Anda di halaman 1dari 14

SOSIOLOGI PEDESAAN

KONSEP DASAR SOSIOLOGI PERDESAAN


BERBAGAI KESATUAN HIDUP
1. Individu
2. Keluarga
3. Golongan/ kelompok
4. Masyarakat
UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
• Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama
lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak
asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
KOMPONEN DESA
1. Lingkungan hidup (sumber daya pertanian)
2. Perekonomian
3. Kelembagaan sosial
4. Sumber daya manusia
5. Sarana dan prasarana fisik
FOKUS KAJIAN SOSIOLOGI PEDESAAN:
1. Transisi Agraria yang mengarah kepada pemerataan
peluang usaha, peluang kerja, pemerataan penghasilan.

2. Upaya mengubah tujuan dan cara-cara mengelola


masyarakat "tata pemerintahan" dalam beragam jenis
lembaga/organisasi masyarakat.

3. Perkembangan penduduk dan kehidupan sosial yang


sensitif terhadap lingkungan dalam pola perdesaan ke
perkotaan serta bagaimana mencapai keberlanjutan sosial
dalam hubungan antar keduany
Penularan masyarakat (social contagion)
penyebaran gagasan, sikap atau pola tingkah laku kepada sejumlah
banyak orang, karena interaksi sosial dengan sedikit pencerminan akal
(Ratio), bentuk penularan masyarakat ini bemacam-macam Mode,
yaitu suatu yang aktif relatif singkat waktunya dan mengenai cara
menghias diri, cara berbicara dan lain-lain pola tingkah laku.
Konsep struktur sosial
Struktur biososial
struktur sosial (vertikal maupun horizontal)

berkaitan : faktor-faktor biologis (jenis kelamin, usia, perkawinan, suku bangsa dan lainnya.
• Keterkaitan antara faktor biologis dan struktur sosial diperlihatkan melalui sifat mata pencaharian,
di mana ketika masyarakat masih pada taraf food gathering economic sampai dengan ketika bercocok
tanam, maka pengalaman dan tenaga fisik menjadi faktor yang dominan.
orang yang lebih tua dan orang yang secara fisik lebih kuat (laki-laki dianggap lebih kuat dibandingkan
perempuan) menempati kedudukan sosial yang tinggi.
Konsep struktur sosial
Stratifikasi (pelapisan)
pada Masyarakat Pedesaan
Esensi dari stratifikasi sosial,

yaitu setiap individu memiliki beberapa


posisi sosial dan tiap-tiap orang
memerankan beberapa peran,

sehingga memungkinkan terjadinya


klasifikasi individu-individu tersebut ke
dalam kategori status-peran.
Stratifikasi Sosial
Masyarakat Petani
Berdasarkan
Kepemilikan Tanah
1) lapisan tertinggi, yaitu kaum petani yang
memiliki tanah pertanian dan rumah;

2) lapisan menengah, yaitu kaum petani yang


tidak memiliki tanah pertanian, namun
memiliki tanah pekarangan dan rumah;

3) lapisan terendah, yaitu kaum petani yang


tidak memiliki tanah pertanian dan
pekarangan untuk rumah.
Golongan cikal bakal,
berdasarkan orang yang pertama kali membuka
hutan untuk dijadikan tempat tinggal
Garis Keturunan Pembuka Tanah
Golongan pemilik tanah
(keturunan inti cikal bakal.

Golongan kuli kendo


Para pemilik tanah yg di dapat dari kerja
keras untuk membelinya dari para
pemilik tanah.

Golongan buruh tani


orang yang tidak memiliki tanah, tetapi
bekerja di sektor pertanian
1) kaum elite desa yang memiliki
cadangan pangan dan pengembangan
usaha;

2) orang yang hanya memiliki cadangan


pangan;

3) orang yang tidak memiliki cadangan


pangan dan cadangan usaha, serta
berdasarkan mereka bekerja untuk memenuhi
Kriteria Ekonomi kebutuhan sandang agar tetap hidup.
1) Pemilik kapal motor lengkap dengan alat tangkapnya.
Stratifikasi Sosial (sebutan Pak Haji/ Boss)

Masyarakat Nelayan Mereka biasanya dikenal dengan nelayan besar atau


modern. Mereka tidak ikut melaut. Operasi penangkapan
Stratifikasi sosial yang sangat menonjol pada
masyarakat nelayan dan petani tambak diserahkan kepada orang lain. Memberdayakan tenaga
berdasarkan penguasaan alat produksi. kerja cukup banyak, hingga dua atau tiga puluhan.

2) Strata kedua adalah mereka yang memiliki perahu dengan motor


tempel.

pemilik ikut melaut memimpin kegiatan penangkapan.

Buruh yang ikut mungkin ada, tapi terbatas dan seringkali


merupakan anggota keluarga saja.

3) Strata terakhir adalah buruh nelayan.

Meskipun para nelayan kecil dapat merangkap menjadi


buruh, namun tidak memiliki sarana produksi apa-apa,
selain tenaga mereka itu sendiri.
Juga berdasarkan penguasaan alat produksi.

1) strata atas, adalah mereka


yang menguasai tambak yang
luas;

2) strata menengah, adalah yang


memiliki luas tambak sedang/kecil;

Stratifikasi sosial 3) strata paling bawah, adalah para


masyarakat petani tambak pengelola/buruh.

Anda mungkin juga menyukai