Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PASIEN

GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISA DI


RUANG HD RS BHAYANGKARA HS SAMSOERI MERTOJOSO
SURABAYA

PROPOSAL SKRIPSI

oleh
Steven Isdarwanto
NIM 152310101227

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini gagal ginjal kronik (GGK) merupakan penyakit yang dapat diderita

oleh siapapun, peningkatan penderita penyakit ini mencapai angka 20%. Dalam

penatalaksanaannya, selain memerlukan terapi diet dan obatobatan pasien gagal

ginjal juga memerlukan terapi pengganti fungsi ginjal yang terdiri dari

hemodialisa dan transplantasi ginjal. Pasien yang memilih terapi hemodialisa

akan menjalani terapi tersebut seumur hidup. Pasien gagal ginjal yang menjalani

hemodialisa membutuhkan waktu 12-15 jam untuk hemodialisa setiap

minggunya, atau paling sedikit 3-4 jam setiap kali terapi. Penyesuaian diri

terhadap kondisi sakit mengakibatkan terjadinya perubahan dalam kehidupan

pasien (Cinar, 2009 dalam Hirmawaty, 2010). Seiring dengan perkembangan

zaman, peningkatan status ekonomi dan efek samping modernisasi, manusia

seperti dibebankan oleh aktifitas yang begitu padat. Hal ini akan mempengaruhi

perubahan gaya hidup yang menginginkan kepraktisan, kemudahan dan

kecepatan dalam setiap pelayanan (Depkes, 2008).

Berdasarkan Data Laporan Tahunan United State Renal Data System

(USRDS) (2013) disebutkan bahwa lebih dari 615.000 orang Amerika sedang

dirawat karena gagal ginjal. Dari jumlah tersebut, lebih dari 430.000 adalah

pasien dialysis dan lebih dari 185.000 melakukan transplantasi ginjal. Sehingga

penyait ginjal kronik (PGK) saat ini telah diakui oleh badan PBB bidang

kesehatan WHO, sebagai masalah kesehatan serius dunia (USRDS, 2013).


Berdasarkan Riset Kesehatan Kementerian Kesehatan (2013) menyatakan

bahwa dari jumlah responden usia ≥15 tahun sebanyak 722.329 orang (347.823

laki-laki dan 374.506 wanita).

Kurang pengetahuan tentang pentingnya hemodialisis akan mempengaruhi

sikap pasien dalam melaksanakan hemodialisis. Sikap merupakan hasil belajar

dari pengalaman yang biasanya memberi penilaian menerima atau menolak

terhadap obyek yang telah dilakukan (Notoatmodjo, 2012). Keadaan

ketergantungan pada mesin dialisa seumur hidupnya serta penyesuaian diri

terhadap kondisi sakit mengakibatkan terjadinya perubahan dalam kehidupan

pasien dan menyebabkan perubahan sikap yang terjadi pada pasien. Perubahan

sikap ini menyebabkan kecenderungan untuk mengikuti peraturan pengobatan

yang telah ditetapkan menjadi rendah karena peraturan tersebut mengikat.

Berdasarkan data awal yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal bulan

Agustus 2019 Ruang HD RS Bhayangkara HS. Samsoeri Mertojoso Surabaya

didapatkan data pasien yang menderita penyakit gagal ginjal pada tahun 2019

sebanyak 30 pasien, pasien seharusnya mengetahui secara pasti tentang kenapa

mereka harus melakukan terapi hemodialisa, datang rutin setiap minggu 2 sampai

3 kali, mereka hanya patuh akan petunjuk dari petugas atau dokter yang

menangani mereka selama masa untuk melalukan hemodialisa di rumah sakit.

Sedangkan 2 pasien mengatakan bahwa bila mereka tidak datang dalam satu

minggu badannya kurang sehat dan bahkan sampai sakit. Berdasarkan latar

belakang di atas maka peneliti tertarik mengambil penelitian dengan judul

hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap pasien gagal ginjal kronis yang
menjalani hemodialisa di ruang HD RS Bhayangkara HS Samsoeri Mertojoso

Surabaya.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah bedasarkan latar belakang diatas adalah “Apakah ada

hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap pasien gagal ginjal kronis yang

menjalani hemodialisa di ruang HD RS Bhayangkara HS Samsoeri Mertojoso

Surabaya ?”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan

dengan sikap pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di ruang

HD RS Bhayangkara HS Samsoeri Mertojoso Surabaya.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasien gagal ginjal kronis yang

menjalani hemodialisa

b. Mengidentifikasi sikap pasien gagal ginjal kronis yang menjalani

hemodialisa

c. Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap pasien gagal

ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di ruang HD RS Bhayangkara

HS Samsoeri Mertojoso Surabaya.


1.4 Manfaat Penelian

1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti tentang

hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap pasien gagal ginjal kronis yang

menjalani hemodialisa di ruang HD dan sebagai referensi untuk penelitian

selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Bagi Instansi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat menambah informasi dan literatur tentang asuhan

keperawatan pada tingkat pengetahuan dengan sikap pasien gagal ginjal kronis

yang menjalani hemodialisa sehingga dapat meningkatkan kompetensi para calon

perawat yang belajar di instansi pendidikan.

1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk

meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tingkat pengetahuan dengan sikap

pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa.

Anda mungkin juga menyukai