Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesejahteraan sosial adalah sistem terorganisisr dari pelayanan – pelayanan
sosial institusi – institusi yang dirancang untuk membntu individu – individu dan
juga kelompok untuk mencapai standar hidup dan kesehatan yang memadai dan
relasi – relasi personal dan sosial sehingga memungkinkan mereka dapat
mengembangkan kemampuan dan kesejahteraan sepenuhnya yang selaras dengan
kebutuhan keluarga dan masyarakatnya ( Friedlander, 1980) dalam Fahrudin
(2012:9).
Menurut Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial menyebutkan bahwa salah satu sumber daya manusia untuk penyelenggaraan
kesejahteraan sosial tentang Pekerja Sosial Profesional. Banyak ahli yang
mendefinisikan tentang Pekerjanan Sosial. Menurut Siporin dalam Fahrudin
(2012:61) pekerjaan sosial didefinisikan sebagai metode kelembagaan sosial untuk
membantu orang untuk mencegah dan memecahkan masalah – masalah sosial
mereka, serta memulihkan dan meningkatkan keberfungsian sosialnya.
Pekerjaan sosial adalah profesi yang memiliki tujuan to help people to help
themselves (menolong orang lain untuk dapat menolong diri sendiri) dalam hal ini
agar individu, kelompok, atau masyarakat dapat melakukan keberfungsian sosial
dengan baik. Profesi pekerjaan sosial semakin dirasakan peranananya oleh berbagai
pihak khususnya dalam menangani permasalahan kesejahteraan sosial. Oleh karena
itu sikap profesionalisme yang tinggi sangat dituntut agar dapat memberikan
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan individu ataupun masyarakat.
Dalam model pendidikan Diploma IV Pekerjaan Sosial di Politeknik
Kesejahteraan Sosial Bandung terdapat tiga kegiatan praktikum yang harus diikuti
oleh mahasiswa yaitu praktikum I adalah Praktik Pekerjaan Sosial Mikro Dan
Makro dengan fokus pengenalan masalah kesejahteraan sosial (PMKS) serta

1
2

kebijakan dan program kesejahteraan sosial yang ada di masyarakat, Praktikum II


adalah praktikum dengan bisnis institusi tentang praktik pekerjaan sosial mikro,
sedangkan Praktikum III adalah praktikum yang berbasis masyarakat tentang
praktik pekerjaan sosial makro. Ketiga praktikum ini saling melengkapi untuk
tercapainya kompetensi pekerja sosial generalis.
Praktikum ini merupakan praktikum II yang berbasis institusi tentang
praktik pekerjaan sosial mikro. Praktikum II ini memiliki bobot 12 SKS,
diselenggarakan selama 510 jam, yang terdiri dari beberapa tahap antara lain tahap
persiapan, pelaksanaan, dinalisasi penyusunan laporan,ujian lisan, penyempurnaan
dan penyerahan laporan. Pada tahap persiapan mahasiswa dibekali dengan berbagai
pengetahuan dan keterampilan oleh pihak lembaga, supervisor, liasion, dan juga
pihak lainnya. Dalam tahap pelaksanaan mahasiswa secara block placement
ditempatkan di salah satu institusi atau lembaga yang dikelola pemerintah maupun
masyarakat atau swasta selama waktu yang ditentukan sesuai dengan setting
sasaran yang diambil mahasiswa.
Kegiatan Praktikum II ini ditujukan untuk perbandingan bagi pemahaman
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh mahasiswa saat di kelas dalam
praktik penanganan klien mulai dari assessment sampai dengan terminasi. Tanpa
pembelajaran dilapangan, mahasiswa tidak akan memiliki sikap tanggap dan
memiliki keterampilan kerja yang memadai, serta mahasiswa dihadapkan oleh
permasalahan kasus klien sehingga mahasiswa dapat melakukan penanganan
masalah dengan konsep dan teori yang telah diajarkan di dalam kelas.
Pada kasusnya kelompok praktikum II ini merupakan praktik pekerjaan
mikro yang melaksanakan praktikum di setting Anak. Praktikum ini memiliki tugas
yaitu menugaskan mahasiswa untuk memahami proses dan praktik pelayanan
kesejahteraan sosial yang diberikan oleh instansi dalam hal ini adalam Pelayanan
Sosial Asuhan Anak dan menugaskan mahasiswa melakukan praktik intervensi
kepada penerima layanan yang berada di institusi terkait.
Pelaksanaan praktikum yang memadukan penguasaan teori dan aplikasi
praktik, serta supervisi yang memadai diharapkan dapat menghasilkan output
3

mahasiswa praktikan yang mengusai ilmu dan keterampillan dalam praktik


pekerjaan sosial mikro berbasis institusi.
1.2 Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Kegiatan praktikum ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi
mahasiswa terutama dalam bidang pekerjaan sosial. Tujuan tersebut dijelaskan
dalam buku pedoman praktikum II Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung (2019)
diantaranya sebagai berikut:
a. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa tentang pelayanan
yang dilaksanakan oleh lembaga kesejahteraan sosial di setting anak dalam hal
ini adalah PSAA Putra Utama 1 Klender, Jakarta Timur yang menjadi lembaga
penyelenggara pelayanan bagi anak.
b. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami masalah yang
dialami oleh klien yang mendapatkan peayanan dari lembaga PSAA Putra
Utama 1 Klender, Jakarta timur.
c. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam menggali serta
memanfaatkan potensi dan sumber yang dimiliki klien maupn lingkungan
sosialnya yang dapat dimanfaatkan dallam penanganan masalah.
d. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menggunakan metode dan
teknologi dalam pekerja sosial mikro dalam menangani masalah klien dengan
cara mengaplikasikan berbagai pengetahuan, keterampilan – keterampilan,
nilai – nilai, dan kode etik pekerjaan sosal mikro dalam bentuk:
1) Melakukan engagement, kontak, dan kontrak;
2) Melakukan asesmen;
3) Menyusun rencana intervensi;
4) Melaksanakan intervensi;
5) Melakukan evaluasi, terminasi, dan rujukan.
e. Mengembangkan sikap profesional dalam melaksanakan praktik pekerjaan
sosial.
4

2. Manfaat
Manfaat yang diperoleh oleh mahasiswa dalam melakukan praktikum II ini
mencakup beberapa manfaat sebagai berikut:
a. Manfaat bagi klien
Klien mendapatkan bantuan profesional dalam meningkatkan kemampuan
menganai masala atau meningkatkan keberfungsian sosial kesejahteraan sosial
mereka.
b. Bagi Mahasiswa
1) Dapat memahami bidang pelayanan pada settig institusi atau lembaga,
2) Dapat mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan, nilai – nilai pekerja sosial
dalam pelayanan kesejahteraan sosial di instiusi atau lembaga.
3) Mampu melaksanakan intervensi terhadap klien di lembaga pelayanan
kesejahteraan sosial.
c. Bagi Program Studi Pekerjaan Sosial Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung
1) Merupakan saran pelaksanaan dan pengembangan pendidikan vokasi
pekerjaan sosial.
2) Merupakan umpan balik bagi pengembangan kurikulum progran Poltekesos
Bandung.
3) Merupakan sarana pengembangan kompetensi dosen.
d. Bagi Institusi atau Lembaga Tempat Praktik
1) Memperoleh bantuan profesional pekerja sosial dalam menangani masalah
klien.
2) Memperoleh input model-model penanganan masalah klien.
1.3 Sasaran Kegiatan Praktikum
Sasaran kegiatan dalam praktikum II Praktek Pekerjaan Sosal berbasis institusi atau
lembaga ini adalah sebagai berikut:
1. Klien atau penerima manfaat pelayanan yang sedang mendapatkan pelayanan
di lembaga PSAA Putra Utama 1 Klender, Jakarta Timur.
2. Orang – orang yang memiliki hubungan sangat dekat dan atau berpengaruh
besar dalam kehidupan dan penanganan masalah klien, seperti dalam lingkaran
keluarga seperti orang tua klien, saudara, wali bahkan anggta keluarga lainnya,
5

dalam lingkungan sekolah seperti guru, atau wali kelas, atau kepala sekolah,
ddan dalam lingkungan panti seperti pengasuh, pekerja sosial, kepala panti.
3. Institusiatau lembaga pelayanan osisal dari milik pemerintah dalam hal ini
adalah PSAA Putra Utama 1 Klender, Jakarta Timur.
1.4 Waktu dan Lokasi Praktikum
1. Waktu Praktik
Kegiatan praktikum II pendidikan Diploma IV Politeknik Kesejahteraan
Sosial yang berbasis institusi diselenggarakan secara block placement, dimana
praktikan ditempatkan di lembaga atau istitusi selama 60 hari kerja secara terus
menerus. Sebelum melakukan kegiatan praktikum II, praktikan terlebih dahulu
diberikan pembekalan dan bimbingan oleh dosen pembimbing. Waktu pelaksanaan
praktikum II dari tanggal 5 September 2019 sampai 13 November 2019.
2. Lokasi Praktik
Lokasi praktik adalah institusi atau lembaga pemerintah maupun swasta
yang menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan sosial yang berada di wilayah
Provinsi Jawa Barat dan Provinsi DKI Jakarta yaitu lembaga kesejahteraan sosial
yang bergerak di bidang anak, lanjut usia, disabilitas, narkoba, HIV/AIDS,
kemiskinan, koreksional, medis, pendidikan, dan industri. Dalam hal ini, kelompok
kami ditempatkan di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Putra Utama 1 Klender,
Jakarta Timur.
1.5 Proses dan Pelaksanaan Praktikum
Tahapan kegiatan praktikum II yang harus diikuti oleh praktikan adalah sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Pembekalan
Pembekalan dilaksanakan sebanyak dua kali. Pembekalan pertama dilaksanakan
pada hari Kamis, 29 Agustus 2019 dan pembekalan kedua pada hari Jumat, 30
Agustus 2019.
b. Penjajakan Institusi
Praktikan melakukan penjajakan pada tanggal 4 September 2019 untuk mengetahui
dan mengenal wilayah lokasi praktikum II dan sekaligus mengajukan surat
6

permohonan ijin praktikum kepada pihak Panti Asuhan Sosial Anak (PSAA) Putra
Utama 1 Klender, Jakarta Timur.
c. Bimbingan Pra Lapangan
Bimbingan pra lapangan dilaksanakan dengan harapan agar mahasiswa siap dalam
melakukan praktik di lapangan. Bimbingan pra lapangan dilaksanakan oleh dosen
pembimbing sebanyak beberapa kali. Dalan prosesnya, dosen pembimbing
memberikan tugas studi literatur untuk mempelajari kembali materi tentang
pekerjaan sosial dengan anak serta teknik-teknik dan metode yang digunakan saat
berpraktek. Selain tugas studi literatur, dosen pembimbing juga memberikan tugas
untuk membuat matriks rencana kerja yang nantinya akan menjadi acuan waktu
praktik bagi mahasiswa.
Bimbingan dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan oleh dosen pembimbing
yaitu Ibu Irniyati Samosir, MPS.Sp dan bimbingan liaison oleh Ibu Decky
2. Tahap Pelaksanaan
a. Serah Terima
Praktikan datang ke Panti Asuhan Sosial Anak (PSAA) Putra Utama 1 dan
didampingi oleh supervisor pada tanggal 5 September 2019 . Supervisor
memberikan penjelasan tentang tujuan dan agenda praktikum kepada pihak Panti
Asuhan Sosial Anak (PSAA) Putra Utama 1 Klender, Jakarta Timur.
b. Orientasi dan Mempelajari Institusi
Orientasi dan mempelajari institusi dilakukan dengan cara studi dokumentasi,
wawancara, dan observasi pada tanggal 6 September – 11 September 2019.
Praktikan berusaha membaur dengan lingkungan panti, terutama pada anak-anak
dan staf Panti Asuhan Sosial Anak (PSAA) Putra Utama 1 Klender, Jakarta Timur.
c. Identifikasi terhadap Calon Klien
Praktikan mengidentifikasi calon klien dengan melakukan diskusi dengan
supervisor institusi, mempelajari file, atau melakukan observasi dan wawancara
langsung pada tanggal 12 September – 16 September 2019. Dari indentifikasi klien
ini didapatkan dua kasus yang ditangani oleh setiap praktikan.
d. Melakukan Kontrak Pelayanan
7

Kesepakatan atau kontrak dengan klien dan pihak-pihak terkait diperoleh secara
tertulis untuk menunjukkan kesediaan dari klien dan pihak-pihak terkait untuk
mendapatkan pelayanan dari praktikan pada tanggal 17 September – 20 September
2019.
e. Melakukan Asesmen terhadap Masalah Klien
Asesmen dilakukan untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh klien. Asesmen
dilakukan dengan kegiatan wawancara, obervasi, dan studi dokumentasi pada
tanggal 21 September – 29 September 2019.
f. Membuat Rencana Intervensi dan Persiapan Temu Bahas Kasus (Case
Confrence) Pertama
Setelah mengetahui masalah yang dihadapi oleh klien, praktikan membuat rencana
intervensi atau rencana pemecahan masalah. Rencana intervensi memuat tujuan
usaha pemcehan masalah, alternatif pemecahan masalah, prioritas alternatif
intervensi, aktivitas intervensi untuk klien, strategi serta teknik yang digunakan
dalam pemecahan masalah. Selain itu, praktikan mempersiapkan temu bahas kasus
tentang masalah yang dialami oleh klien pada tanggal 1 Oktober – 3 Oktober 2019.
g. Melaksanakan Case Conference Pertama
Case Conference pertama dihadiri oleh pihak institusi dan unsur-unsur terkait pada
tanggal 8 Oktober 2019. Praktikan memaparkan hasil asesmen yang telah dilakukan
dan beberapa rencana intervensi yang nantinya akan diimplementasikan kepada
klien. Dengan adanya case conference diharapkan pemahaman dan alternatif
pemecahan masalah bagi klien dapat berkembang, terbentuknya pemahaman anatar
petugas institusi dan praktikan tentang masalah klien, dan tersosialisasikanya
rencana pemecahan masalah terhadap klien.
h. Membuat dan Mendiskusikan dengan Klien tentang Jadwal Rencana
Intervensi Masalah Klien
Pada tanggal 9 Oktober 2019 praktikan membuat dan mendiskusikan jadwal
intervensi dengan klien bertujuan agar klien menyetujui proses yang akan dilakukan
setelahnya dan untuk menguatkan komitmen klien untuk memecahkan masalahnya
sehingga akan didapatkan hasil yang maksimal.
i. Melaksanakan Proses Intervensi
8

Proses intervensi akan dilakukan selama tiga minggu dari tanggal 10 Oktober – 31
Oktober 2019. Pelaksanaan proses intervensi sesuai dengan rencana yang telah
disusun oleh praktikan untuk masing-masing klien.
j. Melakukan Evaluasi dan Persiapan Temu Bahas Kasus (Case Conference)
Hasil Intervensi
Evaluasi dilakukan oleh praktikan untuk mengetahui perubahan yang telah dialami
klien sehingga praktikan dapat memberikan penilaian keberhasilan intervensi yang
dilakukan. Evaluasi juga berfungsi untuk pembuatan rujukan jika intervensi tidak
berhasil. Praktikan juga menyiapkan temu bahas kasus yang kedua dengan pihak
intitusi untuk memaparkan hasil intervensi pada tanggal 1 November – 3 November
2019.
k. Pelaksanaan Case Conference Hasil Intervensi
Pada tanggal 3 November 2019 dilaksanakan Case Conference. Case conference
kedua ini bertujuan untuk memaparkan pada pihak intitusi mengenai hasil
intervensi terhadap masalah klien serta memberikan rekomendasi pada pihak
institusi untuk menindaklanjuti tujuan penanganan masalah klien yang belum
tercapai.
3. Tahap Pengakhiran
a. Melakukan Terminasi
Terminasi dilakukan pada tanggal 8 November 2019 dengan menjelaskan kepada
klen bahwa proses praktikum dan pertolongan yang dilakukan antara praktikan dan
klien sudah berakhir. Namun, praktikan juga menjelaskan bahwa masalah yang
sudah diatasi bersama dengan klien akan ditindaklanjuti oleh pekerja sosial.
b. Menyusun Laporan Akhir dan Persiapan Akhir Praktik
Penyusunan laporan akhir praktikum dilakukan setelah terminasi dengan klien.
Laporan kelompok memuat kegiatan dan hasil praktik untuk diserahkan kepada
pihak lembaga. Sedangkan laporan invidu akan disusun sebagai syarat mengikuti
ujian lisan praktikum II.
c. Melakukan Pengakhiran Praktik
9

Pengakhiran praktik akan secara resmi dilakukan pada tanggal 12 November 2019
dengan penyerahan laporan akhir kelompok dan berpamitan dengan staf serta anak-
anak di Panti Asuhan Sosial Anak (PSAA) Putra Utama 1 Klender, Jakarta Timur
1.6 Sistematika Laporan
BAB I
Pendahuluan Berisikan tentang, tujuan dan manfaat praktikum, sasaran kegiatan
praktikum, waktu dan lokasi praktikum, serta proses praktikum.
BAB II
Tinjauan Teoritis Berisikan tentang teori atau kajian literatur yang berkaitan atau
relevan dengan permasalahan yang ada.
BAB III
Deskripsi Lembaga Berisikan tentang deskripsilembaga mengenai profil lembaga,
prosedur pelayanan, pendanaan, program dan kegiatan yang dilakukan, sarana dan
prasarana, serta jaringan kerja.
BAB IV
Deskripsi Kasus Berisi tentang seluruh hasil asesmen dan analisis kasus klien yang
ditangani oleh praktikan.
BAB V
Penanganan Masalah Berisikan proses penanganan masalah klien yang ditangani
oleh praktikan.
BAB VI
Kesimpulan dan Rekomendasi Berisikan kesimpulan yang memuat secara ringkas
mengenai hasil praktikum dan saran bagi lembaga tempat berpraktik dalam
meningkatkan pelayanannya.

Anda mungkin juga menyukai