Anda di halaman 1dari 12

Defisiensi Insulin Menyebabkan

Glukosa Darah Tinggi

Adrian Valentinus / F5

10.2015.117

Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Krida Wacana

Alamat Korespondensi: Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

Telp.(021) 56942061. Fax (021) 5631731

Abstrak

Diabetes mellitus atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai kencing manis
merupakan suatu penyakit kronik yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang
melebihi normal yang pada umumnya disebabkan karena defisiensi dari hormon
insulin. Insulin merupakan suatu hormone yang disekresikan pancreas. Hormone
insulin memiliki peran dalam metabolism glukosa yang ada pada tubuh. Pancreas
merupakan salah satu kelenjar endokrin yang memiliki peran dalam system hormone
tubuh, selain itu pancreas juga memiliki fungsi sebagai kelenjar eksokrin. Pancreas
memiliki panjang sekitar 12,5cm dan tebal 2,5cm. terdapat pada belakang lambung
didepan vertebra lumbalis 1 dan 2. Pada pulau Langerhans terdapat empat jenis sel,
Sel α (alfa) berwarna merah pada preparat, memiliki tugas mensekresikan glucagon
( untuk meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh melalui proses gluconeogenesis
selama puasa) biasanya terletak pada tepi pulau, sel β (beta) berwarna biru pada
preparat, bertugas mensekresikan insulin dan biasanya terletak ditengah pulau
Langerhans, merupakan sel terbanyak pada pulau 60-80%, sel δ (delta) bertugas
mensekresikan somatostatin ,sel f ( polipeptida pankreatik) berfungsi untuk
menurunkan sekresi eksokrin pancreas dan sekresi empedu. Apabila terjadi
hambatan, kerusakan ataupun penurunan dari efektivitas insulin maka kadar glukosa
dalam darah dapat meningkat yang akan mengakibatkan penyakit. Penurunan dari
efektivitas dari insulin dapat menyebabkan pancreas bekerja lebih berat untuk
menyeimbangkan kadar glukosa dalam darah. Apabila keadaan glukosa yang tinggi
berlangsung lama maka dapat menjadi indicator terjadinya Diabetes mellitus.

Kata Kunci Hormon Pankreas, Defisiensi Insulin, Diabetes Mellitus

Abstract

Diabetes mellitus or better known as diabetes is a chronic disease characterized by


blood glucose levels that exceed the normal which is generally due to a deficiency
of the hormone insulin. Insulin is a hormone secreted the pancreas. Hormone insulin
have a role in the metabolism of glucose in the body. The pancreas is one of the
endocrine glands that have a role in the body's hormone system, besides the
pancreas also has a function as an exocrine gland. The pancreas has a length of
about 12, 5 cm thick and 2, 5 cm. It is on the rear of the hull in front of the lumbar
vertebrae 1 and 2. On the island there are four types of Langerhans cells, cells of
the α (Alpha) colored red on the preparations, has the task to secrete glucagon (to
increase blood sugar levels in the body through the process of gluconeogenesis
during fasting) is usually located on the shores of the island, β (beta) cells colored
blue on preparations, served secrete insulin and is usually located in the middle of
the island of Langerhans cell, is the largest on the island of 60-80%, δ (delta) served
secrete somatostatin, f cells (pancreatic polypeptide) function to lower the pancreas
exocrine secretion and bile secretion. In case of obstacles, damage or decrease in
the effectiveness of insulin so glucose levels in the blood may increase that will lead
to disease. The decrease of the effectiveness of insulin can cause the pancreas works
harder to balance glucose levels in the blood. In high glucose circumstance lasts a
long time then it can be an indicator of the onset of Diabetes mellitus.

Keywords Hormones Of The Pancreas, Insulin Deficiency, Diabetes Mellitus

Pendahuluan

Diabetes mellitus atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai kencing manis
merupakan suatu penyakit kronik yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang
melebihi normal yang pada umumnya disebabkan karena defisiensi dari hormon
insulin. Insulin merupakan suatu hormone yang disekresikan pancreas. Hormone
insulin memiliki peran dalam metabolism glukosa yang ada pada tubuh.

Pada dasarnya ada beberapa jenis diabetes mellitus, pada makalah ini penulis akan
membahas mengenai organ pancreas yang tugasnya mengsekresikan hormon,
hormone sekresi dari pancreas (insulin & glucagon), efek yang ditimbulkan dari
defisiensi hormone insulin, serta jenis-jenis dari diabetes mellitus

Pankreas

Makro

Pancreas merupakan salah satu kelenjar endokrin yang memiliki peran dalam system
hormone tubuh, selain itu pancreas juga memiliki fungsi sebagai kelenjar eksokrin.
Pancreas memiliki panjang sekitar 12,5cm dan tebal 2,5cm. terdapat pada belakang
lambung didepan vertebra lumbalis 1 dan 21

Pada dasarnya pancreas dapat dibagi menjadi Caput, Collum dan Corpus pancreas.
Dimana caput terdapat pada bagian lekukan dari duodenum, kemudian akan
menyempit dan menghubungkan antara caput dan corpus merupakan collum
pancreas, dan pada bagian mendekati ujung pancreas terdapat corpus yang berjalan
menuju kearah atas dan kiri, dan pada ujung merupakan cauda pancreas.1

Gambar 1. Pembagian Caput, Collum, Corpus dan Cauda Pankreas.

Vaskularisasi

1) Arteri
a. A.pancreaticodudenalis Superior (cabang A.gastroduodenalis)
b. A.pancreaticoduodenalis inferior (cabang A.mesenterica cranialis)
c. A.pancreatica magna dan A.pancreatica caudalis dan inferior (cabang
A.lienalis)

Inervasi

Berasal dari serabut saraf simpatis (ganglion seliaca) dan parasimpatis (vagus)

Mikro
Pada mikroskopisnya dapat ditemukan pulau Langerhans (pulau pada pancreas).
Pulau Langerhans berdiameter 100-200 um. Pulau terdiri dari sel berbentuk bulat
atau polygonal pucat yang kecil dibandingkan sel asinar disekitarnya.2

Pada pulau Langerhans terdapat empat jenis sel, Sel α (alfa) berwarna merah pada
preparat, memiliki tugas mensekresikan glucagon ( untuk meningkatkan kadar gula
darah dalam tubuh melalui proses gluconeogenesis selama puasa) biasanya terletak
pada tepi pulau, sel β (beta) berwarna biru pada preparat, bertugas mensekresikan
insulin dan biasanya terletak ditengah pulau Langerhans, merupakan sel terbanyak
pada pulau 60-80%, sel δ (delta) bertugas mensekresikan somatostatin ,sel f (
polipeptida pankreatik) berfungsi untuk menurunkan sekresi eksokrin pancreas dan
sekresi empedu.2,3

Gambar 2. Pulau Langerhans pada pancreas.


Gambar 3. Sel alfa, beta, delta & polipeptida pada PPL

Horman Pankreas (insulin & glucagon)

Insulin

Salah satu tugas dari pancreas adalah mengukur kadar gula darah tubuh. Pada
keadaan gula ( glukosa) yang tinggi, pancreas akan mensekrisikan hormone insulin
yang kemudian menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen maupun triasilgliserol.
Insulin merupakan hormone anabolic yang berfungsi untuk menyimpan kadar
glukosa yang lebih didalam darah yang dapat diperoleh melalui makanan maupun
minuman dalam bentuk glikogen pada hati dan otot, dan juga triasilgliserol pada
jaringan adiposa, serta penyerapan asam amino dan sintesis protein pada otot
rangka.3

Insulin memliki fungsi dalam metabolism karbohidrat, lemak, dan protein. Insulin
berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa, asam lemak, dan asam amino dalam
darah serta mendorong tersimpannya glukosa, asam lemak maupun asam amino
tersebut. Hormone insulin berkerja dalam mempengaruhi metabolism karbohidrat
dan protein dalam otot rangka. Insulin memudahkan terjadinya penyerapan glukosa
dan juga asam amino didalam otot rangka dan juga hati, dengan demikian insulin
turut membantu dalam proses glikogenesis. Secara bersamaan pula, insulin
menghambat pelepasan glukosa pada hati (glukogenolisis) dan juga pembentukan
glukosa baru dalam makanan.3

Insulin turut bekerja dalam metabolism lemak, yaitu dalam pengaturan lipolysis dan
lipogenesis. Lipolysis merupakan proses hidrolisis dari trigliserida, yang merupakan
langkah dalam oksidasi lemak, dimana dalam melepaskan ikatan asam lemak untuk
ditranspor menuju mitokondria untuk dioksidasi.
Dalam metabolism protein, insulin berkerja dalam menguraikan protein
(katabolisme) tetapi insulin turut bekerja dalam proses sintesis protein (anabolisme)4

Jika setelah mengkonsumsi karbohidrat maupun glukosa, dan kemudian otot tidak
bekerja maka sejumlah glukosa yang ditranspor ke dalam otot akan diubah menjadi
glikogen yang dapat digunakan oleh otot sebagai energy. Glukosa yang diubah
menjadi menjadi glikogen pada otot sedikit berbeda dengan glikogen pada hati,
glikogen yang terdapat pada otot tidak dapat diubah kembali menjadi glukosa,
karena pada otot tidak terdapat enzim glukosa fosfatase.

Gambar 4. Mekanisme kerja insulin

Factor yang mempengaruhi sekresi insulin

Factor utama yang mengatur sekresi insulin adalah adanya umpan balik negative
yang berada pada sel beta pancreas yang menghasilkan insulin dengan konsentrasi
glukosa dalam darah. Peningkatan gula darah, seperti saat makan maupun minum
secara langsung akan merangsang sintesis sel beta pancreas untuk mensekresikan
insulin, dengan naiknya kadar insulin dalam darah, maka kadar glukosa dalam darah
dapat turun ketingkat normal.

Sebaliknya penerunan dari kadar glukosa dalam darah menghambat sekresi dari sel
b pancreas, sehingga tidak terjadi sekresi insulin dalam darah.

Glucagon

Glucagon merupakan hormone yang disekresikan oleh sel alfa pada pulau
Langerhans pancreas, yang memiliki sifat berlawanan dari insulin yang disekresikan
sel beta pada pulau Langerhans. Glucagon bekerja terutama pada organ hati, dimana
hormone ini menimbulkan efek pada metabolism karbohidrat, lemak dan protein.

Pada karbohidrat, glucagon meningkatkan pembentukan glukosa oleh hati sehingga


dapat terjadi peningkatan kadar glukosa darah. Glucagon menimbulkan efek
hiperglikemik dengan mengurangi sintesis glikogen dalam hati, dan meningkatkan
glikogenolisis, yaitu perubahan dari glikogen yang disimpan dalam hati menjadi
glukosa, dan merangsang terjadinya gluconeogenesis.3

Pada lemak, glucagon mendorong terjadinya penguraian lemak dan menghambat


dibentuknya trigliserida. Glucagon akan meningkatkan pembentukan keton dihati
dengan mendorong perubahan asam lemak menjadi benda keton.3

Pada protein, glucagon akan menghambat sintesis protein di hati dan meningkatkan
penguraian protein di hati. Stimulasi dari gluconeogenesis juga dapat memperkuat
efek katabolic glucagon pada metabolism protein di hati.

Factor yang mempengaruhi sekresi glucagon

Sama halnya dengan sekresi insulin, factor utama yang mempengaruhi sekresi
glucagon oleh sel alfa adalah efek langsung dari kadar konsentrasi glukosa darah
pada pancreas endokrin. Ketika glukosa darah mengalami penurunan maka sel alfa
pada pulau Langerhans akan meningkatkan sekresi dari glucagon untuk menaikan
kembali kadar glukosa darah ketingkat normal. Sebaliknya peningkatan dari glukosa
darah yang dapat terjadi setelah makan akan menghambat sekresi dari sel alfa
sehingga tidak terjadi peningkatan gula darah oleh glucagon.

Gambar 5. Mekanisme kerja glucagon

Efek kekurangan Insulin

Apabila terjadi hambatan, kerusakan ataupun penurunan dari efektivitas insulin


maka kadar glukosa dalam darah dapat meningkat yang akan mengakibatkan
penyakit. Penurunan dari efektivitas dari insulin dapat menyebabkan pancreas
bekerja lebih berat untuk menyeimbangkan kadar glukosa dalam darah. Apabila
keadaan glukosa yang tinggi berlangsung lama maka dapat menjadi indicator
terjadinya Diabetes mellitus.5

Diabetes Mellitus
Diabetes merupakan penyakit metabolic yang ditandai dengan terjadinya
hiperglikemi yang disebabkan karena gangguan dari sekresi insulin.

Pada dasarnya penderita diabetes memiliki ciri :5

 Poliuri ( kering berkemih dalam jumlah banyak)


 Polidipsi (banyak mengkonsumsi cairan)
 Polifagi (banyak mengkonsumsi makanan)
 Lemas
 Berat badan menurun
 Kesemutan
 Penglihatan menurun
 Impotensi pada laki-laki

Diabetes dapat pula di bagi menjadi 2

1) Diabetes Mellitus tipe 1/ IDDM (insulin Dependent Diabetes Mellitus)


Diabetes tipe 1 ditandai dengan adanya penghancuran dari sel-sel beta
pancreas, dapat terjadi karena factor genetika, imunologi, dan factor
lingkungan (virus)5,6
a) Factor genetic
Penderita diabetes tipe 1 cenderung dapat mewariskan penyakit
diabetes pada keturunannya.
b) Factor imunologi
Respon abnormal yang dilakukan tubuh, dimana antibody akan terarah
pada jaringan tubuh yang normal, tetapi menganggapnya sebagai
jaringan asing.
c) Factor lingkungan
Terdapat virus ataupun toksin tertentu yang dapat memacu proses yang
pada akhirnya merusak sel beta.
2) Diabetes Mellitus tipe II5,6
Mekanisme penyebab resistensi insulin pada DM tipe II masih belum
diketahui. Tetapi resiko dapat meningkat apabila didapati adanya obesitas,
riwayat keluarga, dan usia ( resistensi insulin cenderung meningkat pada usia
>65 tahun.

Defisiensi dari insulin menyebabkan penggunaan glukosa oleh sel menjadi menurun,
sehingga glukosa dalam darah akan meningkat (hiperglikemi). Jika didapati
hiperglikemi yang berat dapat menyebabkan glukosuria, dimana akan didapati
glukosa didalam urine. Glukosuria ini dapat menyebabkan diuresis osmotic yang
dapat meningkatkan pengeluaran kemih (polyuria) dan timbul rasa haus (polidipsi)
sehingga dapat terjadi dehidrasi. Glukosuria dapat pula menyebabkan keseimbangan
kalori negative sehingga dapat menimbulkan rasa lapar (poligrafi). Penggunaan
glukosa dalam sel dapat menurun yang mengakibatkan berkurangnya metabolism
energy dan pada akhirnya menyebabkan lemas.

Kesimpulan

Hormone insulin dan hormone glucagon merupakan hormone yang penting dalam
tubuh, karena jika terjadi hiperglikemi maupun hipoglikemi yang diakibatkan
kerusakan hormone tersebut memiliki dampak pada tubuh, dalam kasus ini adalah
Diabetes Mellitus yang diakibatkan kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemi)

Daftar Pustaka

1. Ebook Anatomi. Diakses pada 7 oktober 2017. Diakses dari : https://pdf-


downloads.net/jurnal-anatomi-dan-fisiologi-tentang-pankreas-pdf.htm
2. Wibowo DS. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grasindo; 2008. H. 94
3. Gul S. Sistem hormon. Surabaya: Penerbit Yudhistira; 2007. H. 17.
4. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar sebuah pendekatan klinis.
Jakarta: EGC; 2006. H. 368-9;386.
5. Lanywati E. Diabetes mellitus penyakit kencing manis. Yogyakarta: Penerbit Kanisius; 2001.
H. 7.
6. Anonim. Diabetes mellitus. 2009. Diakses pada 7 oktober 2017. Diakses dari: http://digilib.
unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-sitiroikan-5724-3-babii.pdf.
7.

Anda mungkin juga menyukai