5.Proses Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.
a.Penjajahan Jepang di Indonesia.
Perang dunia 2 bekecambuk di Eropa dan Asia Pasifik, jepang mendarat di Indonesia tahun
1942, melalui Tarakan, Minahasa, Sulawesi, Balik Papan, Ambon, Batavia dan Bandung, belanda
menyerah kalah terhadap jepang pada tanggal 9 Maret 1942. Taktik Jepang agar bangsa Indonesia
bersedia membantu Jepang dalam perang melwan sekutu di Asia Timur Raya dan bangsa Indonesia
diberikan keleluasaan untuk mengibarkan bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya
sebagai propaganda Indonesia Merdeka.
Dalam perkembangan selanjutnya, antara tahun 1944-1945, posisi Jepang di lautan Teduh
semakin terdesak oleh kekuatan sekutu. Bulan September 1944 Jepang mengumumkan berniat
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia, dengan sementara memberikan kebebasan-kebebasan,
seperti yang pernah diberikan sebelumnya. Akhirnya jepang membentuk BPUPKI pada tanggal 29
April 1945 dan diresmikan/dilantik 62 orang yang diketuai oleh Dr.Radjiman Wediodningrat dan
wakilnya R.Pandji Soeroso dan Ichibangse dari jepang, pada tanggal 28 Mei 1945. Dengan tugas
menyelelidiki kemungkinan Indonesia merdeka.
b. Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
Sidang BPUPKI
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
Semantara itu, Prof. Supomo mengungkapkan bahwa dasar negara Indonesia merdeka adalah sebagai
berikut:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan sosial
Sedangkan Ir. Soekarno, pendapat tentang dasar negara Indonesia merdeka yang disampaikan pada
tanggal 1 Juni 1945 adalah sebagai berikut:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat dan demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa
Sidang pertama BPUPKI belum membuahkan rumusan tentang dasar negara, hanya pandangan umum
tentang dasar negara Indonesia merdeka. Untuk menampung saran, usul, dan konsep-konsep yang
diberikan, BPUPKI membentuk panitia kecil yang diketuai Ir. Soekarno. Anggota dari panitia kecil
terdiri dari Mohamad Hatta, Abdul Kadir Muzakir, Muh. Yamin, Ahmad Soebardjo, A. A. Maramis,
Wahid Hasyim, dan Abikusno Tjokrosujoso.
Panitia kecil menghasilkan rancangan kesepakatan bersama tentang dasar negara yang disebut Piagam
Jakarta atau Jakarta Charter. Piagam Jakarta berbunyi sebagai berikut:
Di dalam panitia tersebut dibentuk kembali kelompok kecil yang berjumlah tujuh orang yang diketuai
oleh Prof. Soepomo dan beranggotakan Mr. Wongsonegoro, Mr. Achmad Soebardjo, Mr. A. A.
Maramis, Mr. R. P. Singgih, H. Agus Salim, dan Dr. Soekiman. Panitia ini bertugas merumuskan
rancangan UUD. Bahasa hasil rumusan kelompok kecil tersebut disempurnakan oleh Panitia Penghalus
Bahasa yang terdiri dari Husein Djajadiningrat, H. Agus Salim, dan Prof. Soepomo
Terdapat tiga konsep hasil pembahasan Panitia Perancang UUD yang disampaikan pada sidang
BPUPKI tanggal 14 Juli 1945, yaitu pernyataan kemerdekaan Indonesia, pembukaan UUD, dan batang
tubuh UUD. Ketiga konsep tersebut diterima dalam sidang BPUPKI. Hasil sidang kedua BPUPKI dapat
dirinci sebagai berikut:
1. Kesepakatan tentang wilayah negara yaitu bekas wilayah Hindia Belanda, ditambah dengan Malaya,
Borneo Utara (saat ini adalah wilayah Sabah dan Serawak di negara Malaysia, serta wilayah negara
Brunei Darussalam), Papua, Timor-Portugis (saat ini adalah wilayah negara Timor Leste), dan pulau-
pulau di sekitarnya.
2. Kesepakatan tentang bentuk negara yaitu kesatuan atau unitaris.
3. Kesepakatan tentang bentuk pemerintahan yaitu republik.
4. Kesepakatan tentang bendera nasional yaitu Sang Merah Putih.
5. Kesepakatan tentang bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia.
6. Kesepakatan tentang pernyataan kemerdekaan Indonesia.
7. Kesepakatan tentang pembukaan UUD dan batang tubuh UUD.
Pembubaran BPUPKI
BPUPKI dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945. BPUPKI dibubarkan karena dianggap telah
menyelesaikan tugasnya. BPUPKI kemudian digantikan dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (Dokuritsu Junbi Inkai) yang disingkat PPKI dan diketuai Ir. Soekarno.
Demikian penjelasan tentang Sejarah Berdirinya BPUPKI, tujuan BPUPKI, struktur organisasi
BPUPKI, sidang BPUPKI, sampai pada pembubaran BPUPKI.
Nomor Nama
1 Ir. Sukarno.
3 Ki Hajar Dewantara
8 K. H. A Ahmad Sanusi
16 Abdul Kaffar
19 Ki Bagus Hadikusumo
25 Mas Aris.
34 AR Baswedan
46 P.F. Dahler
47 Parada Harahap
63 Raden Sudirman
64 Raden Sukarjo Wiryopranoto
66 Itibangase Yosio
Implementasi Nilai-nilai Luhur Pancasila dalam kehidupan Bermasyarakat, Bangsa dan Negara.
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa; menghidupkan perasaan murni dan harmoni antara kelima sila
teritergal terpadu menyeluruh antara yang satu dengan yang lainnya.
b. Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab; adanya kesadaran sikap dan perbuatan manusia
yang didasarkan kepada budi Nurani manusia dalam hubungan nya dengan norma norma dan
kebudayaan umumnya.
Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Disusun Oleh:
Nama: Anto Yunus Marbun
NIM: 183112700150047
Universitas Nasional
Jakarta
2019/2020