Anda di halaman 1dari 2

8 Aturan Emas Desain Interface

Berikut ini adalah kumpulan prinsip untuk mendesain antarmuka berdasarkan “Eight Golden Rules of
Interface Design” oleh Shneiderman. Saya akan berusaha menjelaskannya dengan lebih sederhana tanpa
mengurangi makna di dalamnya.

1. Mempertahankan konsistensi.

Usahakan agar user secara dapat mengetahui apa yang harus dilakukan secara intuisi karena mereka
sudah melihat situasi yang sama pada antarmuka kita sebelumnya. Ini berarti membuat terminologi
selalu sama dan membuat urutan langkah menjadi sama di situasi yang serupa. Contoh yang bagus
adalah OSX - sistem operasi Mac. Semuanya terikat satu sama lain. Progress bar terlihat sama dan terasa
seperti window program. Segala window konfirmasi selalu memiliki tombol ‘ok’ dan ‘cancel’. Hal yang
sama berlaku untuk semua sistem operasi yang ada.

2. Memperbolehkan pengguna lama menggunakan shortcut.

Usahakan agar pengguna tidak perlu bekerja terlalu keras untuk mencapai dari titik A ke titik B, terutama
bagi pengguna yang telah menggunakan antarmuka itu secara rutin. Hal-hal yang harus dipertimbangkan
mungkin, singkatan, fungsi kunci, perintah tersembunyi, dan fungsi otomatis. Yahoo Mail melakukan
kerja yang baik dalam hal ini. Dengan menekan huruf ‘n’ untuk membuat pesan yang baru, atau ‘f’ untuk
mem-forward pesan.

3. Menawarkan feedback yang informatif.

Untuk setiap pekerjaan yang dilakukan pengguna, harus selalu ada semacam feedback, baik ataupun
buruk. Respon untuk pekerjaan rutin dan kecil dapat dibuat secara minimal. Feedback untuk pekerjaan
yang sering dan besar harus lebih substansial. Seperti halnya Yahoo Mail. Jika kita mencoba mengisi
username dan password yang salah, mereka memberi tahukan alasan kita tidak bisa log in.

4. Membimbing pengguna melakukan pekerjaan yang rumit.

Saat terdapat pekerjaan yang membutuhkan beberapa langkah, pastikan untuk memisahkannya menjadi
awal, pertengahan, dan akhir yang logis. Setelah setiap langkah pastikan untuk memberi feedback yang
akan mengklarifikasikan bahwa langkah telah dilakukan dengan benar dan sudah dapat melanjutkan ke
langkah berikutnya. Di akhir seluruh langkah pastikan untuk memberi tahu pengguna bahwa mereka
sudah selesai dan telah memenuhi seluruh persyaratan. Contohnya adalah wizard instalasi sistem operasi
Windows

5. Menawarkan pengendalian error yang sederhana.

Desainlah sistem sedemikian rupa sehingga sehingga pengguna tidak dapat melakukan error yang serius.
Jika terjadi error, sistem harus dapat mendeteksi error tersebut dan menawarkan solusi yang sederhana
dan komprehensif untuk menangani error tersebut.

6. Menawarkan pembatalan perintah yang mudah.

Berikan jalan bagi pengguna untuk meng-undo error. Ini akan membantu meringankan beban pengguna
jika mereka tahu bahwa tidak semuanya harus sempurna. Ini akan mendorong ekplorasi yang lebih jauh
dari antarmuka kita. Ada baiknya meletakkan fitur undo saat menangani satu perintah, pengisian data,
atau kumpulan pekerjaan yang lengkap. Semua word processor adalah contoh bagus. Ctrl + z mungkin
adalah salah satu perintah kunci paling populer di dunia.

7. Jadikan pengguna merasa memegang kendali.

Pengguna berpengalaman selalu menginginkan merasa bagaikan memegang kendali sistem. Pastikan
desain membuat pengguna merasa memegang kendali dan tidak hanya merespon suatu situasi. iGoogle
melakukan pekerjaan yang bagus dalam hal ini. Mereka mengizinkan pengguna untuk mengkostumisasi
workspace mereka, dan hanya menaruh apa yang mereka inginkan di depan.

8. Keep It Simple

Setiap orang memiliki memory jangka pendek yang terbatas. Keharusan untuk mengingat beberapa hal
secara bersamaan dapat menjadikan pengguna frustasi atau tidak dapat menggunakan antarmuka kita.
Cobalah mengkonsolidasi beberapa halaman, mengurangi gerakan yang tidak diperlukan, dan menjaga
kesederhanaan secara umum. Ini akan mengurangi tingkat frustasi pengguna secara signifikan. Sekali lagi
Google berhasil melakukannya. Apa yang lebih sed

Anda mungkin juga menyukai