BAB I
N
Disusun oleh :
Juliand Hidayat 030.13.104
Nyiayu Alisa Mahira Luthfie 030.14.153
BAB II
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH
1 2
7 8
3 4 6 5
Keterangan :
1. Suami Pasien : Meninggal
2. Pasien : Sakit
3. Anak pertama : Sehat
4. Istri anak pertama : Sehat
5. Anak kedua : Sehat
6. Suami Anak kedua : Sehat
7. Anak ketiga : Sehat
8. Suami Anak ketiga : Sehat
III.RESUME PENYAKIT DAN TATALAKSANA YANG DILAKUKAN
I. Anamnesis
Dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 21 November 2019
A. Keluhan Utama
Pasien dengan keluhan nyeri pada kedua lutut yang semakin memburuk sejak
kurang lebih 2 minggu yang lalu.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Ny. S mengeluhkan nyeri pada kedua lutut yang dirasakannya sejak 2
minggu terakhir ini. Pasien mengaku sejak 2 minggu ini lututnya terasa nyeri
meskipun berjalan dari rumah hingga masjid yang berjarak kurang lebih 180 meter
yang awalnya tidak ada ada masalah bila berjalan cukup jauh. Keluhan sudah
dirasakan sejak 1 tahun yang lalu, namun makin lama makin terasa nyeri terutama
bila banyak aktivitas atau bekerja. Nyeri paling dirasakan saat pasien mencuci
pakaian dan melakukan gerakan dari jongkok kemudian berdiri Nyeri dirasakan
hilang timbul dan dapat berkurang bila pasien beristirahat. Nyeri tidak dipengaruhi
cuaca maupun makanan yang dikonsumsi. Pasien masih dapat berjalan tetapi pasien
hanya bisa berjalan pelan-pelan karena menahan nyeri di lututnya. Hal ini
menyebabkan pasien merasa khawatir dan mengganggu aktivitas fisiknya sehari-
hari. Pasien juga sering merasakan kaku pada lututnya di pagi hari terutama saat
bangun tidur, namun rasa kaku tersebut berlangsung kurang dari 30 menit dan lama
kelamaan akan hilang dengan sendirinya.
Selain itu pasien mengeluhkan tengkuk (leher belakang) terasa berat sejak ±1
hari yang lalu disertai kepala pusing. Keluhan ini dirasakan setelah sehari
sebelumnya pasien kelelahan mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan kurang
beristirahat. Keluhan berat yang menjalar sampai ke bahu disangkal. Pasien juga
menyangkal pernah mengalami nyeri dada, sesak nafas, kaki bengkak maupun
pandangan kabur. Keluhan kaku atau kesemutan pada sebelah anggota badan juga
disangkal. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 1 tahun yang lalu, kambuh jika pasien
sedang banyak pikiran, kurang istirahat maupun kelelahan beraktivitas. 2 hari yang
lalu pasien memeriksakan diri ke Puskesmas Jatipadang dan didapatkan pasien
menderita darah tinggi dengan tensi mencapai 170/100 mmHg
Tanda Vital
Tensi : 170/100 mmHg
Pernafasan : 20x / menit
Nadi : 86x / menit
Suhu : 36,5oC
Status Generalis
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor
Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret -/-
Hidung : Bentuk normal, sekret -/-, septum deviasi -
Tenggorok : T1-1, hiperemis (-), faring hiperemis (-), detritus -/-, kripta -/-
Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-)
Dada
Cor
I : Iktus kordis tak tampak
Pa : Iktus kordis teraba di SIC V 2cm medial LMCS
Pe : Konfigurasi jantung dalam batasnormal
Au : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
I : Simetris saat statis dan dinamis
Pa :Vocal fremitussimetris kanan dan kiri
Pe : Ka : Sonor
Ki: Sonor
Au : Ka: Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)
Ki: Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen
I : Datar
Pa : Supel, hepar dan lien tidak teraba,nyeri tekan (-)
Pe : Timpani, Balotemen -/-, nyeri ketuk CVA -/-
Au : Bising usus (+) di 4 kuadran
Status Lokalis
Ekstremitas Atas : Tak tampak deformitas. Krepitasi (-), Perabaan hangat (),
Nyeri Tekan (-). ROM tidak terbatas, Nyeri (-).
Selingan - - - -
Penjelasan: frekuensi makan rata-rata setiap harinya 2-3 kali, saat makan pagi, siang
dan malam dengan variasi makanan yang sama yaitu sebagai berikut: Nasi, sayur lodeh,
kacang panjang dan kuah santan. Makanan selingan yaitu buah. Menurut perhitungan
kebutuhan gizi dan kalori pasien per hari sebanyak 1850 kkal. Berdasarkan food recall,
pasien kurang mendapatkan kalori dari makanan yang seusai dengan kebutuhan.
Berdasarkan nilai SCREEM yang dijawab oleh pasien, didapatkan patologi pada
keluarga pasien terdapat di bagian Sosial. Di bagian sosial karena keluarga pasien
kurang bersosialisasi dan aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan.
VIII. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH
A. Gambaran Lingkungan Rumah
Rumah pasien terletak di perumahan yang padat dengan ukuran 20 x
15 m, bentuk bangunan satu lantai. Secara umum gambaran rumah terdiri
dari satu ruang tamu, satu teras yaitu pada bagian depan, tiga kamar tidur,
satu dapur dan 1 kamar mandi. Lantai terbuat dari keramik, dinding terbuat
dari tembok beton, atap rumah dari genteng, jendela ada setiap kamar dan
depan rumah, berukuran 100 x 70 cm. Penerangan di dalam ruangan kurang
baik. Kebersihan dalam dan luar rumah baik, tata letak barang-barang tidak
rapi ada banyak barang dagangan yang diletakkan sembarang dan
menumpuk. Sumber pencahayaan listrik 4000 watt, sumber air dari PAM.
Pada kamar mandi terdapat kloset duduk. Air limbah dialirkan ke saluran
pembuangan tersendiri. Sampah rumah dikumpulkan di tempat sampah di
depan rumahnya, dan diangkut oleh petugas kebersihan.
B. Denah Rumah
7
6
4
2
3
20
meter
1
15 meter
Keterangan ruangan:
1. Teras
2. Ruang tamu
3. Kamar tidur
4. Kamar tidur
5. Kamar tidur
6. Ruang makan + dapur
7. Kamar mandi
Kebersihan rumah
Pelayanan Kesehatan kurang
cukup terjangkau Pencahayaan cukup
Rumah terasa lembab
Interaksi sosial cukup
Jarang berolahraga
Frekuensi makan tidak tentu
Asupan makanan kurang bergizi
seimbang
X. TABEL PERMASALAHAN PADA KELUARGA
Indikator
No Resiko dan Masalah Rencana Pembinaan KeberhasilanPenilaian
Kesehatan
1. Kurangnya aktivitas fisik Memberikan edukasi mengenai Ada olah raga yang
perlunya berolah raga rutin dilakukan pasien
2. Jadwal makan dan gizi Memberikan penjelasan tentang Terdapat perubahan
tidak sesuai kondisi pasien saat ini dan pentingnya pola makan pada pasien.
untuk menjaga pola makan teratur dan
gizi yang sesuai
XI. PEMBINAAN DAN HASIL KEGIATAN
Keluarga
Tanggal Indikator
Kegiatan yang dilakukan yang Hasil kegiatan
kunjungan evaluasi kegiatan
terlibat
6 Februari Memperkenalkan diri Pasien dan Terbinanya Pasien
2019 dan menjelaskan keluarga hubungan baik bersedia untuk
maksud kedatangan. pasien. dengan pasien diperiksa.
Bina rapor awal. dan keluarga. Pasien dan
Identifikasi anggota Pasien dan keluarga lebih
keluarga dan kondisi keluarga memahami
kesehatannya. memahami penyakit yang
Melakukan anamnesis penyakit yang diderita
dan pemeriksaan fisik sedang diderita
kepada pasien. dan cara
mengatasinya.
Memberi penjelasan
kepada pasien dan
keluarga mengenai
penyakit pasien.
13 Februari Evaluasi keluhan dan Pasien dan Pasien mulai Pasien
2019 keadaan umum pasien. keluarga mengerti memahami
Melakukan pasien. kegunaan dan pentingnya
pemeriksaan fisik. risiko bila tidak meminum obat
Memberi motivasi minum obat sesuai anjuran.
untuk rutin minum sesuai anjuran. Pasienmengikut
obat. Pasien mulai i anjuran diet.
Edukasi makanan apa mengerti jadwal Rumah menjadi
saja yang sebaiknya dan jenis makanan lebih rapih dan
dikonsumsi. yang bergizi bersih.
seimbang.
Edukasi mengenai
kebersihan dan Pasien mulai
kerapihan rumah. mengerti
mengenai
kebersihan dan
kerapihan rumah.
19 Februari Evaluasi keluhan dan Pasien dan Pasien dan Pasienrutin
2019 keadaan umum pasien. keluarga dibantu keluarga minum obat.
Melakukan pasien. pasien sudah Pasien mulai
pemeriksaan fisik. mulai lebih mengikuti
Evaluasi tentang pola memilih makanan anjuran diet
makanpasien. yang dikonsumsi. yang
Evaluasi pola aktivitas Pasien dan disarankan
pasien. keluarga mulai Rumah menjadi
merapikan lebih rapih dan
Edukasi mengenai
barang-barang di bersih.
aktivitas fisik yang
rumah. Pasien mulai
dapat dilakukan di
rumah Pasien dan menerapkan
Evaluasi mengenai keluarga mulai aktivitas fisik
kebersihan rumah. mengerti aktivitas yang
fisik yang dapat disarankan.
dilakukan.
Kunjungan Rumah
Hari ke 1
Hari ke 2
Hari ke 3
Hari ke 4
Kalender kontrol
Contoh Print Out Latihan Peregangan
\
DAFTAR PUSTAKA