Anda di halaman 1dari 24

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT AURA SYIFA KEDIRI


Nomor : 128/SK/RSAS/X/2016

TENTANG

PROGRAM KERJA PPI


DI
RUMAH SAKIT AURA SYIFA KEDIRI

DIREKTUR RUMAH SAKIT AURA SYIFA KEDIRI

Menimbang : a. Bahwa rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat
penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

b. Bahwa kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh rumah sakit pada
saat ini banyak menimbulkan dampak negatif seperti terjadinya penyakit
infeksi nosokomial HAIs yang memerlukan pencegahan dan pengendalian
baik secara kualitas maupun kuantitas.

c. Bahawa peningkatan mutu layanan rumah sakit melalui pencegahan dan


pengendalian infeksi di rumah sakit perlu dilaksanakan oleh semua unit kerja
di rumah sakit Aura Syifa Kediri meliputi kuantitas pelayanan, manajemen
risiko, clinical govermence, serta kesehatan dan keselamatan kerja.

d. Bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan yang


bermutu dan profesional khususnya pencegahan dan pengendalian infeksi di
Rumah Sakit Aura Syifa Kediri perlu suatu kebijakan.

e. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir c,d


perlu ditetapkan Keputusan Direktur tentang Kebijakan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit di Rumah Sakit Aura Syifa Kediri.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 29 tahun 2004 tentang Praktek


Kedokteran;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;

4. Peraturan Pemerintah RI Nomer 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan;

5. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 1691/


Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;

6. Keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer


270/MENKES/SK/III/2007 tentang Pedoman Managerial Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan lainnya.

7. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomer


129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;

8. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomer


1204/MENKES/Per/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit;

9. Keputusan mEntri Kesehatan Republik Indonesia Nomer


875/Menkes/SK/VIII/2001 tentang Penyusunan Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan;

10. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomer


876/Menkes/SK/VIII/2001 tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak
Kesehatan Lingkungan;

11. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomer


1335/Menkes/SK/VIII/2002 tentang Standar Operasional Pengambilan dan
Pengukuran Sampel Kualitas Udara Ruangan Rumah Sakit;

12. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomer


1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di Rumah Sakit;

13. Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit


dan Fasilitas Kesehatan Lainnya, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia tahun 2007;

14. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas
Kesehatan Lainnya, Depkes-Perdalin tahun 2007;

15. Pedoman Surveilans Infeksi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun


2011;
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AURA SYIFA KEDIRI TENTANG


PROGRAM KERJA PPI RUMAH SAKIT DI RUMAH SAKIT AURA SYIFA
KEDIRI.

KEDUA : Program kerja PPI Rumah Sakit Aura Syifa Kediri sebagaimana dimaksud dalam
diktum kesatu tercantum dalam lampiran keputusan ini.

KETIGA : Keputusan sebagaimana dimaksud dalam diktum kedua dapat dijadikan acuan
dalam menyusun pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah
Sakit Aura Syifa Kediri, dan wajib dilakukan evaluasi sekurang-kurangnya 3
(tifga) tahun sekali, dan apabila diperlakukan dapat dilakukan perubahan sesuai
dengan perkembangan yang ada.

KEEMPAT : Semua pembiayaan sebagai akibat dari timbulnya kebijakan ini dibebankan
pada anggaran Rumah Tangga Rumah Sakitb Aura Syifa Kediri.

KELIMA : Pembinaan dan Pengawasan penyelenggaraan Pencegahan dan Pengendalian


Infeksi di Rumah Sakit Aura Syifa Kediri dilaksanakan oleh Komite Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Aura Syifa Kediri.

KEENAM : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan,dan apabila terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kediri

Pada Tanggal : 3 Oktober 2016

Rumah Sakit Aura Syifa Kediri

Direktur,

dr. Beni Cahyo Kuncoro

NIK. 13104200469
PROGRAM KERJA
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RS AURA SYIFA KEDIRI

I. PENDAHULUAN

Dengan semakin tingginya tuntutan akan mutu pelayanan, maka kita sebagai
pengemban tugas kesehatan yang mengabdikan di RS Aura Syifa Kediri, harus tetap bisa
mempertahankan kualitas pelayanan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,
dimana masyarakat akan menentukan pilihannya dari sekian rumah sakit yang ada di dalam
kota malang ini. Untuk itu diperlukan adanya suatu usaha guna meningkatkan kualitas baik dari
sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang tetap harus terpelihara dengan baik. Di era
persaingan ini masyarakat akan selalu mengharapkan pemberian pelayanan yang manusiawi
dan bermartabat selain penampilan gedung yang megah dan bersih. Harapan masyarakat ini
yang seharusnya kita penuhi dengan selalu memberikan pelayanan yang terbaik serta
membina hubungan yang baik antar karyawan dengan pengunjung / pasien rumah sakit.
Berusaha mengoptimalkan semua kekuatan pelayanan yang dimiliki serta menambah dan
meningkatkan kualitas pelayanan lainya sebagai pendukung tercapainya pelayanan kesehatan
secara prima.
Peningkatan kualitas tidak hanya dilihat dari sarana, prasarana dan fasilitasnya saja
namun juga kualitas sumber daya manusia sebagai pelaksana pemberi pelayanan dengan
selalu mengasah diri melalui pendidikan formal maupun non formal. Salah satu jenis pelayanan
yang ikut menunjang tercapainya pelayanan kesehatan adalah pelayanan dibidang
pencegahan dan pengendalian infeksi. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi di
rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya merupakan suatu standar mutu
pelayanan dan penting bagi pasien, petugas kesehatan maupun pengunjung rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Pengendalian infeksi harus dilaksanakan oleh semua
rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya untuk melindungi pasien, petugas
kesehatan dan pengunjung dari kejadian infeksi dengan memperhatikan cost effectiveness
kegiatan PPI meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan serta
monitoring dan evaluasi.
Berkaitan dengan hal itu perlu adanya dukungan dana yang disusun sebagai program
kerja dan rancangan anggaran belanja yang diperlukan. Untuk itu dibuatlah suatu program
kerja serta perencanaan yang matang dalam mencapai tujuan yang diharapkan mempelancar
serta meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit secara umum dan khususnya dibidang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).

Diharapkan dengan adanya peningkatan mutu serta ketersediaan sarana dan


prasarana dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk mempercayakan dirinya dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan di RS.Aura Syifa Kediri.

II. LATAR BELAKANG


Program kerja ini dibuat sebagai acuan atau pijakan dalam merealisasikan semua
tujuan yang diharapkan di Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI). Visi, misi dan
tujuan dari pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit merupakan bagian dari visi,
misi tujuan rumah sakit itu sendiri dan dibuat terperinci sehingga dalam pelaksanaannya dapat
saling sinergis, integratif, tidak duplikatif, efektif dan efisien. PPI di rumah sakit merupakan
bagian dari penerapan standar pelayanan rumah sakit sehingga keberhasilannya dapat
ditampilkan untuk kelengkapan akreditasi rumah sakit.
Di seluruh dunia 10% (1,4 juta) pasien rawat inap di rumah sakit mengalami infeksi nosokomial tiap
tahun. Sedangkan di Negara Amerika Serikat terdapat 20.000 kematian tiap tahun akibat infeksi
nosokomial. Di Indonesia, penelitian yang dilakukan di 11 rumah sakit di DKI Jakarta pada tahun 2004
menunjukkan bahwa 9,8 % pasien rawat inap mendapat infeksi yang baru selama dirawat (Spiritia, 2006).
Kejadian infeksi nosokomial berupa plebitis di Indonesia adalah sebanyak 17,11% (Depkes RI Tahun
2006). Berdasarkan data yang diperoleh dari RS Aura Syifa pada bulan januari –mei 2017, rata-rata angka
HAI’s tertinggi pada bulan seperti ILO 0%, CaUTI 0%, VAP 0%, IADP 0%,Plebitis 43,7% dan Dekubitus
0%.
Salah satu penyebab terjadinya infeksi nosokomial adalah kurangnya kepatuhan terhadap kebersihan
tangan (Hand Hygiene). Hasil audit kepatuhan kebersihan tangan (Hand Hygiene) petugas tahun 2017 di
beberapa ruangan belum bisa mencapai 80%. Dari hasil audit kepatuhan yang paling rendah petugas
melakukan kebersihan tangan adalah saat sebelum kontak dengan pasien dan setelah kontak dengan
benda-benda sekitar pasien.
Berdasarkan data di atas, maka dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kepada pasien perlu
adanya program pemantauan dan evaluasi terhadap kejadian infeksi di Rumah Sakit Aura Syifa Kediri dan
melakukan audit kepatuhan.
III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Terlaksananya identifikasi & penurunan risiko infeksi yg didapat & ditularkan diantara pasien,
staf klinis, staf non klinis, tenaga kontrak, mahasiswa dan pengunjung.
B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kegiatan kewaspadaan isolasi (standar dan transmisi)
2. Meningkatkan kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit
3. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan petugas dalam pencegahan dan pengendalian
infeksi
4. Memonitor kejadian infeksi melalui surveilans
5. Memonitor penggunaan antibiotika di rumah sakit

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Kegiatan Pokok
a. Pencegahan Infeksi
b. Kewaspadaan Isolasi
c. Penggunaan antimikroba
d. Surveilans
e. Pendidikan dan Latihan
IV Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan
1. Kewapadaan Isolasi
Target Tempat Pelaksana dan
Kegiatan Tujuan Langkah-langkah kerja Rencana anggaran
waktu pelaksanaan Sasaran
Kebersihan tangan Meningkatan  Memenuhi fasilitas Sesuai dengan RKA Sepanjang Diseluruh Tim PPI RS Aura Syifa
kewaspadaan isolasi kebersihan tangan PPI di rumah sakit tahun area RS Aura Sasaran :
 Sosialisasi kebersihan Syifa Kediri 1. Petugas RS Aura
tangan 5 moment dan Syifa 80%
langkah kebersihan tangan 2. Pasien 70%
(setiap operan shiff) 3. Keluarga pasien
 Melakukan audit fasilitas 70%
kebersihan tangan 4. Pengunjung 70%
 Melakukan audit kepatuhan
kebersihan tangan
 Sosialisasi kembali HH
Penggunaan APD Meningkatkan  Sosialisasi kembali SPO APD Sesuai dengan RKA Sepanjang Diseluruh Tim PPI RS Aura Syifa
kewapadaan isolasi  Memenuhi fasilitas APD di PPI di RS Aura Syifa tahun area RS Aura Sasaran seluruh PPA
setiap unit Kediri Syifa Kediri RS Aura Syifa Kediri
 Melakukan audit fasilitas 80%
APD
 Melakukan audit kepatuhan
penggunaan APD
Peralatan Meningkatkan  Melakukan pemantauan Sesuai dengan RKA Setiap  Unit Tim PPI RS Aura Syifa
perawatan pasien kewaspadaan isolasi pemrosesan peralatan PPI di RS Aura Syifa bulan sterilisasi Sasaran :
pasien di unit sterilisasi. Kediri  Unit Rawat Kepatuhan
 Melakukan pemantauan jalan pemrosesan
kadaluarasa peralatan  Unit Rawat peralatan pasien
pasien (menggunakan inap sesuai dengan SPO
ceklist)  Unit rawat 85%
. khusus

Penanganan linen Meningkatan  Melakukan pemantauan Sesuai dengan RKA Setiap  Unit Tim PPI RS Aura Syifa
kewaspadaan isolasi penanganan linen di RS PPI di RS Aura Syifa hari Laundry Sasaran :
Islam A Yani Surabaya  Unit Rawat Kepatuhan
(menggunakan ceklist) jalan penanganan linen
 Unit Rawat sesuai dengan SPO
inap 100%
 Unit rawat
khusus

Manajemen limbah Meningkatkan  Melakukan pemantauan Sesuai dengan RKA Setiap  Unit Rawat Tim PPI RS Aura Syifa
dan benda tajam kewaspadaan isolasi pembuangan limbah benda PPI di RS Aura Syifa hari jalan Sasaran :
tajam Kediri  Unit Rawat Kepatuhan
(menggunakan ceklist) inap penanganan limbah
 Unit rawat dan benda tajam
 Pengelolaan sampah khusus sesuai SPO 100%
innfeksius dan cairan
tubuh
 Pengelolaan pembuangan
darah dan komponen darah

Pengendalian Meningkatkan  Melakukan pemantauan Sesuai dengan RKA Setiap Seluruh Area Tim PPI RS Aura Syifa
lingkungan kewapadaan isolasi desinfeksi lingkungan PPI di RS Aura Syifa hari RS Kediri
perawatan pasien Kediri Sasaran :
 Melakukan pengendalian  Area RS tidak ada
Vektor (outshourching pest kucing
control)  Unit Gizi tidak ada
 Bekerjasama dengan unit lalat
Kesling dalam melakukan
pengendalian Lingkungan
 Uji Swab Udara, lantai Ruang OK dan

diruang resti 1tahun Perinatal


sekali Resti

Penyuntikan yang Meningkatkan  Melakukan pemantauan non Non Budgeting Sepanjang  Unit Rawat Tim PPI RS Aura Syifa
aman kewaspadaan isolasi recapping tahun jalan Sasaran :
 Melakukan pemantauan  Unit Rawat Kepatuhan perawat
tehnik pencampuran obat inap melakukan
sediaan steril  Unit rawat penyuntikan yang
 Melakukan pemantauan khusus aman 100%
penyuntikan dengan tehnik
aseptik
 Sosialisasi praktek
penyuntikan yang aman
 Koordinasi dengan unit
Farmasi tentang cara dan
sosialisasi Pencampuran
Sediaan Steril di ruangan
 Monitor dan evaluasi hasil
audit
 Melakukan RTL hasil audit
 Laporan hasil audit kepada
Direktur RS Aura Syifa
Kesehatan Meningkatkan  Pemeriksaan kesehatan bagi Sesuai dengan Dilakukan Area kerja Tim PPI RS Aura Syifa
Karyawan kewaspadaan isolasi pegawai baru kebijakan Rumah 1X dalam resiko tinggi Kediri
 Medical check up bagi Sakit 1 tahun  OK Sasaran 100 %
tenaga kesehatan  VK petugas di area
 Sosialisasi dan pemantauan  IGD beresiko tinggi
kejadian pasca pajanan  ICU
 Skrining HbsAg dan anti Hbs  Perinatal
 Imunasasi Hepatitis B bagi  STERILISASI
karyawan terutama di  LABORATO
tempat kerja resiko tinggi RIUM
kemudian dilanjutkan untuk  PELAKSANA
semua karyawan DI KAMAR
 Pemeriksaan Swab Anal JENAZAH
pada bagian gizi  UNIT LINEN
 RAWAT
INAP
 RAWAT
JALAN
Penempatan Meningkatkan  Melakukan pemantauan Non Budgeting Setiap ada Ruang Isolasi Tim PPI RS Aura syifa
pasien kewaspadaan isolasi penempatan pasien pasien Kediri
(prosedur isolasi) (menggunakan ceklist) dengan
penyakit
menular
Kebersihan Meningkatkan  Sosialisasi Etika Batuk Sesuai dengan RKA Setiap Seluruh area Tim PPI RS Islam A
pernapasan / Etika kewaspadaan isolasi PPI di RS Aura Syifa hari RS Aura Syifa Yani Surabaya
Batuk Kediri Kediri Sasaran
1. Petugas 80%
2. Pasien 75%
3. Keluarga pasien
75%
Pengelolaan Meningkatkan  Sosialisasi SPO pengelolaan Non budgeting Setiap ada Unit Bina Tim PPI RS Aura Syifa
jenazah kewaspadaan isolasi jenazah dengan benar translit Rohani
jenasah
Monitoring Mengurangi  Monitoring kegiatan Non budgeting Setiap Unit Gizi Tim PPI
kegiatan kontaminasi dalam penyajian makanan ke bulan
pelayanan kegiatan pelayanan pasien
makanan makanan  Monitoring kegiatan
pelayanan makanan dari
pihak luar

2. Monitoring Kejadian Infeksi


Rencana Target Tempat Pelaksana dan
Kegiatan Tujuan Langkah-langkah kerja
anggaran waktu pelaksanaan Sasaran
Monitor kejadian Memonitor kejadian  Surveilans HAIs ( IDO, ISK, VAP, Sesuai Sepanjang -Rawat Inap IPCN
Infeksi Rumah Sakit infeksi Rumah Sakit HAP, IADP, PHLEBITIS) dengan tahun -Rawat Jalan Sasaran :
 Membuat blangko surveilans RKA PPI di (Poli bedah,  ISK ≤ 4,7 ‰
 Sosialisasi pengisian formulir RS Aura poli obsgyn)  Plebitis 15‰
surveilans Syifa  IDO ≤ 2%
 Melakukan analisa hasil Kediri  VAP ≤ 5,8‰
surveilans  HAP ≤ 1‰
 Melakukan RTL hasil analisa 3 bulan  IADP ≤ 5‰
surveilans sekali  Dekubitus 0%
 Melaporkan hasil surveilans
kepada direktur 3 bulan
sekali

Monitoring dampak Meminimalkan  Melakukan rapat koordinasi Sesuai Saat ada Area RS Aura Tim PPI
renovasi dan dampak resiko rencana renovasi dan dengan kegiatan Syifa Kediri Sasaran :
pembangunan infeksi akibat pembangunan RKA PPI di renovasi  Petugas
renovasi dan  Memasukkan kebutuhan PPI RS Aura atau bangunan
pembangunan terkait dengan renovasi dan Syifa konstruksi melaksanakan
konstruksi dalam rencana Kediri kegiatan sesuai
anggaran kegiatan renovasi dan dengan ICRA
konstruksi ≥80%
 Membuat ICRA renovasi atau
Konstruksi bangunan
 Rapat koordinasi hasil ICRA
 Pemantauan saat terjadi
renovasi dan pembangunan
( menggunakan cek list)
 Monitoring dan evaluasi hasil
ICRA
3. Pengurangan Infeksi pada pelayanan pasien dan pengunjung
Rencana Target Tempat Pelaksana dan
Kegiatan Tujuan Langkah-langkah kerja
anggaran waktu pelaksanaan Sasaran
Pengurangan infeksi Mengurangi  Pembuatan brosur, poster, Sesuai jan 2017 - Area RS Tim PPI
pada pelayanan pasien terjadinya risiko banner hand hygiene, etika dengan Sasaran :
dan pengunjung infeksi pada pasien batuk RKA PPI di  Tersedia brosur,
dan pengunjung  Edukasi tata cara hand hygiene RS Aura Setiap banner,poster
yang benar kepada pasien rawat Syifa hari cuci tangan dan
jalan dan rawat inap Kediri etika batuk
 Edukasi etika batuk  ≥ 75% pasien
 Edukasi membuang sampah yang rawat jalan dan
benar rawat inap
 Monitoring pelaksanaan edukasi Setiap terpapar hand
tata cara hand hygiene pada bulan hygiene dengan
pasien dan pengunjung benar, etika
 Evaluasi pengurangan infeksi batuk dan

pada pasien dan pengunjung membuang


sampah serta
mematuhinya
4. Pelaksanaan ICRA
Rencana Target Tempat Pelaksana dan
Kegiatan Tujuan Langkah-langkah kerja
anggaran waktu pelaksanaan Sasaran
Pelaksanaan ICRA Melakukan assesmen  Pembuatan ICRA HAIs Non Januari - Area RS Tim PPI
risiko terkait  Monitoring pelaksanaan ICRA budgeting 2017 Sasaran :
pelayanan HAIs  Pelaksanaan
kesehatan di area  Evaluasi pelaksanaan ICRA HAIs assesment ICRA
RS dan Rencana tindak lanjut HAIs sesuai
 Pelaporan pelaksanaan ICRA HAIs dengan hasil
surveilans yang
telah
dilaksanakan

5. Monitoring Penggunaan Antibiotika


Rencana Target Tempat Pelaksana dan
Kegiatan Tujuan Langkah-langkah kerja
anggaran waktu pelaksanaan Sasaran
Mencatat jenis Mengetahui jumlah  Belum dilakukan karena belum - Tahun - -
antibiotika yang dan jenis pemakaian ada apoteker klinis di RS 2017
dipakai antibiotika
Membuat peta pola Mengetahui  Belum terlaksana karena belum Non
kuman sensitivitas mikroba terbentuk Tim PPRA RS budgeting
di RS
6. Investigasi outbreak
Rencana Target Tempat Pelaksana dan
Kegiatan Tujuan Langkah-langkah kerja
anggaran waktu pelaksanaan Sasaran
Investigasi Outbreak Dapat melaksanakan  Identifikasi masalah KLB Sesuai RKA Inside Area RS yang Pelaksana : Tim
( KLB ) investigasi sesuai  Penanganan KLB PPI di RS ntil terkait KLB RS Aura Syifa
alur outbreak bila  Monitoring dan evaluasi dengan Kediri
terjadi penanganan KLB kejadian KLB
KLB(outbreak)  Pencatatan dan pelaporan
KLB kepada Direktur

7. Sumber Daya Manusia (Peningkatan Kualitas SDM (IPCN, IPCLN)


Rencana Target Tempat Pelaksana dan
Kegiatan Tujuan Langkah-langkah kerja
anggaran waktu pelaksanaan Sasaran
Membuat usulan Meningkatkan Membuat usulan Proposal Rp Sewak Info HIPPI Pelaksana : Diklat
pelatihan TOT IPCN pengetahuan, sikap 14.000.000 tu Sasaran
dan IPCN Lanjutan dan keterampilan jt waktu  IPCN
dalam melakukan
Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
di RS Aura Syifa
Sosialisasi PPI kembali Meningkatkan  Sosialisasi PPI pada karyawan Ruang Pelaksana: Tim PPI
HH dan APD pengetahuan, sikap baru, mahasiswa praktek atau pertemuan Sasaran :
dan keterampilan magang PKL  Karyawan baru
tentang Pencegahan  Mahasiswa
dan Pengendalian praktek, magang
Infeksi PKL

8. Fasilitas dan Peralatan PPI

Kegiatan Tujuan Langkah-langkah kerja Rencana Target Tempat Pelaksana


anggaran waktu pelaksanaan
Pengurusan ijin Memastikan  Melakukan koordinasi dengan Sesuai Tahun 2017 Ruang Komite PPI dan
kegiatan tidak pihak RS tentang tindak lanjut dengan Pertemuan Managemen RS
menyalahi aturan pengurusan AMDAL dan TPS kebijakan RSI
nyang berlaku pihak ke 3 insenerator RS ( Rumah Sakit
koordinasi dengan unit kesling
),ijin TPS limbah padat non
infeksius

Penggantian/penamba Memastikan  Melakukan pemantauan dan Sesuai Tahun 2017 Semua Komite PPI dan
han terkait dengan fasilitas terkait pengajuan fasilitas kebersihan dengan unit/ruang Managemen RS
kegiatan PPI kegiatan PPI tangan, fasilitas APD kebijakan
terpenuhi  Mengajukan sambungan SIMRS Rumah Sakit Ruang Komite
di ruang Komite PPI PPI
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Observasi
2. Monitoring
3. Audit
4. Melakukan pendidikan dan pelatihan tentang PPI dasar
5. Sensus harian/ surveilans
6. Membuat laporan setiap bulan
7. Membuat analisis setiap 3 bulan sekali
8. Membuat laporan tahunan

VI. SASARAN
1. Pasien
2. Petugas
3. Pengunjung

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan anggaran Rumah Sakit berdasarkan pengajuan dari
Tim PPI (RAPB Rumah Sakit, terlampir) dan disusun sesuai dengan jadwal pelaksanaan Januari
2017 sampai dengan Desember 2017.

Tahun 2017 Keterangan


No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Kewaspadaan isolasi

 Kebersihan tangan x X x x x x x x x x x x
 Penggunaan APD x X x x x x x x x x x x
 Peralatan perawatan
x X x x x x x x x x x x
pasien
 Penanganan linen x X x x x x x x x x x x
 Manajemen limbah
x X x x x x x x x x x x
dan benda tajam
 Pengendalian
x X x x x x x x x x x x
lingkungan
 Penyuntikan yang x X x x x x x x x x x x
Tahun 2017 Keterangan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
aman
 Kesehatan karyawan x
 Penempatan pasien x x x x x x x x x x x
 Etika batuk x x x x x x x x x x x x
 Pengelolaan jenazah x x x x x x x x x x x x
2. Monitoring Kejadian Infeksi
Monitor kejadian
Infeksi Rumah Sakit
x x x x x x x x x x x x
(IDO,ISK,VAP,HAP,IADP
PHLEBITIS)
Monitoring dampak Saat ada
renovasi dan kegiatan
x x x x x x x x x x x x
pembangunan renovasi
konstruksi
3. Pengurangan infeksi pada pelayanan pasien dan pengunjung
Pembuatan brosur,
poster,banner hand x
hygiene, etika batuk
Edukasi hand hygiene
dan etika batuk pada x x x x x x x x x x x x
pasien dan pengunjung
4. Pelaksanaan ICRA
Membuat ICRA x
Evaluasi dan pelaporan x
5. Monitoring Penggunaan Antibiotika
Belum bisa
 Mencatat jenis dilakukan krn
antibiotika - - - - - - - - - - - - belum ada
apoteker
klinis
 Membuat peta pola - Belum
kuman - - - - - - - - - - - dilakukan
belum
Tahun 2017 Keterangan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
terbentuk TIM
PPRA
6. Investigasi outbreak
Melakukan investigasi
Insidentil bila ada kejadian outbreak(KLB)
outbreak
7. Diklat
Platihan TOT IPCN x
Platiahan IPCN Belum
Lanjutan terjadwal
Platihan pemasangan HIPPI
IV x
Sosialisasi kembali HH x
dan APD
8. Fasilitas dan Peralatan PPI
Pengurusan ijin TPS
limbah padat non
x
Infeksius,incinerator
pihak ke 3
Penggantian atau
penambahan terkait x x x x x x x x x x x
kegiatan PPI
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh IPCN. Monitoring dan
evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja dilaporkan 1 bulan sekali dalam bentuk laporan
bulanan pada rapat tim PPI. Pembahasan hasil pelaksanaan program kerja dilaksanakan 3 bulan
sekali bersamaan dengan pembahasan hasil surveilans PPI di komite PPI. Laporan PPI tertuang
dalam bentuk dokumen tertulis yang ditandatangani ketua komite PPI dan IPCN. Laporan bulanan
diserahkan kepada Direktur dan Komite Mutu.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


a. Pelaporan atas pelaksanaan kegiatan program disampaikan berupa :
1) Laporan Bulanan
Sebagai laporan internal yang merupakan rekapitulasi hasil audit kegiatan PPI yang
dilaporkan kepada tim mutu dan Direktur RS Aura Syifa Kediri, dan unit yang terkait
2) Laporan 3 bulan
Sebagai laporan internal yang merupakan rekapitulasi hasil audit kegiatan PPI yang
dilaporkan kepada Direktur dan tim mutu
3) Laporan tahunan
Sebagai laporan internal yang merupakan rekapitulasi hasil kegiatan program pencegahan
dan pengendalian yang dilaporkan kepada Direktur.
b. Pencatatan dan pelaporan evaluasi pelaksanaan kegiatan disusun oleh IPCN dan ditandatangi
oleh ketua komite PPI
c. Laporan pelaksanaan program kerja dilampiri bukti dokumen pelaksanaan program seperti daftar
hadir, materi sosialisasi atau notulensi. Bila diperlukan foto-foto dokumentasi pelaksanaan
kegiatan program. Evaluasi keseluruhan program dilaksanakan pada akhir tahun program.
X. Penutup
Dengan adanya program kerja Pencegahan dan Pengendalian Infeksi tahun 2017
diharapkan dapat menjadi acuan atau pedoman untuk melakukan perbaikan dalam rangka
peningkatan mutu dan keselamatan pasien dalam hal pelayanan Pencegahan dan pengendalian
Infeksi di RS Aura Syifa Kediri

Disetujui oleh Diketuai oleh


Direktur RS Aura Syifa Ketua Komite PPI

dr. Beni Cahyo Kuncoro dr. Singgih Pudjo W, Sp.PK


DAFTAR PUSTAKA

Pedoman pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi, cetakan ketiga, kemenkes PERDALIN,
Jakarta:2003.

Anda mungkin juga menyukai