Anda di halaman 1dari 7

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Studi Kasus

Rancangan ini menggunakan deskriptif kuantitatif, yaitu suatu yang

dilakukan untuk mendiskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena

yang terjadi didalam masyarakat atau populasi. Kuantitatif adalah data

yang dihasilkan berupa angka (Sugiyono, 2010). Penelitian ini

menggunakan pendekatan waktu cross-sectional, yaitu suatu penelitian

yang dilakukan pada setiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja

dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek

pada saat pemeriksaan atau sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo,

2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan 5

indikator perilaku hidup bersih dan sehat pada klien TB MDR di Wilayah

Kerja Puskesmas Wonoayu.

3.2 Subyek Studi Kasus

Subyek penelitian yang digunakan dalam studi kasus keperawatan

adalah pengetahuan klien TB MDR tentang 5 indikator PHBS guna

meningkatkan tingkat kesembuhan dan memutus mata rantai penularan TB

MDR dan diambil 30 orang pasien TB MDR yang akan diteliti secara rinci

dan mendalam. Adapun subyek studi kasus yang akan diteliti berjumlah

satu kasus.

37
38

3.3 Fokus Studi

Fokus studi adalah kajian utama dari masalah yang akan dijadikan

titik penelitian. Yang dimaksud fokus studi dalam kasus ini adalah

pengetahuan 5 indikator PHBS guna mencapai kesembuhan dan

keberhasilan pengobatan klien.

3.4 Definisi Operasional

Untuk membatasi ruang lingkup yang diteliti, variabel tersebut

perlu diberi batasan atau definisi operasional. Definisi operasional

bermanfaat untuk mengarahkan pengukuran atau pengamatan terhadap

variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen atau alat ukur

(Notoatmodjo, 2010).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Istilah Definisi Indikator / Alat Ukur Skor


Operasional Parameter
1. Tuberkulosis TB MDR atau Hasil Observasi 1. BTA
Multi Drug resistensi ganda Pemeriksaan Rekam positif (+)
Resistant adalah TB yang BTA Medis =1
disebabkan oleh
adanya 2. BTA
resistensi kuman negatif (-)
TB tehadap 2 =0
jenis OAT lini
pertama yaitu
INH dan
Rifampisin
dengan atau
tanpa OAT
lainnya.

2. Pengetahuan Pengetahuan 5 1.Gizi Kuisioner 1. Baik


5 Indikator indikator PHBS 2.Olah Raga dan (76%-
Perilaku adalah suatu (Aktivitas wawancar 100%) 10-
Hidup Bersih hasil Fisik) a 13
dan Sehat keingintahuan 3. Pemanfaatan
terhadap sarana 2.Cukup
39

perilaku hidup pelayanan (56%-


bersih dan sehat kesehatan dan 75%) 7-9
guna mencapai keteraturan
tingkat minum obat 3.Kurang
keberhasilan 4. Pencegahan (<=55%)
pengobatan atau Penularan 0-6
kesembuhan. Infeksi
5. Penyediaan
Lingkungan
Rumah Sehat

3.5 Lokasi dan Waktu

3.5.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Wonoayu

Kabupaten Sidoarjo

3.5.2 Waktu Penelitian

Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2020 sampai

April 2020.

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.6.1 Teknik pengumpulan data

Data yang digunakan dalam penelitian ini dari data primer.

Data primer didapat dari sumber pertama yaitu Klien yang sedang

menjalani pengobatan TB MDR di Wilayah Kerja Puskesmas

Wonoayu dengan mengisi kuesioner yang dilakukan oleh peneliti

tanpa melalui pihak lain. Pengumpulan data ini dilakukan di Wilayah

Kerja Puskesmas Wonoayu.


40

3.6.2 Instrumen pengumpulan data

Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang

ditujukan pada Klien yang sedang menjalani pengobatan TB MDR di

Wilayah Kerja Puskesmas Wonoayu dan lembar observasi yang

dimiliki oleh Peneliti. Sebelum kuesioner disebarkan kepada

responden, peneliti menjelaskan terlebih dahulu maksud dan tujuan

dari penelitian. Dan peneliti menanyakan kepada responden bersedia

atau tidak. Jika responden bersedia peneliti membagikan kuesioner

dan menjelaskan cara mengisi kuesioner tersebut dan memberikan

lembar persetujuan menjadi responden (informed concent) untuk

ditanda tangani. Kemudian, peneliti akan menilai jawaban dari

responden pada kuisioner menjadi bentuk angka atau bobot sehingga

dapat dilakukan pengukuran terhadap pengetahuan 5 indikator PHBS

pada responden.

3.7 Prosedur Pengumpulan Data

a) Data Primer

Data yang diambil secara langsung dari responden melalui

wawancara menggunakan kuesioner yang akan dilakukan uji validitas

dan reabilitas terlebih dahulu di Wilayah Kerja Puskesmas Wonoayu

sebanyak 30 klien yang sedang menjalani pengobatan TB MDR.

b) Data Sekunder

Data yang diperoleh dari secara tidak langsung, dari hasil

pengumpulan pihak lain atau diperoleh dari Rekam Medik, meliputi


41

data klien dan hasil pemeriksaan BTA melalui TCM (Tes Cepat

Molekuler) yang menderita penyakit TB MDR.

3.8 Penyajian dan Analisis Data

Penyajian data studi kasus dilakukan secara tekstrular atau naratif,

dan dapat disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dan subyek studi

kasus yang merupakan data pendukung.

Analisa data dimulai dengan kegiatan mengorganisir informasi

dengan membaca keseluruhan informasi, kemudian membuat suatu uraian

terperinci mengenai kasus dan konteksnya serta menetapkan pola dan

mencari hubungan atau kesepadanan antara beberapa kategori. Selanjutnya

penulis melakukan interpretasi dan menarik kesimpulan tentang kasus

dipandang dari berbagai aspek, baik untuk kasus tersebut maupun untuk

penerapannya pada kasus lain.

Analisa data dilakukan dengan beberapa tahap yang diawali

dengan memberikan kuesioner pada klien yang sedang menjalani

pengobatan TB MDR di klinik TB MDR di Wilayah Kerja Puskesmas

Wonoayu sebanyak 30 klien tentang pengetahuan 5 indikator perilaku

hidup bersih dan sehat klien TB MDR.

3.9 Etika Studi Kasus

Etika dalam penelitian menunjukan pada prinsip-prinsip etis yang

diterapkan dalam kegiatan penelitian, dari proposal penelitian sampai

dengan publikasi hasil penelitian. Menurut Notoatmodjo (2012), prinsip

sebuah penelitian meliputi:


42

1. Respect for Human Dignity (menghormati harkat dan martabat

manusia)

Dalam penelitian perlu mempertimbangkan hak-hak

responden penelitian. yaitu untuk mendapatkan informasi tentang

tujuan penelitian dilakukan, kebebasan responden untuk memberikan

informasi atau tidak memberikan informasi (berpartisipasi), serta

peneliti mempersiapkan formulir persetujuan (inform concent) yang

mencakup: penjelasan maanfaat penelitian, kemungkinan dan

tidaknyamanan yang ditimbulkan, manfaat yang didapatkan oleh

responden, persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pernyataan

yang diajukan responden berkaitan dengan prosedur penelitian,

persetujuan responden dapat mengundurkan diri sebagai responden

penelitian kapan saja, jaminan anonimitas dan kerahasiaan terhadap

identitas dan informasi yang diberikan oleh responden.

2. Respect for Juctice an Inclusiveness (keadilan dan keterbukaan)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti

dengan kejujuran, keterbukaan, dan kehati-hatian. Penelitian perlu

dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan , yakni dengan

menjelaskan prosedur penelitian, serta prinsip keadilan yakni

menjamin bahwa semua responden memperoleh perlakuan dan

keuntungan yang sama, tanpa membedakan jender, agama, dan etnis.

3. Balancing Harms and Benefits ( memperhitungkan manfaat dan

kerugian yang ditimbulkan)


43

Pada suatu penelitian hendaknya memperoleh manfaat

semaksimal mungkin bagi masyarakat pada umumnya, dan responden

pada khususnya serta peneliti hendaknya berusaha meminimalisasi

dampak yang merugikan bagi responden. Oleh sebab itu, pelaksanaan

penelitian harus dapat mencegah atau paling tidak mengurangi rasa

sakit, cidera, stres, maupun kematian responden. Pada setiap

penelitian hendaknya memenuhi kaidah keilmuan dan dilakukan

berdasarkan hati nurani, moral, kejujuran, kebebasan, tanggung jawab

dan tidak menimbulkan atau membahayakan responden atau

masyarakat pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai