Anda di halaman 1dari 7

Definisi Bilangan Prima:

Misalkan 𝑛 ∈ ℤ+ , 𝑛 > 1
1. n disebut bilangan prima jika n tidak memiliki pembagi positif selain 1 dan dirinya sendiri
Barisan bilangan prima : 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, …
2. n disebut bilangan komposit jika n bukan bilangan prima
Barisan bilangan komposit : 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, …

Berdasarkan definisi di atas, bilangan 1 bukan bilangan prima dan bukan bilangan komposit
karena bilangan 1 disebut unit. Jadi, himpunan bilangan bulat positif (lebih sering disebut
bilangan asli) terbagi dalam tiga himpunan yang saling lepas, yaitu:
1. Himpunan semua bilangan prima
2. Himpunan semua bilangan komposit
3. Himpunan unit

Teorema 1
Jika 𝑛 ∈ ℤ+ dan 𝑛 > 1 maka n dapat dibagi oleh suatu bilangan prima.

Bukti:
Ambil 𝑛 ∈ ℤ+ dengan 𝑛 > 1
Akan ditunjukkan n dapat dibagi oleh suatu bilangan prima.
Terdapat dua kasus (kemungkinan) bilangan n, yaitu bilangan prima dan komposit
a. Kasus 1 : n bilangan prima
Karena 𝑛|𝑛 dan n bilangan prima, maka n dapat dibagi oleh suatu bilangan prima yaitu n.
b. Kasus 2 : n bilangan komposit
Karena n bilangan komposit, maka menurut Definisi Bilangan Prima, n memiliki pembagi
positif selain 1 dan n itu sendiri.
Misalkan 𝑑1 adalah pembagi dari n selain 1 dan n itu sendiri dimana 𝑑1 ∈ ℤ+ , sehingga
𝑑1 |𝑛.
Karena 𝑑1 |𝑛 menurut Definisi Keterbagian ada 𝑛1 ∈ ℤ+ sehingga 𝑛 = 𝑑1 . 𝑛1 dengan 1 <
𝑛1 < 𝑛
1) Kasus 2.1 : 𝑛1 bilangan prima
Karena 𝑛 = 𝑑1 . 𝑛1 dan 𝑛1 bilangan prima, maka n dapat dibagi oleh suatu bilangan
prima yaitu 𝑛1 atau 𝑛1 |𝑛.
2) Kasus 2.2 : 𝑛1 bilangan komposit
Karena 𝑛1 bilangan komposit, maka menurut Definisi Bilangan Prima, 𝑛1 memiliki
pembagi positif selain 1 dan 𝑛1 itu sendiri.
Misalkan 𝑑2 adalah pembagi dari 𝑛1 selain 1 dan 𝑛1 itu sendiri dimana 𝑑2 ∈ ℤ+ ,
sehingga 𝑑2 |𝑛1 .
Karena 𝑑2 |𝑛1 menurut Definisi Keterbagian ada 𝑛2 ∈ ℤ+ sehingga 𝑛1 = 𝑑2 . 𝑛2 dengan
1 < 𝑛2 < 𝑛1
Perhatikan bahwa:
𝑛 = 𝑑1 . 𝑛1
𝑛 = 𝑑1 . 𝑑2 . 𝑛2
a) Kasus 2.2.1 : 𝑛2 bilangan prima
Karena 𝑛 = 𝑑1 . 𝑑2 . 𝑛2 dan 𝑛2 bilangan prima, maka n dapat dibagi oleh suatu
bilangan prima yaitu 𝑛2 atau 𝑛2 |𝑛.
b) Kasus 2.2.2 : 𝑛2 bilangan komposit

Jika proses ini dilanjutkan maka diperoleh bilangan prima 𝑛𝑘 sedemikian sehingga
𝑛 = 𝑑1 . 𝑑2 … … (𝑑𝑘 . 𝑛𝑘 )
Ini berarti n dapat dibagi oleh suatu bilangan prima 𝑛𝑘 .

Contoh:
Misalkan 𝑛 = 30, faktor bulat positif 30 adalah 1, 2, 3, 5, 6, 10, 15, 30.
Faktor yang merupakan bilangan prima adalah 2, 3, dan 5.
Maka 2|30, 3|30 dan 5|30.

Teorema 2
Jika 𝑛 ∈ ℤ+ dengan 𝑛 > 1 maka n merupakan suatu bilangan prima atau n dapat dinyatakan
sebagai perkalian bilangan-bilangan prima.
Bukti:
Ambil 𝑛 ∈ ℤ+ dengan 𝑛 > 1
Akan ditunjukkan n merupakan suatu bilangan prima atau n dapat dinyatakan sebagai perkalian
bilangan-bilangan prima.
Terdapat dua kasus (kemungkinan) bilangan n, yaitu bilangan prima dan komposit
a. Kasus 1 : n bilangan prima
Teorema terbukti.
b. Kasus 2 : n bilangan komposit
Karena n bilangan komposit, maka menurut Teorema 1, ada bilangan prima 𝑝1 sedemikian
sehingga 𝑝1 |𝑛.
Karena 𝑝1 |𝑛 menurut Definisi Keterbagian ada 𝑛1 ∈ ℤ+ sedemikian sehingga 𝑛 = 𝑝1 . 𝑛1
dengan 1 < 𝑛1 < 𝑛
1) Kasus 2.1 : 𝑛1 bilangan prima
Sehingga n dapat dinyatakan sebagai perkalian bilangan-bilangan prima yaitu 𝑝1 dan 𝑛1 .
2) Kasus 2.2 : 𝑛1 bilangan komposit
Karena 𝑛1 bilangan komposit, maka menurut Teorema 1, ada bilangan prima 𝑝2
sedemikian sehingga 𝑝2 |𝑛1 .
Karena 𝑝2 |𝑛1 menurut Definisi Keterbagian ada 𝑛2 ∈ ℤ+ sedemikian sehingga 𝑛1 =
𝑝2 . 𝑛2 dengan 1 < 𝑛2 < 𝑛1
Perhatikan bahwa:
𝑛 = 𝑝1 . 𝑛1
𝑛 = 𝑝1 . 𝑝2 . 𝑛2
a) Kasus 2.2.1 : 𝑛2 bilangan prima
Sehingga n dapat dinyatakan sebagai perkalian bilangan-bilangan prima yaitu 𝑝1 , 𝑝2
dan 𝑛2 .
b) Kasus 2.2.2 : 𝑛2 bilangan komposit

Jika proses ini dilanjutkan maka diperoleh bilangan-bilangan prima 𝑝1 , 𝑝2 , … , 𝑝𝑘 sedemikian


sehingga 𝑛 = 𝑝1 . 𝑝2 … … 𝑝𝑘
Ini berarti n dapat dinyatakan sebagai perkalian bilangan-bilangan prima.
Contoh:
120 = 2. 2. 2. 3. 5 dapat ditulis dengan 120 = 23 . 3. 5

Teorema 3
Jika 𝑚, 𝑛 ∈ ℤ+ dengan 𝑚 = 𝑝1 𝑎1 . 𝑝2 𝑎2 . 𝑝3 𝑎3 … 𝑝𝑘 𝑎𝑘
𝑛 = 𝑝1 𝑏1 . 𝑝2 𝑏2 . 𝑝3 𝑏3 … 𝑝𝑘 𝑏𝑘
dengan 𝑝1 , 𝑝2 , … , 𝑝𝑘 bilangan-bilangan prima, maka
1. (𝑚, 𝑛) = 𝑝1 min(𝑎1 ,𝑏1) . 𝑝2 min(𝑎2 ,𝑏2 ) . 𝑝3 min(𝑎3 ,𝑏3 ) … 𝑝𝑘 min(𝑎𝑘,𝑏𝑘)
2. [𝑚, 𝑛] = 𝑝1 max(𝑎1 ,𝑏1) . 𝑝2 max(𝑎2 ,𝑏2) . 𝑝3 max(𝑎3 ,𝑏3 ) … 𝑝𝑘 max(𝑎𝑘 ,𝑏𝑘)

Teorema 4
Jika 𝑚, 𝑛, 𝑡 ∈ ℤ+ dengan 𝑚 = 𝑝1 𝑎1 . 𝑝2 𝑎2 . 𝑝3 𝑎3 … 𝑝𝑘 𝑎𝑘
𝑛 = 𝑝1 𝑏1 . 𝑝2 𝑏2 . 𝑝3 𝑏3 … 𝑝𝑘 𝑏𝑘
𝑡 = 𝑝1 𝑐1 . 𝑝2 𝑐2 . 𝑝3 𝑐3 … 𝑝𝑘 𝑐𝑘
dengan 𝑝1 , 𝑝2 , … , 𝑝𝑘 bilangan-bilangan prima, maka
1. (𝑚, 𝑛, 𝑡) = 𝑝1 min(𝑎1 ,𝑏1,𝑐1 ) . 𝑝2 min(𝑎2 ,𝑏2 ,𝑐2 ) . 𝑝3 min(𝑎3 ,𝑏3 ,𝑐3 ) … 𝑝𝑘 min(𝑎𝑘 ,𝑏𝑘,𝑐𝑘)
2. [𝑚, 𝑛, 𝑡] = 𝑝1 max(𝑎1 ,𝑏1 ,𝑐1 ) . 𝑝2 max(𝑎2 ,𝑏2 ,𝑐2 ) . 𝑝3 max(𝑎3 ,𝑏3 ,𝑐3 ) … 𝑝𝑘 max(𝑎𝑘,𝑏𝑘,𝑐𝑘)

Contoh:
Tentukan FPB dan KPK dari 198, 216, dan 252.

Penyelesaian:
Apabila tiga bilangan tersebut diuraikan atas faktor-faktor prima, maka diperoleh
198 = 2. 32 . 11
216 = 23 . 33
252 = 22 . 32 . 7
Uraian prima atas faktor-faktor prima tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
198 = 21 . 32 . 70 . 111
216 = 23 . 33 . 70 . 110
252 = 22 . 32 . 71 . 110
(198, 216, 252) = 2min(1,3,2) . 3min(2,3,2) . 7min(0,0,1) . 11min(1,0,0)
= 21 . 32 . 70 . 110
= 18
[198, 216, 252] = 2max(1,3,2) . 3max(2,3,2) . 7max(0,0,1) . 11max(1,0,0)
= 23 . 33 . 71 . 111
= 16.632

Teorema 5
Jika n suatu bilangan komposit, maka n memiliki pembagi positif k dengan 1 < 𝑘 ≤ √𝑛

Bukti:
Ambil n anggota bilangan komposit.
Akan ditunjukkan n memiliki pembagi positif k dengan 1 < 𝑘 ≤ √𝑛.
Karena n bilangan komposit, maka menurut Definisi Bilangan Prima n memiliki pembagi
positif selain 1 dan n itu sendiri yaitu ada 𝑙, 𝑚 ∈ ℤ+ sedemikian sehingga 𝑙𝑚 = 𝑛 dengan 1 <
𝑙 < 𝑛 dan 1 < 𝑚 < 𝑛.
Andaikan l dan m > √𝑛
Maka 𝑙. 𝑚 > √𝑛. √𝑛
𝑛>𝑛
∴ kontradiksi
Jadi haruslah l ≤ √𝑛 atau m ≤ √𝑛.
Ini berarti n memiliki pembagi positif k dengan 1 < 𝑘 ≤ √𝑛 yaitu 𝑘 = 𝑙 atau 𝑘 = 𝑚

Contoh:
Missal n = 1601 = 40 × 41, 40 adalah faktor dari 1601 dengan 1 < 40 < √1601

Teorema 6
Jika n suatu bilangan komposit, maka n memiliki pembagi prima p dengan 1 < 𝑝 ≤ √𝑛
Bukti:
Ambil n anggota bilangan komposit.
Akan ditunjukkan n memiliki pembagi prima p dengan 1 < 𝑝 ≤ √𝑛.
Karena n bilangan komposit, maka menurut Teorema 5 n memiliki pembagi k dengan 1 < 𝑘 ≤
√𝑛.
a. Kasus 1 : k bilangan prima
maka n memiliki pembagi prima k dengan 1 < 𝑘 ≤ √𝑛.
b. Kasus 2 : k bilangan komposit
Karena k bilangan komposit, maka menurut Teorema 2, ada bilangan prima 𝑝1 , 𝑝2 , … , 𝑝𝑡
sehingga 𝑘 = 𝑝1 . 𝑝2 … … 𝑝𝑡 dengan 1 < 𝑝𝑖 ≤ 𝑘, 𝑖 = 1,2,3, … , 𝑡.
Karena 𝑝1 |𝑘 dan 𝑘|𝑛 menurut Teorema Keterbagian ada 𝑝1 |𝑛
Ini berarti n memiliki pembagi prima 𝑝1 yaitu 1 < 𝑝 < 𝑘 ≤ √𝑛

Teorema 7
Jika n suatu bilangan prima, maka n tidak memiliki faktor prima p dengan 1 < 𝑝 ≤ √𝑛

Bukti:
Akan dibuktikan kontraposisi, yaitu
Jika n suatu bilangan komposit, maka n memiliki pembagi prima p dengan 1 < 𝑝 ≤ √𝑛
∴ terbukti (Teorema 6)

Contoh:
Misalkan 𝑛 = 2167
Periksalah apakah merupakan bilangan prima atau komposit?

Penyelesaian:
𝑝 ≤ √2167
𝑝 ≤ 46,55
Bilangan prima ≤ 46 adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 7, 41, dan 43. Karena 2, 3, 5, 7,
13, 17, 19, 23, 29, 31, 7, 41, 43 bukan pembagi dari 2167 dan 11 merupakan pembagi dari 2167
maka 2167 adalah bilangan komposit.

Anda mungkin juga menyukai