Bab 5
Bab 5
Banyuwangi yang dilaksanakan pada bulan Mei 2019. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan lembar kuesioner yang diisi oleh siswa (responden), maka tahap
sebagai berikut:
terakreditasi A dan memiliki fasilitas yang cukup memadai. Luas tanah dari
56
57
2018/2019 sebanyak 3942 anak. Sedangkan jumlah guru beserta staf yang
aktif berkisar 408 orang. Fasilitas juga sarana dan prasarana yang terdapat
Lapangan Voly, Pos Security, WIFI dan hotspot area disetiap ruangan yang
2 Siswi (7%)
28 siswa
(93%)
Laki-laki Perempuan
(93%).
usia 16
77%
17 responden (57%).
Kecerdasan
Emosional Tinggi Sedang Rendah Total
Ling
kungan N % N % N % N %
sekolah
Sangat Baik - - 1 3% - - 1 3%
Baik 7 23% 10 33% - - 17 57%
Tidak Baik 2 7% 10 33% - - 12 40%
Total 9 30% 21 70% - - 30 100%
Dari tabel 5.1 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden
Correlations
Lingkungan Kecerdasan
Sekolah Emosional
N 30 30
N 30 30
penelitian adalah uji rank spearman dengan hasil SPSS ρ= 0,000. Sehingga dapat
61
disimpulkan bahwa ρ= 0,000 < α=0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti
ada hubungan yang signifikan antara lingkungan sekolah dengan kecerdasan emosional
remaja kelas X di SMKN1 Glagah Banyuwangi tahun 2019. Tingkat keeratan dari hasil
5.2 Pembahasan
Berdasarkan data hasil penelitian pada diagram 5.3 diketahui bahwa dari 30
(57%).
Syah (2013). Dimana yang termasuk dalam lingkungan sosial sekolah adalah guru,
staf dan teman sebayanya dan yang termasuk dalam lingkungan nonsosial sekolah
adalah fasilitas dan sarana prasana yang di gunakan. Rata-rata anak sekolah
menghabiskan waktu 7 jam sehari. (Sarwono, 2002 dalam Woro Priatini dkk.,
2008: 44). Hal ini berarti sepertiga waktunya dihabiskan disekolah, melalui
sudah diisi oleh responden. Pada kuesionare lingkungan sekolah dengan rentang
skor tertinggi yaitu antara 90-100 terdapat pada soal no 1, 3, 4, 7, 8, 9, 17, dan 21.
Dimana soal tersebut membahas tentang lingkungan sosial dan non sosial sekolah.
yang baik menurut siswa adalah lingkungan sekolah yang memiliki fasilitas dan
Seperti ruang kelas yang nyaman dan aman dengan fasilitas AC, LCD Proyektor,
taman, laboratorium, ruang praktek, dan hotspot area yang dapat dengan mudah
diakses oleh para siswa, dan lingkungan di sekolah yang kondusif. Dengan begitu
yang ada. Selain itu kegiatan ekstrakurikuler yang berjalan adalah pramuka.
Dimana dengan pramuka siswa dapat lebih aktif dan kreatif. Selain itu siswa dapat
berinteraksi dengan alam seperti lingkungan sekitar dan interaksi dengan teman
mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi (to manage our emotional life
diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial (Goleman,
memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, serta membina hubungan
dengan orang lain. Jelas bila seorang individu mempunyai kecerdasan emosi
63
tinggi, dapat hidup lebih bahagia dan sukses karena percaya diri serta mampu
menguasai emosi atau mempunyai kesehatan mental yang baik. Remaja yang
satunya adalah jenis kelamin menurut Goleman (2009). Dalam suatu penelitian
pada remaja laki-laki dan perempuan. Remaja perempuan lebih cenderung lebih
dan Awasthi (2005) tentang perbedaan kecerdasan emosional yang ditinjau dari
emosional sedang. Hal ini mungkin dikarenakan mayoritas siswa yang terdapat
kemarahannya kepada orang lain ketika mereka merasa telah ditantang. Perbedaan
emosional laki-laki dan perempuan yang sering muncul yaitu menyoroti peran
sosial dan hubungan dengan orang lain. Sebagai contoh perempuan lebih mungkin
mendiskusikan emosi dalam hal hubungannya dengan orang lain. Mereka juga
lebih mungkin untuk mengekspresikan rasa takut dan sedih (Santrock, 2014). Akan
64
oleh pola interaksi guru terhadap siswa dan siswinya. Terkadang tanpa sadar guru
memberikan perlakuan yang berbeda antara siswa dan siswi (Herdiansyah, 2016)
Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa sebagian besar remaja berusia
hal ini remaja mempunyai arti luas yang mencangkup kematangan mental,
emosional, sosial, dan fisik. Perubahan emosi yang terjadi pasa usia remaja
merupakan keadaan yang labil. Keadaan seperti ini menyebabkan remaja gagal
Hal ini juga didukung dari hasil kuesioner yang menunjukan bahwa sebagian
perhitungan bahwa rentang nilai antara 90-100 terdapat pada soal no. 1, 7, 9, 14,
19, 20, dan 24. Dimana soal tersebut menunjukan bahwa remaja mampu
mengambil tindakan dan bangkit setiap kali mengalami kesedihan dan kegagalan
dari lingkungan.
dengan menggunakan SPSS, nilai ρ dengan dk=30 adalah 0.000 dan α adalah 0.05.
Dapat disimpulkan bahwa ρ = 0.000 < α = 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak
yang berarti ada hubungan yang signifikan antara lingkungan sekolah dengan
2019. Tingkat keeratan dari hasil tersebut adalah 0,611 yang artinya memiliki
dapat diartikan bahwa lingkungan sekolah yaitu seluruh kondisi yang ada di
lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial yang berpengaruh dan bermakna bagi
kemampuan untuk mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain,
baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain (Nggermanto, 2008).
Istilah “kecerdasan emosional” pertama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh
psikolog Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari University
emosi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor otak, faktor keluarga dan
pemilikan perasaan untuk belajar mengakui, menghargai pada diri dan orang lain
66
serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energi emosi dalam
pendidikan, dan pola asuh orang tua), dan non formal (sosial dan budaya). Salah
satu faktor eksternal yang dapat berpengaruh besar terhadap perkembangan emosi
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wulansari (2014)
Lingkungan sosial sekolah merupakan guru, staf dan teman sebaya dikelas
sedangkan lingkungan nonsosial adalah fasilitas dan sarana dan prasarana yang
memadai.
siswa dengan guru, siswa dengan staf di sekolah, dan siswa dengan teman
67
atau siswanya karena tidak akan berpengaruh pada remaja. Anggapannya adalah
remaja masih terlalu muda dan masih belum mengerti. Anggapan seperti ini adalah
sikap yang salah besar karena remaja yang baik memiliki kemampuan mengontrol
emosinya dengan baik dan tida melakukan hal-hal yang dapat melanggar aturan.
Memang saat itu remaja tidak langsung mengungkapkan apa yang dirasakan atau
dialami, namun suatu saat bisa saja remaja akan mengungkapkan dan
negatif.
Glagah Banyuwangi, hal ini dikarenakan banyak faktor. Dari hasil penelitian
keluarga dirumah yang merupakan tempat seorang anak dalam menuntut ilmu,