Anda di halaman 1dari 13

TEKNOLOGI INFORMASI

BIDANG PERENCANAAN
12/3/2019
WILAYAH DAN KOTA

Brigita Charmelia (119220102)


Bella Sabilla (119220097)
Bebi Voila (119220098)
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................................................. 1
BAB 2 TEORI ................................................................................................................................................. 1
BAB III SISTEM INFORMASI GEOGRAFI .............................................................................................. 3
Pengertian Sistem Informasi Geografi ...................................................................................................... 3
1.1 Secara Umum .......................................................................................................................... 3
1.2 Menurut Para Ahli ........................................................................................................................ 3
1. Sejarah Sistem Informasi Geografi................................................................................................ 5
2. Komponen Sistem Informasi Geografi .......................................................................................... 6
3. Manfaat Sistem Informasi Geografis dalam Perencanaan Tata Wilayah Kota ............................. 7
BAB IV KESIMPULAN .............................................................................................................................. 9
Daftar Pustaka............................................................................................................................................. 10

i
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara
untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat
waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat
komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan
komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar
data dapat disebar dan diakses secara global
Inovasi di dalam teknologi telekomunikasi berkembang dengan cepat dan selaras dengan
perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas tinggi, mencari layanan
yang fleksibel,1 serba mudah dan memuaskan serta mengejar efisiensi 2di segala aspek.
Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam era globalisasi ini kemajuan teknologi sangat
pesat sekali. Banyak sekali riset-riset 3yang dilakukan untuk mendorong timbulnya penemuan
baru dalam dunia teknologi terutama Teknologi Informasi. Salah satu bidang yang merasakan
manfaat dari berkembangnya teknologi ini adalah bidang perencanaan tata wilayah kota.
Teknologi Informasi sangat mempermudah umumnya masyarakat dan khususnya pemerintah
untuk menata wilayah kota dengan melihat dari berbagai aspek yang mempengaruhinya.

2. Tujuan
a) Mengetahui seberapa penting IT di dalam bidang Planologi
b) Mengetahui manfaat IT di bidang Planologi
c) Mengetahui Peran IT di bidang Planologi
d) Dapat menerapkan IT di bidang Planologi

1
mudah
2
Ketepatan menjalankan sesuatu
3
Penelitian Ilmiah dalam mencari ilmu pengetahuan baru

1
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Teknologi Informasi


Teknologi Informasi adalah suatu studi, perancangan, implementasi, pengembangan,
dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, terkhususnya pada aplikasi
perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Teknologi informasi adalah istilah umum untuk
teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan,
mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi4 dan
komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video.

TI adalah bidang pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai bidang yang termasuk
tetapi tidak terbatas pada hal-hal seperti proses, perangkat lunak komputer, sistem
informasi, perangkat keras komputer, bahasa program , dan data konstruksi. Singkatnya, apa
yang membuat data, informasi atau pengetahuan yang dirasakan dalam format visual apapun,
melalui setiap mekanisme distribusi multimedia, dianggap bagian dari TI. TI menyediakan bisnis
dengan empat set layanan inti untuk membantu menjalankan strategi bisnis: proses bisnis
otomatisasi, memberikan informasi, menghubungkan dengan pelanggan, dan alat-alat
produktivitas.

TI melakukan berbagai fungsi (TI Disiplin/Kompetensi) dari meng-instal Aplikasi untuk


merancang jaringan komputer dan Database informasi. Beberapa tugas yang TI lakukan mungkin
termasuk manajemen data, jaringan, rekayasa perangkat keras komputer, database dan desain
perangkat lunak, serta manajemen dan administrasi sistem secara keseluruhan. Teknologi
informasi mulai menyebar lebih jauh dari konvensional5 komputer pribadi dan teknologi
jaringan, dan lebih ke dalam integrasi6 teknologi lain seperti penggunaan ponsel, televisi, mobil,
dan banyak lagi, yang meningkatkan permintaan untuk pekerjaan .

2.2 Fungsi dan Peranan Teknologi dan Informasi di bidang Planologi


Dalam bidang perencanaan wilayah dan kota, ilmu ini memiliki peranan yang sangat
penting. Menata ruang suatu wilayah membutuhkan dukungan data dan informasi, baik spasial

4
Penghitungan dengan menggunakan komputer
5
Kelaziman
6
Pembauran hingga menjadi kesatuan yg utuh

1
maupun non spasial, yang akurat dan terkini, terutama data dan informasi tematik yang
mengilustrasikan kondisi suatu wilayah. Perubahan kondisi wilayah pada daerah yang akan
disusun rencana tata ruangnya, perlu dipahami dengan baik oleh para perencana, karena kualitas
rencana tata ruang sangat ditentukan oleh pemahaman para perencana terhadap kondisi fisik
wilayah perencanaan.
Dengan menggunakan teknologi informasi yang telah berkembang dengan pesat, sebagian data
dan informasi spasial yang diperlukan dalam perencanaan tata ruang dapat dibangun dalam
sebuah sistem informasi yang berbasis pada koordinat geografis yang lebih dikenal dengan
sebutan Sistem Informasi Geografis (SIG). Seiring dengan perkembangan teknologi pengolahan
data geografis, dalam SIG dimungkinkan penggabungan berbagai basis data dan informasi yang
dikumpulkan melalui peta, citra satelit, maupun survai lapangan, yang kemudian dituangkan
dalam layer-layer peta. Sistem informasi yang meng-overlay-kan beberapa layer tematik diatas
peta dasar sungguh membantu proses analisa wilayah dan pemahaman kondisi wilayah bagi para
perencana, serta dapat menghemat waktu karena sebagian proses dilakukan oleh piranti lunak,
sehingga dengan SIG proses perencanaan tata ruang dapat lebih efisien dan efektif.

Teknologi informasi menjadi hal yang penting bagi seorang perencana. Hampir seluruh bagian
perencanaan harus menggunakan teknologi informasi. Begitu banyak fungsi dan peranan teknologi
informasi dalam sebuah perencanaan, diantaranya sebagai berikut :

1. Membantu mencari informasi dalam sebuah perencanaan


2. Sebagai alat dalam penyusunan perencanaan
3. Sebagai alat dalam pemaparan hasil perencanaan
4. Penggunaan aplikasi pemetaan atau GIS

Diantara peranan diatas, ada satu peranan yang sangat penting yang perlu dibahas lebih dalam.
Yaitu penggunaan aplikasi pemetaan atau GIS (Geographic Information System). GIS atau SIG
adalah suatu sistem yang berbasis komputer dengan kemampuan menangani data bereferensi
geografis, yang meliputi pemasukan, pengelolaan atau manajemen data (penyimpanan dan
pengaktifan kembali), manipulasi dan analisis7, serta keluaran data. Pengertian lain tentang GIS
atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa
informasi berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap
segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi. GIS merupakan sistem yang
sangat membantu para planner atau perencana. GIS memudahkan seorang perencana untuk
menentukan perencanaan sebuah wilayah dan mempermudah perencana dalam men-survey8 sebuah
wilayah.

7
Penyelidikan terhadap suatu peristiwa
8
Teknik riset dengan memberi batas yang jelas atas data

2
BAB III

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

Pengertian Sistem Informasi Geografi

1.1 Secara Umum


Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System disingkat GIS)
adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial
(bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputeryang
memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan
informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam
sebuah database.
1.2 Menurut Para Ahli
 Menurut Aronaff (1989)
SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan,
mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian.
 Menurut Burrough (1986)
SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan
kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari
kenyataan dunia.
 Menurut Kang-Tsung Chang (2002)
SIG sebagai a computer system for capturing, storing, querying, analyzing, and
displaying geographic data.
 Menurut Murai (1999)
SIG sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan,
memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi
geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam
perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan,
transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.
 Menurut Marble et al (1983)
SIG merupakan sistem penanganan data keruangan.

3
 Menurut Bernhardsen (2002)
SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem
ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang
berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan
dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan
dan presentasi data serta analisa data
 Menurut Gistut (1994)
SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu
mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena
yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan
teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan
struktur organisasi
 Menurut Berry (1988)
SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan.
 Menurut Calkin dan Tomlison (1984)
SIG merupakan sistem komputerisasi data yang penting.
 Menurut Linden, (1987)
SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi), analisis
dan penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi.
 Menurut Alter
SIG adalah sistem informasi yang mendukung pengorganisasian data, sehingga dapat
diakses dengan menunjuk daerah pada sebuah peta.
 Menurut Prahasta
SIG merupakan sejenis software yang dapat digunakan untuk pemasukan, penyimpanan,
manipulasi, menampilkan, dan keluaran informasi geografis berikut atribut-atributnya.
 Menurut Petrus Paryono
SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, manipulasi dan
menganalisis informasi geografi.

4
1. Sejarah Sistem Informasi Geografi
35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-
Magnon menggambar hewan mangsa mereka, dan juga garis yang dipercaya sebagai rute
migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada
sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke
database atribut.
Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis9 diterapkan,
termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus.
Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan
menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh
penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal
tahun 1960-an.
Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa,
Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh
Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada), digunakan
untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi
Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory) - sebuah inisiatif untuk mengetahui
kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada
tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000.
Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis.
CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan
yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan, pendijitalan/pemindaian
(digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua
Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan
informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger
Tomlinson kemudian disebut "Bapak SIG".
CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan
setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil yang
dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro
komputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan berhasil membuat banyak

9
Pemetaan yang teperinci tentang muka bumi pada daerah tertentu

5
fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan
atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur
database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan
SIG pada workstationUNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang
cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform10 lebih
sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang
membutuhkan standar pada format data dan transfer.
Indonesia sudah mengadopsi sistrm ini sejak Pelita ke2
ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan
Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi
dan riset.
Jenjang pendidikan SMU/senior high school melalui kurikulum pendidikan geografi SIG
dan penginderaan jauh telah diperkenalkan sejak dini. Universitas di Indonesia yang
membuka program Diploma SIG ini adalah D3 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi
Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, tahun 1999. Sedangkan jenjang S1
dan S2 telah ada sejak 1991 dalam Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas
Geografi, Universitas Gadjah Mada. Penekanan pengajaran pada analisis spasial sebagai ciri
geografi. Lulusannya tidak sekedar mengoperasikan software namun mampu menganalisis
dan menjawab persoalan keruangan. Sejauh ini SIG sudah dikembangkan hampir di semua
universitas di Indonesia melalui laboratorium-laboratorium, kelompok studi/diskusi maupun
mata pelajaran.

2. Komponen Sistem Informasi Geografi


Komponen Sistem Informasi Geografi terdiri atas lima komponen, yakni:
1.2 Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras terdiri dari perangkat input data (mouse, digitizer, scanner), olah
data (harddisk, processor, VGA card, RAM), dan output data (plotter, printer,
screening)
1.3 Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:

10
Rencana Kerja

6
 Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG
 Data Base Management System (DBMS)
 Alat untuk menganalisa data-data
 Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa
1.4 Data
Terdapat dua jenis data yang mendukung SIG yakni data spasial atau data yang
menggambarkan kenyataan nyata permukaan muka bumi dan data nonspasial atau
data yang berisi informasi-informasi yang dimiliki objek pada data spasial.
1.5 Manusia
Manusia merupakan salah satu komponen Sistem Informasi Geografi karena manusia
merupakan perencana dan pengguna dari SIG.
1.6 Metode
Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan. SIG
yang baik tergantung pada aspek desain dan aspek realnya.

3. Manfaat Sistem Informasi Geografis dalam Perencanaan Tata Wilayah Kota


Sistem Informasi Geografis berfungsi dalam berbagai aspek diantaranya dalam
manajemen tata guna lahan, Inventarisasi Sumber Daya Alam, untuk pengawasan daerah
rawan bencana.
Selain itu, fungsi Sistem Informasi Geografis (SIG) terhadap Perencanaan Tata Wilayah
Kota diantaranya:
1. Untuk bidang sumber daya, seperti kesesuaian lahan pemukiman, pertanian, perkebunan,
tata guna lahan, pertambangan dan energi, analisis daerah rawan bencana.
2. Untuk bidang perencanaan ruang, seperti perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan
kawasan industri, pasar, kawasan permukiman, penataan sistem dan status pertahanan.
3. Untuk bidang manajemen atau sarana-prasarana suatu wilayah, seperti manajemen sistem
informasi jaringan air bersih, perencanaan dan perluasan jaringan listrik.
4. Untuk bidang pariwisata, seperti inventarisasi pariwisata dan analisis potensi pariwisata
suatu daerah.

7
5. Untuk bidang transportasi, seperti inventarisasi jaringan transportasi publik, kesesuaian
rute alternatif, perencanaan perluasan sistem jaringan jalan, analisis kawasan rawan
kemacetan dan kecelakaaan.
6. Untuk bidang sosial dan budaya, seperti untuk mengetahui luas dan persebaran penduduk
suatu wilayah, mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola
drainasenya, pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan
pada suatu kawasan, pendataan dan pengembangan pemukiman penduduk, kawasan
industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan perkantora

8
BAB IV

KESIMPULAN

Dengan perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat, maka akan membantu
pekerjaan manusia dalam berbagai bidang baik bidang ekonomi, soial poltik dan lainnya, tak
terkecuali dalam bidang perencanaan tata ruang kota, adanya teknologi dapat mempercepat dan
mempermudah proses perencanaan tata ruang kota sehingga dalam pengerjaannya lebih efektif
dan efisien, salah satu teknologi dalam perencanaan tata ruang kota adalah SIG yaitu sistem
komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan
menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut
lokasinya, dalam sebuah database. Dengan teknologi ini dapat mempermudah dalam berbagai
aspek pengerjaan perencanaan tata ruang kota misal seperti aspek tata guna lahan dan lainnya.
Intinya teknologi punya pengaruh besar dalam bidang perencanaan kota karena dengan teknologi
sistem dan tata ruang kota lebih berkembang dan modern

9
Daftar Pustaka

Hiola, Zidal. 2016. “Peranan Teknologi Informasi dalam Perencanaan Wilayah dan Kota.”
Peranan Teknologi Informasi dalam PWK 1-2.

Pudin, Aep. 2012. “Teknologi Informasi.” Fungsi Teknologi Informasi terhadap Perencanaan
Wilayah Kota 1.

Renaldi, Subhan. 2016. “pemanfaatan teknologi informasi untuk pwk .” pemanfaatan teknologi
informasi untuk pwk 1-2.

10

Anda mungkin juga menyukai