PENDAHULUAN
metabolisme yang terjadi pada organ pankreas yang ditandai dengan peningkatan gula
darah atau sering disebut dengan kondisi hiperglikemia yang disebabkan karena
Diabetes Mellitus terhadap kualitas sumber daya manusia dan peningkatan biaya
dua. Menurut (Kemenkes, 2010) penyakit Diabetes Mellitus tipe dua bisa dilakukan
menjadi faktor yang beresiko tetapi dapat dirubah oleh manusia, dalam hal ini dapat
berupa pola makan, pola kebiasaan sehari-hari, pola istirahat, pola aktifitas dan
pengelolaan stres. Faktor yang kedua adalah faktor yang beresiko tetapi tidak dapat
dirubah seperti usia, jenis kelamin serta faktor pasien dengan latar belakang keluarga
menyebutkan ketika pankreas tidak lagi mampu membuat insulin atau ketika tubuh tidak
dapat memanfaatkan secara efektif insulin yang dihasilkannya maka akan menyebabkan
kadar glukosa dalam darah tinggi (hiperglikemia). Keadaan hiperglikemia jika terjadi dalam
jangka panjang akan berhubungan dengan kerusakan tubuh dan kegagalan berbagai organ dan
jaringan. Pengendalian diabetes melitus dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu edukasi,
Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 2013 penyakit diabetes melitus naik dari 6,9%
menjadi 8,5% di tahun 2018. Menurut data pada tahun 2015 dari Perkumpulan Endokrinologi
mencapai 9,1 juta orang. Indonesia disebut-sebut telah bergeser naik dari peringkat 7 menjadi
terbanyak dunia.
Sementara prevalensi diabetes melitus di Sidoarjo pada tahun 2018 sebesar 3,59%.
Kota Sidoarjo masih terdapat tingginya angka kejadian DM. Pada survey yang dilakukan di
RSUD Sidoarjo terdapat 5.936 jiwa penderita DM pada tahun 2016 sampai 2018, pada tahun
2016 terdapat sebanyak 2.882 jiwa, pada tahun 2017 terdapat seba7yak 1.241 jiwa, pada
tahun 2018 terdapat sebanyak 1.813 jiwa pada semua jenjang usia yang menderita diabetes
melitus.
Tugas akhir ini sebagai penerapan ilmu dan teori yang didapat selama
perkuliahan ke dalam praktik yang nyata di lapangan dan hasil penelitian ini
ketidakseimbangan nutrisi.
1.4.2 Bagi Tempat Studi Kasus
Penelitian ini sebagai kajian ilmu pengetahuan bagi petugas pelayanan
nutrisi.
1.4.3 Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan
Sebagai instrumen di pendidikan keperawatan khususnya kepada
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan
makrovaskular, dan neuropati (Yuliana elin, 2009). Terdapat dua tipe diabetes melitus,
yaitu :
a. Diabetes tipe I, yang disebut Insulin dependent diabetes melitus (IDDM) atau
2.1.3 Pathway
2.1.4 Patofisiologi
2.1.5 Klasifikasi
1) Diabetes Melitus tipe 1 adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh
kenaikan kadar gula darah akibat destruksi (kerusakan) sel beta pankreas karena
suatu sebab tertentu yang menyebabkan produksi insulin tidak ada sama sekali
kenaikan kadar gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas
kenaikan kadar gula darah akibat kelainan genetik fungsi sel beta, kelainan genetik
pada kinerja insulin, penyakit pankreas eksokrin, gangguan endokrin, karena obat
ditandai oleh kenaikan kadar gula darah yang terjadi pada wanita hamil, biasanya
terjadi pada usia 24 minggu masa kehamilan, dan setelah melahirkan gula darah
kembali normal.
2.1.6 Manifestasi klinis
Beberapa gejala umum yang dapat ditimbulkan oleh penyakit DM diantaranya :
a. Gejala awal
1) Pengeluaran urin (poliuria)
Poliuria adalah keadaan dimana volume air kemih dalam 24 jam
dikarenakan kadar gula dalam tubuh relatif tinggi sehingga tubuh tidak
urin. Gejala pengeluaran urin ini lebih sering terjadi pada malam hari dan urin
karena glukosa dalam tubuh semakin habis sedangkan kadar glukosa dalam
2009).
b. Gejala kronis
1) Gangguan penglihatan
Pada fase awal penderita diabetes sering mengeluh dengan gangguan
didaerah kemaluan dan daerah lipatan kulit seperti ketiak. Kadang sering
timbul bisul dan luka yang lama sembuhnya akibat hal yang sepele seperti