Anda di halaman 1dari 4

FISIOLOGI KEHAMILAN

Pembimbing :
dr. Reino Rambey, Sp.OG

Disusun oleh :
Nama : Sri Maryana
NPM : 1102013280

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


RS Bhayangkara Tk. 1. R. Said Sukanto
Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi
Periode 2 September – 9 November 2019
FISIOLOGI KEHAMILAN

1. Fisiologi Kehamilan

Kehamilan adalah suatu peristiwa alami dan merupakan mata rantai yang

berkesinambung dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi

dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan

tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010).

Kehamilan selalu berhubungan dengan perubahan fisiologis yang berakibat

pada peningkatan volume cairan dan sel darah merah serta penurunan konsentrasi

protein pengikat gizi dalam sirkulasi darah begitu juga dengan penurunan gizi mikro

(Andonotopo & Arifin, 2005).

Ibu hamil juga mengalami suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan

stress, tetapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi

perawatan dan mengemban tanggung jawab yang lebih besar (Ruben, 1967a:

Lederman, 1984: Stainton,1985) dalam (Yeyeh A, 2009).

2. Adaptasi Fisiologi Selama Kehamilan

Pada trimester I sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh

adanya sirkulasi ke plasenta. Suplai darah ke dalam rahim meningkat seiring dengan

perkembangan rahim dan memenuhi kebutuhan plasenta yang mulai berfungsi.

Pada trimester II, ukuran jantung membesar karena ada peningkatan beban kerja

yang disebabkan meningkatnya cardiac output. Jantung juga dapat bergeser ke

kanan dan ke kiri serta berputar karena tekanan uterus meningkat yang disebabkan

oleh perkembangan uterus.

2
Volume darah meningkat, tetapi tekanan darah cenderung menurun.

Sedangkan pada trimester III volume darah semakin meningkat dimana jumlah

serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah sehinggat terjadi pengenceran

darah. Hemodilusi mencapai puncaknya pada umur kehamilan 32 minggu, serum

darah bertambah sebesar 25-30%. Selama kehamilan, dengan adanya peningkatan

volume darah pada hampir semua organ dalam tubuh, terlihat adanya perubahan

yang signifikan pada sistem kardiovaskuler (Jannah N, 2012).

Pada ibu hamil juga terjadi peningkatan aliran darah ke otak, uterus, ginjal,

payudara dan kulit. Peningkatan ini artinya sangat penting bagi pertumbuhan dan

perkembangan fetus. Volume darah merah dan plasma juga meningkat selama

kehamilan seiring dengan peningkatan curah jantung. Pembentukan darah merah

juga meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan dasar sebesar 30%-33%.

Keadaan ini membutuhkan banyak bahan-bahan pembentukan sel darah merah

seperti zat besi, asam folat, dan lainnya pada ibu hamil. Peningkatan kebutuhan ini

cenderung mengakibatkan anemia pada ibu hamil, dimana Hb menurun dan juga

Hematokrit (Tarwoto & Wasnidar, 2007).

Peningkatan volume darah terjadi selama kehamilan mulai pada 10-12

minggu usia kehamilan dan secara progresif sampai dengan usia kehamilan 30-34

minggu. Volume darah meningkat kira-kira 1500ml (primigravida 1250ml,

mulitigravida 1500ml, dan kehamilan kembar 2000ml). normalnya terjadi

peningkatan 8,5%-9% dari berat badan atau terjadi peningkatan 25%-45% diatas

manita tidak hamil (Irene M. Bobak, 2003).

3
Walsh L.V (2007) mengatakan, sistem hematologic pada ibu hamil juga

mengalami perubahan yang signifikan sebagai upaya untuk memenuhi kecukupan

perfusi dengan adanya peningkatan ruang pembuluh darah, untuk melindungi

organ-organ ibu dan janin dari efek fostural terhadap tekanan dan aliran darah, serta

melindungi ibu terhadap kehilangan darah pada saat persalinan. Jumlah darah yang

bersirkulasi meningkat antara 30% - 50% selama kehamilan, dengan rata-rata

peningkatan 1,5 liter. Jumlah darah mengalami perubahan pada kira-kira 6 minggu

umur kehamilan dan mencapai puncaknya pada minggu ke-30 sampai 34. Volume

plasma meningkat rata-rata 50%, yang dimulai pada minggu ke-6 kehamilan.

Peningkatan selanjutnya terjadi pada trimester kedua. Volume plasma menetap pada

minggu ke-32 sampai 34 kehamilan. Hipervolemia pada kehamilan menyebabkan

pengenceran protein plasma dan komponen sel-sel darah. Keadaan ini

menyebabkan penurunan kekentalan (viskositas) darah sampai 20%, dan

mengakibatkn penurunan tahanan aliran darah.

Anda mungkin juga menyukai