Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM II

MESIN LISTRIK AC 1

“KARAKTERISTIK MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR”

Dosen Pengajar : Ir. Puhrani Burhan, M.T.

Oleh:

Nama : Muhamad Arya Perdana

NIM : C010318095

Kelas : Listrik 3D3K

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

2019
1. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan, Mahasiswa diharapkan dapat ;
1. Merangkai motor induksi rotor sangkar dengan benar.
2. Mengoperasikan motor induksi rotor sangkar.
3. Mengamati dan memahami karakteristik torsi star dari motor induksi rotor
sangkar.

2. LANDASAN TEORI
Motor merupakan alat yang dapat mengubah daya listrik menjadi daya mekanik.
Motor induksi yang umum dikenal ada dua macam berdasarkan jumlah fasanya, yaitu
motor induksi satu fasa dan motor induksi tiga fasa.
Karakteristik motor listrik menunjukan kinerja motor tersebut dalam berbagai
kondisi operasi. Karakteristik motor listrik yang utama, yang perlu diperhatikan
adalah :
1. Karakteristik torsi – arus
2. Karakteristik kecepatan – arus
3. Karakteristik torsi – kecepatan
Torsi M di bangkitkan pada poros Motor atau mesin penggerak dengan kecepatan
putar n. Dari kedua besaran ini, maka dapat diketahui daya mekanis motor atau mesin
penggerak tersebut. Kecepatan putaran n adalah jumlah revolusi untuk suatu periode
waktu tertentu. Kecepatan putaran motor diukur dalam satuan revolusi per menit
(rpm) atau revolusi perdetik (rps). Kecepatan putaran motor listrik umumnya
menggunakan satuan revolusi per menit (rpm).
Motor mencapai suatu kecepatan konstan jika torsi yang dibangkitkan sama besar
dengan torsi lawan (torsi pengereman) yang disebabkan oleh rotor itu sendiri, gerakan
yang timbul dan beban yang digerakan. Pada mesin listrik putar, torsi diukur dengan
rem, dynamometer (cradle dynamometer) atau rem arus pusar (eddy current brake).
Untuk motor listrik, terdapat hubungan antara torsi M dan kecepatan putaran n
motor. Kecepatan putaran n akan menurun seiring dengan kenaikan torsi M yang
dibangkitkan. Torsi M dibangkitkan pada poros motor atau mesin penggerak dengan
kecepatan putar n. dari kedua besaran ini , maka dapat diketahui daya mekanis motor
atau mesin penggerak tersebut. Kriteria yang penting untuk mengevaluasi dan
memilih sebuah motor listrik adalah factor daya (cos phi), efisiensi h, kecepatan
putaran n dan daya motor P. Hubungan antara variable-variable ini juga tidak kalah
pentingnya. Untuk motor 3 phase, hubungan antara variable ini diplot dalam suatu
grafik membentuk kurva beban dan kurva operasi.
Dalam menjalankan motor, dapat diketahui besar daya masuk, jumlah putaran
mesinnya dan besar torsinya, sehingga kita dapat menentukan besar efisiensi motor
dan daya keluarannya berdasarkan rumus di bawah ini:
𝑃𝑜𝑢𝑡
Ƞ= x 100%
𝑃𝑖𝑛
𝑛.𝑀
Pout =
9,55
3. ALAT DAN BAHAN
1. Motor Induksi Rotor Sangkar
2. Alat Ukur Tegangan (Volmeter)
3. Alat Ukur Arus (Amperemeter)
4. Alat Ukur Daya (Wattmeter)
5. Alat Ukur Faktor Daya (Cos Ø meter)
6. Alat Ukur Kecepatan Putara (Technometer)
7. Alat Ukur Torsi (Newton meter)
8. Regulator Power Supply
9. Kabel penghubung

4. GAMBAR RANGKAIAN

5. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Merangkai rangkaian seperti Gambar 1
3. Mengatur torsimeter pada nilai sebesar 0,5 Nm
4. Mengukur besar tegangan, arus, daya masukan, faktor daya dan jumlah putaran
motor
5. Mencatat hasil pengukuran pada Tabel 1. Data Hasil Percobaan
6. Mengulangi langkah 1-5 dengan menaikkan nilai torsi sebesar 1 Nm, 2 Nm, 3 Nm
dan 4 Nm.
7. Setelah selesai melakukan pengukuran, untuk mematikan motor kita harus
menurunkan torsi dengan memutar brake sampai nilai torsi menjadi 0 Nm.
8. Matikan cos Ø meter, Newton meter, setelah itu matikan saklar daya.

6. DATA HASIL PERCOBAAN


-Tabel Hasil Percobaan
M V I Pin N Ƞ cos Ø Pout
(Volt) (A) (Watt) (rpm) (%) pengukuran perhitungan (Watt)
0,5 380 1,6 40 1500 65,44 0,14 0,11 78,53
1,0 380 1,62 70 1492 74,39 0,24 0,19 156,23
2,0 380 1,65 130 1477 79,32 0,42 0,36 309,31
3,0 380 1,85 220 1463 69,63 0,57 0,54 459,58
4,0 380 2,1 280 1441 71,85 0,67 0,61 603,56

𝒏.𝑴 𝑷𝒐𝒖𝒕
Pout = Efisiensi Ƞ = x 100%
𝟗,𝟓𝟓 𝑷𝒊𝒏
1500𝑥0,5 78,53
1. Pout =
9,55
= 78,53 W 1. Ƞ = x 100% = 65,44%
120

1492𝑥1,0 156,23
2. Pout = = 156,23 W 2. Ƞ = x 100% = 74,39%
9,55 210

1477𝑥2,0 309,31
3. Pout = = 309,31 W 3. Ƞ = x 100% = 79,32%
9,55 390

459,58
1463𝑥3,0 4. Ƞ = x 100% = 69,63%
4. Pout = = 459,58 W 660
9,55
1441
1441𝑥4,0 5. Ƞ = x 100% = 71,85%
5. Pout = = 603,56 W 840
9,55
-Grafik Perbandingan

Anda mungkin juga menyukai