Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lutviyah Nurfath

Nim : N1A117173
Kelas : 5 K3
Matkul : Penyakit Akibat Kerja
Tugas : Identifikasi Risiko Kesehatan Ojek Online dan Waiters café

A. OJEK ONLINE

Ojek online merupakan ojek sepeda motor yang menggunakan teknologi dengan
memanfaatkan aplikasi pada smartphone yang memudahkan pengguna jasa untuk memanggil
pengemudi ojek tidak hanya dalam hal sebagai sarana pengangkutan orang dan/atau barang
namun juga dapat dimanfaatkan untuk membeli barang bahkan memesan makanan sehingga
dalam masyarakat global terutama di kota-kota besar dengan kegiatan yang sangat padat dan
tidak dapat dipungkiri masalah kemacetan selalu menjadi polemik, ojek online ini hadir untuk
memudahkan masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari dengan mengedepankan
teknologi yang semakin maju. Beberapa risiko kesehatan pada ojek online dilihat dari segi sosial:

1. Stress

Stress yang dialami oleh apara pekerja online dipengaruhi oleh beberapa hal seperti :
semakin tingginya persaingan antar ojek online sehingga sulit untuk mencapai terget
bonus, tidak mendapat orderan, mendapat penilaian yang buruk dari customer,
menghadapi pelanggan yang kurang sopan, sering direndahkan oleh pelanggan dan lain-
lain.

2. Kelelahan

Karena jam kerja para ojek online tidak dibatasi, maka kelelahan sering terjadi jika
mereka memang mengambil jam kerja seharian penuh.

3. Pelecehan

Tidak jarang dari mereka mendapat perlakuan yang tidak mengenakan dari para
pelanggan, dan yang paling berisiko adalah ojek online wanita seperti contohnya para
pelanggan meraba-raba tubuh para ojek online

B. WAITERS

Secara sederhana, waiter adalah pelayan restoran yang berjenis kelamin laki-laki, sedangkan
waitress adalah perempuan. Namun demikian, istilah waiter tidak terpaku hanya untuk pelayan
restoran saja. Istilah itu di gunakan juga untuk pelayan karaoke, pelayan di kapal pesiar, dan
sebagainya. Beberapa tugas waiters selain melayani customer/pelanggan sebagai berikut:

1. Prepare sebelum mulai bekerja

 Menata penampilan yang rapi dan sopan serta sesuai dengan tata tertib restoran

 Menata meja, memastikan meja bersih dan lengkap

2. Stand by pada posisi yang tepat

3. Memberi salam (greating) pada customer dan membukakan pintu

4. Merekomendasikan menu favorit kepada customer

5. Siaga jika customer belum siap untuk taking order (memesan)

6. Mencatat pesanan dan memastikan (mengulang / repeat) pesanan customer serta


menawarkan beverage (minuman)

7. Menyampaikan pesanan dengan cepat

8. Membantu runner untuk mempercepat pelayanan

9. Memperhatikan customer dengan seksama

10. Menangani masalah

11. Membantu janitor / runner membereskan meja sekaligus menawarkan menu penutup

12. Memberikan bill / tagihan kepada customer

13. Mengucapkan terima kasih, membukakan pintu dan mempersilahkan customer untuk
kembali berkunjung

14. Melakukan serah terima tanggung jawab dengan shift berikutnya

15. Bertanggung jawab pada kelengkapan peralatan restoran dan membantu proses closing

16. Menghitung uang tip

Dari beberapa tugas waiters diatas risiko kesehatan yang meungkinkan terjadi adalah stress kerja
dimana penyebab sebagai berikut :
1. Stres karena pekerjaanya tidak dihargai
Sering kali karyawan yang telah bekerja dengan keras tidak mendapatkan apresiasi yang
setimpal dengan pekerjaan yang dilakukannya. Tak jarang karyawan yang sudah melakukan
kerja keras mengobankan banyak hal demi pekerjaannya, seperti mengorbankan waktu yang
seharusnya ia gunakan untuk menghabiskannya bersama keluarga dan menghorbankan
kesehatan yang seharusnya tetap dijaga malah tidak mendapatkan pengakuan dan
kompensasi yang setimpal.
Untuk mengatasi hal tersebut tentunya anda harus bisa lebih peka terhadap situasi yang
ada dikantor. Anda harus melihat karyawan mana yang memang benar-benar bekerja dengan
keras dan karyawan mana yang hanya berpura-pura. Ketika anda melihat dan mengetahui
karyawan yang telah bekerja keras maka anda harus memberikan apresiasi dan kompensasi
yang sesuai dengan kinerja yang diberikannya.
2. Stres karena aturan yang terlalu ketat
Tidak jarang karyawan merasa stres disebabkan oleh aturan-aturan yang teralalu
mengikat dan membatasi karyawan. Padahal peraturan dibuat agar karyawan dapat bekerja
dengan lebih serius sehingga meningkatkan produktivitasnya, tetapi pada kenyataannya
aturan yang terlalu mengikat malah akan membuat karyawan menjadi terbatasi dan tidak
bisa mengembangkan ide serta gagasan yang dimilikinya.
Untuk mengatasi hal ini anda dapat mengevaluasi aturan-aturan yang sebelumnya sudah
ditetapkan. Dengan mendengarkan saran karyawan anda dapat menjadikan aturan menjadi
lebih felksibel dan tidak membuat karyawan menjadi stres.
3. Stres yang diakibatkan Banyaknya Beban Pekerjaan dan waktu kerja
Karyawan akan mengalami stres jika bekerja terus bekerja tanpa ada jeda waktu yang
cukup. Karyawan yang selalu diberikan jam kerja tinggi akan terlihat selalu sibuk dari awal
datang kekantor hingga jam pulang kerja. Bahkan tak jarang mereka selalu bekerja lembur
demi menyelesaikan target kerja yang diberikan oleh kantor. Pekerjaan yang tidak kunjung
habis akan membuat kondisi mental dan fisik akan terganggu. Untuk mengatasi stres
tersebut, anda sebagai pimpinan harus dapat mengatur jam kerja yang sesuai dan tidak
terlalu memaksa karyawan untuk terus bekerja tanpa henti.
4. Stres karena sering di bully oleh rekan kerja
Tidak semua orang memiliki mental baja dan tahan dengan ejekan-ejekan yang sering
dilontarkan kepadanya. Apalagi jika sampai dicemooh di hadapan rekan kerja yang lain.
Mental yang rendah akan menyebabkan karyawan yang di bully menjadi orang yang
tertutup, tidak bersemangat dalam bekerja dan tentu saja menjadi mudah stres. Untuk
mengatasi masalah seperti ini anda dapat memerintahkan divisi HRD untuk melihat
karyawan mana yang memberi tindakan tidak terpuji pada karyawan lain.
5. Merasa tersingkir dari karyawan lain
Tak jarang ada karyawan yang merasa tersingkirkan dengan karyawan lain, misalnya saat
sama-sama mampu untuk menyelesaikan target yang telah diberikan tetapi yang
mendapatkan bonus hanya rekan kerjanya saja. Tentunya hal ini akan menimbulkan
kecemburuan bagi karyawan yang tidak mendapat bonus. Biasanya karyawan yang merasa
tersingkirkan dari rekan kerjanya akan selalu menyendiri ketika rekan kerjanya berkumpul
Solusi untuk mengatasi ini adalah dengan memberikan bonus yang sama rata dengan
rekan kerja yang lain. Tidak lupa juga untuk memberikan motivasi kerja agar karyawan
tersebut bersemangat saat bekerja. Anda dapat menyarankan karyawan tersebut untuk lebih
membuka diri kepada karyawan lain agar dapat menumbuhkan ikatan antar rekan kerja yang
baik.

Anda mungkin juga menyukai