Anda di halaman 1dari 6

Referat

Terapi Oksigen (O2)

Nama: Tria Puspa Ningrum Tanda Tangan


NIM : 11.2019.022
……………………….
Telah Menyetujui,
Dr. Pembimbing: dr. Endah, Sp.P
……………………….

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
RSUD TARAKAN
PERIODE 21 OKTOBER 2019 – 28 DESEMBER 2019

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat yang telah diberikan sehingga
tugasan referat ini dapat diselesaikan dengan baik. Referat dengan judul “Terapi Oksigen (O2)”
ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas pada Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam
(Bagian Paru) Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana di RSUD Tarakan, Jakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, tugas ini tidak dapat
diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:

1) Dr Ganda, Sp.P, selaku SMF Bagian Paru Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam.
2) Dr Barry, Sp.PD, selaku Koordinator Koas IPD.
3) Dr Endah, Sp.P selaku pembimbing utama yang telah memberikan bimbingan dan banyak
masukan dalam proses pelaksanaan referat ini.
4) Rasa terima kasih juga saya berikan kepada semua pihak yang telah membantu saya
menyelesaikan tugasan referat ini.

Akhir kata, saya berharap Tuhan yang Maha Esa berkenan membalas semua kebaikan kalian.
Semoga referat ini juga dapat membawa manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
terutama dalam bidang kedokteran.

Jakarta, 28 November 2019

Tria Puspa Ningrum

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ vi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 7
2.1 Anatomi Sistem Pernapasan ............................................................. 7
2.2 Tahap Respirasi ................................................................................. 9
2.2.1 Ventilasi ................................................................................... 9
2.2.2 Difusi....................................................................................... 10
2.2.3 Perfusi ..................................................................................... 10
2.3 Hipoksia ........................................................................................... 11
2.4 Definisi Terapi Oksigen (O2) ........................................................... 13
2.5 indkasi Terapi Oksigen (O2) ............................................................ 13
2.5.1 Terapi Oksigen (O2) Jangka Pendek ...................................... 14
2.5.2 Terapi Oksigen (O2) Jangka Panjnag ..................................... 15
2.6 Kontraindkasi Terapi Oksigen (O2) ................................................. 16
2.7 Teknik Pemberian Terapi Oksigen (O2) .......................................... 16
2.7.1 Alat Terapi Oksigen (O2) Arus Rendah ................................ 18
2.7.2 Alat Terapi Oksigen (O2) Arus Tinggi .................................. 22
2.8 Pedoman Pemberian Terapi Oksigen (O2) ...................................... 23
2.9 Efek Samping Pemberian Terapi Oksigen (O2) .............................. 23
BAB III PENUTUP .................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 26

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Indikasi Terapi Oksigen (O2) Jangka Pendek ............................... 28


Tabel 4.2 Indikasi Terapi Oksigen (O2) Jangka Panjang ............................. 28
Tabel 4.3 Fraksi Oksigen (O2) (FiO2) pada alat Terapi Oksigen (O2) Arus
Rendah dan Arus Tinggi .............................................................................. 29

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Nasal Canul ............................................................................... 6
Gambar 2.2 Nasal Kateter ............................................................................. 7
Gambar 2.3 Sungkup Muk Tanpa Kantung Penampung .............................. 8
Gambar 2.4 Sungkup Muka Partial Rebreathing .......................................... 9
Gambar 2.5 Sungkup Muka Partial Nonrebreathing.................................... 10
Gambar 2.6 Oksigen Transtrakeal ............................................................... 11
Gambar 2.6 Sungkup Venturi ...................................................................... 11

v
BAB I
PENDAHULUAN

Sejatinya manusia adalah organisme hidup yang terdiri dari sel sebagai unit kehidupan
dasar. Setiap organ yang menyusun sistem tubuh manusia terdiri atas sekelompok sel yang berbeda
yang disatukan oleh struktur pendukung interseluler dan setiap jenis sel secara khusus disesuaikan
untuk melakukan satu atau beberapa fungsi tertentu. Meski berbeda jenis dan fungsinya, semua sel
memiliki karakteristik atau sifat yang sama yaitu pada setiap sel, oksigen (O2) akan bereaksi
dengan karbohidrat, lemak, protein serta vitamin dan mineral untuk menghasilkan energi yang
diperlukan untuk fungsi sel yang kemudian digunakan untuk melakukan aktivitas manusia sehari-
hari melalui berbagai proses reaksi kimia. Dari berbagai proses reaksi kimia tersebut nantinya akan
dihasilkan pula gas karbon dioksida (CO2) sebagai produk sisa yang perlu dikeluarkan oleh sel. 1,2
Respirasi atau pernapasan dapat didefinisikan sebagai proses pertukaran gas-gas
(memeroleh oksigen atau O2 untuk digunakan oleh sel-sel tubuh dan mengeluarkan karbon
dioksida atau CO2 yang dihasilkan oleh sel-sel tubuh) antara organisme hidup dan lingkungan
sekitarnya. Pada kondisi normal, manusia mampu menghirup udara atmosfir yang me-ngandung
sebanyak 21% oksigen (O2) dengan tekanan parsial sebesar 150 mmHg melalui sistem respirasi
yang selanjutnya ketika sampai di alveoli tekanan parsial-nya akan turun menjadi 103 mmHg
akibat pengaruh tekanan uap air yang terjadi pada jalan napas. Pada alveoli, oksigen (O2) akan
segera berdifusi ke dalam aliran paru melalui proses aktif akibat perbedaan tekanan. Di dalam
darah, sebagian besar (97%) oksigen (O2) akan terikat dengan hemoglobin (Hb) dan sebagian kecil
(3%) akan larut dalam plasma yang selanjutnya akan diedarkan ke seluruh jaringan tubuh untuk
keperluan metabolisme.2,3
Sejak penemuan penting mengenai molekul oksigen (O2) oleh Joseph Priestley pada
tahun 1775 dan bukti adanya pertukaran gas pada proses pernapasan oleh Lavoisier, oksigen (O2)
menjadi suatu cara pengobatan dalam perawatan pasien. Sebelum tahun 1920, suplementasi
oksigen (O2) dievaluasi oleh Baruch dan akhirnya pada tahun 1920, ditetapkan suatu konsep
bahwa oksigen (O2) dapat digunakan sebagai terapi. Pemberian oksigen pada pasien-pasien
dengan hipoksemia dapat memperbaiki harapan hidup, hemodinamik paru dan kapasitas latihan
selain itu, pemberian oksigen (O2) pada pasien-pasien dengan penyakit paru membawa dampak
meningkatnya jumlah perawatan pasien.4

vi

Anda mungkin juga menyukai