Anda di halaman 1dari 4

Perhitungan Metode Bayes

Untuk mengatasi masalah ketidakpastian maka dapat digunakan penalaran statistik. Teori
Bayesian digunakan sebagai alat pengambil keputusan untuk memperbaharui tingkat kepercayaan
diri dari suatu informasi. Metode ini banyak diterapkan pada hal-hal yang berkenaan dengan
diagnosa secara statistik yang berhubungan dengan probabilistik serta kemungkinan dari penyakit
dan gejala gejala yang berkaitan.
Rumus bayes :
𝑃(𝐸\𝐻)∗𝑃(𝐻)
𝑃(𝐻\𝐸) = … … … … …. (2.1)
𝑃(𝐸)

P (H | E) = Probabilitas hipotesis H benar jika diberikan evidence E.


P (E | H) = Probabilitas munculnya evidence E, jika diketahui hipotesis H benar.
P(H) = Probabilitas hipotesis H (menurut hasil sebelumnya) tanpa memandang evidence apapun.
P(E) = Probabilitas evidence E.

Misalnya gejala yang tampak pada penyakit DBD melihat pada tabel 2.1 ada dua gejala yaitu
Poliuria (banyak kencing) (G01), dan Polidipsia (banyak minum) (G02). Berdasarkan gejala
tersebut maka dapat dihitung :
Tabel 2.1 Data Penyakit DBD
Kd penyakit Nama Penyakit
P1 Fase Demam pada DBD Bersumber
P2 Fase Kritis Demam Berdarah
P3 Fase Pemulihan DBD

Tabel 4. 2 berisikan kode dan nama gejala pada penyakit DBD


Tabel 4.2 Data Gejala DBD

Kode Gejala Gejala

G01 Poliuria (banyak kencing)


G02 Polidipsia (banyak minum)
G03 Polifagia (banyak makan)
G04 kram (sering terjadi kram pada otot)
G05 Semutan (rasa kesemutan)
G06 Rasa tebal (pada ujung kaki tangan ato kaki)
G07 Berat badan turun drastis
G08 turun BB tiba-tiba tanpa alasan jelas
G09 kulit (kelainan pada kulit menjadi kering)
G10 Gatal (gatal sekitaran kemaluan)
G11 Bisul (sering muncul bisul ditubuh)
G12 Infeksi (mudah terkena infeksi)
G13 Keputihan (keputihan karena kelainan pada ginjal kalogi)
G14 Luka (luka yang sukar sembuh)
G15 Lapar (cepat lapar)
G16 Gemetar (gemetar karena kelebihan lapar)
G17 Lemah (tubuh cepat terasa lemah)
G18 Konsentrasi (konsentrasi mudah terganggu/kurang fokus)
G19 sering pingsan
G20 Keringat (banyak keringat, terutama keringat dingin)
G21 Berdebar (detakan jantung tidak normal)
G22 Pusing (sering pusing)
G23 Gelisah (suka gelisah)
G24 Koma (hilang kesadaran)

Perhitungan Manual
1. Fase Demam pada DBD Bersumber
Jika probabilitas Fase Demam pada DBD Bersumber (P01) adalah 0,11
Jika probabilitas gejala adalah :
- Poliuria (banyak kencing) (G01) adalah 0,3
- Polidipsia (banyak minum) (G02) adalah 0,3,
Perhitungan nilai Bayes :
H(P01 | G01) = [ H(G01 | P01) * H (P01) ] /
[ H(G01 | P01) * H(P01) + H(G01 |
P02) * H(P02) + H(G01 | P03) *
H(P03) ]
0.3 ∗ 0.11
H(P01 | G01) =
0.3 ∗ 0.11 + 0 ∗ 0.11 + 0.3 ∗ 0.11
0.033
H(P01 | G01) =
0.066
H(P01 | G01) = 0,5

H(P01 | G02) = [ H(G02 | P01) * H (P01) ] / [ H(G02 | P01) * H(P01) + H(G02 | P02) * (P02) +
H(G02 | P03) * H(P03) ]
0.3 ∗ 0.11
H(P01 | G02) =
0.3 ∗ 0.11 + 0 ∗ 0.11 + 0 ∗ 0.11
0.033
H(P01 | G02) =
0.033
H(P01 | G02) = 1

Total Bayes 1 = H(P01 | G01) + H(P01 | G02)


= 0,5 + 1 = 1,5

2. Fase Kritis Demam Berdarah


Jika probabilitas Fase Kritis Demam Berdarah (P02) adalah 0,11 Jika probabilitas gejala adalah :
- Poliuria (banyak kencing) (G01) adalah 0
- Polidipsia (banyak minum) (G02) adalah 0

H(P02 | G01) = [ H(G01 | P02) * H (P02) ] / [ H(G01 | P01) * H(P01) + H(G01 | P02) *
H(P02) + H(G01 | P03) * H(P03) ]
0 ∗ 0.11
H(P02 | G01) =
0.3 ∗ 0.11 + 0 ∗ 0.11 + 0 ∗ 0.11
0
H(P02 | G01) =
0.033
,
H(P02 | G01) = 0

H(P02 | G02) = [ H(G02 | P02) * H (P02) ] / [ H(G02 | P01) * H(P01) + H(G02 | P02) * H(P02)
+ H(G02 | P03) *
H(P03) ]

0 ∗ 0.11
H(P02 | G02) =
0.3 ∗ 0.11 + 0 ∗ 0.11 + 0 ∗ 0.11
0
H(P02 | G02) =
0.033
,
H(P02 | G02) = 0

Total Bayes 2 = H(P02 | G01) + H(P02 | G02)


=0+0=0
Hasil = Total Bayes 1 + Total Bayes 2
= H(P01 | G01) + H(P01 | G02) + H(P02 | G01) + H(P02 | G02)
= 1,5 + 0
= 1,5
Maka Perhitungan Probabilitas hama adalah :
1. Fase Demam pada DBD Bersumber (P01)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑦𝑒𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎
= 𝑥100%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙
1.5
= 𝑥100% = 100%
1.5
2. Fase Kritis Demam Berdarah (P02)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑦𝑒𝑠 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎
= 𝑥100%
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙
0
= 𝑥100% = 0%
1.5

Anda mungkin juga menyukai