Anda di halaman 1dari 2

Nama : Umy Habiba

NIM : 1601 01 103


Kelas : B

Aktivitas Antivirus dan Imunostimulan


pada Andrographis panculata

Andrographis paniculata (Burma. F.) Nees adalah tanaman obat yang


dilaporkan memiliki anti HIV, anti bakteri patogenik, dan aktivitas
imunoregulasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas
ekstrak etanol pada Andrographis paniculata sebagai antivirus dan
imunostimulan. Andrographis paniculata (Burm. F.) adalah tanaman obat
yang banyak digunakan di berbagai negara. Unsur-unsur yang paling banyak
terdapat pada A. paniculata adalah diterpenoid, flavonoid, dan polifenol.
Diantara senyawa tunggal yang diekstraksi dari A. paniculata, andrografolid
adalah senyawa yang paling banyak dalam hal sifat bioaktif dan kelimpahan.
Ekstrak metanol dari A. paniculata, dan juga ekstrak kloroform dan heksana
dilaporkan dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur patogen.
Andrografolid dilaporkan memiliki kegiatan imunoregulasi dengan efek
berbeda pada pada model penyakit kekebalan yang berbeda, berperan
sebagai sebuah alat modulasi respons imun yang berubah.

Daun A. paniculata (sambiloto) dikeringkan menggunakan oven. Lalu,


digiling dengan penggiling sampai menjadi serbuk halus. Kemudian serbuk
tersebut dimaserasi dengan etanol 90% dan diaduk selama 24 jam. Hasil dari
maserasi tersebut disaring dengan vacuum pump dan diuapkan dengan
evaporator pada suhu 40ºC untuk memperoleh ekstrak yang kental. Ekstrak
etanol tersebut kemudian dianalisis dengan High Performance Liquid
Chromatogaphy (HPLC) untuk menentukan kandungan senyawa aktif
andrografolid. Sekitar 10 mg ekstrak dialrukan dengan metanol 10 mL,
kemudian disaring dengan penyaring yang memiliki ukuran pori-pori 0,45 μm
dan diameter 13 mm. HPLC telah diatur dengan sistem gradien linear dari
70:30 to 100:0 kemudian 70:30 dengan metanol. Aktivitas antivirus dari
ekstrak ditentukan dengan mengamati kemampuannya dalam menghambat
beban virus pada sel A549 yang ditransfeksi dengan Simian Retro Virus
(SRV) oleh Real Analisis Time - Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
Aktivitas ekstrak imunostimulan ditentukan oleh kemampuannya untuk
menginduksi proliferasi sel limfosit menggunakan 3- (4,5-dimethylthiazol-2-yl)
-2,5-diphenyltetrazolium bromide (MTT).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol. Hasil penelitian


menunjukkan bahwa ekstrak etanol dari A. paniculata yang digunakan dalam
penelitian ini mampu meningkatkan proliferasi sel limfosit di konsentrasi
rendah (1-16 μg / mL). Analisis HPLC pada ekstrak menunjukkan bahwa di
dalam ekstrak memang terkandung andrografolid. Diduga senyawa aktif ini
bertanggung dalam proliferasi sel limfosit. Nilai ambang siklus (Ct) mewakili
deteksi amplifikasi produk dalam siklus tertentu pada PCR analisis. Nilai Ct
awal yang lebih kecil berarti lebih banyak target diperkuat, sedangkan nilai
akhir Ct yang lebih besar menunjukkan target yang lebih sedikit diperkuat.
Kedua dari ekstrak etanol dan kontrol positif memiliki nilai Ct lebih besar dari
pada kontrol negatif yang mana menunjukkan bahwa A. paniculata, mirip
dengan Lamivudine, Memiliki aktivitas antiviral untuk menghambat replikasi
virus. Hasil dari peneletian ini serupa dengan Wiart et al.
(2005) yang menunjukkan andrographolide viricidal aktivitas melawan virus
herpes simpleks 1 (HSV-1) tanpa sitotoksisitas yang signifikan

Anda mungkin juga menyukai