Anda di halaman 1dari 13

Gangguan pada Metabolisme Lipid

Adrian Valentinus / A1

10.2015.117

Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Krida Wacana

Alamat Korespondensi: Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

Telp.(021) 56942061. Fax (021) 5631731

Abstrak

Sehari-hari kita sebagai makhluk hidup pasti mengkonsumsi makanan demi kelangsungan
hidup kita. Pada saat mengkonsumsi makanan tidak hanya karbohidrat saja yang masuk
kedalam tubuh. Tetapi ada juga zat-zat lain yang kita konsumsi, seperti vitamin, protein,
mineral, lemak, dan lainnya. Dalam mengkonsumsi makanan kita harus seimbang, tidak boleh
berat sebelah, seperti hanya konsumsi vitamin dan protein tetapi tidak mengkonsumsi lemak,
ataupun sebaliknya. Lemak yang ada didalam tubuh kita diperoleh dari dua sumber yaitu dari
makanan dan juga hasil produksi dari hati, yang disimpan di dalam sel lemak sebagai cadangan
energi. Lemak yang berasal dari makanan akan diuraikan menjadi kolesterol, trigliserida,
fosfolipid dan asam lemak bebas. Keempat dari unsur ini akan diserap dari usus dan masuk
kedalam darah. Lemak diangkut dengan dua cara, melalui jalur eksogen dan juga endogen.
Asam lemak nantinya akan disimpan kembali dalam bentuk trigliserida didalam jaringan
adiposa. Tetapi jika terdapat dalam jumlah yang banyak maka akan diambil sebagian oleh hati
menjadi bahan untuk pembentukan trigliserid hati. Dan jika pada saat kita membutuhkan energi
yang lebih maka trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk di transpor
menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini disebut
lipolisis. Pembentukan trigliserida dan kolesterol disintesis oleh hati diangkut secara endogen
dalam bentuk VLDL. VLDL nantinya akan mengalami hidrolisis dalam sirkulasi oleh
lipoprotein lipase yang nanti akan menghidrolisis kilomikron menjadi IDL (Intermediate
Density Lipoprotein). Partikel pada IDL nantinya akan diambil oleh hati dan mengalami
pemecahan lebih lanjut menjadi produk akhir yaitu LDL. LDL memiliki tugas untuk
menghantar kolesterol kedalam tubuh.

1
Kata kunci Metabolisme Lemak, Kelainan

Abstract

Everyday we as living creatures definitely consume foods for the sake of our survival. At the
time of feeding not only consume carbohydrates that enter into the body. But there are also
other substances we consume, such as vitamins, minerals, protein, fat, and more. In the food
we consume has to be balanced, it should not be one-sided, as only the consumption of vitamins
and protein but do not consume fat, or vice versa. The fat that is in our body is obtained from
two sources of food and also the results of the production from the liver, stored in the fat cells
as energy reserves. The fat that comes from food will be elaborated into cholesterol,
phospholipids, triglycerides and free fatty acids. All four of these elements will be absorbed
from the intestine and enters into the blood. Fat transported in two ways, via the exogenous
and endogenous as well. Fatty acids will be saved back in the form of triglycerides in adipose
tissue. But if there is a lot of it will be taken part by the liver into ingredients for the formation
of trigliserid heart. And if at the time when we need more energy then the triglycerides are
broken down into fatty acids and glycerol, for transport towards the cells to oxidized into
energy. The process of breakdown of fat tissue is called lipolysis. Formation of triglycerides
and cholesterol is synthesized by the liver are transported in the form of endogenous VLDL.
VLDL will undergo hydrolysis in circulation by lipoprotein lipase hydrolyzing kilomikron soon
to be IDL (Intermediate Density Lipoprotein). The particles in the IDL will be taken up by the
liver and are experiencing a further breakdown into end products i.e. LDL. LDL cholesterol
has the task to deliver into the body

Keywords Fat Metabolism, Disorders

Pendahuluan

Sehari-hari kita sebagai makhluk hidup pasti mengkonsumsi makanan demi kelangsungan
hidup kita. Pada saat mengkonsumsi makanan tidak hanya karbohidrat saja yang masuk
kedalam tubuh. Tetapi ada juga zat-zat lain yang kita konsumsi, seperti vitamin, protein,
mineral, lemak, dan lainnya. Dalam mengkonsumsi makanan kita harus seimbang, tidak boleh
berat sebelah, seperti hanya konsumsi vitamin dan protein tetapi tidak mengkonsumsi lemak,
ataupun sebaliknya. Karena itu ada yang dinamakan piramida makanan, yang berisi tentang
kebutuhan makanan yang harus kita konsumsi secara seimbang. Selain makan kita konsumsi,

2
ternyata didalam tubuh juga mengalami pengolahan makanan. Ada berbagai proses yang
dilakukan tubuh untuk mengelola makanan yang kita makan. Sehingga hanya zat yang kita
butuhkan yang kita serap, dan hanya akan diserap hingga kadar yang diinginkan telah
terpenuhi, salah satunya dengan cara metabolisme.

Fungsi Lemak1

a. Sumber Energi
Lemak menghasilkan 9kkal/gram. Disimpan pada subkutan, sekeliling organ dalam
rongga perut dan jaringan intramuskuler.
b. Sumber Asam Lemak Esensial
Sumber lemak esensial linoleat dan linolenat.
c. Alat angkut vitamin larut lemak
Lemak membantu transportasi dan absorbsi vitamin larut lemak
d. Memberi rasa kenyang
Lemak dapat menghambat sekresi asam lambung dan memperlambat pengosongan
lambung. Sehingga lemmak memberi rasa kenyang lebih lama.
e. Sebagai pelumas
Lemak merupakan pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan
f. Memelihara suhu tubuh
Lapis lemak yang berada di bawah kulit mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan
panas tubuh secara cepat
g. Pelindung organ tubuh
Melindungi organ pada tubuh makhluk hidup, dengan cara menahan organ-organ agar
tetap berada pada tempatnya dan juga melindungi dari benturan

Metabolisme Lipid

Lemak yang ada didalam tubuh kita diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan juga
hasil produksi dari hati, yang disimpan di dalam sel lemak sebagai cadangan energi. Lemak
yang berasal dari makanan akan diuraikan menjadi kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam
lemak bebas. Keempat dari unsur ini akan diserap dari usus dan masuk kedalam darah.1

Lemak tidak larut didalam pelarut polar seperti air, dan juga tidak larut didalam plasma darah.
Agar lemak dapat diangkut kedalam peredaran darah, maka didalam plasma lemak akan

3
berikatan dengan protein spesifik membentuk suatu kompleks makromolekul yang larut dalam
air. Ikatan unsur lemak dengan protein ini disebut lipoprotein. Lipoprotein sendiri dibagi lagi
berdasarkan komposisinya menjadi, kilomikron, very low density lipiprotein (VLDL), low
density lipopretein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL). Fungsi dari lipoprotein ini
berbeda dan juga proses dalam pembuangannya juga berbeda.1,2

1. Kilomikron
Kilomikron merupakan lipoprotein yang diproduksi oleh usus halus dan bertugas
mengangkut trigliserida dari makanan ke dalam jaringan.
2. Very Low Density Lipoprotein (VLDL)
VLDL merupakan lipoprotein yang terdiri atas 60% trigliserida, 10-15% kolesterol dan
bertugas membawa kolesterol dari hati ke jaringan perifer.
3. Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pada manuia yang berguna sebagai pengangkut kolesterol
ke jaringan perifer dan bertugas untuk sintesis membran dan hormon steroid. LDL
mengandung 10% trigliserida serta 50% kolesterol, dipengaruhi oleh banyak faktor,
contohnya kadar kolesterol pada makanan, kandungan lemak jenuh, dan tingkat
kecepatan sintesis dan oembuangan LDL dan VLDL dam tubuh.
4. High Density Lipoprotein (HDL)
HDL disebut juga α-lipoprotein merupakan lipoprotein terkecil yang berdiameter
sekitar 8-11 nm, namun mempunyai berat jenis terbesar dengan inti lipid kecil. Unsur
yang dominan pada HDL ialah kolesterol dan fosfolipid. Komponen HDL, 20%
kolesterol, <5% trigliserida, 30% fosfolipid dan 50% protein. HDL merupakan protein
lipid yang memiliki inti dominan ester kolesterol dan terdiri atas Apo – I, Apo-II, Apo
C, Apo E, dan Apo D. HDL berfungsi sebagai pengangkut kolesterol dalam jalur
cholesterol transport dari luar hepar sampai kedalam hepar. HDL berfungsi sebagai
penyimpanan Apoliprotein C dan E yang merupakan bahan dalam metabolisme
kilomikron dan VLDL.3,4 HDL dalam plasma memiliki banyak macam ukuran, bentuk,
komposisi dan muatan listrik. HDL memiliki berbagai macam bentuk, yaitu HDL-1,
HDL-2, dan HDL-3.
Fungsi lain dari HDL diduga dapat memiliki efek antiaterogenik, seperti menghambat
oksidasi LDL, meningkatkan produksi nitrit oksida dalam endotel, menghambat
inflamasi dalam endotel, meningkatkan bioavailabilitas protasiklin, menghambat
koagulasi serta agregasi platelet.

4
Apolipoprotein
Apolipoprotein merupakan protein yang mempertahankan struktur lipoprotein,
metabolik lipid, dan petanda jenis lipoprotein selain menurut ukurannya. Terdapat
beberapa jenis lipoprotein1,2
a. Apo A
Apo A berada di HDL dan kilomikron. Apo A terdiri dari Apo A-1, Apo A II dan
Apo A- IV, Apo A-I adalah Apo terbanyak pada serum, Apo utama dalam HDl dan
kilomikron, dan juga kofaktor dari LCAT. Apo A-II merupakan bagian penting dari
HDL dan bergabung dengan Apo E melalui jembatan dimer disulfida. Apo A-IV
hanya terdapat di kilomikron namun tidak pada HDL.
b. Apo B
Berbeda dengan Apo lainnya karena ia tidak berpindah tempat dari lipoprotein satu
ke partikel yang lainnya. Apo B mempunyai 2 asal yaitu dari hepar (Apo B100) dan
usus (Apo B48). Apo B100 terdapat dalam VLDL yang diproduksi oleh hepar, IDL
dan LDL, Apo B 48 berada di kilomikron.
c. Apo C
Merupakan kofaktor dari LPL (Lipoprotein Lipase), dan merupakan Apo yang
berpindah diantara lipoprotein. Apo C memiliki 3 tipe yaitu C-I, C-II, dan C-III.
d. Apo D
Apo D merupakan transport sentripetal kolesterol bersama dengan LCAT
e. Apo E
f. Protein Lp(a)

Lemak diangkut dengan dua cara, melalui jalur eksogen dan juga endogen.

5
Gambar 1.Jalur Angkut Lemak
(https://www.google.co.id/search?q=enzim+dalam+metabolisme+lemak+pdf&espv=2&biw=
667&bih=645&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjO7K6GgfjPAhUMWLwKH
XN8B9YQ_AUIBygC#tbm=isch&q=enzim+dalam+metabolisme+lemak+eksogen+endogen
&imgrc=ULAldCR9db8lBM%3A)

A. Jalur Eksogen
Makanan mengandung lemak yang kita konsumsi terdiri dari trigliserid dan kolesterol.
Trigliserida dan kolesterol dalam usus halus akan diserap ke dalam mukosa usus halus.
Trigliserida akan diserap sebagai asam lemak bebas, dan kolesterol akan tetap diserap
sebagai kolesterol. Di dalam usus halus asam lemak bebas akan diubah lagi menjadi
trigliserida, sedangkan kolesterol akan mengalami esterifikasi menjadi kolesterol eter.
Keduanya bersama dengan fosfolipid dan apolipoprotein akan membentuk partiker
besar lipoprotein, yang disebut kilomikron. Kilomikron akan membawa kedalam aliran
darah.2 Trigliserid didalam kilomikron akan mengalami penguraian oleh enzim
lipoprotein lipase yang berasal dari endotel, sehingga terbentuk asam lemak bebas dan
kilomikron remnant.
Asam lemak nantinya akan disimpan kembali dalam bentuk trigliserida didalam
jaringan adiposa. Tetapi jika terdapat dalam jumlah yang banyak maka akan diambil
sebagian oleh hati menjadi bahan untuk pembentukan trigliserid hati.5 Dan jika pada
saat kita membutuhkan energi yang lebih maka trigliserida dipecah menjadi asam lemak

6
dan gliserol, untuk di transpor menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses
pemecahan lemak jaringan ini disebut lipolisis.3 Asam lemak tersebut kemudian di
transportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam
lemak bebas.
Kilomikron remnan akan dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol
bebas. Sebagian kolesterol yang mencapai hati akan diubah menjadi asam empedu,
yang akan dikeluarkan kedalam usus, fungsinya sebagai detergen dan membantu proses
penyerapan lemak dari makanan. Sebagian dari kolesterol dikeluarkan melalui saluran
empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam empedu, kemudia hati akan menyalurkan
kolesterol ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur endogen.3,4 Pada akhirnya kilomikrin
yang terisisa akan dibuang dari aliran darah oleh hati.1 Kolesterol juga dapat diproduksi
oleh hati dengan bantuan enzim HMG Koenzim A Reduktase, kemudian dialirkan
kedalam aliran darah.
B. Jalur Endogen
Pembentukan trigliserida dan kolesterol disintesis oleh hati diangkut secara endogen
dalam bentuk VLDL. VLDL nantinya akan mengalami hidrolisis dalam sirkulasi oleh
lipoprotein lipase yang nanti akan menghidrolisis kilomikron menjadi IDL
(Intermediate Density Lipoprotein).6 Partikel pada IDL nantinya akan diambil oleh hati
dan mengalami pemecahan lebih lanjut menjadi produk akhir yaitu LDL. LDL nantinya
diambil oleh reseptor LDL di hati dan mengalami katabolisme. LDL memiliki tugas
untuk menghantar kolesterol kedalam tubuh.6 HDL berasal dari hati dan usus sewaktu
terjadi hidrolisis kilomikron dibawah pengaruh enzim LCAT (lecithin cholesterol
acyltransferase). Ester kolesterol nantinya akan mengalami perpindahan dari HDL
menuju VLDL dan IDL sehingga terjadi kebalikan arah transpor kolesterol dari perifer
menuju ke hati.
C. Jalur Reverse Cholesterol Transport
HDL dilepaskan sebagai partikel kecil yang sedikit mengandung kolesterol yang
mengandung apolipoprotein A, C, E dan disebut HDL nascent. HDL nascent berasal
dari usus halus dan hati, bentuknya gepeng dan mengadung apolipoprotein A1. HDL
nascent akan mendekati makrofag untuk mengambil kolesterol yang tersimpan di
makrofag. Setelah mengambil kolesterol HDL nascent berubah menjadi HDL dewasa
yang berbentuk bulat.3 Agar kolesterol dapat diambil oleh HDL nascent, maka
kolesterol pada bagian makrofag harus dibawa ke permukaan membran sel makrofag
oleh transporter yang disebut adenosine triphosphate binding cassette transporter 1.

7
Setelah mengambil kolesterol bebas dari makrofag, kolesterol bebas nantinya akan
diesterifikasi menjadi kolesterol ester oleh enzim lecithin cholesterol acyltransferase
(LCAT). Selanjutnya sebagian dari kolesterol ester yang dibawa oleh HDL akan
mengambil dua jalur. Jalur pertama menuju hati dan ditangkap oleh scavenger receptor
class B type 1 dikenal juga sebagai SR-B1.4 Jalur berikutnya adalah kolesterol ester
dalam HDL akan dipertukarkan dengan trigliserid dari VLDL dan IDL dengan bantuan
CETP (cholestrol ester transfer protein). Dengan begitu fungsi dari HDL sebagai
penyerap kolesterol dari makrofag mempunyai dua jalur, yaitu langsung menuju hati
dan jalur yang tidak langsung, yang melalui VLDL dan IDL untuk membawa kolesterol
kembali ke hati.

Kelainan pada Metabolisme Lemak7


1. Gaucher
Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan glukoserebrosidase didalam jaringan.
Penyakit ini menyebabkan pembesaran hati dan limpa, serta timbul pigmentasi
coklat di kulit. Glukoserebrosidase pada mata dapat menyebabkan bintik-bintik
kuning yang disebut pinguecula. Di sumsum tulang bisa menyebabkan nyeri dan
kerusakan tulang. Terdapat 3 tipe gaucher :
i. Tipe 1, merupakan penyakit kronis dan paling sering ditemukan.
Menyebabkan pembesaran hati dan limpa, serta kelainan tulang. Hati
mengalami gangguan yang berat, sehingga berisiko untuk terjadinya
perdarahan lambung dan esofagus, serta kanker hati.
ii. Tipe 2, terjadi pada masa bayi. Mengalami pembesaran limpa dan kelainan
sistem saraf yang berat. Biasanya meninggal pada tahun pertama setelah
dilahirkan.
iii. Tipe 3, bisa dimulai pada kapan saja di masa kanak-kanak. Mengalami
pembesaran pada hati dan limpa, kelainan tulang dan gangguan neurologis.
Biasanya hanya dapat bertahan hingga masa remaja.

8
Pengobatan pada penyakit Gaucher dapat dilakukan dengan terapi enzim pengganti.
Tetapi hanya efektif bagi penderita yang tidak mengalami komplikasi sistem saraf.

Gambar 2. Gaucher Disease


(https://www.google.co.id/search?q=gaucher&espv=2&biw=667&bih=645&sourc
e=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjX5Mi3rPjPAhUCf7wKHQibAoUQ_
AUIBigB#imgrc=YONpUPHP1YUs-M%3A)

2. Tay-Sachs
Penyakit ini menyebabkan penumpukan gangliosida, yang merupakan produk
metabolisme lemak, didalam jaringan. Anak-anak yang menderita penyakit ini
memiliki tonus otot yang lemah dan mengalami gangguan intelektual. Terjadi
kekakuan yang diikuti dengan kelumpuhan, demensia, dan juga kebutaan. Biasanya

9
anak-anak yang menderita penyakit ini akan meninggal pada usia 3-4 tahun.
Penyakit ini belum bisa disembuhkan.
Gambar 3. Tay-sachs Disease
(https://www.google.co.id/search?q=tay+sachs&espv=2&biw=667&bih=596&sou

rce=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjUlIXlrfjPAhVIfbwKHVLdBPMQ_
AUIBigB#imgrc=LqP9xdrilriePM%3A)

3. Niemann-Pick
Penyakit ini disebabkan penumpukan kolesterol atau sfingomyelin, didalam
jaringan dan menyebabkan berbagai gangguan neurologis. Penyakit ini memiliki
beberapa bentuk, tergantung dari beratnya kekurangan enzim yang menentukan
seberapa banyak akumulasi kolesterol terjadi. Bentuk paling berat (tipe A). Anak
dengan penyakit ini tidak bisa tumbuh dengan normal dan memiliki berbagai
gangguan neurologis. Biasanya pasien penderita penyakit ini akan meninggal pada
usia 3 tahun.

10
Anak dengan tipe B mengalami pertumbuhan lemak pada kulit, timbul pada daerah
pigmentasi gelap, dan pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening. Anak-
anak ini biasa mengalami gangguan intelektual.
Tipe C mulai mengalami gejala saat masa kanak-kanak, ciri-cirinya berupa kejang
dan disertai kerusakan pada saraf.
Untuk saat ini penyakit ini masih belum dapat disembuhkan. Penderita cenderung
meninggal kareng infeksi ataupun gangguan progresif pada sistem saraf pusat.

Gambar 4. Niemann-pick Disease


(https://www.google.co.id/search?q=3.+Niemann-
Pick&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjh0ur3r_jPAhURNbwKHe
S4B-UQ_AUICCgB&biw=667&bih=645#imgrc=ZnJBW2WDY1Mg-M%3A)

4. Fabry
Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan glikolipid didalam jaringan. Akumulasi
glikolipid menyebabkan pertumbuhan kulit yang jinak pada tubuuh bagian bawah.
Kornea menjadi berkabut, sehingga penglihatan menjadi terganggu. Penderita juga
mengalami demam yang berulang dan juga nyeri pada extremitas. Anak-anak yang
mengalami penyakit ini akan menderita gagal ginjal dan penyakit jantung. Meski
mereka bisa bertahan hingga usia dewasa. Dari gagal ginjal dapat menyebabkan
penyakit darah tinggi, yang beresiko terjadinya stroke. Penyakit fabry ini tidak
dapat disembuhkan secara langsung. Terapi biasanya berupa pemberian obat untuk
mengatasi rasa nyeri dan demam atau obat anti-kejang.

11
Gambar 5. Fabry Disease
(https://www.google.co.id/search?q=fabry+disease&espv=2&biw=667&bih=645
&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjM1uC9tPjPAhUWTo8KHQC
BAE4Q_AUIBigB#imgrc=mG7K_8yp5Dh7AM%3A)

5. Gangguan Oksidasi Asam Lemak


Gangguan oksidasi diakibatkan karena kekurangan enzim yang dibutuhkan untuk
memecah lemak. Gangguan ini menyebabkan terjadinya gangguan fisik dan mental.
Gejala pada penyakit ini biasa muncul pada tiga tahun pertama setelah dilahirkan.
Anak-anak cenderung mengalami gejala jika mereka kekurangan energi atau jika
kebutuhan kalori mereka meningkat karena olahraga ataupun penyakit. Kadar
glukosa pada darah turun secara drastis, sehingga terjadi gangguan kesadaran.
Penderita biasanya menjadi lemas, dan bisa mengalami kejang. Dalam jangka
panjang, penderita bisa mengalami hambatan dalam perkembangan fisik dan
mental, terjadi pembesaran hati, kelemahan otot jantung, ketidakteraturan detak
jantung, dan bisa terjadi kematian mendadak. Untuk pengobatannya bisa dilakukan
terapi pemberian glukosa melalui suntikan ke pembuluh darah.

Kesimpulan

Didalam metabolisme lipid terdapat berbagai enzim yang berperan. Jika terdapat enzim yang
berperan tidak sesuai maka dalam menimbulkan berbagai kelainan dalam tubuh.

12
Daftar Pustaka

1. Harper, Rodwell, Mayes , Review of Physiological Chemistry


2. Colby, Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma, Jakarta, EGC
3. Murray Robert K, et al: Biokimia Harper Edisi 27. EGC cetakan I
4. Ganong W.F. Review of medical physiology. 22nd ed. Singapore : Mc Graw Hill.
5. Guyton A.C., Hall J.E. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC.
6. Di unduh dari http://www.learn.ppdictionary.com/exercise_and_lipoproteins5.htm
7. S, Lee M. Disorders of Lipid Metabolism. Merck Manual Home Health Handbook.

13

Anda mungkin juga menyukai