3. Tipe keluarga
a. Secara tradisional
Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan
anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.
Keluarga Besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga
lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek-nenek, paman-bibi).
b. Secara modern
(Berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa individualisme) maka
pengelompokkan tipe keluarga selain diatas adalah:
Tradisional Nuclear
Keluarga inti (ayah, ibu dan anak) tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-
sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja di luar
rumah.
Reconstituted Nuclear
Pembentukan keluarga baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali
suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu
bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru, satu/keduanya
dapat bekerja di luar rumah.
Niddle Age/Aging Couple
Suami sebagai pencari uang, istri di rumah/kedua-duanya bekerja di rumah, anak-
anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karier.
Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang keduanya atau salah
satu bekerja di luar rumah.
Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian pasangannya dan anak-
anaknya dapat tinggal di rumah atau di luar rumah.
Dual Carrier
Suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak.
Commuter married
Suami istri atau keduanya orang orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu.
Keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk
kawin.
Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
Institusional
Anak-anak atau orang dewasa tinggal dalam suatu panti-panti.
Comunal
Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogamy dengan anak-
anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
Group Marriage
Satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunannya di dalam satu kesatuan
keluarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang lain dan semua adalah orang tua
dari anak-anak.
Unmaried Parent and Child
Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anaknya diadopsi.
Cohibing Coiple
Dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.
Gay and lesbian family
Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama.
4. Peran dan fungsi pokok keluarga
Peran formal dalam keluarga adalah:
a. Peranan Ayah: sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak berperan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman. Juga sebagai kepala
keluarga, sebagai angggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
b. Peranan Ibu: sebagai sitri dari suami dari ibu dari anak-anak berperan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik bagi anak-anaknya,
pelindung dari salah satu anggota kelompok sosial, serta sebagai anggota masyarakat
di lingkungan disamping dapat berperan pula sebagai pencari nafkah tambahan
keluarga.
c. Peranana Anak: adalah melaksanakan tugas peranana psikologis sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fiisk, mental, sosial dan spiritual.
Menurut Friedman,1998 (dikutip dari Suprajitno, 2004), secara umum fungsi keluarga
adalah sebagai berikut:
a. Fungsi afektif (the affective function)
Adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk
mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini
dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga.
b. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi (socialization and social placement
function)
adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan social
sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain diluar rumah.
c. Fungsi reproduksi (the reproductive function)
adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
d. Fungsi ekonomi (the economic function)
Yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan
tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan (the health are function)
Yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap
memiliki produktivitas tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di
bidang kesehatan.
3. Manifestasi klinis
Gartritis Akut:
a. Nyeri lambung
b. Mual muntah
c. Terjadi perdarahan pada saluran pencernaan
Gastritis Kronik:
a. Nyeri ulu hati
b. Mual muntah
c. Rasa asam di mulut
d. Tidak ada nafsu makan
e. Pusing
f. Lemah
4. Komplikasi
a. Terjadi perdarahan saluran pencernaan bagian atas berupa muntah darah dan berak
darah
b. Syok karena perdarahan
c. Anemia/ kurang darah
7. Penatalaksanaan
a. Hindari jauhkan bahan–bahan penyebab iritasi pada lambung (alkohol, obat–obatan,
stress)
b. Beri makanan lunak selama perdarahan masih terjadi
c. Kaji stress emosional pasien, kalau perlu konsultasi pada ahlinya
1. Pengkajian.
Proses pengkajian merupakan pengumpulan informasi yang berkesinambungan, dianalisa dan
diinterprestasikan serta diidentifikasi secara mendalam. Sumber data pengkajian diperoleh
dari mengamatan atau observasi, pemeriksaaan fisik anggota keluarga dan data lain yang ada
seperti hasil pemeriksaan kesehatan KMS.
Data pengkajian mencakup :
a. Data Demografi
1). Identitas kepala keluarga yang menjadi penanggung jawab keluarga
2). Komposisi keluarga
3). Genogram
4). Tipe/bentuk keluarga : bentuk keluarga dan masalah yang muncul berkaitan dengan
bentuk keluarga tersebut\
5). Latar belakang budaya :
a). Kebudayaan keluarga
b). Jaringan sosial yang diikuti keluarga
c). Lingkungan budaya tempat tinggal keluarga
d). Adaptasi keluarga terhadap kebudayaan yang berbeda dimana keluarga tinggal
6). Kegiatan keagamaan dan keyakinan seluruh anggota keluarga dan nilai-nilai yang
menjadi prinsip dalam keluarga
7). Status sosial ekonomi keluarga . pencari nafkah utama dalam keluarga, bagaiman
cara pengaturannya di rumah tangga, dapat dilihat dari barang-barang rumah tangga
yang dimiliki
a). Kaji perabotan rumah tangga yang dimiliki keluarga dan cara pengaturannya
b). Kaji perasaan keluarga terhadap rumah tinggalnya dan kebutuhan privacy seluruh
anggota keluarga
8). Denah rumah : apakah proposional dengan jumlah anggota keluarga
9). Karakteristik lingkungan rumah
a). Kaji tipe lingkungan rumah, apakah daerah kumuh, kota, pedesaan dan tipe
tempat tinggal (hunian, industri, pertanian)
b). Kaji keadaan lingkungan tempat tinggal, apakah dekat dengan industri dan
bagaimana keadaan geografis dan fasilitas yang tersedia di lingkungan tempat
tinggal termasuk fasilitas pelayanan kesehatan
c). Kaji kondisi kemanan tempat tinggal keluarga terhadap kejahatan
10). Modifikasi geografi keluarga. Kaji berapa lama tinggal dilingkungan tersebut, dan
riwayat geografis keluarga apakah berpindah – pindah?
11). Asosiasi dan transaksi keluarga denga komunitas. Kaji sejauh mana keluarga
memandang komunitasnya dan penggunaan fasilitas kesehatan yang ada serta
bagaimana keluarga menadang kegiatan yang ada di lingkungannya
12). Jaringan dukungan sosial keluarga. Kaji jaringan informasi dan formal yang
mambantu keluarga bila ada masalah dan bagaimana hubungannya terhadap orang
atau lembaga-lembaga di lingkungannya
b. Struktur Keluarga
1). Pola dan proses komunikasi keluarga
Kaji komunikasi dalam keluarga apakah fungsional atau disfungsional dan apakah
mempergunakan pola berulang-ulang serta bagaimana pesan-pesan emosional
disampaikan dalam keluarga.
c. Fungsi-fungsi Keluarga
1). Fungsi afektif
Kaji gambaran dari anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga,
dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, kehangatan yang diciptakan
keluarga dan bagaimana mengembangkan sikap saling menghargai di antara anggota
keluarga
4). Fungsi reproduksi : kaji berapa anak yang diinginkan, pengetahuan keluarga tentang
Keluarga Berencana dan alat kontrasepsi yang digunakan
5). Fungsi ekonomi : kaji sejauhmana keluarga memenuhi sandang, pangan, papan,
kesehatan dan sejauhmana keluarga memanfaatkan barang kesejahteraan keluarga
dan sumber-sumber yang tersedia di masyarakat
d. Koping Keluarga
1). Kaji stresor keluarga jangka panjang dan jangka pendek
2). Kaji respon keluarga terhadap stresor
3). Kaji penggunaan strstegi koping dalam Keluarga
4). Kaji koping yang berhasil dilakukan oleh Keluarga
5). Kaji koping difungsional
Analisa Data
Setelah data dikumpulkan lalu dilakukan analisa data untuk :
a. Menyeleksi data terperinci seperti katagori yang lebih luas seperti katagori yang
berhubungan dengan status kesehatan atau praktek anggota-anggota keluarga atau
tentang rumah dan lingkungan
b. Mengelompokkan syarat-syarat yang berhubungan untuk menentukan hubungan antara
data tersebut
c. Membedakan atau memilah-milahkan data yang relevan dengan data yang tidak relevan
untuk memutuskan informasi apa yang berhubungan untuk mengerti dengan situasi
yang ada dan informasi apa yang tidak penting
d. Mengidentifikasi pola-pola seperti fungsi fisiologi, perkembangan nutrisi/diet, koping
atau pola komunikasi, perilaku dan gaya hidup
e. Membandingkan pola dengan norma-norma atau standar kesehatan fungsi keluarga dan
pendapat tentang tugas kesehatan
f. Mengintepretasikan hasil-hasil, lalu dibandingkan untuk menentukan tanda-tanda atau
gejala atau syarat-syarat defisit kesehatan yang spesifik, pemeliharaan kesehatan atau
krisis yang dapat diduga atau stres poin dan membuat kesimpulan-kesimpulan atau
menggambarkan kesimpulan-kesimpulan tentang alasan-alasan adanya masalah
kesehatan yang dapat melengkapi untuk tidak menampilkan tugas kesehatan keluarga.
2. Diagnosa Keperawatan.
Masalah kesehatanasalah situasi atau kondisi yang berhubungan dengan promosi dan atau
pemeliharaan kesehatan dan pemulihan dari penyakit. Sedangkan diagnosa keperawatan
adalah masalah kesehatan menjadi diagnosa keperawatan. Hal ini dijadikan gangguan bagi
keluarga untuk melakukan tugas kesehatan yang spesifik untuk masalah kesehatan khusus.
Adapaun jenis diagnosa keperawatan :
a. Memprioritaskan masalah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan prioritas masalah :
Angka tertinggi
3). Jumlahkanlah skor untuk semua kriteria. Skor tertinggi adalah 5 = seluruh.
Bobot :
Potensial 2
Resiko 1
Tidak dapat 0
Rendah 1
3. Rencana Keperawatan.
Rencana tindakan keperawatan keluarga untuk membantu keluarga menampilkan tugas-tugas
kesehatan :
a. Membantu keluarga menyadari adanya masalah kesehatan.
b. Membimbing keluarga memutuskan mengambil tindakan yang tepat bila ada masalah.
c. Mengembangkan kemampuan keluarga dan senantiasa mengadakan perawatan bagi
anggota keluarganya.
d. Memperbaiki kemampuan keluarga agar tersedianya lingkungan rumah yang kondusif
untuk memelihara kesehatan dan perkembangan anggota keluarga.
e. Memfasilitasi kemampuan keluarga untuk memanfaatkan sumber daya kesehatan yang
ada dimasyarakat.
4. Tindakan Keperawatan.
Tindakan keperawatan merupakan salah satu tahap dari proses keperawatan dimana perawat
mendaptkan kesempatan untuk membangkitkan minat dari keluarga untuk mengadakan
kesempatan untuk mengadakan perbaikan ke arah perilaku hidup sehat, yaitu :
a. Memberikan informasi.
b. Identifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan.
c. Identifikasi konsekuensi bila tidak melakukan tibdakan.
d. Motivasi sikap emosi sehat.
e. Identifikasi sumber yang dimiliki keluarga.
f. Konsekuensii tipe tindakan.
g. Demonstrasikan cara perawatan.
h. Gunakan alat dan fasilitaskesehatan yanga ada di rumah.
i. Mengawasi keluarga melakukan perawatan di rumah.
j. Menemukan sumber yang dapat digunakan keluarga.
k. Melakukan perubahan lingkungan seoptimal mungkin.
l. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga.
m. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yanag ada.
5. Evaluasi.
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat
keberhasilannya, bila tidak atau belum berhasil pelu disusun rencana baru yang sesuai.
Terdapat 2 macam evaluasi yaitu :
a. Evaluasi Kuantitatif
Evaluasi yang dilaksanakan dengan melihat jumlah pelayanan atau kegiatan yang telah
dikerjakan. Pada evaluasi kuantitatif, jumlah kegiatan dianggap dapat memberikan hasil
yang memuaskan.
b. Evaluasi Kualitatif
Merupakan evaluasi mutu yang dapat difokuskan pada salah satu dari 3 dimensi yang
saling terkait yaitu :
1). Struktur atau sumber terkait dengan tenaga manusia atau bahan-bahan yang
diperlukan dalam pelaksanakan kegiatan dalam upaya keperawatan hal ini
menyangkut antara lain kecakapan atau kualifikasi perawat, minat atau dorongan,
waktu atau tenaga yang dipakai, dana yang tersedia.
2). Proses : berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
3). Hasil : difokuskan kepada bertambahnya kesanggupan keluarga dalam melaksanakan
tugas-tugas kesehatan.