Anda di halaman 1dari 7

2.

Susunan Sistem Saraf

Secara garis besar susunan sistem saraf manusia dijelaskan pada diagram berikut.

a. Sistem Saraf Sadar


Sistem saraf pada manusia dibedakan menjadi dua macam, yaitu sistem saraf sadar dan
sistem saraf tidak sadar. Sistem saraf sadar dibedakan lagi menjadi sistem saraf pusat dan
sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat berfungsi mengatur dan mengendalikan sistem
koordinasi.

1) Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum. Bagian luar otak dan sumsum diselubungi
oleh selaput meninges.

Selaput meninges, tersusun sebagai berikut.


a) Duramater, yaitu selaput terluar yang kuat dan melekat pada tulang tengkorak dalam.
b) Arakhnoid, lapisan ini menyerupai sarang laba-laba.
c) Piamater, merupakan lapisan paling tipis dan paling dalam dari selaput meninges. Selaput
ini mengandung banyak sel darah.
d) Ruang subarakhnoid, yaitu ruang yang berisi cairan pelindung yang disebut serebrospinal.
Di dalam otak terdapat cairan serebrospinal. Cairan ini berfungsi untuk melindungi dan
menghantar zat makanan ke jaringan sistem saraf pusat, menahan goncangan, dan menjaga
agar bagian otak mempunyai tekanan yang sama.
a) Otak
Otak terdiri atas 5 bagian, yaitu otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak
depan (diensefalon), otak kecil (serebelum), dan jembatan Varol (ponds Varolii). Perhatikan
Gambar disamping.

(1) Otak Besar (Serebrum)


Otak sapi memiliki permukaan berlipat-lipat, begitu pula dengan otak manusia. Namun,
lipatan-lipatan pada manusia jumlahnya lebih banyak. Semakin besar volume otak dan
semakin tinggi tingkat perkembangannya, orang akan semakin cerdas.

Akan tetapi, volume otak tidak dipengaruhi oleh besarnya ukuran kepala. Bagian otak yang
menentukan dasar-dasar kecerdasan seseorang adalah otak besar (serebrum). Serebrum
berwarna abu-abu pada bagian luar (korteks) karena mengandung banyak badan sel saraf
yang disebut substansi grissea. Bagian dalam (medula) serebrum berwarna putih karena
mengandung banyak dendrit dan akson, disebut substansi alba. Serebrum terdiri atas
beberapa lobus.

Celah di antara bagian dahi dengan bagian ubun-ubun pada serebrum disebut fisura rolando.
Lobus dahi dan lobus pelipis dipisahkan oleh celah atau fisura silvius.

(2) Otak Tengah (Mesensefalon) Otak tengah terletak di depan otak kecil (serebelum) dan
jembatan Varol. Otak tengah berperan dalam refleks mata dan kontraksi otot yang terus
menerus.

(3) Otak Depan (Diensefalon)


Otak depan terdiri atas dua lobus berikut.
(a) Thalamus, berfungsi menerima semua rangsang yang berasal dari reseptor (kecuali bau)
ke area sensorik serebrum, serta melakukan persepsi rasa sakit dan rasa menyenangkan.
(b) Hipothalamus, merupakan pusat koordinasi sistem saraf tepi (otonom). Hipotalamus
berfungsi mengatur suhu tubuh pada organisme homoiotermal. Akibatnya, suhu tubuh relatif
tetap, tidak terpengaruh oleh suhu lingkungan. Hipothalamus berfungsi mengatur rasa lapar
sehingga manusia melakukan kegiatan makan. Hipothalamus mengatur emosi, kadar air
dalam tubuh, kegiatan produksi, tekanan darah, dan kadar gula dalam darah.
Gelombang EEG menunjukkan bahwa otak hampir sama sibuknya pada
malam hari ketika tidur maupun ketika kita bangun. Otak masih mengontrol
denyut jantung, pernapasan, dan pencernaan. Otak juga menyaring kejadian-
kejadian sehari-hari dan menyimpannya dalam memori.
(4) Otak Kecil (Serebelum)
Otak kecil terletak di bagian belakang di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi
mengkoordinasikan kerja otot, tonus otot, keseimbangan, dan posisi tubuh. Otak kecil
merupakan pusat keseimbangan. Apabila terjadi gangguan (kerusakan) pada otak kecil maka
semua gerakan otot tidak dapat dikoordinasikan. Keadaan seperti ini disebut ataxi.
(5) Jembatan Varol (Ponds Varolii)
Jembatan Varol merupakan serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan
kanan, serta menghubungkan otak besar dengan sumsum tulang belakang. Jembatan Varol
berfungsi menghantarkan rangsang dari kedua bagian serebelum.
Otak mempunyai ukuran 2 kepalan tangan yang letaknya berdampingan. Otak
kelihatan seperti gumpalan jeli yang berkerut-kerut berwarna abu-abu merah
muda. Berat rata-rata otak ±1,4 kg. Otak tidak bergerak, tetapi
aktivitasnya yang menakjubkan menghabiskan seperlima dari semua energi
yang dibutuhkan tubuh.
b) Sumsum
Pada sistem koordinasi, sumsum terbagi menjadi 2 bagian yaitu sumsum lanjutan (medula
oblongata) dan sumsum tulang belakang (medula spinalis).

(1) Sumsum Lanjutan (Medula Oblongata) Sumsum lanjutan merupakan bagian paling
belakang dari otak. Sumsum lanjutan paling atas disebut jembatan Varol. Sumsum lanjutan
berfungsi mengatur denyut jantung, menyempitkan pembuluh darah, melakukan gerakan
menelan, batuk, bersin, bersendawa, muntah, serta membantu pernapasan.

(2) Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis) Sumsum tulang belakang merupakan
lanjutan dari medula oblongata. Bagian ini terus berlanjut ke bawah sampai ke tulang
belakang (vertebrae lumbalis) kedua. Seperti pada otak, bagian tengah berkas sarafnya
mengandung cairan serebrospinal. Saluran cairan ini disebut kanal sentral.

Sumsum tulang belakang berfungsi menghubungkan rangsang dari dan menuju otak. Selain
itu sumsum ini juga memberi kemungkinan jalan terpendek pada gerak refleks. Penampang
melintang sumsum tulang belakang berbentuk kupu-kupu. Bagian luar (korteks) sumsum
tulang belakang berwarna putih disebut substansi alba. Bagian dalam (medula) berwarna
abu-abu disebut substansi grissea.

Sumsum tulang belakang dibedakan menjadi sayap ventral dan sayap dorsal.
Sayap ventral yaitu bagian yang mengarah ke perut. Bagian ini mengandung badan neuron
motorik.
Sayap dorsal yaitu bagian yang mengarah ke punggung. Bagian sayap dorsal mengandung
badan neuron sensorik. Impuls akan masuk melalui sayap dorsal dan keluar melalui sayap
ventral. Mengenai jalannya impuls pada sistem saraf tersebut akan dibahas pada bagian
selanjutnya. Namun, sebelumnya kita akan mempelajari terlebih dahulu fungsi dan penyusun
sistem saraf tepi.

2) Sistem Saraf Tepi (Sistem Saraf Perifer)

Sistem saraf tepi berfungsi menyampaikan informasi ke dan dari pusat pengatur. Sistem saraf
tepi pada dasarnya terdiri dari lanjutan sel saraf. Sel-sel saraf ini berfungsi membawa impuls
saraf atau rangsang saraf menuju dan dari sistem saraf pusat.

Berdasarkan impuls saraf yang dibawa, sistem saraf tepi dibedakan menjadi:

a) Sistem saraf aferen, membawa impuls saraf dari reseptor ke susunan saraf pusat.
b) Sistem saraf eferen, membawa impuls saraf pusat ke efektor.

Susunan saraf tepi berdasarkan asalnya dibedakan menjadi saraf sumsum tulang belakang
(spinal) dan saraf otak (kranial).

a) Saraf sumsum tulang belakang (spinalis), yaitu saraf yang berjumlah 31 pasang saraf,
memiliki ciriciri sebagai berikut.

(1) Merupakan gabungan antara saraf sensorik yang masuk ke akar dorsal dan saraf motorik
yang keluar dari akar ventral.

(2) Merupakan lanjutan dari sumsum lanjutan (medula oblongata) hingga vertebrae lumbalis
kedua. Saraf ini (nervi spinalis) berasal dari sumsum tulang belakang yang berwarna kelabu
yaitu substansi grissea.

b) Saraf otak (kranial), yaitu saraf yang berjumlah 12 pasang dan meliputi beberapa saraf yang
terlihat dalam Tabel berikut :
No Nama Saraf Asal Impuls Fungsi

1 Olfaktori Epitel olfaktori (selaput lendir hidung) Pembau


2 Optik
3 Okulomotor Retina mata Penglihat
4 Troklear

Proprioseptor otot bola mata Gerakan bola mata


5 Trigeminal

Proprioseptor otot bola mata (obliq Gerakan bola mata


superior)

Otot kepala, wajah, rahang bawah, otot


rahang Gerakan otot mata yang
menyebabkan ekspresi
sensasi pada gigi dan
bagian kulit rahang serta
gerakan rahang

Gerakan bola mata


Proprioseptor otot bola mata rektus
6 Abdusen eksternal

Otot wajah dan kelenjar


Ujung pengecap di ujung lidah, wajah, ludah
bibir, dan kelopak mata
7 Fasial
Pendengaran
Telinga dalam (koklea)

8 Auditori Sensasi, gerakan lidah


Ujung pengecap lidah belakang dan dan faring
faring

9 Glosofaring
Sensasi, gerakan pada
Alat-alat dalam (jantung, paru-paru, jantung dan organ lain
lambung)

10 Vagus Sensasi, gerakan pada


Alat-alat dalam (jantung, paru- jantung dan organ lain
paru,lambung)

11 Gerakan lidah
Asesorispinal Otot lidah
12 Hipoglosal

Tiga dari kedua belas pasang saraf di atas, yaitu nomor 1, 2, dan 8 terdiri atas neuron-neuron
sensorik. Saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12 terdiri atas neuron-neuron motorik. Saraf-saraf
nomor 5, 7, 9, dan 10 terdiri dari neuron-neuron sensorik dan motorik. Saraf nomor 1 dan 2
keluar dari otak besar, sedangkan saraf nomor 10, 11, dan 12 keluar dari medula oblongata.
Saraf nomor 10 bersifat parasimpatik disebut nervus vagus. Urat saraf ini mempunyai daerah
pengaruh yang amat luas sehingga sering disebut saraf pengembara.

Selain tersusun oleh sistem saraf sadar, sistem koordinasi juga tersusun oleh sistem saraf tak
sadar yang disebut sistem saraf otonom.

b. Sistem Saraf Tidak Sadar (Otonom)


Dapatkah Anda menghentikan detak jantung Anda untuk beberapa saat? Atau, dapatkah Anda
memaksa kulit agar berkeringat pada saat hawa dingin, tanpa melakukan kegiatan yang
menguras tenaga? Beberapa hal tersebut adalah salah satu contoh kerja pada saraf otonom.
Saraf yang mengendalikan gerak organ-organ dalam (visceral) secara otomatis disebut saraf
otonom. Gerak organ dalam meliputi gerak organ jantung, otot polos, pupil, mengembang dan
mengerutnya pembuluh darah, serta sekresi enzim dan keringat.

Letak dan fungsi saraf simpatetik dan saraf parasimpatetik

Terdapat dua macam saraf otonom yaitu:


1) Saraf simpatetik adalah saraf yang berpangkal pada sumsum tulang belakang (medula
spinalis) di daerah dada dan pinggang. Saraf simpatik umumnya berfungsi memacu atau
mempercepat kerja organ-organ tubuh.

2) Saraf parasimpatetik adalah saraf yang berpangkal pada sumsum lanjutan (medula
oblongata) dan dari sakrum yang merupakan saraf pre-ganglion dan post-ganglion. Fungsi
saraf parasimpatik umumnya memperlambat kerja organ-organ tubuh.

Anda mungkin juga menyukai