Anda di halaman 1dari 3

MELAKUKAN PENGKAJIAN NYERI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/ /HD/ - 1/2
RS. BHAYANGKARA MAKASSAR XII/2018
Jl. Letjen MAppaoudang No. 63
Makassar
DASAR HUKUM Tanggal Terbit
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Disahkan,
Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara KARUMKIT BHAYANGKARA MAKASSAR
Republik Indonesia.
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 44 Desember
Tahun 2009 tentang rumah sakit
3. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik 2018
Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 tentang dr. FARID AMANSYAH Sp.Pd
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah
Sakit Bhayangkara Kepolisian Negara KOMBES POL NRP 70012136
Republik Indonesia

PENGERTIAN Tata cara melakukan pengkajian nyeri


Sebagai acuan yang seragam dalam hal prosedur melakukan

TUJUAN pengkajian nyeri untuk membantu dalam menegakkan


diagnose dan membuat rencana asuhan keperawatan

KEBIJAKAN Disesuaikan dengan kebijakan RS masing-masing


A. Tahap prainteraksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumya
2. Mencuci tangan
B. Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan tindakan pada klien dan keluarga
klien
C. Tahap kerja
PROSEDUR
1. Meakukan asesmen nyeri secara komprehensif, dengan
menggunakan skala nyeri:
Numeric Rating Scale :
a. Indikasi: pada pasien dewasa dan anak pada berusia >
3 tahun yang dapat menggunakan angka untuk
melambangkan intensitas nyeri yang dirasakannya.
b. Instruksi: klien akan ditanya mengenai intensitas nyeri
yang dirasakan dan dilambangkan dengan angka
MELAKUKAN PENGKAJIAN NYERI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/ /HD/ - 2/2
RS. BHAYANGKARA MAKASSAR XII/2018
Jl. Letjen MAppaoudang No. 63
Makassar
antara 0 – 10
Wong Baker Faces Pain Scale :
a. Indikasi : pada klien dewasa dan anak > 3 tahun yang
tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya
dengan angka, dengan gunakan asesmen.
b. Instruksi : klien diminta untuk menunjuk/memilih
gambar mana yang paling sesuai dengan yang ia
rasakan, tanyakan juga lokasi dan durasinya.
2.Pada klien dengan pengaruh obat anestesi, assessment
dan
3.penangan nyeri dilakukan dengan cara klien menunjukkan
respon berbagai ekspresi tubuh atau verbal akan rasa
nyeri.
4.Pada klien yang mengalami nyeri kardiak, lakukan
asesmen ulang setiap 8 menit setelah pemberian nitrat
atau obat -obatan intravena
5.Pada nyeri akut/kronik, lakukan asesment ulang tiap 30
menit sampai 1 jam setelah pemberian obat nyeri
6. Derajat nyeri yang meningkat hebat secara tiba – tiba,
terutama bila sampai menimbulkan perubahan tanda
vital,
merupakan tanda adanya diagnosis medis atau bedah
yang
baru (misalnya komplikasi pasca pembedahan, nyeri
neuropatik)
7. Menginformasikan hasil yang diperoleh kepada klien
MELAKUKAN PENGKAJIAN NYERI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/ /HD/ - 3/2
RS. BHAYANGKARA MAKASSAR XII/2018
Jl. Letjen MAppaoudang No. 63
Makassar
8. Mencuci tangan.
D. Tahap terminasi
1. Melakukan validasi perasaan klien
2. Berpamitan dengan klien
3. Mencatat hasil dan respon klien
1. Unit Hemodialisis
2. Instalasi Rawat Inap

UNIT YANG TERKAIT 3. Instalasi Rawat Jalan


4. ICU
5. IGD

Anda mungkin juga menyukai