Anda di halaman 1dari 10

Edisi No.

4 | April 2015

60 Tahun
Konferensi Asia Afrika
Kolonialisme Belum Mati....!
LaporanUtama

Editorial Tandan Sawit Edisi No. 4 60 Tahun Konferensi Asia Afrika


Cengkeraman Kolonialisme Dan Perkebunan Sawit
K
onferensi Asia-Afrika (KAA) tahun ini sudah berumur 60 tahun sejak diselengg-
arakan kali pertama di Bandung pada 19-24 April 1955. Dalam kurun tersebut, Penanggung Jawab
KAA telah banyak menghasilkan capaian dalam mendorong proses perdamaian Jefri Gideon Saragih
serta dekolonialisasi di negara-negara Dunia Ketiga. Namun demikian, tantangan za- Ahmad Surambo
man yang sudah sedemikian mengglobal dewasa ini perlu merumuskan ulang tujuan Pemimpin Redaksi
KAA agar tetap adaptif dan inovatif dalam memperjuangkan kesetaraan dan perda- Jopi Peranginangin “Kita seringkali mendengar kolonialisme telah mati. Jangan sampai kita terpengaruh atau terperangah oleh pernyata-
maian di Dunia Ketiga. Dasasila Bandung, yang dalam kajian akademik lebih dikenal an itu. Saya tegaskan kepada anda semua, kolonialisme belumlah mati........ Dan, saya meminta kepada anda jangan
sebagai “Bandung Spirit”, menjadi salah satu tonggak dan pendorong utama dalam pernah berpikir bahwa kolonialisme hanya seperti bentuk dan caranya yang lama, cara yang kita semua dari Indonesia
proses dekolonialisasi negara-negara Dunia Ketiga pasca-KAA 1955. Dewan Redaksi dan dari kawasan-kawasan lain di Asia dan Afrika telah mengenalinya. Kolonialisme juga telah berganti baju dengan
Sumbangsih terpenting yang dihasilkan pasca-KAA 1955 adalah ideologi dunia Jefri Gideon Saragih, cara yang lebih modern, dalam bentuk kontrol ekonomi, kontrol intelektual, dan kontrol langsung secara fisik melalui
ketiga. Ini adalah ideologi yang mendorong adanya emansipasi, independensi, serta Nurhanudin Ahmad, Ratri K, segelintir elemen kecil namun terasing dari dalam suatu negeri. Elemen itu jauh lebih licin namun bisa mengubah
dirinya ke dalam berbagai bentuk........ “
kemandirian negara-negara Dunia Ketiga untuk membangun tatanan dunia yang Jumadi Jaya, Astrid, Castri, (Kolonialisme belum mati, Pidato Soekarno dalam Pembukaan Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung, 18 April 1955).
lebih baik. Namun demikian, pasca 1970-an, semangat dunia ketiga mulai terki- Jopi Peranginangin, Ronald
kis karena negara-negara Dunia Ketiga tidak mampu mempertahankan soliditas dan
Siahaan, Eep Saifulloh,
solidaritasnya sebagai blok baru dalam konstelasi internasional. Bahkan, negara Du-
nia Ketiga menjadi arena blok kapitalis dan blok komunis saling berebut hegemoni.
Harizuddin, Carlo Lumban
Momentum peringatan 60 tahun KAA seharusnya dimaknai sebagai tahun “emas” Raja, Sukardi, Maryo Saputra
untuk melihat apa saja yang berhasil diraih KAA hingga detik ini. Namun, bila masih
dimaknai dalam balutan seremonial, premisif, apalagi normatif, maka sangatlah Tata Letak
mubazir penyelenggaraan KAA tahun ini di Jakarta dan Bandung. Di luar lingkup Jopi Peranginangin
negara-negara Dunia Ketiga, falsafah Bandung Spirit yang juga termaktub dalam
dunia ketiga banyak mengilhami organisasi masyarakat sipil di negara-negara Dunia
Alamat Redaksi
Ketiga untuk bergerak memperjuangkan hak-hak masyarakat sipil yang selama ini
kurang didengar oleh negara. Pada akhirnya, kondisi subalternitas, voice of voice-
Perkumpulan Sawit Watch
less, serta marjinalisasi yang dialami masyarakat Dunia Ketiga mulai terangkat men- Bogor Baru Taman
jadi isu global. Ide besar “New World” yang dicetuskan Soekarno kemudian berkem- Jalan Cisangkui Blok B 6/1
bang menjadi “Alternative World” pada tahun 1990-an yang pada dekade 2000-an Kel. Tegal Lega, Bogor Tengah,
mencetuskan gagasan “Another World is Possible” oleh Forum Sosial Dunia di Porto Jawa Barat - 16127
Alegre, Brasil. Bahkan, gerakan #occupy sejak 2010 hingga kini yang digerakkan Telp: 02518352171
oleh para aktivis di negara maju dan negara berkembang dalam mengkritik sistem
Fax: 02518352047
kapitalisme dunia yang kolaps juga terinspirasi dari gagasan tersebut.
Masih hidup dan berkembangnya Third-Worldism “buah” dari KAA Bandung Web: www.sawitwatch.or.id
mengindikasikan bahwa membangun tatanan dunia yang lebih baik dan inklusif bagi Twitter: @SawitWatch
negara dan masyarakat masih tetap disuarakan. Karena itu, perhelatan 60 tahun
KAA setidaknya mengakomodasi dan mengafirmasi kembali gagasan-gagasan terse-
but untuk berkembang menjadi poros baru dalam konstelasi global masa kini. Presiden Soekarno saat berpidato di pembukaan KAA 1955

P
Salam Redaksi ada 18 April ini adalah tepat kawasan asia dan 6 pemimpin negara melahirkan Dasa Sila Bandung yang
50 tahun Konferensi Asia Afrika dari kawasan afrika. sepadan dengan prinsip-prinsip dalam
Bandung 1955, dimana situasi Soekarno, Presiden Indonesia Piagam PBB dan Prinsip-prinsip Jawa-

Daftar Isi
saat itu dunia terbelah menjadi dua sewaktu itu ‘membakar’ para peserta harlal Nehru.
blok yang saling hadap-hadapan konferensi dengan menyatakan Pada 19 – 24 April 2015, Indo-
menunggu pecahnya perang dunia bahwa kolonialisme belum mati. nesia menjadi tuan rumah dalam
 50 Tahun Konferensi Asia Afrika: Cengkeraman Kolonialisme Dan Perkebunan Sawit.... Halaman 03 berikutnya. ‘Blok barat’ yakni kekua- Kolonialisme hanya berganti baju rangkaian peringatan KAA ke-60
tan imperalis barat yang mewadahi saja dengan cara modern dalam yang akan dilaksanakan di Jakarta
 Pelembagaan Inisiatif Selatan-Selatan..... Halaman 08
ide-ide kapitalisme dipimpin oleh bentuk kontrol ekonomi, kontrol dan Bandung. Negara-negara yang
 Deklarasi Konferensi Rakyat Asia Afrika 2015 ..... Halaman 09 Amerika Serikat dan ‘Blok timur’ yang intelektual, dan kontrol secara fisik hadir akan mengirimkan delegasi dari
 Sumber Energi Terbarukan, Mungkinkah? .... Halaman 10 mewadahi ide-ide sosialisme dip- melalui segelitir elemen kecil namun tingkat menteri hingga tingkat kepala
 Menyelamatkan Hutan Melalui Perpanjang Moratorium..... Halaman 12 impin oleh Uni Soviet. Konferensi Asia terasing dari dalam suatu negeri. negara/pemerintahan. Pertemuan
 Peringatan Hari Buruh Sedunia Pemerintah Harus Memperhatikan Nasib Buruh Sawit ..... Halaman 14 Afrika inilah yang mewadahi gerakan- Melalui pidato ini Soekarno menegas- ini sekaligus memperingati 10 tahun
gerakan pembebasan nasional, uta- kan kolonialisme belum mati bahkan ‘Deklarasi Kemitraan Strategis Baru
 Ketika Korupsi Merambah Kebun Sawit......Halaman 15
manya negara-negara Asia Afrika yang tidak akan pernah mati selama masih Asia-Afrika (New Asian-African Stra-
 Siaran Pers Sawit Watch...... Halaman 18 tidak memihak ke dua blok tersebut. ada penginjak-injakan kemerdekaan tegic Partnership/NAASP), dimana
Konferensi ini adalah gagasan bers- dan kedaulatan suatu bangsa yang fokus kerjasama ini diharapkan akan
ama-sama antara Indonesia, Burma, bermuara pada kemiskinan, keter- melahirkan kerjasama Asia-Afrika
Redaksi menerima sumbangan tulisan atau artikel yang sesuai dengan misi penerbitan. Redaksi berhak mengubah isi tulisan tanpa mengubah Srilangka, India, dan Pakistan. Dalam belakangan, kelaparan, kerusakan yang kongkret dan komplementer
maksud dan substansi. Artikel atau tulisan yang dimuat bersifat sukarela dan tidak mendapatkan honor. Ketentuan ini diberlakukan karena konferensi itu hadir 29 Pemimpin lingkungan dan turunnya daya demi tercapainya perdamaian,
media Tanda Sawit bukan media komersil.
Negara yakni 23 pemimpin negara dukung alam. Konferensi ini akhirnya stabilitas, dan kemakmuran di kedua

2 | Tandan Sawit, Edisi No. 4 | April 2015 Tandan Sawit, Edisi No. 4 | April 2015 | 3
LaporanUtama LaporanUtama

telah lama berlaku di negara-negara kan. Salah satu komoditas yang perkebunan akan mencapai 1 juta bunan kelapa sawit skala besar telah
berkembang pada masa pra-kolonial. menjadi andalan pemerintah adalah hektar dalam limat tahun men- menimbulkan berbagai dampak, baik
kelapa sawit. Strategi pendekatan datang, dari 130.000 hektar saat ini. dampak positif ataupun dampak
Perluasan Onderneming dalam pembangunan perkebunan perkebunan semakin meluas di Ni- negatif.
Secara garis besar ada dua kelapa sawit tidak jauh beda den- geria, Ghana, Pantai Gading, Kongo,
model pengembangan perkebunan di gan pendekatan Pemerintah Kolonial Guinea, DRC, Kamerun, dan sierra Dampak Lingkungan
Indonesia yang berlangsung sejak ja- Belanda dalam membangun kebun. leone bersama daerah-daerah yang Dampak lingkungan dari perkebu-
man kolonial hingga saat ini. Perta- Strategi yang digunakan adalah den- lebih kecil di Benin, Burundi, Kame- nan kelapa sawit skala besar adalah
ma, pengembangan perkebunan skala gan menggandeng perusahaan-peru- run, Republik Afrika Tengah, Guinea hilangnya keanekaragaman hayati
besar yang dilakukan oleh pemerintah sahaan swasta untuk mengembangkan Ekuator, Gabon, Gambia, Guinea yang luar biasa, peningkatan emisi
maupun perusahaan swasta. Kedua, perkebunan skala besar. Pendekatan Bissau, Liberia, Senegal, Tanzania, gas rumah kaca, deforestasi yang ma-
pengembangan perkebunan skala ke- ekspansi perkebunan kelapa sawit Togo dan Uganda. Di Amerika Latin sif, penitipisan nutrisi tanah, kekerin-
cil yang dilakukan oleh petani berkat yakni dengan melepas kawasan hutan budidaya kelapa sawit skala industri gan dan polusi air.
kejelian melihat melihat peluang menjadi perkebunan besar kelapa sedang meluas di Ekuador, Kolombia, Kerusakan hutan dapat men-
pasar. Sejak masuknya kolonialisme sawit atau yang lebih dikenal dengan Honduras, Kosta Rika, Venezuela, gakibatkan bencana lingkungan,
Balanda pada abad ke-17, pendeka- konversi hutan. Brasil, Peru, Guatemala, Republik baik banjir maupun kekeringan dan
tan yang digunakan adalah pendeka- Luasan perkebunan kelapa sawit Dominikas, Nikaragua, dan Meksiko. kebakaran, menjadi tamu sepanjang
tan pengelolaan tanah dengan sistem di Indonesia adalah 13,5 juta Ha dan Faktor pendorong pengembangan tahun. Musim tidak bisa lagi ter-
tanaman homogen (monokultur), tiap tahunnya bertambah setengah perkebunan kelapa sawit adalah bert- baca. Jika dulu, musim hanya ada
pendekatan ekspansi wilayah (peng- juta hektar (Sawit Watch, 2014), lihat ambahnya penduduk dunia maka akan 2 yaitu kemarau dan musim hujan,
gunaan wilayah yang luas untuk Tabel 1. Terdapat kecenderungan menaikkan konsumsi minyak sawit. kini bertambah menjadi beberapa
penanaman komoditi, pusat pen- meluasnya model-model perluasan Konsumsi minyak sawit global tahun musim yakni selain musim hujan dan
golahan, dan pemukiman pekerja perkebunan kelapa sawit skala besar 2004 adalah 30 juta ton, tahun 2030 kemarau bertambah musim banjir
kebun), pendekatan mobilisasi rakyat yakni hampir semua negara-negara diperkirakan lebih dari 50 juta ton. dan musim asap sebagai oleh-oleh
(pemindahan rakyat ke wilayah lain di Asia Tenggara mempunyai rencana pengembangan perkebunan kelapa
yang sudah ditentukan secara besar- ekspansi perkebunan kelapa sawit. Dampak Negatif Perkebunan Besar sawit skala besar.
besaran guna dipekerjakan sebagai Perluasan perkebunan kelapa Ekspansi perkebunan yang paling Terdapat beberapa aspek yang
buruh kebun), serta pendekatan dis- sawit dengan cepat menjadi fenom- masif dan meluas adalah perkebunan melanggengkan kebakaran hutan dan
kriminasi (antara tuan tanah, mandor, ena global. Di India diperkirakan luas kelapa sawit. Pembangunan perke- lahan, yakni
dan buruh kebun). Sejarah mencatat
benua. Tema pertemuan ini adalah warisan kolonialisme itu belum hilang
bahwa kejadian yang sangat monu-
Memperkuat kerjasama negara secara keseluruhan adalah sistem
mental dari pengembangan perkebu-
selatan-selatan. Gagasan ini didasar- perkebunan besar kelapa sawit atau
nan skala besar di Nusantara adalah
kan atas tiga pilar kemitraan yaitu onderneming.
ketika diberlakukannya kebijakan
antar pemerintah, antarorganisasi Kartodirdjo & Suryo (1911)
Tanam Paksa (Cultuurstelsel) oleh
sub-regional, dan antar kelompok menyatakan bahwa sejarah perkem-
pemerintah kolonial Belanda pada
masyarakat yang terdiri atas (pelaku bangan perkebunan di negara
tahun 1830-1870.
bisnis, akademisi dan masyarakat berkembang termasuk di Indonesia,
Pada masa pemerintahan Soekar-
madani). tidak dapat dipisahkan dari se-
no, pembangunan perkebunan besar
Bila kita lihat lebih mendalam jarah perkembangan koloniaslisme,
tidak menunjukkan perkembangan
adakah relevansi KAA Bandung kapitalisme dan modernisasi. Di
yang berarti. Malah sebaliknya, jus-
1955 ini dengan keadaan saat ini? negara-negara berkembang, pada
tru perkebunan rakyat yang semakin
Bila gunakan kaca mata kuda maka umumnya perkebunan hadir sebagai
berkembang meski tanpa bantuan
tidak akan menemukan secara utuh perpanjangan dari perkembangan
pemerintah. Perubahan penting
relevansi tersebut. Memang saat kapitalisme agraris barat yang di-
yang perlu dicatat pada era Sukarno
ini, perang dingin nyaris tidak ada perkenalkan melalui sistem pereko-
adalah nasionalisasi perusahaan
lagi sejak keruntuhan blok timur, nomian kolonial. Perkebunan pada
perkebunan besar milik pemerintah
yang menjadikan blok barat seb- awal perkembangannya hadir sebagai
kolonial dan swasta asing pada tahun
agai pemenangnya. Pidato Soekarno sistem perekonomian baru yang
1959. Sejak saat itu kendali perke-
dalam pembukaan KAA Bandung lima semula belum dikenal yaitu sistem
bunan besar swasta asing berada di
puluh tahun yang lalu menemukan perekonomian pertanian komersial
tangan pemerintah yang kemudian
relevansinya bila kita tarik sebagai yang bercorak kolonial. Sistem yang
kita kenal dengan perkebunan besar
pisau analisis terhadap keadaaan ini. dibawa oleh pemerintah kolonial atau
negara.
Semangat KAA Bandung 1955 yang yang didirikan oleh korporasi kapitalis
Baru pada era pemerintahan Soe-
menyatakan bahwa Kolonialisme asing itu pada dasarnya adalah sistem
harto sampai saat ini, pembangunan
belum mati menemukan relevansi perkebunan eropa, yang berbeda
perkebunan besar kembali digalak- Wajah perkebunan sawit yang merusak hutan dan lingkungan
dengan keadaan sekarang. Salah satu dengan sistem (garden system) yang

4 | Tandan Sawit, Edisi No. 4 | April 2015 Tandan Sawit, Edisi No. 4 | April 2015 | 5
LaporanUtama LaporanUtama
masyarakat adat, menjual tanah mer-
eka dengan harga amat rendah dan
untuk jangka waktu yang tidak diten-
tukan. Konversi lahan pertanian yang
ada menjadi perkebunan tanaman
komersial memaksa petani masuk ke
dalam ekonomi berbasis uang dimana
ketahanan pangan mereka melemah
dan pemanfaatan lahan mereka
dibatasi oleh perusahan-perusahaan
kelapa sawit.
Dampak sosial budaya yang lain
adalah soal perlindungan buruh-buruh
perkebunan yang minim. Di Indone-
sia, hal tersebut ditunjukkan dengan
hampir 70 % dari 10 juta jiwa buruh
kebun kelapa sawit adalah buruh
harian lepas (BHL), yakni buruh yang
tidak mempunyai kontrak formal den-
gan perusahaan perkebunan kelapa
sawit.

Dampak Ekonomi
Dampak ekonomi memicu ter-
jadinya ersaingan antar komoditas.
Salah satu hal yang umum adalah Petani sawit tak kunjung sejahtera
ƒƒ Perijinan bagi perkebunan kelapa nya. Kalaupun ada Kalkulasi keun- 1. Pola budaya pertanian berubah
banyak lahan-lahan pangan dikon-
sawit dan usaha lainnya di eko- tungan dan kerugian, maka kerugian menjadi perkebunan monokultur,
versi menjadi lahan perkebunan
sistem gambut yang diterima oleh lingkungan dan ini akibat ”pemaksaan” peneri- perkebunan kelapa sawit adalah besar menuju model pengembangan
kelapa sawit. Sampai saat ini belum
ƒƒ Penegakan dan pengawasan hu- rakyat dianggap sebagai konsekuensi maan kebudayaan baru oleh persoalan harga TBS yang seringkali perkebunan rakyat yang dilakukan
ada skenario, berapa sebenarnya
kum yang belum optimal investasi yang harus diterima. perusahaan terhadap masyarakat dikeluhkan oleh petani kelapa sawit. oleh petani yang didasarkan oleh
luas perkebunan kelapa sawit yang
ƒƒ Lempar tanggungjawab akibat lokal. Budaya tersebut adalah Harga pembelian TBS ditetapkan kejelian petani tersebut melihat
akan dibangun, sampai saat ini
celah hukum Dampak sosial dan budaya dari budaya tani ’tradisional’ dengan rumus harga pembelian harga peluang pasar. Hal ini didasarkan oleh
belum ada informasi resmi tentang
ƒƒ Terungkapnya fakta kebakaran Perkebunan kelapa sawit di Indo- berupa berladang yang sifatnya TBS. Lewat rumus harga TBS inilah adanya hak rakyat untuk memilih dan
hal ini dari pemerintah Indonesia.
hutan dan lahan untuk ekspansi nesia telah menabung Konflik agraria. subsisten menjadi bertani inten- harga TBS ditetapkan oleh tim pene- memutuskan model pertanian yang
Wilayah-wilayah pantai timur Su-
perkebunan kelapa sawit Hasil monitoring Perkumpulan Sawit sif yang berorientasi ke pasar. tapan harga TBS. Yang menjadi kesu- diinginkan serta mengembangkan
matra dimana kita dapat menemu-
ƒƒ Ketimpangan penguasaan lahan Watch sampai dengan 2014 men- 2. Sifat individualistik diperkebunan litan petani adalah tidak transparan- model pertanian yang sesuai dengan
kan perkebunan-perkebunan besar
di wilayah-wilayah kebakaran emukan sekitar 776 buah komunitas menghilangkan budaya gotong nya penetapan indeks K. kebutuhannya. Agar pilihan rakyat
kelapa sawit merata terjadi konversi
hutan dan lahan yang berkonflik dengan perusahaan royong dalam pertanian di ma- tidak salah maka pemerintah sebagai
besar-besaran lahan-lahan pangan
ƒƒ Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelan- perkebunan kelapa sawit skala besar. syarakat. **** salah satu pihak yang harus menye-
(padi) masyarakat ke perkebunan
jutan tidak berkolerasi positif Hal lain yang diperlihatkan adalah 3. Pembangunan perkebunan besar Pidato Soekarno dalam pembu- diakan informasi yang benar, jelas,
kelapa sawit. Motif ekonomi yang
terhadap secara langsung terha- pembangunan perkebunan kelapa kelapa sawit termasuk salah satu kaan KAA Bandung 1955 yang me- dan utuh tentang pilihan-pilihan
sangat besar dapat ditemukan dalam
dap kejadian kebakaran lahan di sawit di Indonesia mengakibatkan pendorong budaya konsumerisme nyatakan bahwa kolonialisme belum model pertanian yang tersedia bukan
konversi lahan-lahan pangan ini.
konsesi perkebunan kelapa sawit. ketimpangan penguasaan lahan. di masyarakat. mati menemukan relevansinya wa- satu-satunya pilihan.
Persaingan antar komoditas dalam
Kalau di Hitung, berapa besar Konflik diperkebunan kelapa Selain konflik lahan, terdapat laupun telah setengah abad umurnya. Hal lain yang perlu dikembangkan
prakteknya tidak terkelola dengan
keuntungan yang didapatkan dari sawit didominasi oleh perebutan konflik lain sebagai salah satu tu- Persoalan kemiskinan, ketimpangan, adalah reformasi tenurial dan tata
baik, semuanya seperti diserahkan ke
perkebunan kelapa sawit dibanding kuasa atas tanah antara perkebunan runannya adalah konflik kemitraan dan ketidakadilan adalah hal-hal kelola kekayaan alam yang dapat
pasar. Sebenarnya Indonesia mem-
dengan kerugian jiwa, materi, infra- dan masyarakatadat/lokal. Juga antara petani kelapa sawit dan secara substansional berharap dapat menjamin hak-hak masyarakat lokal/
punyai berbagai kebijakan untuk
struktur yang harus dikorbankan oleh didominasi oleh perusahaan-perusa- perusahaan perkebunan kelapa sawit. dihilangkan dalam konferensi KAA itu. adat/buruh/petani benar-benar
mengelola hal tersebut antara lain
rakyat dan bahwa pemerintah untuk haan besar yang memiliki sindikasi Pengembangan hubungan monop- Jikalau negara-negara Asia-Afrika dihormati dan dilindungi. Tanpa
UU Pengelolaan Agraria, UU Tata
merehabilitasi dampak bencana? keuangan dari luar negeri. sonistis antara petani dan perusahaan tidak mau dianggap sebagai bagian perlindungan tersebut, ekspansi
Ruang, UU Pangan, UU Pengelolaan
Kerugian akibat bencana yang Selain konflik sosial, terjadi kelapa sawit telah menyebabkan dari watak dan kelakuan kolonialis, perkebunan kelapa sawit mungkin
Lahan Pangan Berkelanjutan, UU
ditimbulkan oleh perkebunan kelapa perubahan kebudayaan di masyara- penyalah-gunaan dan pelangga- maka sebaiknya mengubah pemban- hanya menguntungkan para inves-
Perkebunan dan beberapa undang-un-
sawit tidak pernah dikalkulasikan kat lokal ketika perusahaan perke- ran hak-hak mereka yang meluas. gunan sistem perkebunan kelapa tor, pedagang, dan elit nasional
dang lain. Pertanyaannya bagaimana
dengan baik, sehingga keuntungan bunan memasuki wilayah tersebut. Kerancuan tentang nilai tanah dan sawit yang menitikberatkan pada dengan mengorbankan masyarakat
semua undang-undang tersebut dapat
perkebunan kelapa sawit menutupi Ada beberapa Budaya yang berubah, persyaratan sewa telah menyebabkan skala besar dan dilakukan dengan miskin pedesaan dan ekosistem yang
bersinergi dalam implementasinya?
semua kerugian yang ditimbulkan- seperti: banyak petani kecil, dan khususnya menggandeng perusahaan-perusahaan rentan.**
Lebih lanjut, dampak ekonomi

6 | Tandan Sawit, Edisi No. 4 | April 2015 Tandan Sawit, Edisi No. 4 | April 2015 | 7
LaporanUtama LaporanUtama

Pelembagaan Inisiatif Selatan-Selatan Deklarasi KONFERENSI RAKYAT ASIA AFRIKA 2015


50 Tahun Konferensi Asia Afrika dan melintas:
Asia-Afrika menuju visi dan reaktualisasi Semangat Asia Afrika dalam Dunia Multipolar
Perayaan Khidmat Semangat Asia-Afrika 2015 dalam tema-tema pelembagaan.
1. Semangat Asia-Afrika yang menjadi inti dari perayaan 8. Pada saat yang sama, pelembagaan ini juga semakin Kami,
khidmat (solemn commemoration) atas Konferensi Asia-Af- memperhatikan tantangan-tantangan yang masih membe- Rakyat Asia Afrika,
rika 1955 mengarah pada perjuangan pemimpin Asia-Afrika lit upaya sejenis ini, terutama terkait dengan komunikasi Masyarakat Sipil Asia Afrika,
dalam mencapai kemerdekaan dan peranan mereka dalam dan partisipasi lintas sektor, keraguan (bahkan ketidakper-
Perempuan dan Laki-Laki Asia Afrika,
perdamaian dan pembangunan. Konferensi Asia-Afrika 1955 cayaan) terhadap lembaga-lembaga demokratik, kualitas
tidak hendak merebut dunia hanya untuk Asia-Afrika saja. akuntabilitas dan keadilan dan terbatasnya ruang dialog. Kelompok dan Komunitas Asia-Afrika,
Pada masa persaingan ideologi dan persekutuan sepanjang Dalam merespon tantangan-tantangan seperti ini, kekua-
1950-an (dan sesudahnya), konferensi memperjuangkan tan-kekuatan masyarakat justru menjadi kontribusi besar Menyerukan kembali proses Konferensi Asia-Afrika 1955 yang menjadi perwujudan semangat emansipasi dan solidaritas
dunia tanpa hegemoni, dunia yang terbuka bagian siapa- untuk tetap membuat Inisiatif Selatan-Selatan tetap rel- Asia-Afrika,
pun untuk berpartisipasi di dalamnya, dan dunia yang men- evan. Kontribusi-kontribusi yang sudah cukup diakui oleh Memperkuat kembali bahwa perdamaian, keadilan dan pembangunan lahir dari semangat Konferensi Asia Afrika 1955
dorong solidaritas untuk emansipasi. banyak pihak di dalam dan luar negeri amat mendasar tersebut, dan telah secara mendalam diwujudkan dalam piagam bangsa dan warga negara Asia-Afria, baik dalam
dalam penguatan relevansi. Hal ini mencakup kontribusi
2. Semangat Asia-Afrika ini menjadi titik balik bagi ma- konstitusi maupun dalam kerjasama regional,
dalam lapangan riset, advokasi, komunikasi sosial-politik,
syarakat Asia-Afrika untuk kembali aktif dalam inisiatif Mengakui bahwa solidaritas dan emansipasi bangsa-bangsa Asia Afrika amat mendasar dalam mewujudkan dunia yang
kerjasama teknis (technical cooperation), upaya-upaya
selatan-selatan. Dalam dunia yang diwarnai dominasi per- layak didiami dan mungkin bagi semua dalam keluarga umat manusia,
ekonomi, upaya hukum, promosi dan perlindungan hak
tarungan ekonomi zero sum game dan konflik, titik balik Amat prihatin bahwa konflik dan kekerasan, krisis pangan, pengrusakan terhadap sumber daya alam, deprivasi dan
asasi manusia, perhatian terhadap kelompok-kelompok
ini menjadi amat fundamental bagi pembangkitan dan pe-
yang tidak diakui (unrepresented and unrecognised). perampasan, menciutnya peran dan kewajiban negara, dominasi korporasi, marjinalisasi terhadap kelompok minoritas,
nyemangatan semangat Asia-Afrika. Dunia perlu diwariskan
ke generasi sesudahnya sebagai dunia yang terbuka bagi 9. Pelembagaan juga perlu melihat konteks besar dima- yang semuanya menjadi tantangan berat dan terkini bagi dunia yang diperjuangkan oleh semua,
siapapun, tanpa hegemoni, dan memperjuangkan perda- na kekuatan komersial menjadi lebih dominan daripada Yakin bahwa bangsa-bangsa Asia-Afrika, dimana masyarakat sipil Asia Afrika memainkan peranan amat kuat, bertekad
maian dan pembangunan Ini merupakan semangat Asia- negara. Dalam lapangan negara, partisipasi dan emansi- membangkitkan dan menggelorakan kembali Semangat Asia Afrika;
Arika. pasi mempunyai pijakan dan sejarah dan arus demokrasi.
Kelemahan negara secara langsung berkontribusi pada Dan, dengan ini,
3. Peran Penting Asia Afrika. Asia Afrika, jika bersatu, akan
masuknya dominasi kekuatan komersial termasuk domi-
merupakan tujuh 75.3 % penduduk dunia, dan 28 % PDB
nasi dalam lapangan yang seharusnya menjadi tanggung Mendeklarasikan bahwa Rakyat Asia Afrika harus mendesakkan kembali kontrol diri dan perannya atas atas pengambilan
dunia.
jawab negara, seperti dalam hal pendirian norma (norm
keputusan publik dalam perihal urusan negara, regional, dan dunia saat ini, baik melalui hak-hak konstitusional pada
Titik balik 2015 foundation) maupun kebijakan publik. Dengan ini, pengua-
tan kapasitas negara amat mendasar. Penguatan kapasitas setiap bangsa-bangsa, dan melalui advokasi hak asasi manusia yang lebih luas di kawasan regional dan di lintas dunia,
4. Perayaan khidmat pada tahun 2015 ini harus menjadi Mendeklarasikan bahwa Rakyat Asia Afrika menjadi inti rekapasitasi negara, dengan penuh pemahaman bahwa peran
ini mengarah pada kewajiban negara (state obligation)
kesempatan untuk melembagakan semangat Asia-Afrika ke
dan mandat etis kemerdekaan bangsa-bangsa Asia-Afrika. tersebut amat mendasar dalam mewujudkan dasar-dasar etis kemerdekaan bangsa-bangsa, dan dengan penuh tekad
dekade-dekade mendatang. Ada beberapa titik balik pent-
Kapasitas negara yang tumbuh dan berkembang akan bahwa peran in harus mengambil kontrol atas urusan ekonomi dimana saat ini korporasi memaksakan kontrol mereka,
ing yang perlu didorong dalam pelembagaan yang menjadi
semakin mampu menciptakan ruang-ruang dialog, serta Mendeklarasikan bahwa Rakyat Asia Afrika berjuang untuk menjawab perihal pengrusakan sumber daya alam, dan
hasil dari perayaan khidmat.
memperkuat arus upaya kerjasama yang non-hegemonik. menuntut pertanggungjawaban pihak pemerintah yang relevan, dan menuntut pertanggunggugatan korporasi atas
5. Titik balik pertama adalah dalam hal kemampuan mem-
10. Dengan pengandaian bahwa pelembagaan ini akan dim- kerusakan-kerusakan tersebut,
buka komunikasi dan partisipasi dari ragam inisiatif dari
ulai dari Indonesia, yang menjadi tuan rumah Peringatan Mendeklarasikan bahwa Rakyat Asia Afrika menjadi wujud dari promosi dan perlindungan hak asasi manusia. Hak-hak
bangsa-bangsa Asia-Afrika. Ada asumsi bahwa komunikasi
Konferensi Asia Afrika, maka penguatan kemampuan Indo- mendasar ini diakui oleh norma internasional dan melindungi integritas kehidupan manusia di masa perang dan di
dan partisipasi membentuk inisiatif yang lebih baik diband-
nesia juga menjadi mendasar. Kemampuan ini mengarah masa damai. Hak-hak ini menjadi dasar peran rakyat Asia Afrika dalam kerja konstruktif menuju pewujudan progresif
ingkan jika inisiatif dihasilkan dari upaya hegemonik.
pada praktek dan kontribusi positif yang sudah ada pada
hak sipil dan politik, dan hak ekonomi, sosial dan budaya.
6. Titik balik kedua adalah kemampuan memproyeksikan pemerintahan, masyarakat sipil, organisasi-organisasi eko-
inisiatif selatan-selatan dalam pergerakan-pergerakan du- Mendaklarasikan bahwa Rakyat Asia-Afrika menyerukan upaya-upaya internasional untuk menjawab tantangan atas
nomi, pelaku riset, komunitas-komunitas. Penguatan ke-
nia. Yang dimaksud adalah bahwa dunia yang cenderung mampuan ini didorong untuk diangkat ke dalam tingkat adanya konflik bersenjata dan dampak-dampaknya, termasuk pengungsian, pencucian uang, pembunuhan sewenang-
menjadi ruang pertarungan bergambar kacau (chaotic) kerjasama dengan para pihak dalam Iinisiatif Selatan-Se- wenang, kelaparan, dan segala bentuk deprivasi.
perlu menjadi perhatian semangat Asia-Afrika, terutama latan. Mendeklarasikan bahwa Rakyat Asia Afrika harus berjuang dalam menghadapai tantangan ketaksetaraan pada
hal-hal yang disebut dalam Dasasila Bandung 1955 dan masyarakat sekarang. Ketaksetaraan, termasuk yang masuk dalam wilayah sosial dan ekonomi, menjadi hinaan
11. Dalam dunia multipolar dewasa ini memungkinkan
Bandung Message (yang akan dihasilkan). Proyeksi bukan terhadap cita-cita martabat manusia. Rakyat Asia Afrika bertekad untuk mendesakkan pembangunan berbasis hak
kerjasama kebijakan dan kerjasama teknis (bukan blok
untuk menjadi dominasi lain atau upaya hegemoni, me- asasi manusia dan keadilan sosial dalam inti advokasi yang diperjuangkan.
ideologis). Setidaknya ada tiga pilar utama yang harus di-
lainkan proyeksi untuk membuka ruang-ruang pertukaran
perhatikan dalam Kerjasama Selatan-selatan (KSS): (i) Ker-
gagasan dan upaya-upaya praktis dalam menjawab ma-
jasama multilateral multidimensi, bukan hanya ekonomi Jakarta, 18 April 2015
salah-masalah dunia.
dan bisnis; (ii) Kerjasama Sosial dan Budaya; (iii) Kerjasa-
Pelembagaan ma Teknis Multilateral baik antara negara maupun dalam Organisasi: Asosiasi Petani Indonesia (API), Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (APPUK), Bina Desa, Indonesia
forum-forum antarnegara.
7. Pelembagaan inisiatif selatan-selatan dapat mengambil for Global Justice (IGJ), International NGO Forum on Indonesian Development (INFID), IHCS, Jaringan Anti Tambang
pelajaran dari keberhasilan dan kegagalan dari lembaga 12. Untuk itu, paling tidak Asia Africa Center perlu segera (JATAM), KONTRAS, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), KRUHA, Migrant Care, Sawit Watch, Serikat Petani Indonesia
multilateral, insiatif aliansi Negara-negara dan direalisasikan dalam satu atau dua tahun ke depan. Dalam (SPI), WALHI.
rangka mengembangkan dan mengelola persiapan pelem-
Grup regional. Ada harapan bahwa pembelajaran ini akan
bagaan Asia Africa hendaknya di dahului dengan:
membantu pelembagaan ini menjadi upaya yang relevan
1. Riset dan Knowledge Building tentang potensi,
dan semakin dekat dengan harapan-harapan masyarakat
2. Pengembangan Rencana Aksi Kerjasama Asia Africa,
Asia-Afrika. Secara praktis, tema-tema dari Dasasila Band-
3. Dikelola bersama oleh Kemenlu dan Kantor Presiden.
ung dan Bandung Message dapat segera dimasukkan ke

8 | Tandan Sawit, Edisi No. 4 | April 2015 Tandan Sawit, Edisi No. 4 | April 2015 | 9
LaporanUtama LaporanUtama

Sumber Energi Terbarukan, Mungkinkah? pada 2016. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi impor BBM dan dapat
menghemat uang negara sebesar US$
1,3 miliar per tahun. Selain itu, kebi-
jakan mandatory BBN ini merupakan
salah satu dari tujuh paket kebijakan
ekonomi yang dilakukan pemerintah
menyusul melemahnya nilai tukar ru-
piah terhadap dolar Amerika Serikat
(AS).
Kebijakan baru pemerintah terse-
but sangat mendukung pengemban-
gan energi terbarukan di Indonesia.
Namun disisi lain kebijakan ini juga
memantik kekhawatiran terhadap
keberlanjutan ekologi, mengingat
pengembangan industri biodiesel
ini manyoritas berbasis CPO Kelapa
Sawit. Tentu ini bukan persoalan
remeh karena masa depan hutan dan
lahan Indonesia akan terancam.
Pemerintah harus cerdas, tegas
dan adil dalam pengembangan sum-
Haruskah energi terbarukan merusak hutan?
ber energi terbarukan yang berba-

M
asyarakat Indonesia masih sarangnya mafia migas. sis pada minyak sawit ini. Seperti
serta untuk mendukung pembangunan
menggantungkan sumber Seperti yang disampaikan pemer- diketahui bahwa kindisi perkebunan
yang berkelanjutan. Selanjutnya me-
energi-nya pada bahan bakar intah Jokowi diberbagai media, sawit di Indonesia beroperasi den-
lalui Inpres No. 1 Tahun 2006 dikelu-
fosil. Malah ada kencerungan terjadi bahwa stok minyak mentah Indonesia gan mengabaikan hak-hak komunitas
arkannya kebijakan pengembangan
peningkatan konsumsi BBM fosil. hanya cukup untuk persediaan 3-4 adat/lokal, melakukan deforestasi, Pengembangan energi nabati harus meningkatkan kesejahteraan petani sawit
bahan bakar nabati/biofuel untuk
Pemerintah harus putar otak untuk hari, sedangkan stok bahan bakar pengeringan lahan gambut, pem- akan berimplikasi kuat terhadap 2020 menjadi 41 persen. Artinya
melakukan substitusi penggunaan
memenuhi pasokan dan keamanan minyak (BBM) di stasiun penyedia ba- bakaran lahan yang mengakibatkan ketahanan negeri ini. kebijakan pengembangan BBN ini
BBM tersebut. Selanjutnya Kement-
energi dalam negeri, ditengah me- han bakar umum (SPBU) PT Pertamina kabut asap dan perubahan iklim serta Oleh karenanya, Pemerintah jangan sampai menimbulkan persoa-
erian ESDM pada Tahun 2013 dan 2014
rosotnya cadangan minyak mentah hanya mampu melayani kebutuhan pemanasan global serta penghilan- diharapkan perlu untuk lebih jauh lan baru.
telah menetapkan berbagai regulasi
Indonesia dan melonjaknya harga konsumsi kendaraan bermotor selama gan keanekaragamanhayati yang mengkaji kebijakan ini khususnya Pengembangan industri biodiesel
dalam rangka mendorong peman-
minyak di pasar internasional. Ada 21 hari. Untuk mengantisipasi krisis seharusnya dilindung. Selain itu, terkait pengembangan BBN berbasis berbasis CPO di Indonesia merupakan
faatan energi terbarukan dan gas
banyak faktor yang menyebabkan energi tersebut, pemerintah men- perkebunan sawit juga dicap jelek CPO yang akan berbenturan dengan sesuatu yang tak dapat dihindarkan.
bumi untuk transportasi. Kebijakan
Indonesia seperti kecanduan akan coba mengembangkan sumber energi karena melakukan perampas lahan Oleh karena itu, pemerintah perlu
pemanfaatan bahan bakar nabati upaya-upaya pemerintah khususnya
sumber energi fosil. Merujuk pada alternatif yang dapat diperbaharui. dan kriminasilisasi terhadap kelom- merumuskan berbagai kebjakan agar
telah direvisi dengan ditetapkannya mengenai deforestasi, pengurangan
pok rentan (masyarakat adat/lokal, industri biodiesel berbasis CPO ini
beberapa fakta, mafia migas men- Ini sebuah terobosan tepat dalam Peraturan Menteri ESDM No. 25 Tahun emisi gas rumah kaca dari bahan
petani dan buruh) ketika memper- dapat berkembang secara efisien den-
jadi actor dibalik matinya kreatifitas mengantisipasi krisis energi dalam 2013. Perubahan ini diantaranya bakar nabati atau biofuel, serta
juangkan hak-haknya. Cap jelek ini gan dampak negatif yang minimum,
pemerintah dalam membuat tero- negeri. Indonesia adalah Negara yang dimaksudkan untuk meningkatkan pelemahan perekonomian di sektor
juga tak bisa disebut sebagai kasus khususnya yang berkaitan dengan
bosan dalam pengembangan energi kaya dengan potensi sumber energi target pemanfaatan biodiesel dari perkebunan kelapa sawit khususnya dampak lingkungan, harga TBS ketah-
terbarukan untuk menggantikan terbarukan. Melimpah ruah. Dari po- semata, sebab terjadi sangat mas- petani kelapa sawit terkait harga
20% pada tahun 2025 menjadi 30% anan pangan dan kemiskinan.
sumber energi fosil. Namun tulisan ini tensi air, panas bumi hingga sumber sif di seluruh perkebunan sawit. Ini penjualan TBS, dan juga kebijakan
(khusus untuk pembangkit listrik) dan Dari hasil pengamatan, pen-
bukan untuk membedah aktor dibalik energi minya nabati yang terbarukan. merupakan pola atau modus perusa- subsidi yang akan dikenakan terhadap
menurunkan target pemanfaatan bio- emuan lapangan dan analisis men-
ketergantungan rakyat Indonesia ter- Langkah Pemerintah ini tentunya haan sawit untuk mendapatkan lahan Perusahaan industri kelapa sawit.
ethanol pada tahun 2015 hingga 2020 dalam, penulis sangat berkeyakinan
hadap minyak fosil, melainkan hanya diharapkan agar dapat meningkatan milik masyarakat adat dan meraih Sudah dapat dipastikan bahwa bahwa semua persoalan yang ter-
dan meningkatkan pemanfaatannya
mencoba menelisik kebijakan pemer- produksi energi dalam negeri serta keuntungan besar dari pengelolaan pengembangan BBN berbasis CPO ti- jadi di perkebunan kelapa sawit itu
menjadi 20% pada Tahun 2025.
intah terkait dengan pengembangan mengurangi ketergantungan akan BBM kebunnya. dak hanya meningkatkan permintaan bersumber dari perencanaan ruang
Pada awal april lalu, Pemerin-
sumber energi dari minyak nabati. (Bahan Bakar Minyak), yang kemudian Menurut hemat penulis, setiap dan persediaan CPO. Tentunya hal ini yang silang-sengketa dan penegakan
tahan Jokowi kembali mengeluarkan
Pengembangan energi terbarukan dirangkum dalam gagasan ketahanan tahun masalah besar yang muncul akan berdampak juga pada perluasan Undang Undang (UU) payung serta
kebijakan baru yang mewajibkan
pada masa pemerintahan SBY dapat energi nasional. dibalik gemericik keuntungan bis- lahan bagi perkebunan kelapa sawit. pembuatan peraturan teknis terkait
(mandatory) pencampuran bahan
dikatakan gagal total. Harapan terse- Pemerintah SBY sebenarnya nis sawit tadi semakin membesar Dari aspek lingkungan, kebijakan perkebunan sawit sendiri yang lemah
bakar nabati dalam BBM sebesar 15 % ini akan sangat berpotensi pada
but ada pada pemerintahan Jokowi. telah mengeluarkan kebijakan energi dan mengeras. Apabila tidak segera dan karu-marut. Hal ini harus men-
dari sebelumnya 10%, dan secara ber- deforestasi, bertentangan dengan
Dan baru-baru saja, (saat tulisan ini nasional melalui Perpres No. 5 Tahun diselesaikan bisa dipastikan ia akan jadi dasar bagi pemerintahan Jokowi
tahap ditargetkan penggunaan BBN komitmen Jokowi-JK untuk mengu- dalam pengembangan sumber energi
naik cetak) pemerintah membubar- 2006.Tujuannya untuk menjamin ke- menjadi faktor kuat untuk menghan-
dapat meningkat menjadi 20 persen rangi emisi 26 persen dan pada Tahun terbarukan dari minyak nabati.***
kan petral yang dianggap sebagai amanan pasokan energi dalam negeri curkan bisnis sawit itu sendiri bahkan

10 | Tandan Sawit, Edisi No. 4 | April 2015 Tandan Sawit, Edisi No. 4 | April 2015 | 11
Kebijakan Kebijakan

Menyelamatkan Hutan Melalui


Perpanjangan Moratorium

K
abar gembira yang ditunggu- alam dan lahan gambut. Pertama, moratorium masih terdapat 38,2 juta
tunggu para aktivis lingkungan jaminan dengan dalam bentuk Inpres, ha hutan alam yang belum diperhi-
itu, akhirnya datang juga. agar moratorium tetap kuat dari sisi tungkan.
Pemerintahan Joko Widodo akhirnya hukum. Kedua, mempertegas soal Sementara itu analisis Green-
dipastikan memperpanjang morato- memungkinkan tata kelola di lahan peace terhadap peta moratorium
rium pemberian izin kawasan hutan gambut. Ketiga, hutan primer dan PIPIB 7 mengungkapkan, selain
alam dan gambut selama dua tahun gambut tidak ada izin sama sekali. ancaman terhadap 42,8 juta hektare
kedepan. Kebijakan itu sendiri se- Dalam kesempatan itu, Siti Nur- hutan, terdapat sekitar 5,7 juta hek-
jatinya sudah bakal berakhir pada 20 baya juga berjanji akan memberikan tare wilayah moratorium telah dibe-
Mei mendatang. lahan hutan kepada masyarakat adat. bani izin. Ini artinya kawasan hutan
Dengan demikian rejim Jokowi “12,7 juta hektare hutan dipersiap- tersebut akan berpotensi hancur jika
berhasil meneruskan kebijakan yang kan sebagai hutan adat untuk ma- moratorium tidak dilanjutkan
dirintis sejak era pemerintahan Susilo syarakat,” ujar Siti Nurbaya. Presiden harus mengambil
Bambang Yudhoyono sejak 20 Mei tindakan tegas memperkuat morato-
2011 lalu dan terus diberlakukan Moratorium Izin Hutan Harus Di- rium untuk menjamin perlindungan
hingga sekarang. Kabar perpanjangan perkuat terhadap hutan hujan Indonesia dan
moratorium itu sendiri disampaikan Presiden Joko Widodo sendiri gambut yang tersisa dan kebijakan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehu- pernah berjanji bahwa moratorium tersebut seharusnya bukan berba-
tanan Siti Nurbaya Bakar. (jeda tebang) hutan akan diperpan- sis waktu melainkan berbasis pada
“Ditetapkan pada 20 Maret, jang pada masa pemerintahannya pencapaian perlindungan hutan alam.
moratorium dilanjutkan. Kita bersa- ini. Ungkapan perpanjangan morato- Ini waktu yang krusial bagi Presiden
ma telah mengkaji, sempat menjadi rium dalam rangka melindungi hutan Jokowi menunjukan kepemimpinan-
bahasan apakah 2 tahun atau sela- dan gambut Indonesia disampaikan nya untuk terus memperbaiki tata Moratorium izin hutan dan lahan gambut, sudah dua periode, tetapi belum tampak perbaikan tata kelola hutan berarti.
manya. Tapi berdasarkan perkemban- Jokowi saat melaksanakan blusukan kelola hutan sehingga target pengu-
gan dan evaluasi, kita pakai angka 2 asap di Riau pada 27 November 2014 rangan emisi rumah kaca Indonesia yang sudah digagas sejak beberapa yang disesuaikan dengan putusan MK penebangan hutan masih berjalan
tahun dulu,” kata Siti Nurbaya. lalu. Ketika itu Presiden menegas- dapat dipenuhi. tahun lalu. Pemerintah Jokowi harus 35 tentang hutan adat. masif pada wilayah moratorium dan
Siti mengatakan, kebijakan kan telah menugaskan kementerian Kebijakan moratorium yang melakukan akselerasi terhadap kebi- Dari aspek penyelesaian konflik luar peta PIPIB. Seperti selama masa
moratorium sesuai dengan arahan terkait untuk meninjau ulang izin seyogyanya menjadi bagian dari per- jakan tersebut. kehutanan, pemerintah cenderung moratorium 2011-2013 penerbitan
Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf konsesi yang merusak ekosistem baikan tata kelola kehutanan masih Moratorium izin idealnya berjalan lambat merespons kepentingan izin HTI mencapai 1.131.165 hek-
Kalla. Proses admnistrasinya sedang gambut namun ini pun tidak terlihat belum terlihat hasilnya. Sebaliknya, secara paralel dengan upaya peny- masyarakat adat dan lokal yang hak- tare, pelepasan kawasan hutan di
dilakukan saat ini. Dia mengatakan, tindak lanjutannya. tingkat transparansi malah cenderung empurnaan tata kelola hutan. Akan haknya dilanggar. Konflik kehutanan 17 provinsi seluas 7.825.899 hektare
pemerintah sendiri menginginkan Wilayah moratorium sudah menurun. tetapi, hingga menjelang perpanjan- tidak akan selesai selama tata kuasa yang ditunggangi pengusaha perkebu-
kebijakan ini tidak berlaku dengan mengalami tujuh kali revisi namun Berdasarkan studi ICEL yang gan jangka waktunya yang kedua, hutan begitu timpang, di mana pen- nan dan tambang untuk mendapatkan
basis tahunan. “Inginnya Moratorium belum menampakkan keseriusan dilakukan pada tahun 2012-2014 tidak pernah ada informasi yang jelas guasaan masyarakat kurang dari 2% konsesi melalui mekanisme pelepasan
Hutan tak berbasis waktu yang hanya pemerintah dalam menyelamatkan menunjukan bahwa daerah yang tentang strategi penyempurnaan tata sementara pemilik izin besar men- kawasan hutan untuk RTRW.
2 tahun, tapi sulit diputuskan seka- hutan alam di Indonesia. Kebijakan cenderung tertutup memiliki tingkat kelola hutan oleh pemerintah dan guasai lebih dari 98%. Pengejawant- Jokowi selaku presiden yang ha-
rang,” ujar Siti. ini belum melihat hutan alam sebagai deforestasi yang tinggi. Informasi ter- sejauh mana pencapaiannya. ahan putusan MK 35 tentang hutan dir dengan panggilan kolektif revolusi
Moratorium ini berlaku selama ekosistem yang integral namun hanya kait dengan perizinan sektor industri Sementara itu luasan area Peta adat harus terlihat dalam kebijakan mental seharusnya hadir dengan for-
dua tahun sesuai Instruksi Presiden semata-mata melindungi hutan alam berbasis lahan (pengusahaan hutan, Indikasi Penundaan Izin Baru (PIPIB) moratorium dan satu peta yang ten- mat baru moratorium, dengan telah
(Inpres) No 10 Tahun 2011 tentang primer dan mengabaikan hutan alam pertambangan dan perkebunan) ma- terus mengecil. Pemerintah harus gah diproses pemerintah. menggabungkan KLH dan Kemenhut
penundaan pemberian izin baru dan sekunder. sih sangat tertutup. lebih transparan dalam upaya peny- Sawit Watch sendiri menekankan sesungguhnya perubahan paradigma
penyempurnaan tata kelola hutan Menurut analisis Forest Watch Ketertutupan ini semakin mem- empurnaan tata kelola ini. Pembe- bahwa moratorium harus bersifat terhadap hutan dari komoditas
alam dan lahan gambut. Inpres ini Indonesia (FWI), menunjukan, buka peluang perilaku korup pada rian basis legal yang lebih kuat dan memulihkan dan mencegah. Selama menjadi penyangga lingkungan sudah
berlaku khusus untuk 64,2 juta hektar hingga tahun 2013 Indonesia memi- tingkat birokrasi. Karena itu diperlu- permanen seperti peraturan presiden moratorium ditambah perpanjangan dimulai. Semestinya moratorium di
hutan alam primer dan lahan gambut liki tutupan hutan alam seluas 82,5 kan perbaikan sistem perizinan yang bisa menjadi salah satu kunci, diikuti 2013–2015, moratorium belumlah era ini juga bukan saja diperpanjang
di Indonesia. “Karena nilainya yang juta hektare yang bila dibandingkan transparan dan akuntabel, sehingga dengan penghilangan pasal pengec- signifikan menyelamatkan hutan dan tetapi hadir dengan pendekatan
strategis, hutan harus diolah secara dengan kondisi tahun 2009 telah ter- publik juga dapat melakukan penga- ualian yang sering disalahgunakan se- lingkungan Indonesia, karena masih pencapaian standar minimum daya
bijaksana,” tegas Siti Nurbaya. jadi kehilangan hutan alam sebesar wasan. bagai celah hukum untuk melanggar berbasis waktu dan peta indikatif. dukung lingkungan yang harus dicapai
Terkait hal ini, menurut Siti Nur- 4,6 juta ha. Seperempat diantaranya Hal ini perlu dibarengi juga den- PIPIB. Saat ini, salah satu hal mende- Bukti kurang efektifnya morato- selama moratorium, dengan agenda
baya, ada beberapa rencana pengua- justru berada dalam wilayah morato- gan ketersediaan peta lahan yang ter- sak yang perlu dilakukan adalah revisi rium selama ini, dapat dilihat selama agenda pemulihan, penegakan hukum
tan baru dari moratorium izin hutan rium. Sementara itu di luar wilayah integrasi melalui kebijakan One Map UU Kehutanan No. 41 tahun 2009 moratorium laju penerbitan izin dan dan review perizinan. (*)

12 | Tandan Sawit, Edisi No. 4 | April 2015 Tandan Sawit, Edisi No. 4 | April 2015 | 13
Darurat Darurat

Peringatan Hari Buruh Sedunia , 1 Mei 2015 Ketika Korupsi Menjangkiti Kebun Sawit
Pemerintah Harus Memperhatikan Nasib Buruh Sawit

P
erkumpulan Sawit Watch meng- pusan Segala Bentuk Diskriminasi kondisi kebebasan berserikat di
ingatkan pemerintah agar tidak terhadap Perempuan/CEDAW yang perkebunan hanya menjadi bagian
melupakan buruh perkebunan telah diratifikasi pemerintah Indone- dari standar perusahaan dan catatan
sawit sebagai bagian dari buruh yang sia melalui Undang-Undang Nomor 7 diatas kertas semata. Buruh perke-
juga harus disejahterakan. Pasalnya, Tahun 1984. “Pemerintah Indonesia bunan yang mencoba membangun
jumlah buruh sawit di Indonesia harus memastikan terdokumentasinya serikat diintimidasi, dimutasi, upah
terhitung besar mencapai 10,4 juta semua buruh sesuai dengan peraturan dikurangi dan diancam PHK.
orang. perundang-undangan,” ujar Jefri. “Kebebasan berserikat merupak-
Direktur Eksekutif Sawit Watch Selain itu, pemerintah harus me- an hak dasar buruh yang harus penuhi
Jefri Saragih mengatakan, para buruh nindak tegas perkebunan sawit yang oleh perkebunan dan didukung oleh
itu bekerja di perkebunan sawit yang melanggar aturan perburuhan terkait pemerintah,” ujarnya.
luasnya mencapai 14,3 juta hektare. pengangkatan buruh menjadi buruh Berdasarkan kondisi-kondisi
Dari keseluruhan jumlah buruh sawit tetap sesuai dengan Pasal 59 Ayat (2) tersebut di atas, untuk menjamin
itu, sekitar 70 persennya berstatus UUK dan Pasal 10 Kepmenakertrans perlindungan, pemenuhan hak-hak
sebagai buruh harian lepas. Nomor 100 tahun 2004. dan kesejahteraan buruh perkebunan
“Di tengah berbagai keuntungan Yang membuat kondisi buruh sawit di Indonesia, Sawit Watch pun
dan kesuksesan yang dinikmati oleh sawit semakin buruk, buruh perke- menyampaikan beberapa tuntutan.
perkebunan sawit, kondisi yang di- bunan sawit menerima upah berbasis Pertama, pemerintah Indonesia harus
alami buruh justru sangat mempriha- pencapaian target kerja. Sistem pen- memastikan praktek-praktek pem-
tinkan,” kata Jefri dalam siaran pers, gupahan berbasis pencapaian target berangusan serikat buruh di perkebu-

S
Kamis (30/4). kerja ini menyebabkan peluang besar nan sawit tidak terjadi. aat ini, Indonesia muncul aragaman hayati yang luar biasa, hat rendahnya perusahaan mendaftar
Buruh perkebunan sawit, kata terjadinya perampasan upah yang Kedua, pemerintah Indonesia sebagai negara dengan perke- peningkatan emisi gas rumah kaca, ISPO (indonesian sustainable palm
Jefri, mengalami perlakuan buruk, sebenarnya sudah tidak layak. menetapkan aturan tersendiri ten- bunan kelapa sawit terluas, deforestasi yang masif, penitipisan oil),” tegas Ronald.
hubungan kerja antara buruh dengan Sistem pengupahan ini dikombi- tang perlindungan buruh perkebunan yakni mencapai 14,3 juta hektare nutrisi tanah, kekeringan dan polusi Di sektor perkebunan, dalam hal
perkebunan tidak jelas karena tidak nasikan dengan sistem kerja dimana sawit. Ketiga, pemerintah Indonesia (Sawit Watch, 2014). Pembangunan air. “Kerusakan hutan dapat men- ini khusus dibahas tentang perkebu-
adanya dokumentasi perikatan kerja. bila target kerja yang telah ditetap- menindak tegas perusahaan perkebu- perkebunan kelapa sawit ini sebagian gakibatkan bencana lingkungan, nan kelapa sawit, korupsi juga dapat
Kondisi seperti ini mengaburkan kan belum tercapai, buruh tidak nan yang mempekerjakan buruh har- besar dilakukan dengan mengkonversi baik banjir maupun kekeringan dan terjadi di tahap pembuatan kebijakan
pertanggungjawaban hubungan kerja diperbolehkan pulang. “Untuk lebih ian lepas, buruh kontrak, buruh out- kawasan hutan alam dan ekosistem kebakaran, menjadi tamu sepanjang hingga tahap penegakan hukum. Pada
antara buruh dan perkebunan. menjamin target kerja tercapai, sourcing, tidak mendaftarkan buruh gambut menjadi perkebunan kelapa tahun,” terang Ronald. tahap pembuatan kebijakan dan per-
“Ketidakjelasan hubungan kerja maka buruh harus melibatkan isteri sebagai peserta jaminan kesehatan sawit. Musim pun tidak bisa lagi ter- encanaan, korupsi umumnya dilaku-
ini memunculkan persoalan perlind- dan anak ikut bekerja tanpa dibayar. dan mempekerjakan buruh anak. Menurut Ronald MS dari Sawit baca. Jika dulu, musim hanya ada kan dalam bentuk suap dan gratifikasi
ungan buruh, tidak saja dalam hal Perkebunan sawit juga mempeker- Keempat, perkebunan sawit tidak Watch, selain berdampak positif, dua yaitu kemarau dan musim hujan, kepada penyusun kebijakan di tingkat
perlindungan upah, tetapi juga jami- jakan buruh anak untuk memanen, memberlakukan sistem outsourcing, pembangunan perkebunan kelapa kini bertambah menjadi beberapa eksekutif.
nan kepastian kerja, kesehatan dan menyemprot dan memupuk,” ungkap buruh harian lepas, buruh borongan, sawit telah mengakibatkan persoalan musim yakni selain musim hujan dan Pada beberapa bentuk penyim-
hak-hak normatif lainnya,” ujarnya. Jefri. buruh kontrak. Kelima, perkebunan sosial dan lingkungan. Dalam catatan kemarau bertambah musim banjir pangan pembiayaan di atas dalam
Jefri menyebutkan, jumlah buruh Buruh perkebunan sawit juga sawit memberikan upah yang layak Sawit Watch (2015) terdapat 776 dan musim asap sebagai oleh-oleh proses perolehan Hak Guna Usaha di
harian lepas di perkebunan sangat bekerja dalam kondisi minim per- bagi buruh Komunitas yang berkonflik dengan pengembangan perkebunan kelapa perkebunan sawit berupa perseng-
masif. Buruh harian lepas bekerja lindungan terhadap keselamatan dan Keenam, perkebunan sawit perusahaan perkebunan kelapa sawit. sawit sekala besar. Berdasarkan kongkolan pengusaha sawit dengan
seperti buruh permanen tanpa doku- kesehatan kerja. Perkebunan sawit ti- memastikan setiap buruh mendapat “Konflik di perkebunan kelapa pemantauan Sawit Watch, ternyata penguasa dan jasa broker berjalinan
mentasi perikatan kerja dan jaminan dak memberikan pelatihan kerja pada kesempatan untuk promosi dan kenai- sawit didominasi oleh perebutan bukan hanya persoalan sosial dan sangat erat dengan perilaku birokrat
tertulis dalam rangka peningkatan buruh. Praktik ini melanggar Pasal kan status, menghentikan pemoton- kuasa atas tanah antara perkebunan lingkungan, di perkebunan kelapa dan penguasa politik yang melakukan
status. Sebagian besar buruh harian 12 Ayat (1) UU nomor 13 tentang gan upah hari kerja, memenuhi hak dan masyarakat adat/lokal. Juga sawit terjadi indikasi korupsi yang korupsi atas sekumpulan izin dan hak
lepas di perkebunan sawit adalah Ketenagakerjaan yang mengharuskan buruh atas jaminan sosial, hak atas didominasi oleh perusahaan-perusa- sistematik dan masif, lewat peng- pengelolaan SDA yang dikeluarkan.
perempuan yang bekerja sebagai adanya pelatihan kerja. keselamatan dan kesehatan kerja dan haan besar yang memiliki sindikasi gunaaan kawasan hutan menjadi Praktik ini juga berjalinan erat den-
pemupuk, penyemprot dan pemun- “Buruh perkebunan sawit juga memberikan cuti bagi buruh perem- keuangan dari luar negeri,” katanya perkebunan kelapa sawit tanpa izin gan persoalan menjaga dan melind-
gut berondolan yang telah bekerja harus menghadapi situasi rumitnya puan. dalam siaran pers yang diterima Vil- konversi dan HGU. ungi kepentingan masing-masing
bertahun-tahun. prosedur yang harus dipenuhi untuk Terakhir, kata Jefri, perkebunan lagerspost.com, Minggu (26/4). “Hal ini jelas merugikan negara. birokrasi di sektor perkebunan dan
Kondisi ini merupakan diskrimi- mendapatkan pelayanan kesehatan,” sawit tidak menghalang-halangi kebe- Sementara, dampak lingkun- Sawit Watch mengindikasikan lebih kelembagaan negara.
nasi terhadap perempuan dan pelang- jelas Jefri. basan berserikat buruh.*** gan dari perkebunan kelapa sawit dari 40 % perkebunan kelapa sawit Rangkaian praktik kotor ini, um-
garan terhadap Konvensi Pengha- Hal ini juga diperparah dengan skala besar adalah hilangnya keanek- beroperasi tanpa HGU. Hal ini terli- umnya terjadi dalam beberapa tahap

14 | Tandan Sawit, Edisi No. 4 | April 2015 Tandan Sawit, Edisi No. 4 | April 2015 | 15
RSPO RSPO
yaitu: Pengakuan ini, kata Ronald, kendala-kendala yang dihadapi dalam Indonesia memproduksi crude palm
1. Tahap korupsi untuk mendapat- adalah pengakuan yang patut dicuri- pencegahan dan pemberantasan oil (CPO) mencapai 28 juta ton per
kan rekomendasi Bupati. Modus gai karena temuan Sawit Watch um- tindak pidana di sektor perkebunan tahun dengan rerata tiap hektare
Korupsi pada tahap ini dimulai umnya korupsi pada praktik peneri- sawit,” katanya. lahan menghasilkan 3,37 juta ton
sejak dari tim pra operasional maan uang pada pelepasan kawasan Pada kesempatan yang sama, per tahun. Angka ini akan melonjak
sampai seseorang tersebut tanah negara sekitar Rp10 sampai Sekjen Serikat Petani Kelapa Sawit pesat lantaran bisnis ini menarget-
mendapatkan rekomendasi Rp11 Miliar. (SPKS) Mansuetus Darto mengatakan, kan produksi CPO mencapai 40 juta
Bupati dengan “harga” berkisar Kasus diatas memperlihatkan dalam perspektif keiIndonesiaan, ton di tahun 2020 dengan luas lahan
sampai Rp 7 miliar. bahwa lembaga seperti pemerintah pemberantasan korupsi hanya akan mencapai 25 juta hektare pada tahun
2. Tahap korupsi untuk mendapat- (Bupati, Gubernur, Kementerian tercapai manakala kekuasaan politk yang sama.
kan rekomendasi Gubernur. Kehutanan dan BPN) berada dalam dan penegakan hukum dipegang Dalam konteks inilah, kasus ko-
Modus Korupsi pada tahap ini posisi yang paling buruk dengan meli- oleh orang yang punya integritas rupsi kerap terjadi terutama terkait
dimulai sejak dari tim pra opera- hat proses perolehan Hak Guna Usaha dan keberanian. Berbagai kasus yang dengan pengurusan izin yang melibat-
sional sampai seseorang tersebut di perkebunan sawit. Proses ini ber- melibatkan pejabat publik yang tidak kan rekomendasi gubernur, bupati,
mendapatkan rekomendasi Gu- jalinan sangat erat dengan perilaku jelas ujungnya tidak saja melecehkan walikota dan pengesahan izin usaha
bernur dengan “harga” berkisar birokrat dan penguasa politik yang hukum akan tetapi menghina rasa perkebunan (IUP) pada dinas perta-
sampai Rp7 miliar. melakukan korupsi atas sekumpulan keadilan masyarakat. nian dan perkebunan. Praktik yang
3. Tahap korupsi di Nasional. Modus izin dan hak pengelolaan SDA yang “Kita berharap bangsa Indonesia koruptif inilah yang dalam catatan
Korupsi pada tahap ini dimulai dikeluarkan. Juga berjalinan erat bisa lebih arif dalam menyelesaikan Sawit Watch, kerap menimbulkan
sejak dari Tim Operasional Ter- dengan persoalan menjaga dan me- dan memahami aspirasi masyarakat,” konflik dengan masyarakat lokal atau
padu sampai pada tahap Pelepas- lindungi kepentingan masing-masing kata Darto. masyarakat adat.
an Kawasan Tanah Negara, untuk birokrasi agraria di sektor perkebu- Wang An Shih, seorang tokoh Akibat tiadanya konsep peny-
memperlancar proses tersebut nan sawit dan kelembagaan negara. reformis dari negeri china yang hidup elesaian yang menyeluruh untuk
maka “harga” yang dikeluarkan Melihat hal ini, aktivis Lem- pada abad ke 11, mengatakan bahwa konflik-konflik agraria di perkebunan
pengusaha berkisar sampai Rp11 baga Studi dan Advokasi Masyarakat ada dua unsur yang selalu muncul sawit, maka kasus-kasus agraria dan
miliar dan harga tersebut tidak (ELSAM) Andi Muttaqin mengatakan, dalam membicarakan korupsi yakni kekerasan akibat persoalan lahan
termasuk pembayaran tanah. negara perlu untuk membangun hukum yang lemah dan manusia masih marak terjadi di akhir tahun
Pada kasus ditangkapnya Guber- konsepsi dan pemberantasan tindak yang tidak benar. “Jadi tidak mung- 2015. Catatan Sawit Watch, untuk
nur Riau nonaktif Annas Maamun, pidana disektor perkebunan sawit. kin menciptakan aparat yang bersih subsektor perkebunan sawit, terdapat
yang bersangkutan mengakui telah Selain itu, negara juga harus men- hanya semata mata mendasarkan rule 776 Komunitas masyarakat berkonflik
meminta uang Rp 2,9 miliar kepada dorong rekonsepsi kebijakan pence- of law sebagai kekuatan pengontrol dengan perusahaan perkebunan. 2. Kasus Muara Teweh, anggota diksi merugikan negara hampir Rp273
pengusaha kelapa sawit Gulat Ma- gahan dan pemberantasan korupsi di (social control), namun juga dibu- Banyak pemberian HGU di polisi dari Kepolisian Resor Barito triliun. Kerugian negara tersebut
nurung. Menurutnya, uang tersebut sektor perkebunan sawit. tuhkan penguasa yang punya standar lahan-lahan yang ternyata berada Utara melakukan pembubaran timbul akibat pembukaan 727 Unit
akan digunakan untuk operasional “Hendaknya pemerintah dan moral yang tinggi serta hukum yang di kawasan hutan. HGU juga ban- paksa dan penangkapan pada Perkebunan yang dinilai bermasalah.
pengurusan permohonan Gulat terkait penegak hukum memprioritaskan rasional dan efisien,” tegas Darto. yak dikeluarkan dan tumpang tindih tanggal 14 Januari 2015 terha- Riset Indonesia Corruption Watch
revisi SK Kemenhut berisi penetapan penangganan kasus di sumber sektor Untuk diketahui, dengan luas ke- dengan lahan masyarakat hingga dap masyarakat adat dalam aksi (ICW) menunjukkan, potensi keru-
kawasan bukan hutan. perkebunan sawit dan mengatasi bun sawit mencapai 14 juta hektare, menyebabkan konflik di mana-mana. di depan lahan tanah adat yang gian negara dari alih fungsi hutan ke
Konflik ini berbentuk bentrokan dikuasai oleh PT Berjaya Agro perkebunan sawit yang ICW laporkan
horizontal antara petani atau warga Kalimantan (PT BAK) ke KPK di sektor sawit tahun 2014
setempat dengan buruh perusahaan 3. Indra Pelani anggota Serikat ada 2 kasus perusahaan masing-
perkebunan atau pasukan keamanan Petani Jambi, meninggal dengan masing dari provinsi Sumsel dan Aceh,
perusahaan?yang biasa di back up sangat mengenaskan setelah dik- dengan total potensi kerugian negara
oleh aparat kepolisian atau aparat eroyok tim keamanan Unit Reaksi Rp177 milyar. Data ini menunjukkan
keamanan. Cepat (URC) PT Wirakarya Sakti kerugian negara dari praktik keja-
Berikut catatan Sawit Watch (WKS), Sinar Mas Group pada hatan kehutanan sangat dahsyat dari
atas kasus-kasus konflik agraria yang April 2015. tahun ketahun dan dapat disadari
berujung konflik sosial yang terjadi Kejahatan kehutanan dan pem- kalau kejahatan alih fungsi hutan
sepanjang Januari-April 2015: bukaan lahan perkebunan sawit yang tidak berkurang.
1. Kasus Masyarakat tiga desa tidak prosedural tidak saja menim- Begitu juga soal perusahaan
Sampanahan, Sampanahan bulkan kerusakan ekologi namun juga sawit tidak benar menuliskan angka
Hilir, Mangalau Hilir kabupaten menyebabkan kerugian keuangan pajaknya. Potensi pajak yang kurang
Kotabaru, Kalimanantan Selatan negara yang jumlahnya sangat fan- bayar oleh perusahaan sawit (yang
seluas 1300 hektare. Masyarakat tanstis. Data Kementerian Kehutanan listing di Bursa Efek Indonesia dan
desa tidak mendapatkan ganti terbaru yaitu pada Agustus 2011 Singapura), dari 9 perusahaan yang
rugi atas tanah masyarakat yang lalu menyebutkan potensi kerugian ICW teliti, terdapat potensi kerugian
ditanami kelapa sawit oleh PT negara akibat izin pelepasan kawasan negara dari sektor pajak sebesar
Petani melakukan aksi di depan gedung KPK
Pesona Lintas Surasejati. hutan di 7 Provinsi di Indonesia dipre- Rp5,65 triliun.(*)

16 | Tandan Sawit, Edisi No. 4 | April 2015 Tandan Sawit, Edisi No. 4 | April 2015 | 17
Darurat
KabarWilayah KabarWilayah
Darurat

Siaran Pers Sawit Watch


Sawit Perbatasan, Legalisasi Perampasan Tanah dan Kerusakan
Lingkungan Atas Nama Pembangunan dan Keamanan

Hutan di wilayah perbatasan kaltim dan malaysia sudah rusak oleh perkebunan sawit

ber daya alam yang merupakan basis terjadinya kepunahan terhadap spe- nya. Apakah ini hanya berupa komit-
utama penghidupan masyarakat adat. sies endemic yang ada disana, serta men kosong untuk menarik perhatian
“masyarakat adat masih sangat hilangnya daya dukung lingkungan. dan simpati pasar atau benar-benar
bergantung terhadap alam dalam “Hal ini menimbulkan pertanyaan akan dijalankan. Pasar dan konsumen
penyediaan sumber-sumber peng- besar terhadap komitmen pemerin- minyak sawit, serta sektor perbankan
hidupan utamanya, terutama dalam tah dalam pengurangan emisi global, dan financial juga harus bersama-
Wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia
pemenuhan kebutuhan pangan, air, dimana sebelumnya pemerintah telah sama melakukan proses monitoring
obat-obatan, sampai dengan bahan- berkomitmen untuk mengurangi emisi yang ketat terhadap hal ini, sehingga
bahan utama dalam membangun sebesar 26% secara mandiri, dan kepatuhan tidak hanya pada pada

P
emerintah Indonesia telah serta dari Gabungan Pengusaha biayaan swasta-memutuskan untuk rumah mereka”, ujar Jefri Gideon 41% dalam skema business as usual, perusahaan induk, namun juga pada
berencana dan bersepakat Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) yang menghentikan pendanaan bagi sektor Saragih, Direktur Eksekutif Sawit dengan bantuan pendanaan dari seluruh anak perusahaan dan rantai
dengan sektor swasta, teru- langsung menjalin kerjasama dengan kelapa sawit di seluruh dunia selama Watch, sebuah lembaga swadaya ma- luar”, ujar Carlo Nainggolan, Kepala pasoknya!”, lanjut Carlo.
tama Perusahaan Perkebunan Sawit Grup Pengusaha dari China (CITIC) 2 tahun. syarakat yang berbasis di Bogor. Departemen Lingkungan Sawit Watch. Negara seharusnya lebih bijak
untuk membuka wilayah perbatasan dan Bank Pembangunan China (CDB). Tidak hanya pada tahun 2007 “Masyarakat Adat akan semakin “Saat ini juga komitmen pemer- dalam melakukan perencanaan
terutama yang terletak di Kalimantan Berdasarkan hasil penelitian dan tersebut, di tahun 2011, Sawit tersingkir dan terpinggirkan dalam intah dalam rangka melakukan atas pembangunan yang akan di-
Barat dan Kalimantan Timur yang ber- temuan yang dilakukan, pada tahun Watch bersama dengan 16 organ- skema pembangunan Nasional, dima- perbaikan izin dan tata kelola hutan lakukan, tidak hanya semata-mata
batasan langsung dengan Malaysia, 2007 Sawit Watch bersama dengan isasi masyarakat sipil mengirimkan na tidak kurang dari 2 juta masyara- dengan mencanangkan moratorium pada pendekatan bisnis semata,
dan mengubah areal sepanjang 584 9 organisasi masyarakat sipil di surat keberatan serupa untuk Proyek kat adat akan terkena dampaknya, perizinan masih sedang berlangsung namun lebih pada kebutuhan riil
KM² perbatasan, seluas lebih dari 1,8 tingkat lokal, nasional, dan interna- Merauke Integrated Food and Energy baik langsung maupun tidak langsung. namun akan segera berakhir di Bulan dari masyarakat. Melibatkan semua
juta Ha menjadi Perkebunan Sawit. sional mengirimkan Surat Keberatan Estate (MIFEE) yang pada awalnya Maka hal ini akan menjadi pembuk- Mei tahun ini. Apakah ini meru- pemangku kepentingan dalam proses
Alasan utama pemerintah adalah terhadap rencana ini kepada Komisi direncanakan lebih dari 2,5 juta Ha tian kepada Pemerintahan Jokowi pakan sinyalemen bahwa Pemerintah perencanaan pembangunan, untuk
untuk memicu pemerataan pemban- Anti Diskriminasi Rasial Perserikatan lahan di Kabupaten Merauke akan – JK untuk benar-benar mewujudkan tidak akan melanjutkan kebijakan selanjutnya memastikan bahwa
gunan dan kesejahteraan di wilayah Bangsa-Bangsa untuk memberikan dibukan menjadi areal pertanian dan dan menghadirkan Negara sebagaima- moratorium perizinan ini? Selain itu, pembangunan yang direncanakan
perbatasan, serta untuk memudahkan perhatian khusus terhadap kerentan- perkebunan terpadu untuk kebutuhan na yang tertuang dalam NAWACITA, dalam Konferensi Tingkat Tinggi Iklim tersebut benar-benar di desain untuk
dan memastikan kontrol dalam skema an situasi yang dialami masyarakat pangan dan energy. terutama untuk memproteksi wilayah yang diselenggarakan oleh PBB (UN menjawab kebutuhan masyarakat,
keamanan nasional pada wilayah adat akibat rencana proyek ambisius kelola Masyarakat Adat dan mewujud- Climate Summit) pada bulan Septem- serta memastikan adanya keputusan
sepanjang perbatasan. pemerintah ini. Ternyata Pemerintah Dampak Pembangunan Perkebunan kan pemerataan kesejahteraan bagi ber 2014, dimana dihadiri 30 Negara bebas dari masyarakat untuk meneri-
Masih segar di dalam ingatan, Indonesia tidak bergeming, walaupun Sawit di Perbatasan masyarakat adat, mengelola wilayah dan 30 Perusahaan menandatangani ma atau tidak rencana pembangunan
saat Pemerintah di tahun 2005 beren- Indonesia adalah salah satu Negara Sejak rencana pembangunan perbatasan yang adalah merupakan Deklarasi tentang Komitmen untuk tersebut melalui mekanisme Keputu-
cana untuk membuka areal perba- Pihak dalam Konvensi Internasional perkebunan sawit tersebut di sampai- beranda dan teras terdepan Indonesia Zero Deforestation-tidak melaku- san Bebas Didahulukan dan Diinfor-
tasan dan mengubahnya menjadi Penghapusan Segala Bentuk Dis- kan oleh Pemerintah, telah memicu dengan arif”, ujar Jefri lebih lanjut. kan deforestasi- pada seluruh areal masikan (Free, Prior and Informed
perkebunan sawit skala besar, dengan kriminasi Rasial, melalui ratifikasi berbagai reaksi keras dari banyak Selain akan menimbulkan dampak konsesi dan operasi mereka, dimana Consent) sebagaimana tertuang
total luas areal lebih dari 850 Km yang dilakukan pada 25 Juli 1999 pihak, terutama kelompok masyara- yang luar biasa terhadap Masyarakat mereka berjanji untuk mengurangi dalam Deklarasi PBB tentang Hak Ma-
atau mencapai lebih dari 2 juta Ha dan dituangkan dalam UU Nomor 29 kat sipil yang memiliki perhatian Adat, proyek dan rencana perluasan sampai dengan 50% deforestasi pada syarakat Adat dimana Indonesia juga
di sepanjang perbatasan Kalimantan tahun 1999. Namun, disisi lain hal khusus terhadap dampak yang akan ini juga merupakan ancaman besar tahun 2020 dan seluruhnya pada merupakan salah satu Negara yang
dan Malaysia. Rencana besar Pemer- tersebut mendapat perhatian khusus ditimbulkan pada masyarakat adat bagi ekosistem hutan tropis di Kali- tahun 2030. Ini menjadi tantangan menandatangani Deklarasi ini pada 13
intah ini langsung disambut baik dari sektor financial dan pendanaan. yang berada disana. Dampak spesifik mantan. Rusaknya hutan dan eko- besar bagi sektor swasta, perusahaan September 2007. ***
oleh kalangan industri sawit, melalui International Finance Corporations- yang terjadi adalah hilangnya akses sistem pendukungnya, akan memicu sawit, untuk membuktikan komitmen-
Kamar Dagang dan Industri (KADIN) anak Bank Dunia untuk sektor pem- masyarakat adat atas hutan dan sum-

18 | Tandan Sawit, Edisi No. 4 | April 2015 Tandan Sawit, Edisi No. 4 | April 2015 | 19

Anda mungkin juga menyukai