Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

Tanggal Pengkajian : 29 Oktober 2019


Jam : 09.30 WITA

I. DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama (inisial) : Ny. P
- Usia : 24 Tahun/04-04-1995
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Alamat : Jln KS Tubun
- Suku/bangsa : Banjar/Indonesia
- Status Pernikahan : Berpisah
- Agama/keyakinan : Islam
- Pekerjaan : Swasta
- Diagnosa medik : B20 + hipokalemia + sepsis
- No. medical record : 43.XX.XX
- Tanggal Masuk : 25 Oktober 2019

2. Penanggung Jawab
- Nama : Ny. S
- Usia : 37 Tahun
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Pekerjaan : Swasta
- Hubungan dengan klien : Ibu Kanduung

II. KELUHAN UTAMA


Pasien mengatakan badan sudah tidak lemah, kaki sudah bisa berjalan, mual dan
muntah tidak ada lagi, nafsu makan sudah membaik

III. RIWAYAT KESEHATAN


1. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan badan lemah, kaki lemah sehingga tidak bisa berjalan,
mual dan muntah serta nafsu makan hilang sejak ± 1 bulan yang lalu,
sehingga pasien dibawa kerumah sakit.
2. Riwayat kesehatan lalu
- Penyakit pada masa anak-anak dan penyakit infeksi yang pernah dialami :
Memiliki riwayat penyakit demam typoid
- Imunisasi : tidak lengkap
- Prosedur operasi dan perawatan rumah sakit : tidak pernah dirawat di rumah
sakit
- Alergi (makanan, obat-obatan, zat/substansi, textil) : tidak ada
- Pengobatan dini (konsumsi obat-obatan bebas): tidak ada

3. Riwayat kesehatan keluarga


- Tidak ada anggota keluarga yang terkena alergi, asma, tbc, hipertensi,
penyakit jantung, stroke, anemia, hemopilia, arthitis, migrani, DM, kanker
dan gangguan emosional.
- Genogram:
-

Keterangan :
Laki laki : Meninggal : Hubungan dengan keluarga :

Perempuan : Pasien : Serumah :

IV. RIWAYAT PSIKOSOSIAL


Pasien tinggal di kawasan padat pendudukan di suatu daerah di Jl. KS Tubun.
Sehari-hari pasien bersosialisasi dengan baik terhada tetangganya. Pasien sering
berkumpul dengan tetangga untuk menhabiskan waktu luangnya. Pasien dibiayai
oleh ibu kandung dan ikut bekerja untuk kebutuhan hidup sehari-harinya. Untuk
biaya rumah sakit, pasien menggunakan BPJS.
V. RIWAYAT SPIRITUAL
- Sebelum masuk rumah sakit : Pasien jarang melakukan sholat 5 waktu dan
hanya sesekali mengikuti pengajian disekitar tempat tinggal.
- Saat masuk rumah sakit : Pasien tidak dapat melakukan sholat 5 waktu
karena sakitnya.

VI. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan umum klien :
- Pasien tidak tampak lemah
- Pasien tampak bisa berjalan
- Pasien tidak mual dan muntah
- Nafsu makan pasien baik
- Tanda-tanda dari distress : tidak ada.
- Penampilan dihubungkan dengan usia : penampilan pasien sesuai dengan
usia.
- Ekspresi wajah, bicara, mood : ekspresi wajah pasien tampak tenang,
pasien merespon dalam menjawab pertanyaan selama pengkajian.
- Berpakaian dan kebersihan umum : saat di Rumah Sakit pasien tampak rapi
dan bersih
- TB = 150 cm, BB = 45 kg, IMT = 20 (Kategori BB Normal)
- Gaya berjalan : Pasien dapat berjalan ke kamar mandi

2. Tanda-tanda vital :
- Tekanan Darah : 110/80 mmHg
- Suhu : 35,8 oC
- Nadi : 90 x/m
- Pernapasan : 22 x/m
- SPO2 : 99 %

3. Sistem pernafasan:
- Hidung : bentuk hidung simetris, tidak terdapat sekret, tidak tampak
pernapasan cuping hidung
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar atau tumor
- Dada :
- Inspeksi : bentuk dada normal
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : terdengar bunyi sonor
- Auskultasi : suara nafas vesikuler

4. Sistem kardiovaskuler :
- Inspeksi : tidak terlihat ictus cordis
- Palpasi : arteri carotis teraba, tidak teraba ictus cordis, tidak ada
pembesaran vena jagularis
- Perkusi : terdengar bunyi pekak
- Auskultasi : suara jantung S1 S2 tunggal

5. Sistem pencernaan :
- Pasien mengatakan mulut terasa asam
- Pasien tampak mengeluarkan lebih banyak air liur
- Inspeksi : Bibir tampak kering, jumlah gigi tidak lengkap, pasien
tidak terpasang NGT
- Auskultasi : Bising usus 10x/menit
- Perkusi : terdengar bunyi timpani
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen, tidak ada
benjolan pada abdomen.

6. Sistem indra :
- Mata : Struktur mata kiri dan kanan simetris, tidak ada gangguan pada
penglihatan, pasien tidak menggunakan alat bantu penglihatan seperti
kacamata/lensa, pasien mampu membaca tanda penegenal mahasiwa dalam
jarak 2 meter.
- Hidung : Penciuman pasien baik, tidak ada perih dihidung, tidak ada sekret
di hidung.
- Telinga : Keadaan telinga bersih, pasien tidak menggunakan alat bantu
dengar, pasien dapat mendengar dengan jelas bunyi gesekan rambut di
belakang telinga.

7. Sistem saraf
a. Fungsi cerebral : Daya ingat pasien baik, bicara baik, Tingkat kesadaran
composmentis. GCS: E : 4 (membuka mata spontan), V : 5 (orientasi baik),
M : 6 (mengikuti perintah).
b. Fungsi kranial (saraf cranial I s/d XII) :
 Nervus I (Penciuman) : Penciuman baik
 Nervus II (Lapang Pandang) : Penglihatan baik
 Nervus III, IV, VI : Fungsi kelopak mata, pupil dan putaran mata baik.
 Nervus V : Membuka mulut dan sensorik menelan baik.
 Nervus VII : Ekspresi baik, mampu mengangkat alis, dan fungsi lidah
baik.
 Nervus VIII : Fungsi pendengaran terganggu / sulit mendengar
 Nervus IX dan X : Indra pengecap dan fungsi menelan baik.
 Nervus XI : Fungsi motorik ekstrimitas atas dan bawah baik
 Nervus XII : Pergerakan lidah, suara dan menelan baik

c. Fungsi motorik (massa, tonus dari kekuatan otot)


Skala Otot

4 4
4 4

Ket :
0 : Lumpuh total
1 : Adanya kontraksi
2 : Dapat bergerak dengan bantuan
3 : Dapat melakukan Gravitasi
4 : Dapat menahan tekanan
5 : Dapat menahan tekanan berat

8. Sistem muskuloskeletal : pasien tidak mengalami kelemahan pada ekstremitas


atas dan bawah

9. Sistem integumen :
- Rambut : distribusi rambut merata, warna hitam, kulit kepala bersih
- Kulit : warna kulit sawo matang
- Kuku : kuku pasien tampak bersih dan sudah dipotong

10. Sistem endokrin : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

11. Sistem perkemihan : Tidak ada gangguan pada perkemihan

12. Sistem reproduksi : tidak ada gangguan pada sistem reproduksi, pasien
mempunyai satu orang anak perempuan.

13. Sistem imun :


- Pasien alergi terhadap ikan laut, tidak ada alergi terhadap cuaca, debu dan
bulu binatang.
- Imunasi pasien tidak lengkap.
VII. AKTIVITAS SEHARI-HARI
1. Kebutuhan Nutrisi
a. Selera makan :
- Sebelum masuk rumah sakit : nafsu makan pasien baik
- Saat di rumah sakit : pasien kurang nafsu makan
b. Menu makan dalam 24 jam :
- Sebelum masuk rumah sakit : Paisen makan nasi, ikan dan sayur-
sayuran yang dimasak sendiri dirumah.
- Saat di rumah sakit : Pasien hanya memakan 1-2 sendok makanan
yang diberikan oleh ahli gizi rumah sakit.
c. Frekuensi makan dalam 24 jam :
- Sebelum masuk rumah sakit : Pasien makan 3x sehari
- Saat masuk rumah sakit : Pasien diberikan makan 3x sehari tetapi
pasien makan hanya 1-2 sendok makan karena mual dan muntah.
d. Makanan yang disukai dan makanan pantangan :
- Sebelum masuk rumah sakit : pasien merasa tidak ada makanan
yang terlalu disukai, pasien tidak ada makanan pantangan
- Saat masuk rumah sakit : Pasien tidak boleh mengkonsumsi terlalu
banyak makanan dan minuman yang mengandung gula.
e. Pembatasan pola makanan :
- Sebelum masuk rumah sakit : Pasien tidak ada pembatasan pola
makan
- Saat masuk rumah sakit : Pasien memakan makanan yang diberikan
oleh ahli gizi rumah sakit dan minum air putih.
f. Cara makan ( bersama keluarga, alat makan yang digunakan ) :
- Sebelum masuk rumah sakit : pasien setiap kali makan selalu
bersama keluarga
- Saat masuk rumah sakit : pasien makan disuapi oleh suami atau
anak menggunakan sendok makan
g. Ritual sebelum makan :
- Sebelum makan pasien melakukan cuci tangan dan berdoa

2. Kebutuhan Cairan
- Jenis minuman yang dikonsumsi dalam 24 jam : air putih dan teh
- Frekuensi minum : 220 ml/hari
- Kebutuhan cairan dalam 24 jam :
= 50cc/kg BB/24 jam
= 50cc x 50/24 jam
= 2.500cc/24 jam
( Jadi kebutuhan cairan pasien adalah 2.500cc dalam sehari/24 jam

3. Kebutuhan Eliminasi (BAB & BAK)


- Tempat pembuangan : Pasien melakukan BAK & BAB selalu di toilet
- Frekuensi? Kapan? Teratur?: BAK 1250cc dan BAB 1x/100cc dalam
sehari.
- Konsistensi: normal.
- Kesulitan dalam cara menanganinya : pasien tidak mengalami kesulitan.
- Obat-obat untuk memperlancar BAK/BAB : pasien tidak ada
menggunakan obat-obatan untuk memperlancar BAK/BAB.

4. Perhitungan intake dan output cairan (balance cairan) :


a. Intake
- Minum : 220 ml/hari
- Cairan infus : 2.500/hari
= 2.830cc
b. Output
- BAK 1250cc/hari
- BAB 100/cc
- Muntah 100cc/hari
= 1.450cc
Intake – output = 2.830cc – 1.450cc = 1.380cc

5. Kebutuhan istirahat tidur


a. Apakah cepat tertidur :
- Sebelum masuk rumah sakit : pasien tidur dengan teratur 8 jam/hari
- Saat masuk rumah sakit : pasien kesulitan tidur dan sering
terbangun
b. Jam tidur (siang/malam) :
- Sebelum masuk rumah sakit : Pasien tidur jam 22.00 pada malam
hari dan jam 14.00 pada siang hari
- Saat masuk rumah sakit : pasien kesuitan tidur dan sering terbangun
c. Bila tidak dapat tidur apa yang dilakukan: berbincang dengan keluarga
pasien
d. Apakah tidur secara rutin:
- Sebelum masuk rumah sakit : Pasien tidur dengan teratur ± 8
jam/hari
- Saat masuk rumah sakit : pasien hanya tidur ± 4 jam/hari

6. Kebutuhan Olahraga
- Program olahraga tertentu: tidak ada
- Berapa lama melakukan dan jenisnya: tidak ada
- Perasaan setelah melakukan olahraga: tidak ada

7. Rokok/Alkohol dan obat-obatan


- Apakah merokok? Jenis? Berapa banyak? Kapan mulai merokok? : tidak
ada
- Apakah minum-minuman keras? Berapa minum/hari/minggu? Jenis
minuman? Apakah banyak minum ketika stress? Apakah minuman keras
mengganggu prestasi kerja? : tidak ada
- Kecanduan kopi, alkohol, teh/minuman ringan? Berapa banyak/hari? :
tidak ada
- Apakah mengkomsumsi obat dari dokter ( pil tidur, obat bius): tidak ada.
8. Personal hygiene
- Mandi (frekuensi,cara, alat mandi, kesulitan, mandiri/dibantu): pasien
mengatakan sudah sejak 1 hari lalu tidak mandi tapi diseka oleh anaknya
- Cuci rambut: selama di rumah sakit pasien tidak mencuci rambut
- Gunting kuku: kuku pasien tampak bersih dan sudah dipotong rapi.
- Gosok gigi: pasien menggosok gigi setelah makan malam saat di rumah
sakit.

9. Aktivitas/mobilitas fisik
a. Kegiatan sehari-hari :
- Sebelum masuk rumah sakit : Pasien sehari-harinya hanya di rumah
saja melakukan pekerjaan rumah tangga.
- Saat masuk rumah sakit : pasien hanya berbaring dan duduk di atas
tempat tidur
b. Penggunaan alat bantu untuk aktivitas:
- Sebelum masuk rumah sakit : Pasien tidak menggunakan alat bantu
aktivitas
- Saat masuk rumah sakit : Pasien berjalan ke toilet dibantu oleh
keluarga
1. Kesulitan pergerakan tubuh :
- Sebelum masuk rumah sakit : Pasien tidak mengalami kesulitan saat
berjalan
- Saat masuk rumah sakit : Pasien hanya berbaring dan duduk ditempat
tidur dan berjalan ke toilet dibantu oleh keluarga
2. Skala Aktivitas
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan √
Mandi √
Berpakaian √
Eliminasi √
Mobilisasi √

Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Di bantu sebagian
2 : Di bantu orang lain
3 : Di bantu orang dan alat
4 : Ketergantungan / tidak mampu
10. Rekreasi
- Bagaimana perasaan anda saat bekerja?: pasien tidak bekerja
- Berapa banyak waktu luang?: pasien seorang ibu rumah tangga sehingga
pasien sehari-hari hanya di rumah saja.
- Apakah puas setelah rekreasi?: pasien dan keluarga tidak pernah
berekreasi.
- Apakah anda dan keluarga menghabiskan waktu senggang?: ya, pasien
dan keluarganya menghabiskan waktu senggang dengan menonton tv di
rumah.
- Bagaimana perbedaan hari libur dan hari kerja?: tidak ada perbedaan hari
libur dan hari kerja

VIII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


Pemeriksaan Laboratorium :
Hari/tanggal : Selasa, 15 Oktober 2019
Analyses Method Result Range
Glucose GOD – PAP 140 mg/dl 70 – 115
Cholesterol GHOD – PAP 200 mg/dl 0 – 200
Triglycerides GPO – PAP 165 mg/dl 0 -200
Uric Acid Enzymatic Colorimetric 2.9 mg/dl 2.6 – 6.0
LDLC Xxxx 142.0 160.0 -190.0
mg/dl
HDL Cholesterol Immunoinhibition 25.3 mg/dl 42.0 – 88.0

Hari/tanggal : Selasa, 15 Oktober 2019


No. Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
1. HGB 12,5 11,1 - 14,7 g/dL
2. RBC 4,23 3,91 - 5,31 10ˆ6/uL
3. HCT 38,6 36,9 - 49,1 %
4. MCV 91,3 87,0 - 102,2 fL
5. MCH 29,6 25,6 - 30,8 Pg
6. MCHC 32,4 + 31,0- 37,0 g/dL
7. RDW-SD 44,2 37,0-54,0 fL
8. RDW-CV 13,6 11,0-16,0 %
9. NRBC% 0,1 3,00-15,00 %
10. NRBC# 0,01 0,0-6,0 10ˆ3/uL
11. WBC 9,82 0,0-1,0 10ˆ3/uL
12. EO% 0,8 37,0-72,0 %
13. BASO% 0,6 20,0-50,0 %
14. NEUT% 57,5 0,0-14,0 %
15. LYMPH% 31,4 0,00-0,40 %
16. MONO# 9,7 0,00-0,10 %
17. EO# 0,08 1,50-7,00 10ˆ3/uL
18. BASO# 0,06 1,00-3,70 10ˆ3/uL
19. NEUT# 5,65 0,00-0,70 10ˆ3/uL
20. LYMPH# 3,08 0,0-,72,0 10ˆ3/uL
21. MONO# 0,95 0,00-0,70 10ˆ3/uL
22. IG% 0,3 0,0-,72,0 %
23. IG# 0,03 0,00-7,00 10ˆ3/uL
24. PLT 167 50-400 10ˆ3/uL
25. PDW 13,2 9,0-17,0 fL
26. MPV 11,6 9,0-13,0 fL
27. P-LCR 35,5 13,0-43,0 %
28. PCT 0,19 0,17-0,35 %

Hari/tanggal : Selasa, 15 Oktober 2019


No. Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
1. Gula Sewaktu (GDS) 96 76-125 mg/dl

IX. TERAPI SAAT INI


Nama Obat Komposisi Golongan Indikasi/Kontaindikasi Dosis Cara
Obat Pembe
rian
Ceftriaxone Tiap ml Antibiotik Indikasi: 2x1gra IV
mengandun Mengobati berbagai m
g macam infeksi bakteri
ceftriaxone
10 mg Kontraindikasi:
Pasien dengan anemia,
diare, penyakit ginjal dan
hati
Metronidazole Metronidazo Antibiotik Indikasi : 3x500 IV
le Mengobati infeksi akibat mg
bakteri atau parasite di
system reproduksi,
slauran pencernaan, kulit
dan jantung.

Kontraindikasi :
Memiliki riwayat alergi
metronidazole, sedang
memiliki usia kehamilan
trimester pertama yaitu
0-3 bulan
Ketorolak Ketorolak Analgesik Indikasi : 3x30 IV
10 mg Untuk mengatasi nyeri mg
sedang hingga berat
Kontraindikasi :
Gangguan ginjal berat
Lansoprazole Lansoprazol Proton Indikasi : 2x1 mg IV
e 30 mg pump untuk mengobati masalah
inhibitor lambung dan
menurunkan asam
lambung
Kontraindikasi :
Diare,riwayat,
hipomagnesemia,
osteoporosis
Ondansentron Ondansentro Antiemeti Indikasi : 3x4 mg IV
n 8 mg k Mencegah dan mngobati
mual dan muntah
Kontraindikasi :
Pasien hamil dan
menyusui.

Neropenem Neropenem Antibiotik Indikasi : 3x1 g IV


500 mg Mengatasi infeksi bakteri
Kontraindikasi :
Hipersensitifitas terhadap
komponen antibiotic,
penyakit ginjal dan
gangguan pencernaan.
Drip Paracetamol Analgesik Indikasi : 1 gram IV
Paracetamol dan Menurunkan demam dan
antipiretik nyeri
Kontraindkasi :
Menyusui, kehamilan,
gangguan pada ginjal

Infus RL Sodium Indikasi : 500 mg IV


klorida, Penambah cairan dan
sodium elektrolit
laktat, Kontraindkasi :
potassium Alergi terhadap sodium
klorida, laktat
kalsium
klorida dan
air
Dexametason Dexametaso kortikoter Indikasi : 3x10 IV
n oid Mengatasi peradangan mg
Kontraindkasi :
Hipersensitifitas terhadap
kortikosteroid

X. ANALISA DATA
No. Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem
1. 14 Oktober DS : Agen cedera Nyeri akut
2019/20.00 - Pasien mengeluh biologis
sakit gigi
- Pasien mengeluh
nyeri dan bengkak
pada pipi sampai
dengan mata sejak
± 3 hari
DO :
- Pasien tampak
meringis kesakitan
P : nyeri dirasakan
saat mengunyah
makanan
Q : nyeri dirasakan
seperti ditusuk-
tusuk
R : nyeri dirasakan
dibagian gigi dan
pipi
S : skala nyeri 3
(ringan) ( Skala 1-
10)
T : nyeri hilang
timbul setiap 15
menit
- TTV
TD: 140/90 mmHg
Suhu: 36,1 oC
Nadi: 90 x/m
Pernapasan:22 x/m
SPO2 : 99 %
2. 14 Oktober DS : Ansietas Mual
2019/20.00 - Pasien mengatakan
mual dan muntah.
DO :
- Pasien tampak
muntah
- Pasien hanya
memakan 1-2
sendok makanan
yang diberikan oleh
ahli gizi rumah
sakit.
- Pasien mengatakan
mulut terasa asam
- Pasien tampak
mengeluarkan lebih
banyak air liur
3. 14 Oktober DS : Imobilisasi Intoleransi
2019/20.00 - Pasien mangatakan aktivitas
hanya berbaring
ditempat tidur
DO :
- Pasien tampak
lemah
- Pasien tampak letih
- Skala aktivitas
mandi, makan,
eliminasi, mobilisasi
: 2 (dibantu orang
lain)

4. 14 Oktober DS : Kendala Gangguan pola


2019/20.00 - Pasien mengatakan lingkungan tidur
kesulitan tidur dan
sering terbangun
- Pasien mengatakan
hanya tidur ± 4
jam/hari
DO :
- Pasien tampak
gelisah
- Pasien tampak tirah
baring.
5. 14 Oktober DS : Penyakit Ansietas
2019/20.00 - Pasien mengatakan
kesulitan tidur
DO :
- Pasien tampak
gelisah
- Pasien tidak nafsu
makan

XI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut b.d Agen cedera biologis
2. Mual b.d distensi lambung
3. Intoleransi aktivitas b.d imobilisasi
4. Gangguan pola tidur b.d Kendala lingkungan
5. Ansietas b.d penyakit

XII. PERENCANAAN KEPERAWATAN


No. No. Diagnosa Nursing Outcome Nursing Intervention Rasional
Dx
1. 00132 Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian 1. Mengetahui skala nyeri
b.d agen tindakan keperawatan nyeri secara pasien
cedera selama 1 x 24 jam komperehensif 2. Mengetahui reaksi
biologis nyeri pada pasien 2. Observasi reaksi non
nyeri non verbal
teratasi, dengan verbal dari
kriteria hasil: ketidaknyamanan 3. Mengetahui
1. Mampu 3. Gunakan teknik pengalaman nyeri yang
mengontrol nyeri kommunikasi pernah dirasakan pasien
2. Mampu terapeutik untuk 4. Mengurangi rasa nyeri
mengenali nyeri mengetahui pasien
3. Menyatakan rasa pengalaman nyeri 5. Meringankan rasa nyeri
nyaman setelah pasien
pasien
nyeri berkurang 4. Kontrol lingkungan
yang dapat 6. Membuat pasien lebih
mempengaruhi rasa merasa nyaman
nyeri 7. Memberikan terapi
5. Ajarkan teknik nafas yang tepat kepada
dalam pasien.
6. Tingkatkan istirahat
7. Kolabarasi dalam
penanganan nyeri
2. Mual b.d Setelah dilakukan 1. Lakukan 1. Mengidentifikasikan
ansietas tindakan keperawatan pengkajian mual kefektifan intervensi
selama 1 x 24 jam dan muntah yang diberikan
diharapkan keadaan 2. Evaluasi efek mual 2. Mengidentifikasi
mual muntahnya terhadap nafsu pengaruh mual
berkurang dan nafsu makan pasien terhadap kualitas
makannya lebih 3. Anjurkan makan hidup pasien
meningkat. sedikit tetapi sering 3. Memenuhi kebutuhan
1. Pasien dalam keadaan nutrisi pasien dan
mengatakan tidak hangat mencegah mual
mual 4. Njurkan pasien 4. Menghindarii trjadinya
2. Pasien mengurnagi jumlah efek mual
mengatakan tidak makanan yang bisa 5. Membantu
muntah menimbulkan mual mengurnagi efek mual
3. Tidak ada 5. Berikan istirahat dan mencegah
penibgkatan dan tidur yang terjadinya muntah
saliva adekuat untuk 6. Mengurangi mual
menguranagi mual
6. Kolaborasi
pemberian
antimetik :
Ondansentron
3. Intoleransi Setelah dilakukan 1. Monitor 1. Memantau
Aktivitas tindakan keperawatan keterbatasan keterbatasan aktivitas
b.d selama 1 x 24 jam aktivitas, pasien
imobilisasi Intoleransi aktivitas kelemahan saat 2. Melatih pasien
teratasi, dengan aktivitas. melakukan aktivitas
kriteria hasil: 2. Bantu klien untuk yang mampu
1. Berpartisipasi mengidentifikasi dilakukan
dalam aktivitas aktivitas yang 3. Melatih pasien dalam
fisik mampu dilakukan melakukan aktivitas
3. Bantu pasien dalam 4. Mengetahui kondisi
2. Mampu
melakuakan pasien
melakukan aktivitas sendiri 5. Mempercepat
aktivitas sehari- 4. Monitor pasien perbaikkan kondisi
hari secara akan adanya pasien
mandiri kelelahan otot, fisik 6. Mengetahui alat bantu
3. Mampu berpindah dan emosi secara gerak
dengan atau tanpa berlebihan
alat bantu 5. Koloborasi dengan
dokter dan
fisioterapi dalam
latihan aktivitas
6. Berikan pendidikan
tentang penggunaan
alat bantu gerak
4. Gangguan Setelah diberikan 1. Kaji pola tidur 1. Menentukan
pola tidur asuhan keperawatan 1 pasien rencana
b.d nyeri x 24 jam diharapkan 2. Kaji faktor yang keperawatan
pasien bisa tidur menyebabkan 2. Mengurangi
nyenyak gangguan tidur gangguan tidur
dengan kriteria hasil : 3. Ciptakan suasana 3. Meningkatkan pola
1. Pasien tampak nyaman dan tenang tidur
rileks dan segar 4. Kurangi atau 4. Mengurangi
2. Melaporkan hilangkan distraksi gangguan tidur
istirahat tidur lingkungan dan 5. Mengurangi
malam yang gangguan tidur gangguan tidur
optimal. 5. Minta pasien untuk 6. Menigkatkan pola
3. Pasien dapat tidur membatasi asupan tidur
6-8 dalam sehari cairan pada malam
3 hari dan berkemih
sebelum tidur.
6. Anjurkan atau
berikan perawatan
pada petang hari
(mis; hygiene
personal, linen dan
baju tidur yang
bersih).

5. Ansietas Setelah diberikan 1. Tenangkan pasien 1. Membanttu


b.d asuhan keperawatan 1 2. Berusaha memahami merilekskan perasaan
penyakit x 24 jam ansietas keadaan pasien pasien
teratasi, dengan 3. Kaji tingkat ansietas 2. Memberkan rasa
kriteria hasil : dan reaksi fisik nyamana kepada
1. Pasien tampak terhadap ansietas pasien
tidak gelisah 4. Gunakan pendekatan 3. Mengetahui tingkat
2. Pasien dapat tidur dan sentuhan ansietas pasien
5. Intruksikan 4. Membina hubungan
kemampuan pasien saling percaya antara
menggunakan teknik pasien dan perawat
relaksasi 5. Meningkatkan
6. Dukung keterlibatan pengetahuan pasien
keluarga dengan cara untuk melakukan
yang tepat intervensi mendiri jik
ansietas terjadi
6. Melibatkan keluarga
membantu
menghilangkan
ansietas

XIII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


No. Jam No. Dx Implementasi Evaluasi Paraf
Tindakkan Tindakkan
1. 1. Melakukan pengkajian nyeri 1. P : nyeri dirasakan saat
secara komperehensif mengunyah makanan
2. Mengobservasi reaksi non Q : nyeri dirasakan seperti
verbal dari ketidaknyamanan ditusuk-tusuk
. 3. Menggunakan teknik R : nyeri dirasakan
kommunikasi terapeutik dibagian gigi dan pipi
untuk mengetahui S : skala nyeri 3 (ringan) (
pengalaman nyeri pasien Skala 1-10)
4. Mengontrol lingkungan yang T : nyeri hilang timbul
dapat mempengaruhi rasa setiap 15 menit
nyeri 2. Pasien tampak meringis
5. Mengajarkan teknik nafas menahan sakit
dalam 3. Pasien mengatakan
6. Meningkatkan istirahat sebelumnya pernah
7. Kolabarasi dalam mengalami nyeri sakit gigi
penanganan nyeri 4. Membatasi kunjungan
tamu
5. Pasien dijarkan teknik
relaksasi nafas dalam
6. Mengurasi rasa nyeri
7. Ketorolak 3x30 mg
2 1. Melakukan pengkajian mual 1. Pasien mual muntah saat
dan muntah mengunyah makanan
2. Mengevaluasi efek mual 2. Pasien tidak nafsu makan
terhadap nafsu makan pasien
3. Pasien makan 2-3 sendok
3. Menganjurkan makan sedikit
tetapi sering dalam keadaan makan
hangat 4. Pasien tidak makan
4. Menganjurkan pasien makanan yang asam
mengurangi jumlah makanan 5. Mengurangi rasa mual
yang bisa menimbulkan mual 6. Ondansentron 3x4 mg
5. Memberikan istirahat dan
tidur yang adekuat untuk
menguranagi mual
6. Kolaborasi pemberian
antimetik : Ondansentron

3. 1. Memonitor keterbatasan 1. Dalam melakukan


aktivitas, kelemahan saat aktivitas pasien harus
aktivitas. dibantu, dibimbing,
2. Membantu klien untuk
diawasi keluarga pasien
mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan 2. Pasien hanya mampu
3. Membantu pasien dalam duduk ditempat tidur
melakuakan aktivitas sendiri 3. Anak pasien membantu
4. Memonitor pasien akan saat pasien melakukan
adanya kelelahan otot, fisik aktivitas ringan
dan emosi secara berlebihan 4. Pasien merasa lemah
5. Kolaborasi dengan dokter dan
5. Dapat dilakukan apabila
fisioterapi dalam latihan
aktivitas kondisi pasien membaik
6. Memberikan pendidikan 6. Pasien pergi ke lab
tentang penggunaan alat menggunakan kursi roda
bantu gerak
4. 1. Mengkaji pola tidur pasien 1. Pasien tidur 7-8
2. Mengkaji faktor yang jam/hari
menyebabkan gangguan 2. Mengurangi penyebab
tidur
gngguan tidur
3. Menciptakan suasana
nyaman dan tenang 3. Batasi kunjungan tamu
4. Mengurangi atau hilangkan 4. Pasien merasa tenang
distraksi lingkungan dan dan rileks
gangguan tidur 5. Pasien tidak terbangun
5. Meminta pasien untuk di malam hari karena
membatasi asupan cairan BAK
pada malam hari dan
6. Pasien merasa nyaman
berkemih sebelum tidur.
6. Menganjurkan atau berikan
perawatan pada petang hari
(mis; hygiene personal,
linen dan baju tidur yang
bersih).
5. 1. Tenangkan pasien 1. Mengajarkan teknik
2. Berusaha memahami relaksasi
keadaan pasien 2. Mendengarkan keluhan
3. Kaji tingkat ansietas dan yang dismpaikan psien
reaksi fisik terhadap 3. Pasien mengalami ansietas
ansietas ringan yang meneybabkan
4. Gunakan pendekatan kesulitan tidur
dan sentuhan 4. Membina hubungan saling
5. Intruksikan kemampuan percaya antara pasien dan
pasien menggunakan perawat
teknik relaksasi 5. Pasien melakukan teknik
6. Dukung keterlibatan relaksasi nafas dalam
keluarga dengan cara 6. Keluarga memberikan
yang tepat motivasi kepada pasien

XIV. EVALUASI KEPERAWATAN


Hari/tanggal : selasa, 15 oktober 2019
NO Jam Nomor Respon Respon Objektif (O) Analisis Perencanaan Paraf
Eval Daignosa Subjektif (S) Masalah (A) Selanjutnya (P)
uasi NANDA
1. 09.00 00032 Pasien 1. Pasien tampak Nyeri akut Lanjutkan
mengatakan masih merasa teratasi intervensi
nyeri sakit gigi sebagian 2,3,4,5,6
2. Pipi pasien
berkurang
tampak masih
3. P : nyeri
dirasakan saat
mengunyah
makanan
Q : nyeri
dirasakan seperti
ditusuk-tusuk
R : nyeri
dirasakan
dibagian gigi
dan pipi
S : skala nyeri 3
(ringan) ( Skala
1-10)
T : nyeri hilang
timbul setiap 15
menit
4. TTV
TD: 140/90
mmHg
Suhu: 36,1 oC
Nadi: 90 x/m
Pernapasan:22
x/m
SPO2 : 99 %
2. 09.00 00132 Pasien 1. Pasien tampak Masalah Lanjutkan
mengatakan tidsk mual dan mual teratasi intervensi ,2,
mual muntah. sebagian 3,4, 5, 6
berkurang 2. Pasien mampu
makan sedikit
3. Pasien
mengatakan
mulut masih
terasa asam

3. 09.00 00002 1. Pasien 1. Pasien tampak Masalah Lanjutkan


mengatak masih intoleransi intervensi 2, 3,
an merasa memerlukan aktivitas 4, 5, 6
bantuan,
lelah teratasi
bimbingan, dan
2. Pasien pengawasan dari sebagian
mengataka keluarga pasien
n hanya 2. Kondisi pasien
mampu tampak belum
beraktivita membaik
s di tempat 3. Pasien tampak
menggunakan
tidur
kursi roda saat
3. Keluarga pergi ke
pasien laboratorium
mengataka
n
membantu
aktivitas
ringan
pasien

4. 09.00 1. Pasien 1. Pasien tampak Masalah Lanjutkan


mengatak tidur gangguan intervensi 4,5,6
an mampu 2. Pasien masih pola tidur
tampak kurang
tidur teratasi
tidur
dimalam sebagian
hari
2. Pasien
mengatak
an masih
terbangun
dimalam
hari
5. 09.00 1. Pasien 1. pasien tampak Masalah Lanjutkan
mulai tidur gangguan intervensi
dapat tidur 2. pasien tampak ansietas 3,4,5,6
tidak gelisah
2. pasien teratasi
3. pasien
tidak menghabiskan sebagian
gelisah ½ porsi
3. nafsu makanan
makan
pasien
meningkat

XV. CATATAN PERKEMBANGAN


Hari/tanggal : Rabu, 16 oktober 2019
NO Jam Nomor Respon Respon Objektif (O) Analisis Perencanaan Paraf
Eval Daignosa Subjektif (S) Masalah (A) Selanjutnya (P)
uasi NANDA
1. 09.00 00032 Pasien 1. Pasien tampak Nyeri akut Lanjutkan
mengatakan tidak kesakitan teratasi intervensi
nyeri sudah 2. Pipi pasien sebagian 2,3,4,5,6
tampak masih
sangat
sedikit bengkak
berkurang 3. TTV
TD: 130/80
mmHg
Suhu: 36,1 oC
Nadi: 85 x/m
Pernapasan:22
x/m
SPO2 : 99 %
2. 09.00 00132 Pasien 1. Pasien tampak Masalah Lanjutkan
mengatakan tidak mual dan mual teratasi intervensi 5, 6
hanya sedikit muntah. sebagian
merasa mual 2. Pasien mampu
makan lebih
banyak

3. 09.00 00002 1. Pasien 1. Pasien tampak Masalah Lanjutkan


mengatak masih intoleransi intervensi 4, 5,
an sudah memerlukan aktivitas 6
bantuan, dan
merasa teratasi
pengawasan dari
tidak lelah keluarga pasien sebagian
2. Pasien 2. Kondisi pasien
mampu tampak lebih
beraktivita membaik
secara 3. Pasien tampak
bertahap menggunakan
kursi roda saat
3. Keluarga
pergi ke
mengawas laboratorium
i aktivitas
4. 09.00 1. Pasien 1. Pasien tampak Masalah Intervensi
mampu tidur gangguan dihentikan
tidur 2. Pasien masih pola tidur
tampak lebih
dimalam teratasi
rileks dan segar
hari
2. Pasien
tidak
terbangun
dimalam
hari
5. 09.00 1. Pasien 1. pasien tampak Masalah Intervensi
mulai tidur gangguan dihentikan
dapat tidur 2. pasien tampak ansietas
2. pasien tidak gelisah
teratasi
tidak 3. pasien
gelisah menghabiskan
½ porsi
3. nafsu
makanan
makan
pasien
meningkat

Hari/tanggal : Kamis, 17 oktober 2019


NO Jam Nomor Respon Respon Objektif (O) Analisis Perencanaan Paraf
Eval Daignosa Subjektif (S) Masalah (A) Selanjutnya (P)
uasi NANDA
1. 09.00 00032 Pasien sudah 1. Pasien tampak Nyeri akut Pasien boleh
tidak merasa tidak kesakitan teratasi pulang
nyeri 2. Pipi pasien tidak
bengkak lagi
3. TTV
TD: 120/80
mmHg
Suhu: 36,1 oC
Nadi: 85 x/m
Pernapasan:22
x/m
SPO2 : 99 %
2. 09.00 00132 Pasien tidak 1. Pasien tampak Masalah Pasien boleh
merasa mual tidak mual dan mual teratasi pulang
muntah.
2. Pasien mampu
makan
menghabiskan
makanan

3. 09.00 00002 1. Pasien 1. Pasien tampak Masalah Pasien boleh


mengatak tidak intoleransi pulang
an sudah memerlukan aktivitas
bantuan, dan
merasa teratasi
pengawasan dari
tidak lelah keluarga
2. Pasien 2. Kondisi pasien
mampu tampak
beraktivita membaik
secara
bertahap

4. 09.00 1. Pasien 1. Pasien tampak Masalah Pasien boleh


mampu tidur gangguan pulang
tidur 2. Pasien tampak pola tidur
lebih rileks dan
dimalam teratasi
segar
hari
2. Pasien
tidak
terbangun
dimalam
hari
5. 09.00 1. Pasien 1. pasien tampak Masalah Papsien boleh
dapat tidur tidur gangguan pulang
2. pasien 2. pasien tampak ansietas
tidak tidak gelisah
teratasi
gelisah 3. pasien
menghabiskan1
3. nafsu
porsi makanan
makan
pasien
meningkat

Anda mungkin juga menyukai