METODE PENELITIAN
3.1.1 Populasi
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
3.1.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi. Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, untuk itu sampel yang
38
1. Melaporkan laporan tahunan secara berturut-turut dari tahun 2011-2015 di
IDX.
2. Mengungkapkan laporan aktifitas Corporate Social Responsibility
pajaknya.
Tabel 3.1
Seleksi Sampel Penelitian
No Jumlah
Kriteria
.
Perusahaan Manufaktur yang tercatat di BEI
1 144
tahun 2010-2015.
Perusahaan yang menerbitkan laporan tahunan
2 lengkap dan berturut-turut selama tahun (95)
pengamatan.
Menggungkapkan laporan aktifitas CSR
3 (35)
disclosure dalam laporan tahunan
Perusahaan yang memiliki laba sebelum pajak
4 14
yang positif
Jumla sampel yang memenuhi kriteria 14
Tahun pengamatan 5 tahun
Jumlah Sampel 70
(sumber : Data yang diolah)
yang terdaftar di BEI berjumlah 144. Namun, berdasarkan hasil seleksi sampel
saham hanya ada 14 perusahaan manufaktur yang memenuhi kreteria yang telah
tahun, yaitu tahun 2011, 2012, 2013, 2014, 2015. Jadi total sampel yang diteliti
39
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari proses seleksi sampel tersebut
diperoleh perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Tabel 3.1
Tabel 3.2
Sampel Penelitian
Kode
No. Nama Emiten Listing di BEI
Emiten
1 AMFG Asahimash Flat Glass Tbk 08 November 1995
2 CEKA Cahaya Kalbar Tbk 9 Juli 1996
3 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 18 Maret 1991
4 EKAD Ekadarma Internasional Tbk 28 November 1989
5 GGRM Gudang Garam Tbk 27 Agustus 1990
6 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 5 Desember 1989
7 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 14 Juli 1994
8 JAPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk 23 Oktober 1989
9 KAEF Kimia Farma Tbk 4 Juli 2001
10 MYOR Mayora Indah Tbk 4 Juli 1990
11 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk 23 September 1996
12 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk 30 Oktober 1990
13 ULTJ Ultrajaya Milk Industry Tbk 2 Juli 1990
14
UNVR Unilever Indonesia Tbk 11 Januari 1982
( Sumber : Data yang diolah )
40
tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, yang didokumentasikan dalam
Market Directory (ICMD). Data yang diambil berupa data panel untuk
2015.
seperti buku, jurnal dan sumber lain yang berkaitan dengan penelitian.
yaitu berasal dari sumber yang ada. Data sekunder pada penelitian ini dapat
dalam penelitian ini adalah penghindaran pajak. Adapun yang menjadi proksi
41
ETR merupakan proksi yang paling banyak digunakan dalam penelitian
terdahulu dan untuk mengetahui adanya penghindaran pajak dapat dilihat dari
nilai ETR yang rendah (Lanis dan Richardson, 2013). Semakin baik nilai
Effective Tax Rates ditandai dengan semakin rendahnya nilai Effective Tax
Beban Pajak
ETR=
laba sebelum pajak (EBIT )
variabel independen (X2) dalam penelitian ini adalah Capital Intensity Ratio
Pengukuran check list ini dilakukan dengan mencocokkan item pada check list
42
dengan item yang diungkapkan perusahaan.
pengungkapan CSR-nya masih bersifat umum dan belum rinci. Indikator ini
terdiri atas tujuh kategori yaitu lingkungan, energi, kesehatan, dan keselamatan
umum.
Tabel 3.3
Indikator Index CSR menurut Sembiring
Indikator Jumlah Item
Lingkungan 13
Energi 7
Tenaga Kerja 8
Lain-lain Tenaga kerja 29
Produk 10
Keterlibatan Masyarakat 9
Umum 2
Total Items 78
(dikelolah oleh penulis)
Xyi
TCSRIi=
¿
perusahaan
43
0 = jika item y tidak diungkapkan.
asetnya dalam bentuk aset tetap dan persediaan, dalam penelitian ini capital
intensity akan diproksikan dengan aset tetap. Intensitas aset tetap adalah jumlah
aset tetap yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan total aset perusahaan.
Seperti yang dijelaskan Rodrigues dan Aris (dalam Ardyansyah dan Zulaikha,
pajaknya akibat dari penyusutan aset tetap setiap tahunnya, karena beban
penyusutan aset tetap untuk menekan beban pajak perusahaan, diharapkan dengan
adanya biaya penyusutan akibat dari depresiasi asset tetap menghasilkan biaya
Ratio Intensitas Aset Tetap dapat diukur menggunakan rumus sebagai berikut:
44
Berikut ini tabel opersional variabel penelitian yang menjelaskan variabel
Tabel 3.4
Operasional Variabel Penelitian
Skala
Variabel Indikator Ukur
Data
Variabel
independen = Xyi
Corporate TCSRli = Rasio
Social Ni
Responsibility
Variabel
independen = Jumlah Aset Tetap Rasio
RIA=
Capital Total Aset
Intensity
Ratio
Variabel
dependen = Beban Pajak Penghasilan
ETR= Rasio
Penghindaran Laba Sebelum Bunga dan Pajak ( EBIT )
Pajak (ETR)
(Sumber : Diolah oleh penulis)
45
deskriptif adalah bagian dari statistika yang mempelajari cara pengumpulan data
mengenai suatu data atau keadaan, dengan kata lain statistika deskriptif
Uji asumsi klasik terhadap model regresi digunakan agar dapat mengetahui
apakah model regresi tersebut merupakan model regresi yang baik atau tidak
Least Square (OLS) harus memenuhi syarat uji asumsi klasik yang terdiri dari
1. Uji Normalitas.
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Terdapat dua cara
untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2011). Uji-t dan uji-F mengasumsikan
bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Apabila nilai residual yang
dihasilkan tidak terdistribusi secara normal, maka uji statistik menjadi tidak
yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik atau
ini adalah :
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
46
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis
Oleh sebab itu, dalam pengujian normalitas selain uji grafik harus
dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik yag digunakan adalah uji statistik
membuat hipotesis :
2. Uji Multikolonieritas
situasi adanya variabel-variabel bebas diantara satu sama lain. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk
sebagai berikut :
1. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris yang
47
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak
variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi (di atas 0,95),
3. Melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff
nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2011).
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
Pengujian ini akan menggunakan uji Run Test yang mensyaratkan adanya
konstanta (intercept) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara
dengan melihat hasil Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 maka tidak
4. Uji Heteroskedastisitas.
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dan
48
disebut Homoskedasitisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah model yang tidak heteroskedastisitas atau dengan kata
regresi yang akan diuji, yaitu dengan melihat grafik Scatterplot antara nilai
Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan
ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
pengamatan pada sampel kecil yang mempengaruhi hasil ploting, untuk itu
diperlukan uji statistik agar mendapatkan hasil yang lebih detail dan dapat
adalah metode uji koefesien korelasi Spearman’s rho. Menurut Duwi Priyatno
49
terhadap nilai absolut residual.
lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedesitas namun apabila kurang
model regresi OLS menurut Ghozali (2011) adalah untuk mengestimasi suatu
garis regresi dengan jalan meminimalkan jumlah dari kuadrat kesalahan setiap
Keterangan:
α0 : konstanta
e : error
50
2. Koefisien Determinasi (R2)
nol dan satu. Menurut Gujarati (2003) dalam Ghozali (2011) menyatakan jika
dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2 negatif, maka nilai adjusted R2
dianggap nol.
Menurut Duwi Prityatno (161, 2014) Uji t (Uji Koefesien regresi secara
Merumuskan hipotesis:
penghindaran pajak
Merumuskan Hipotesis:
51
Ho = Capital Intensity Ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap
penghindaran pajak.
pajak
Berdasarkan Signifikansi:
Menurut Duwi Priyatno (2014:124) Uji ANOVA atau analisis varian, yaitu uji
Merumuskan hipotesis:
52
Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak.
Berdasarkan Signifikansi:
53