015 .897 26 .013
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa data pre-test dan post-test hasil
belajar memiliki nilai sig > 0,05, maka dapat disimpulkan kelompok data pretes
2. Uji Hipotesis
tidak dapat menggunakan uji t, untuk itu uji yang digunakan yakni uji Mann
Whitney. Uji Mann Whitney atau uji dua sampel yang tidak berpasangan
merupakan salah satu bagian dari statistik non parametrik. Uji Mann Whitney
menjadi alternatif ketika data tidak normal dalam uji independent sample t test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Uji Mann Whitney dilakukan untuk mengetahui perbedaan dua sampel yang tidak
Test Statisticsa
Pretest
Mann-Whitney U 199.500
Wilcoxon W 550.500
Z -2.537
Asymp. Sig. (2-tailed) .011
a. Grouping Variable: posttest
0,005) karena nilai Asymp.Sig.0,005 < 0,05, maka sesuai dengan dasar
perbedaan yang signifikan prestasi belajar PAK antara pretest dan posttest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
kali penelitian yakni pada tes awal (pretest) dengan tes akhir (posttest). Yang
dimaksud dengan test pretest yakni tes yang dilakukan sebelum adanya perlakuan
Pada hasil analisis deskriptif tes awal (lih tabel 4.3) diperoleh bahwa nilai
hasil belajar siswa berdasarkan rata-ratanya adalah sebesar 55.81 dengan jumlah
26 siswa. Nilai median atau nilai tengah data sebesar 53.50. Nilai minimum dari
pretest yakni 41 dan maksimum 76. Sementara pada tes akhir atau setelah adanya
rata-rata nilai posttest yakni 63.81, nilai tengah data 62.50. Nilai minimum dari
Pada uji Analisis frekuentif disajikan tabel serta histogram yang mengukur
kriteria dan presentase. Kriteria penilaian yakni sangat baik, baik, cukup, kurang
dan sangat kurang. Pada analisis frekuensi pretest didapat hasil dari 26 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
kurang , serta 7 siswa dengan persentase 27% mendapatkan nilai sangat kurang.
81%) mendapatkan nilai cukup, kurang dan sangat kurang. Dengan demikian
dilihat dari reratanya yakni 55,81, dapat dinyatakan bahwa pembelajaran PAK
posttest diperoleh 3 siswa dengan presentase 11% berada pada kategori sangat
mendapatkan nilai sangat kurang. Pada analisis ini mayoritas siswa dengan
persentase tertinggi yakni (31%+31% = 62%) mendapatkan nilai baik dan kurang.
Dengan demikian jika dilihat dari reratanya (83,81) dan kriteria nilai yang
ditetapkan dapat dinyatakan bahwa pembelajaran PAK pada tes akhir (posttest)
kategori cukup. Jadi melalui analisis frekuensi ini dapat dilihat bahwa nilai
meningkat setelah menggunakan Instagram, itu artinya nilai posttest lebih tinggi
daripada nilai pretest. Namun kedua hasil dari rata-rata pretest dan posttest belum
80
pretest 0,200 yang berarti data berdistribusi normal, sednagkan data posttest
sebesar 0,015 yang artinya data tidak berdistribusi normal. Karena tidak semua
data berdistribusi normal, maka hipotesis yang digunakan yakni uji Mann
Whitney. Melalui uji Mann Whitney diperoleh bahwa nilai Asymp.Sig sebesar
0,005. Karena Asymp.Sig.0,005 < 0,05, maka sesuai dengan dasar pengambilan
penggunaan Instagram terhadap prestasi belajar PAK, yakni antara pretest dan
posttest.
D. Refleksi Kateketis
Salah satu teknologi dan komunikasi yang saat ini masih sering digunakan
ada jejaring sosial. Ada banyak sekali berbagai jenis jejaring sosial, yang
81
secara terus-menerus. Salah satunya yakni jejaring sosial yang masih banyak
sudah menjadi salah satu kebutuhan mereka entah hanya sekedar untuk hiburan
maupun juga bisnis online. Namun sebenarnya lebih dari itu Instagram dapat
positif saja, ada atau bahkan banyak dampak negatifnya juga, tergantung
belajar peserta didik, dan kali ini penulis melakukan penelitian pra eksperimen
yang diolah secara menarik tentu juga dapat memacu minat dan semangat belajar
siswa dalam mengikuti pembelajaran. Maka dari itu penulis merasa tertarik untuk
dengan yang tidak menggunakan. Penulis melakukan dua kali penelitian dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
responden yang sama dengan jumlah 26 responden. Dari hasil penelitian yang
telah terlaksana pada tes awal yakni tanpa menggunakan Instagram para siswa
mendapatkan nilai yang beragam, tapi secara umum masih termasuk kriteria yang
kurang baik sementara dari tes akhir dengan menggunakan Instagram rata-rata
hasil belajar siswa menjadi naik dan berada pada kriteria cukup.
ceramah, tanya jawab dibantu sarana buku paket yang disediakan oleh sekolah.
Siswa juga menggunakan buku paket siswa yang sudah disediakan sekolah.
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini siswa cenderung merasa bosan dan kurang
materi pelajaran Agama Katolik kelas XI yakni Hierarki Gereja Katolik. Materi
ini membahas mengenai paham tentang hierarki dalam Gereja Katolik, dasar
biblis hierarki dalam Gereja, pengertian dasar dan susunan hierarki dalam Gereja
untuk belajar mengenai materi yang sudah ditentukan dengan mengakses melalui
akun Instagram yang mereka miliki. Siswa diajak untuk mengeksplor sendiri apa
yang sudah mereka dapatkan melalui informasi yang telah mereka dapat melalui
83
belajar antara pretest dan posttest, meskipun jika dilihat dari nilai yang diperoleh
oleh siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan yakni sebesar 73. Dari uji coba
memberi pengaruh bagi prestasi belajar siswa dengan nilai Asymp.Sig sebesar
0,005.
Dari hasil nilai pretest maupun posstest yang didapat, rata-rata siswa
mendapat nilai yang rendah dan hanya beberapa saja yang mendapat nilai yang
keterbatasan yang ada. Pada penelitian ini penulis menemukan salah satu
keterbatasan yang dialami yakni waktu penelitian tidak berada pada waktu yang
tepat karena situasi siswa saat itu berada pada saat-saat dimana akan
penulis di Instagram kurang direspon oleh siswa, hanya beberapa siswa saja yang
proaktif dan memberi respon dengan memberi like namun tidak ada yang
diterapkan kembali untuk siswa tetapi juga harus memperhatikan hal-hal yang ikut
penelitian.
Dari segi pastoral penulis beranggapan bahwa internet dan media sosial
berbagi ilmu demi perkembangan iman satu sama lain. Tidak hanya sekedar untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
efektif mengingat masyarakat banyak yang mengakses berbagai jenis media sosial
Instagram ini juga mampu membantu pelajaran iman (PAK) yang ditujukan untuk
siswa menjadi lebih mudah diterima. Siswa bisa lebih mudah menyerap atau
menangkap apa yang disampaikan melalui Instagram sehingga iman mereka dapat
Instagram.
PAK siswa kelas XI SMK Negeri 6 Yogyakarta. Dari hasil penelitian ini juga
85
BAB V
permasalahan yang ada. Selanjutnya bagian saran akan dibahas mengenai usulan
PAK.
A. Kesimpulan
Dari hasil penilitian yang diperoleh dan didukung dengan kajian pustaka,
1. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata dari hasil tes awal (pretest)
2. Hasil penelitian posttest menunjukkan nilai rata-rata dari tes akhir setelah
Artinya mean atau nilai rata-rata kelas naik dari tes sebelumnya (prettest),
yakni sebesar 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
3. Dari hasil pengujian hipotesis dengan Uji Mann Whitney diperoleh Asymp.Sig
sebesar 0.005 artinya bahwa Asymp.Sig.0,005 < 0,05. Hal ini menunjukkan
prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran PAK siswa kelas XI SMK Negeri
6 Yogyakarta.
B. Saran
diharapkan dapat berguna bagi sekolah di SMK Negeri 6 Yogyakarta, bagi guru
baiknya jika guru juga bisa mencoba memanfaatkan aplikasi ini sebagai
pemanfaatan TIK yang ada saat ini dan mengolahnya sedemikian rupa
88
positif sehingga satu sama lain dapat saling berbagi ilmu untuk menambah
DAFTAR PUSTAKA
90
Internet :
http://www.academia.edu/26712688/SEJARAH_PEMBELAJARAN_PENDIDIK
AN_AGAMA_KATOLIK_SEJAK_KURIKULUM_1075_HINGGA_KURIKUL
UM_2013.rtf diakses pada Rabu, 7 Mei 2018, pukul 10.24 WIB.
https://www.nesabamedia.com/pengertian-instagram/ diakses pada Kamis, 8
Maret 2018, pukul 15.25 WIB.
https://www.bitebrands.co/2015/01/sejarah-dan-perkembangan-mediasosial.html,
diakses pada Kamis, 8 Maret 2018, pukul 15.25 WIB.
https://dailysocial.id diakses pada Kamis, 8 Maret 2018, pukul 18.54 WIB.
http://detik.in/uncategorized/kelebihan-dan-kekuranganinstagram/ diakses pada
Kamis, 15Agustus 2018, pukul 20.04 WIB
http://www.idjoel.com, diakses pada Senin, 6 November 2017, pukul 20.20 WIB
https://tekno.kompas.com diakses pada Kamis, 8 Maret 2018, pukul 15.40 WIB
https://vinsenpatn.wordpress.com/2012/12/03/pendidikan-agama-katolik/,diakses
pada Kamis, 8 Maret 2018, pukul 17.30 WIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(RPP)
A. Identitas
B. Kompetensi Inti :
masalah;
(KI-4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
kaidah keilmuan.
C. Kompetensi Dasar
D. Indikator Pencapaian
dalam Gereja.
E. Tujuan Pembelajaran
guru maupun antar teman kapan saja dan dimana saja, tanpa dibatasi oleh
(pembelajaran biasa tanpa media) dan luar kelas (belajar melalui jejaring
sosial instagram) dapat juga diartikan sebagai metode flip classroom atau
Informasi/materi
Tanya jawab
Diskusi kelompok
materi.
Guru :
a) Orientasi
Bahtera (PS.621)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b) Appersepsi:
materi/tema/kegiatan sebelumnya.
c) Motivasi :
berlangsung
d) Pemberian Acuan :
kegiatan yakni :
a) Mengamati :
Di dalam Kelas :
maupun video.
Contoh gambar :
AWAM Umat
hierarki
b) Membaca :
Di dalam kelas :
Di Luar kelas :
c) Menanya :
Di dalam kelas :
hierarki)?
Di luar Kelas :
10
d). Mengeksplorasi:
Di dalam kelas :
Di luar kelas :
ada di Instagram
didapat ke Instagram.
e). Mengasosiasi:
Di dalam kelas :
11
Di luar kelas :
f). Mengkomunikasikan:
Di dalam kelas :
Katolik.
panggilannya.
Di luar kelas :
12
Tes/ evaluasi
Doa Penutup
H. Bahan/Sumber Belajar
• Dokumen Konsili Vatikan II (LG art 18; 22; 23; 27; 29; 37 dan CD
art 4-7).
• Iman Katolik
I. Media/alat pembelajaran
1. Aplikasi Instagram
4. Laptop/ computer/smartphone
J. Kriteria Penilaian
13
Rentang nilai :
4= selalu
3= sering
2= kadang-kadang
1= tidak pernah
a. Tehnik : Tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Nomor Score
No Indikator
Soal
1 Menjelaskan pemahaman tentang Hirarki 1 10
dalam Gereja Katolik.
15
LAMPIRAN
Materi Pembelajaran
a. Pengertian :
16
sebagai berikut:
Uskup selalu dilakukan paling sedikit tiga uskup, sebab tahbisan Uskup
Paus
Paus adalah pengganti Petrus juga pemimpin para uskup. Paus adalah
dengan tugas dan kuasa seperti Petrus. Tugas dan kuasa Petrus, menurut
Uskup
17
Para Imam: adalah wakil uskup . Tugas konkret para imam sama
menggembalakan umat.
Diakon: pelayan, hirarki tingkat yang lebih rendah. Mereka ini juga
umum Uskup.
hirarki adalah:
18
teladan.
arti sesungguhnya.
oleh manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Mengetahui,
Praktikan
20
LAMPIRAN
SOAL URAIAN
2. Makna Teks Kitab Suci Yoh 21 :15 -19, berkaitan dengan hierarki
gembalanya.
khususnya:
b. Paus
c. Uskup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Fungsi khusus :
dsb.
Tugas awam
22